Indeks
Risiko
Bencana
Indonesia
Tahun 2013
Pengarah
Dody Ruswandi Sanksi Pelanggaran Pasal 72
Undang-Undang Nomor 19 Tahun
2002 Tentang Hak Cipta
Penyusun
Lilik Kurniawan 1. Barangsiapa dengan sengaja
Sugeng Triutomo melanggar dan tanpa hak
Ridwan Yunus melakukan perbuatan
Mohd. Robi Amri sebagaimana dimaksud
Arezka Ari Hantyanto dalam Pasal 2 Ayat (1) atau
Pasal 49 Ayat (1) dan Ayat
(2) dipidana dengan pidana
Pendukung
penjara masing-masing paling
Elin Linawati
singkat 1 (satu) bulan dan/
Firza Ghozalba atau denda paling sedikit
Arie Astuti Wulandari Rp. 1.000.000,00 (satu juta
Pratomo Cahyo Nugroho rupiah), atau pidana penjara
Novi Kumalasari paling lama 7 (tujuh) tahun
Gita Yulianti dan/atau denda paling banyak
Elfina Rozita Rp. 5.000.000.000,00 (lima
Danar Widhiyani Sri Wulandari milyar rupiah).
Ageng Nur Ichwana
2. Barangsiapa dengan sengaja
Cetakan Pertama, 2014 menyiarkan, memamerkan,
Diterbitkan oleh : mengedarkan, atau menjual
kepada umum suatu ciptaan
Direktorat Pengurangan Risiko Bencana atau barang hasil pelanggaran
Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan hak cipta atau hak terkait
Gedung INA DRTG sebagai dimaksud pada Ayat
Kawasan Indonesia Peace and Security (1) dipidana dengan pidana
penjara paling lama 5 (lima)
Center (IPSC), Bukit Merah Putih, Kecamatan
tahun dan/atau denda paling
Citeureup-Sentul, Provinsi Jawa Barat
banyak Rp. 500.000.000,00
(lima ratus juta rupiah).
ISBN : 978-602-70256-0-8
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
ABSTRAK
U
ntuk mengetahui secara rinci Perubahan terminologi dari Indeks Rawan
tingkat kerawanan daerah di Bencana pada edisi tahun 2009 dan 2011
wilayah Negara Indonesia, BNPB menjadi Indeks Risiko Bencana pada edisi
telah melakukan penilaian tentang Indeks 2013 didasarkan atas penyesuaian yang
Kerawanan Bencana Indonesia (2009) digunakan oleh Undang-Undang Nomor
yang diperbaharui dengan Indeks Rawan 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana Indonesia (2011). Indeks ini Bencana. Dengan berkembangnya
selalu diperbaharui setiap dua tahun metoda dan pengkajian risiko bencana,
sekali, mengingat dinamisnya indikator maka dalam penilaian Indeks Risiko
kerawanan yang diperhitungkan. Bencana Indonesia ini telah menggunakan
parameter-parameter bahaya, kerentanan
Pada perhitungan kali ini, indeks yang dan kapasitas sebagai penghitungan
dikaji adalah risiko bencana bukan risiko bencana.
lagi tingkat kerawanan bencana.
Risiko bencana merupakan penilaian Dalam perencanaan Pengurangan
kemungkinan dari dampak yang Risiko Bencana, perlu ada informasi
diperkirakan apabila bahaya itu menjadi awal berupa suatu indeks dalam rangka
bencana. Dengan demikian perhitungan penentuan skala prioritas kegiatan
kali ini ditekankan pada potensi yang akan dilakukan. Buku ini berusaha
kemungkinan dan besarnya dampak yang menganalisasi risiko yang mungkin
diukur dari keterpaparan (exposure) dari timbul sebagai akibat dari suatu bahaya
setiap bahaya (hazard) dan gabungan dari berdasarkan analisa bahaya, Kerentanan
beberapa hazard yang ada (multi hazard). dan kapasitas dari suatu daerah. Indeks
Jadi apabila kerawanan yang lalu dihitung Risiko Bencana ini bertujuan untuk
dari data korban/kerusakan yang tercatat memberikan informasi tingkat risiko
(existing data) untuk setiap bencana, saat bencana tiap-tiap kabupaten/kota di
ini indeks risiko ini dihitung dari potensi Indonesia sesuai dengan bahaya (hazard)
kemungkinan korban dan dampak yang yang dimiliki dan gabungan dari bahaya
akan ditimbulkan dari suatu bencana. (multi hazard) tersebut.
iv IRBI 2013
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
SAMBUTAN
KEPALA BNPB
B
uku Indeks Risiko Bencana Indonesia ini disusun
sebagai bentuk komitmen Badan Nasional
Penanggulangan Bencana dalam menjalankan
amanah Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007
tentang Penanggulangan Bencana. Buku ini dapat
dipergunakan oleh seluruh pemangku kepentingan dalam penanggulangan
bencana sebagai panduan dan informasi awal dalam melakukan upaya
pengurangan risiko bencana terutama dalam melakukan perencanaan.
IRBI 2013 v
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
DAFTAR ISI
Abstrak iii
Sambutan Kepala BNPB v
Daftar Isi vi
Daftar Tabel viii
Daftar Gambar x
1. PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Ruang Lingkup 2
C. Pengertian Umum 2
2. TUJUAN 7
3. METODOLOGI 7
A. Analisis Data 10
1. Analisis tingkat risiko bencana Kabupaten/Kota 10
2. Analisis tingkat risiko bencana Provinsi 18
4. HASIL 19
A. Indeks Risiko Bencana Kabupaten/Kota 19
B. Indeks Risiko Bencana Provinsi 40
5. PENYAJIAN 44
A. Indeks Risiko Bencana Multi Ancaman Per Provinsi 44
1. Aceh 44
2. Sumatera Utara 48
3. Sumatera Barat 52
4. Riau 56
5. Kepulauan Riau 57
6. Bengkulu 62
7. Jambi 63
8. Kepulauan Bangka Belitung 68
9. Sumatera Selatan 69
vi IRBI 2013
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
10. Lampung 70
11. DKI Jakarta 78
12. Banten 79
13. Jawa Barat 84
14. Jawa Tengah 88
15. D.I. Yogyakarta 91
16. Jawa Timur 96
17. Bali 100
18. Nusa Tenggara Barat 101
19. Nusa Tenggara Timur 106
20. Kalimantan Barat 110
21. Kalimantan Timur 114
22. Kalimantan Tengah 118
23. Kalimantan Selatan 119
24. Sulawesi Utara 124
25. Sulawesi Barat 125
26. Sulawesi Selatan 130
27. Sulawesi Tengah 134
28. Sulawesi Tenggara 135
29. Gorontalo 140
30. Maluku 141
31. Maluku Utara 146
32. Papua 147
33. Papua Barat 149
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Penentuan bobot bahaya, kerentanan dan kapasitas per jenis bahaya 12
Tabel 2. Indeks Risiko Bencana Multi Ancaman per Kabupaten/Kota Tahun 2013 19
Tabel 3. Peta Indeks Risiko Bencana Provinsi 40
Tabel 4. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Aceh 45
Tabel 5. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara 48
Tabel 6. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Barat 52
Tabel 7. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Riau 56
Tabel 8. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau 57
Tabel 9. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Bengkulu 62
Tabel 10. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Jambi 63
Tabel 11. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung 68
Tabel 12. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Selatan 69
Tabel 13. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Lampung 71
Tabel 14. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi DKI Jakarta 78
Tabel 15. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Banten 79
Tabel 16. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat 84
Tabel 17. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah 88
Tabel 18. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi D.I. Yogyakarta 91
Tabel 19. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur 96
Tabel 20. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Bali 100
Tabel 21. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Nusa
Tenggara Barat 101
Tabel 22. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Nusa
Tenggara Timur 106
Tabel 23. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Barat 110
Tabel 24. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Timur 114
Tabel 25. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah 118
Tabel 26. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Selatan 119
Tabel 27. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Utara 124
Tabel 28. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Barat 125
Tabel 29. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Selatan 130
Tabel 30. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah 134
Tabel 31. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tenggara 135
Tabel 32. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Gorontalo 140
Tabel 33. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Maluku 141
Tabel 34. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Maluku Utara 146
Tabel 35. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Papua 147
Tabel 36. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Papua Barat 149
Tabel 37. Indeks Risiko Bencana Banjir Kabupaten/Kota 156
Tabel 38. Indeks Risiko Bencana Gempa bumi Kabupaten/Kota 172
Tabel 39. Indeks Risiko Bencana Tsunami Kabupaten/Kota 194
Tabel 40. Indeks Risiko Bencana Tanah Longsor Kabupaten/Kota 206
Tabel 41. Indeks Risiko Bencana Gunung api Kabupaten/Kota 228
Tabel 42. Indeks Risiko Bencana Gelombang Ekstrim dan Abrasi Kabupaten/Kota 234
Tabel 43. Indeks Risiko Bencana Kebakaran Lahan dan Hutan Kabupaten/Kota 248
Tabel 44. Indeks Risiko Bencana Cuaca Ekstrim Kabupaten/Kota 270
Tabel 45. Indeks Risiko Bencana Kekeringan Kabupaten/Kota 292
IRBI 2013 ix
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
DAFTAR GAMBAR
x IRBI 2013
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
Gambar 26. Peta Indeks Risiko Bencana Multi Ancaman Provinsi Nusa Tenggara
Timur 108
Gambar 27. Peta Indeks Risiko Bencana Multi Ancaman Provinsi Kalimantan
Barat 112
Gambar 28. Peta Indeks Risiko Bencana Multi Ancaman Provinsi Kalimantan
Timur 116
Gambar 29. Peta Indeks Risiko Bencana Multi Ancaman Provinsi Kalimantan
Tengah 120
Gambar 30. Peta Indeks Risiko Bencana Multi Ancaman Provinsi Kalimantan
Selatan 122
Gambar 31. Peta Indeks Risiko Bencana Multi Ancaman Provinsi Sulawesi Utara 126
Gambar 32. Peta Indeks Risiko Bencana Multi Ancaman Provinsi Sulawesi Barat 128
Gambar 33. Peta Indeks Risiko Bencana Multi Ancaman Provinsi Sulawesi Selatan 132
Gambar 34. Peta Indeks Risiko Bencana Multi Ancaman Provinsi Sulawesi Tengah 136
Gambar 35. Peta Indeks Risiko Bencana Multi Ancaman Provinsi Sulawesi
Tenggara 138
Gambar 36. Peta Indeks Risiko Bencana Multi Ancaman Provinsi Gorontalo 142
Gambar 37. Peta Indeks Risiko Bencana Multi Ancaman Provinsi Maluku 144
Gambar 38. Peta Indeks Risiko Bencana Multi Ancaman Provinsi Maluku Utara 150
Gambar 39. Peta Indeks Risiko Bencana Multi Ancaman Provinsi Papua 152
Gambar 40. Peta Indeks Risiko Bencana Multi Ancaman Provinsi Papua Barat 154
Gambar 41. Peta Indeks Risiko Bencana Banjir Kabupaten/Kota 170
Gambar 42. Peta Indeks Risiko Bencana Gempa bumi Kabupaten/Kota 192
Gambar 43. Peta Indeks Risiko Bencana Tsunami Kabupaten/Kota 204
Gambar 44. Peta Indeks Risiko Bencana Tanah Longsor Kabupaten/Kota 226
Gambar 45. Peta Indeks Risiko Bencana Gunung api Kabupaten/Kota 232
Gambar 46. Peta Indeks Risiko Bencana Gelombang Ekstrim dan Abrasi
Kabupaten/Kota 246
Gambar 47. Peta Indeks Risiko Bencana Kebakaran Lahan dan Hutan
Kabupaten/Kota 268
Gambar 48. Peta Indeks Risiko Bencana Cuaca Ekstrim Kabupaten/Kota 290
Gambar 49. Peta Indeks Risiko Bencana Kekeringan Kabupaten/Kota 312
IRBI 2013 xi
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
IRBI 2013 1
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
bencana, maka dalam penilaian Indeks rata dari indeks Risiko Kabupaten/Kota
Risiko Bencana Indonesia ini telah di wilayah Provinsi tersebut.
menggunakan parameter-parameter
bahaya, kerentanan dan kapasitas Untuk Indeks Risiko Bencana Indonesia
sebagai penghitungan risiko bencana. kali ini dibatasi pada bahaya-bahaya
yang ditimbulkan oleh alam.
B. Ruang Lingkup
C. Pengertian Umum
Indeks Risiko Bencana Indonesia ini
dihitung berdasarkan rumus = Bencana adalah peristiwa atau
rangkaian peristiwa yang mengancam
Vulnerability dan mengganggu kehidupan dan
Risk = Hazard x penghidupan masyarakat yang
Capacity
disebabkan oleh faktor alam dan
atau faktor non alam maupun faktor
Bahaya (hazard) dihitung berdasarkan
manusia sehingga mengakibatkan
rata-rata dari tingkat bahaya berupa
timbulnya korban jiwa, kerusakan
data frekuensi dan magnitude dari
lingkungan, kerugian harta benda dan
bahaya alam seperti banjir, longsor,
dampak psikologis.
gempa bumi, tsunami, dan lain-lain.
Kerentanan (vulnerability) diamati
Bencana Alam adalah bencana
berdasarkan parameter sosial budaya,
yang diakibatkan oleh peristiwa
ekonomi, fisik dan lingkungan. Untuk
atau serangkaian peristiwa yang
data tentang kapasitas kemampuan
disebabkan oleh alam, antara lain
dilakukan dengan menggunakan
berupa gempa bumi, tsunami, gunung
metoda penilaian kapasitas
meletus, banjir, kekeringan, angin
berdasarkan parameter kapasitas
topan, dan tanah longsor.
regulasi, kelembagaan, sistem
peringatan, pendidikan pelatihan
Bencana non alam adalah bencana
keterampilan, mitigasi dan sistem
yang diakibatkan oleh peristiwa
kesiapsiagaan.
atau serangkaian peristiwa non alam
yang antara lain berupa kegagalan
Unit terkecil yang dijadikan satuan
teknologi, gagal modernisasi, epidemi
penilaian fisik adalah Kabupaten/Kota
dan wabah penyakit.
seluruh Indonesia, sedangkan untuk
penilaian risiko bencana Provinsi
Bencana sosial adalah bencana
dilakukan dengan penghitungan rata-
2 IRBI 2013
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
Risiko (risk) adalah potensi kerugian Jiwa Terpapar adalah jumlah populasi
yang ditimbulkan akibat bencana di suatu daerah yang berada dalam
pada suatu wilayah dan kurun waktu daerah atau jangkauan ancaman
tertentu yang dapat berupa kematian, bencana sehingga potensial untuk
luka, sakit, jiwa terancam, hilangnya menjadi korban dari suatu bencana.
rasa aman, jumlah orang mengungsi,
kerusakan atau kehilangan harta dan Korban adalah orang/sekelompok
infrastruktur, dan gangguan kegiatan orang yang mengalami dampak buruk
masyarakat secara sosial dan ekonomi. akibat bencana, seperti kerusakan
dan atau kerugian harta benda,
Kerentanan (vulnerability) adalah penderitaan dan atau kehilangan jiwa.
suatu kondisi yang ditentukan oleh Korban meliputi korban meninggal,
faktor-faktor atau proses-proses hilang, luka/sakit menderita dan
fisik, sosial, ekonomi, dan lingkungan mengungsi.
yang mengakibatkan menurunnya
kemampuan dalam menghadapi Korban meninggal adalah orang yang
bahaya (hazards). dilaporkan tewas atau meninggal
dunia akibat bencana.
Kemampuan (capacity) adalah
penguasaan terhadap sumberdaya, Korban hilang adalah orang yang
teknologi, cara, dan kekuatan dilaporkan hilang atau tidak ditemukan
yang dimiliki masyarakat, yang atau tidak diketahui keberadaannya
memungkinkan mereka untuk, setelah terjadi bencana.
mempersiapkan diri, mencegah,
IRBI 2013 3
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
4 IRBI 2013
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
IRBI 2013 5
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
longsor di dalam laut; (3) letusan saja yang dilewati namun cepat surut
gunung api di bawah laut atau gunung kembali.
api pulau.
Kebakaran lahan dan hutan merupakan
Tanah longsor merupakan salah satu suatu keadaan di mana hutan dan lahan
jenis gerakan massa tanah atau batuan, dilanda api, sehingga mengakibatkan
maupun percampuran keduanya, kerusakan hutan atau hasil hutan yang
menuruni atau keluar lereng akibat menimbulkan kerugian ekonomis dan
terganggunya kestabilan tanah atau atau nilai lingkungan. Kebakaran lahan
batuan penyusun lereng. dan hutan seringkali menyebabkan
bencana asap yang mengganggu
Banjir merupakan limpasan air yang kepada masyarakat sekitar.
melebihi tinggi muka air normal,
sehingga melimpas dari palung sungai Cuaca Ekstrim dalam hal ini adalah
menyebabkan adanya genangan angin topan merupakan pusat angin
pada lahan rendah di sisi sungai. kencang dengan kecepatan angin
Pada umumnya banjir disebabkan 120 km/jam atau lebih yang sering
oleh curah hujan yang tinggi di atas terjadi di wilayah tropis di antara
normal sehingga system pengaliran agraris balik utara dan selatan, kecuali
air yang terdiri dari sungai dan anak di daerah-daerah yang sangat dekat
sungai alamiah serta system drainase dengan khatulistiwa. Angin topan ini
dangkal penampung banjir buatan disebabkan oleh perbedaan tekanan
yang ada tidak mampu menampung dalam suatu sistem cuaca.
akumulasi air hujan tersebut sehingga
meluap. Adapun yang dimaksud banjir Gelombang Ekstrim atau badai
di bidang pertanian adalah banjir yang adalah gelombang tinggi yang yang
terjadi di lahan pertanian yang ada ditimbulkan karena efek terjadinya
tanaman (padi, jagung, kedelai dan siklon tropis di sekitar wilayah
lain-lain) yang sedang dibudidayakan. Indonesia dan berpotensi kuat
menimbulkan bencana alam. Indonesia
Banjir bandang biasanya terjadi pada bukan daerah lintasan siklon tropis
aliran sungai yang kemiringan dasar tetapi keberadaan siklon tropis akan
sungai curam. Aliran banjir yang tinggi memberikan pengaruh kuat terjadinya
dan sangat cepat dan limpasannya angin kencang, gelombang tinggi
dapat membawa batu besar atau disertai hujan deras.
bongkahan dan pepohonan serta
merusak atau menghanyutkan apa Abrasi adalah proses pengikisan
6 IRBI 2013
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
IRBI 2013 7
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
Sumber: Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 02 Tahun 2012
Gambar 1. Metode Pengkajian Risiko Bencana
8 IRBI 2013
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
IRBI 2013 9
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
10 IRBI 2013
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
IRBI 2013 11
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
Tabel 1. Penentuan bobot bahaya, kerentanan dan kapasitas per jenis bahaya.
Skor
No. Parameter Nilai Kelas Bobot
(Kelas*Bobot)
A. Bahaya (H)
1 4
1. Gempa Bumi 2 4 8
3 12
1 4
2. Tsunami 2 4 8
3 12
1 3
3. Letusan Gunung Api 2 3 6
3 9
1 4
4. Banjir 2 4 8
3 12
100%
1 5
5. Tanah Longsor 2 5 10
3 15
1 4
6. Kekeringan 2 4 8
3 12
1 4
Kebakaran Lahan dan
7. 2 4 8
Hutan
3 12
1 4
8. Cuaca Ekstrim 2 4 8
3 12
12 IRBI 2013
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
Skor
No. Parameter Nilai Kelas Bobot
(Kelas*Bobot)
1 4
Gelombang Pasang /
9. 100% 2 4 8
Abrasi
3 12
B. Kerentanan (V)
1. Jiwa Terpapar (per km2)
< 500 1 0.4
1. Gempa Bumi 500 - 1000 2 40% 0.8
>1000 3 1.2
< 500 1 0.4
2. Tsunami 500 - 1000 2 40% 0.8
>1000 3 1.2
< 500 1 0.4
3. Letusan Gunung Api 500 - 1000 2 40% 0.8
>1000 3 1.2
< 500 1 0.4
4. Banjir 500 - 1000 2 40% 0.8
>1000 3 1.2
< 500 1 0.4
5. Tanah Longsor 500 - 1000 2 40% 0.8
>1000 3 1.2
< 500 1 0.4
6. Kekeringan 500 - 1000 2 40% 0.8
>1000 3 1.2
< 500 1 0.3
Kebakaran Lahan dan
7. 500 - 1000 2 30% 0.6
Hutan
>1000 3 0.9
IRBI 2013 13
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
Skor
No. Parameter Nilai Kelas Bobot
(Kelas*Bobot)
< 500 1 0.4
8. Cuaca Ekstrim 500 - 1000 2 40% 0.8
>1000 3 1.2
< 500 1 0.4
Gelombang Pasang /
9. 500 - 1000 2 40% 0.8
Abrasi
>1000 3 1.2
2. Kerugian (Miliyar Rupiah)
< 1,55 1 0.6
1. Gempa Bumi 1,55 - 3,30 2 60% 1.2
>3,30 3 1.8
< 1,55 1 0.5
2. Tsunami 1,55 - 3,30 2 50% 1
>3,30 3 1.5
< 1,55 1 0.5
3. Letusan Gunung Api 1,55 - 3,30 2 50% 1
>3,30 3 1.5
< 1,55 1 0.5
4. Banjir 1,55 - 3,30 2 50% 1
>3,30 3 1.5
< 1,55 1 0.5
5. Tanah Longsor 1,55 - 3,30 2 50% 1
>3,30 3 1.5
< 1,55 1 0.3
6. Kekeringan 1,55 - 3,30 2 30% 0.6
>3,30 3 0.9
14 IRBI 2013
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
Skor
No. Parameter Nilai Kelas Bobot
(Kelas*Bobot)
< 1,55 1 0.3
Kebakaran Lahan dan
7. 1,55 - 3,30 2 30% 0.6
Hutan
>3,30 3 0.9
< 1,55 1 0.6
8. Cuaca Ekstrim 1,55 - 3,30 2 60% 1.2
>3,30 3 1.8
< 1,55 1 0.5
Gelombang Pasang /
9. 1,55 - 3,30 2 50% 1
Abrasi
>3,30 3 1.5
3. Kerusakan Lingkungan (HA)
0 1 0
1. Gempa Bumi 0 2 0% 0
0 3 0
< 55 1 0.1
2. Tsunami 55 - 155 2 10% 0.2
> 155 3 0.3
< 65 1 0.1
3. Letusan Gunung Api 65 - 185 2 10% 0.2
> 185 3 0.3
< 70 1 0.1
4. Banjir 70 - 205 2 10% 0.2
> 205 3 0.3
< 65 1 0.1
5. Tanah Longsor 65 - 185 2 10% 0.2
> 185 3 0.3
IRBI 2013 15
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
Skor
No. Parameter Nilai Kelas Bobot
(Kelas*Bobot)
< 65 1 0.3
6. Kekeringan 65 - 185 2 30% 0.6
> 185 3 0.9
< 65 1 0.4
Kebakaran Lahan dan
7. 65 - 185 2 40% 0.8
Hutan
> 185 3 1.2
0 1 0
8. Cuaca Ekstrim 0 2 0% 0
0 3 0
< 70 1 0.1
Gelombang Pasang /
9. 70 - 205 2 10% 0.2
Abrasi
> 205 3 0.3
C. Kapasitas(C)
< 55 1 1
Kapasitas Daerah 55 - 85 2 100% 2
> 85 3 3
D. Indeks Risiko (R = H * V/C)
C=1 C=2 C=3
Rendah 4.00 2.00 1.33
1. Gempa Bumi Sedang 16.00 8.00 5.33
Tinggi 36.00 18.00 12.00
Rendah 4.00 2.00 1.33
2. Tsunami Sedang 16.00 8.00 5.33
Tinggi 36.00 18.00 12.00
16 IRBI 2013
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
Skor
No. Parameter Nilai Kelas Bobot
(Kelas*Bobot)
Rendah 3.00 1.50 1.00
3. Letusan Gunung Api Sedang 12.00 6.00 4.00
Tinggi 27.00 13.50 9.00
Rendah 4.00 2.00 1.33
4. Banjir Sedang 16.00 8.00 5.33
Tinggi 36.00 18.00 12.00
Rendah 5.00 2.50 1.67
5. Tanah Longsor Sedang 20.00 10.00 6.67
Tinggi 45.00 22.50 15.00
Rendah 4.00 2.00 1.33
6. Kekeringan Sedang 16.00 8.00 5.33
Tinggi 36.00 18.00 12.00
Rendah 4.00 2.00 1.33
Kebakaran Lahan dan
7. Sedang 16.00 8.00 5.33
Hutan
Tinggi 36.00 18.00 12.00
Rendah 4.00 2.00 1.33
8. Cuaca Ekstrim Sedang 16.00 8.00 5.33
Tinggi 36.00 18.00 12.00
Rendah 4.00 2.00 1.33
Gelombang Pasang /
9. Sedang 16.00 8.00 5.33
Abrasi
Tinggi 36.00 18.00 12.00
IRBI 2013 17
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
2. Analisis tingkat risiko bencana Provinsi jumlah kabupaten dan kota di provinsi
tersebut.
Data yang digunakan pada analisis
tingkat risiko provinsi adalah data Dengan menggunakan skoring
klasifikasi tingkat risiko bencana maksimal (Smaks) dan skoring minimal
kabupaten/kota pada provinsi yang (Smin), klasifikasi tingkat risiko bencana
akan dianalisis. Data lainnya adalah tingkat provinsi adalah sebagai berikut :
Dimana :
(Smaks - Smin)
X = -----------------
3
Penggunaan metodologi ini dapat berubah pada waktu mendatang sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pembaruan data akan terus dilakukan
dan bekerjasama dengan instansi terkait dan pemerintah daerah.
18 IRBI 2013
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
4. HASIL
A. Indeks Risiko Bencana Kabupaten/Kota
Indeks Risiko Bencana untuk setiap Kabupaten/Kota yang merupakan hasil perhitungan
untuk Multi Ancaman dan diurutkan berdasarkan total skor dan total penduduk terpapar,
dapat dilihat pada Tabel 2 berikut.
Tabel 2. Indeks Risiko Bencana Multi Ancaman per Kabupaten/Kota Tahun 2013
IRBI 2013 19
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
20 IRBI 2013
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
IRBI 2013 21
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
22 IRBI 2013
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
IRBI 2013 23
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
24 IRBI 2013
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
IRBI 2013 25
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
26 IRBI 2013
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
IRBI 2013 27
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
28 IRBI 2013
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
IRBI 2013 29
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
30 IRBI 2013
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
IRBI 2013 31
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
32 IRBI 2013
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
IRBI 2013 33
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
34 IRBI 2013
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
IRBI 2013 35
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
36 IRBI 2013
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
IRBI 2013 37
38 IRBI 2013
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
Jl. Ir. H. Juanda, No. 36 Jakarta 10120 Indonesia
Telp. (021) 345 8400, Fax. (021) 345 8500
Gambar 6.
Peta Indeks Risiko
Bencana Multi Ancaman
Kabupaten/Kota
IRBI 2013 39
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
40 IRBI 2013
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
IRBI 2013 41
42 IRBI 2013
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
Jl. Ir. H. Juanda, No. 36 Jakarta 10120 Indonesia
Telp. (021) 345 8400, Fax. (021) 345 8500
Gambar 7.
Peta Indeks Risiko
Bencana Multi Ancaman
Provinsi
IRBI 2013 43
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
44 IRBI 2013
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
IRBI 2013 45
46 IRBI 2013
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
Jl. Ir. H. Juanda, No. 36 Jakarta 10120 Indonesia
Telp. (021) 345 8400, Fax. (021) 345 8500
Gambar 8.
Peta Indeks Risiko
Bencana Multi Ancaman
Provinsi Aceh
IRBI 2013 47
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
48 IRBI 2013
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
IRBI 2013 49
50 IRBI 2013
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
Jl. Ir. H. Juanda, No. 36 Jakarta 10120 Indonesia
Telp. (021) 345 8400, Fax. (021) 345 8500
Gambar 9.
Peta Indeks Risiko
Bencana Multi Ancaman
Provinsi Sumatera Utara
IRBI 2013 51
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
52 IRBI 2013
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
IRBI 2013 53
54 IRBI 2013
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
Jl. Ir. H. Juanda, No. 36 Jakarta 10120 Indonesia
Telp. (021) 345 8400, Fax. (021) 345 8500
Gambar 10.
Peta Indeks Risiko
Bencana Multi Ancaman
Provinsi Sumatera Barat
IRBI 2013 55
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
56 IRBI 2013
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
IRBI 2013 57
58 IRBI 2013
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
Jl. Ir. H. Juanda, No. 36 Jakarta 10120 Indonesia
Telp. (021) 345 8400, Fax. (021) 345 8500
Gambar 11.
Peta Indeks Risiko
Bencana Multi Ancaman
Provinsi Riau
IRBI 2013 59
60 IRBI 2013
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
Jl. Ir. H. Juanda, No. 36 Jakarta 10120 Indonesia
Telp. (021) 345 8400, Fax. (021) 345 8500
Gambar 12.
Peta Indeks Risiko
Bencana Multi Ancaman
Provinsi Kepulauan Riau
IRBI 2013 61
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
62 IRBI 2013
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
Di wilayah ini juga berlokasi Gunung Jl. A. Thalib No. 45 Telanai Pura Jambi
Kerinci (3.805 m) yang merupakan gunung Telp. (0741) 670689.
IRBI 2013 63
64 IRBI 2013
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
Jl. Ir. H. Juanda, No. 36 Jakarta 10120 Indonesia
Telp. (021) 345 8400, Fax. (021) 345 8500
Gambar 13.
Peta Indeks Risiko
Bencana Multi Ancaman
Provinsi Bengkulu
IRBI 2013 65
66 IRBI 2013
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
Jl. Ir. H. Juanda, No. 36 Jakarta 10120 Indonesia
Telp. (021) 345 8400, Fax. (021) 345 8500
Gambar 14.
Peta Indeks Risiko
Bencana Multi Ancaman
Provinsi Jambi
IRBI 2013 67
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
Provinsi Bangka Belitung pada umumnya Jl. Pulau Punai No. 3 Pangkal Pinang Telp.
merupakan dataran rendah, lembah (0717) 439369, Fax (0717) 433449.
dan sebagian kecil pegunungan dan
Tabel 11. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
68 IRBI 2013
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
Tabel 12. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Selatan
IRBI 2013 69
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
70 IRBI 2013
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
IRBI 2013 71
72 IRBI 2013
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
Jl. Ir. H. Juanda, No. 36 Jakarta 10120 Indonesia
Telp. (021) 345 8400, Fax. (021) 345 8500
Gambar 15.
Peta Indeks Risiko
Bencana Multi Ancaman
Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung
IRBI 2013 73
74 IRBI 2013
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
Jl. Ir. H. Juanda, No. 36 Jakarta 10120 Indonesia
Telp. (021) 345 8400, Fax. (021) 345 8500
Gambar 16.
Peta Indeks Risiko
Bencana Multi Ancaman
Provinsi Sumatera Selatan
IRBI 2013 75
76 IRBI 2013
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
Jl. Ir. H. Juanda, No. 36 Jakarta 10120 Indonesia
Telp. (021) 345 8400, Fax. (021) 345 8500
Gambar 17.
Peta Indeks Risiko
Bencana Multi Ancaman
Provinsi Lampung
IRBI 2013 77
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
Tabel 14. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi DKI Jakarta
78 IRBI 2013
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
IRBI 2013 79
80 IRBI 2013
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
Jl. Ir. H. Juanda, No. 36 Jakarta 10120 Indonesia
Telp. (021) 345 8400, Fax. (021) 345 8500
Gambar 18.
Peta Indeks Risiko
Bencana Multi Ancaman
Provinsi DKI Jakarta
IRBI 2013 81
82 IRBI 2013
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
Jl. Ir. H. Juanda, No. 36 Jakarta 10120 Indonesia
Telp. (021) 345 8400, Fax. (021) 345 8500
Gambar 19.
Peta Indeks Risiko
Bencana Multi Ancaman
Provinsi Banten
IRBI 2013 83
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
Tabel 16. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat
84 IRBI 2013
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
IRBI 2013 85
86 IRBI 2013
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
Jl. Ir. H. Juanda, No. 36 Jakarta 10120 Indonesia
Telp. (021) 345 8400, Fax. (021) 345 8500
Gambar 20.
Peta Indeks Risiko
Bencana Multi Ancaman
Provinsi Jawa Barat
IRBI 2013 87
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
Tabel 17. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah
88 IRBI 2013
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
IRBI 2013 89
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
90 IRBI 2013
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
Tabel 18. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi D.I. Yogyakarta
IRBI 2013 91
92 IRBI 2013
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
Jl. Ir. H. Juanda, No. 36 Jakarta 10120 Indonesia
Telp. (021) 345 8400, Fax. (021) 345 8500
Gambar 21.
Peta Indeks Risiko
Bencana Multi Ancaman
Provinsi Jawa Tengah
IRBI 2013 93
94 IRBI 2013
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
Jl. Ir. H. Juanda, No. 36 Jakarta 10120 Indonesia
Telp. (021) 345 8400, Fax. (021) 345 8500
Gambar 22.
Peta Indeks Risiko
Bencana Multi Ancaman
Provinsi D. I. Yogyakarta
IRBI 2013 95
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
Tabel 19. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur
96 IRBI 2013
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
IRBI 2013 97
98 IRBI 2013
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
Jl. Ir. H. Juanda, No. 36 Jakarta 10120 Indonesia
Telp. (021) 345 8400, Fax. (021) 345 8500
Gambar 23.
Peta Indeks Risiko
Bencana Multi Ancaman
Provinsi Jawa Timur
IRBI 2013 99
Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013
Sebagian besar dari penduduk Lombok Jln. Airlangga No. 30 Mataram Tlp. (0370)
berasal dari suku Sasak, sementara suku 654828, Fax. (0370) 627231.
Tabel 21. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Nusa Tenggara Barat
Gambar 24.
Peta Indeks Risiko
Bencana Multi Ancaman
Provinsi Bali
Gambar 25.
Peta Indeks Risiko
Bencana Multi
Ancaman Provinsi
Nusa Tenggara Barat
Tabel 22. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Nusa Tenggara Timur
Gambar 26.
Peta Indeks Risiko
Bencana Multi
Ancaman Provinsi
Nusa Tenggara Timur
Tabel 23. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Barat
Gambar 27.
Peta Indeks Risiko
Bencana Multi
Ancaman Provinsi
Kalimantan Barat
Tabel 24. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Timur
Gambar 28.
Peta Indeks Risiko
Bencana Multi
Ancaman Provinsi
Kalimantan Timur
Tabel 25. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah
Tabel 26. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Selatan
Gambar 29.
Peta Indeks Risiko
Bencana Multi
Ancaman Provinsi
Kalimantan Tengah
Gambar 30.
Peta Indeks Risiko
Bencana Multi
Ancaman Provinsi
Kalimantan Selatan
Tabel 27. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Utara
Tabel 28. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Barat
Gambar 31.
Peta Indeks Risiko
Bencana Multi Ancaman
Provinsi Sulawesi Utara
Gambar 32.
Peta Indeks Risiko
Bencana Multi Ancaman
Provinsi Sulawesi Barat
Tabel 29. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Selatan
Gambar 33.
Peta Indeks Risiko
Bencana Multi Ancaman
Provinsi Sulawesi Selatan
Beberapa sungai juga terdapat di wilayah Jl. Bumi Praja Aadounnohu Kendari, Telp.
provinsi ini, yaitu: Sungai Konoweha, Sungai (0401) 3191617, Fax. (0401) 3191614.
Tabel 31. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tenggara
Gambar 34.
Peta Indeks Risiko
Bencana Multi Ancaman
Provinsi Sulawesi Tengah
Gambar 35.
Peta Indeks Risiko
Bencana Multi
Ancaman Provinsi
Sulawesi Tenggara
Gambar 36.
Peta Indeks Risiko
Bencana Multi Ancaman
Provinsi Gorontalo
Gambar 37.
Peta Indeks Risiko
Bencana Multi Ancaman
Provinsi Maluku
Tabel 34. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Maluku Utara
Tabel 36. Indeks Risiko Bencana per Kabupaten/Kota Provinsi Papua Barat
Gambar 38.
Peta Indeks Risiko
Bencana Multi Ancaman
Maluku Utara
Gambar 39.
Peta Indeks Risiko
Bencana Multi Ancaman
Provinsi Papua
Gambar 40.
Peta Indeks Risiko
Bencana Multi Ancaman
Provinsi Papua Barat
Gambar 41.
Peta Indeks Risiko
Bencana Banjir
Kabupaten/Kota
Gambar 42.
Peta Indeks Risiko
Bencana Gempa bumi
Kabupaten/Kota
Gambar 43.
Peta Indeks Risiko
Bencana Tsunami
Kabupaten/Kota
Gambar 44.
Peta Indeks Risiko
Bencana Tanah Longsor
Kabupaten/Kota
Gambar 45.
Peta Indeks Risiko
Bencana Gunung api
Kabupaten/Kota
Tabel 42. Indeks Risiko Bencana Gelombang Ekstrim dan Abrasi Kabupaten/Kota
Gambar 46.
Peta Indeks Risiko Bencana
Gelombang Ekstrim dan
Abrasi Kabupaten/Kota
Tabel 43. Indeks Risiko Bencana Kebakaran Lahan dan Hutan Kabupaten/Kota
Gambar 47.
Peta Indeks Risiko Bencana
Kebakaran Lahan dan
Hutan Kabupaten/Kota
Gambar 48.
Peta Indeks Risiko
Bencana Cuaca Ekstrim
Kabupaten/Kota
Kekeringan yang dikaji dalam Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013 merupakan
kekeringan meteorologi yang didasarkan pada Standardized Precipitation Index (SPI).
Gambar 49.
Peta Indeks Risiko
Bencana Kekeringan
Kabupaten/Kota
Arief Anshory Yusuf & Herminia Francisco, 2009, Climate Change Vulnerability Mapping
for Southeast Asia.
C.J. Van Westen, Dr., 2007, Generation of a landslide risk index map for Cuba using spatial
multi-criteria evaluation. Netherlands.
Eldina Fatimah, 2010, Metodologi Penyusunan Peta Risiko Bencana Aceh (ADRM).
Peduzzi ea, 2009, Assessing global exposure and vulnerability towards natural hazards-the
Disaster Risk Index. European Geosciences Union.
Trevor Dhu, DR, 2010, Action Maps – a new approach to disaster risk reduction.
Trias Aditya K.M, 2010, Laporan Akhir Pemetaan Risiko Bencana Provinsi DI. Yogyakarta.
Trias Aditya K.M, 2010, Visualisasi Risiko Bencana di Atas Peta, Studi Kasus: Penyusunan
Peta Risiko di Provinsi DI. Yogyakarta.
_________, 2004, A Global Report - Reducing Disaster Risk - A Challenge for Development,
UNDP-BCPR-New York.
_________, 2005, Guidance on Measuring the Reduction of Disaster Risks and the
Implementation of the Hyogo Framework for Action, UNISDR.
_________, 2010. Rencana Aksi Nasional Pengurangan Risiko Bencana 2010-2012, BNPB,
Jakarta.
_________, June 2010, Lesson learnt Risk Assessment Methodology Case Study: Jawa
Tengah Province, Georisk Project.
_________, 2010. Catatan dan proses Analisa Risiko Untuk Mendukung Penyusunan RAN
PRB 2010-2012. World Bank, Jakarta
_________, 2011. Kajian Risiko Bencana Multi Bahaya Wilayah Pemerintah Aceh, BNPB,
Jakarta.
_________, 2011. Kajian Risiko Bencana Multi Bahaya Wilayah Provinsi Bali, BNPB, Jakarta.
_________, 2011. Kajian Risiko Bencana Multi Bahaya Wilayah Provinsi Banten, BNPB,
Jakarta.
_________, 2011. Kajian Risiko Bencana Multi Bahaya Wilayah Provinsi Bengkulu, BNPB,
Jakarta.
_________, 2011. Kajian Risiko Bencana Multi Bahaya Wilayah Provinsi D.I. Yogyakarta,
BNPB, Jakarta.
_________, 2011. Kajian Risiko Bencana Multi Bahaya Wilayah Provinsi DKI. Jakarta, BNPB,
Jakarta.
_________, 2011. Kajian Risiko Bencana Multi Bahaya Wilayah Provinsi Gorontalo, BNPB,
Jakarta.
_________, 2011. Kajian Risiko Bencana Multi Bahaya Wilayah Provinsi Jambi, BNPB,
Jakarta.
_________, 2011. Kajian Risiko Bencana Multi Bahaya Wilayah Provinsi Jawa Barat, BNPB,
Jakarta.
_________, 2011. Kajian Risiko Bencana Multi Bahaya Wilayah Provinsi Jawa Timur, BNPB,
Jakarta.
_________, 2011. Kajian Risiko Bencana Multi Bahaya Wilayah Provinsi Kalimantan Barat,
BNPB, Jakarta.
_________, 2011. Kajian Risiko Bencana Multi Bahaya Wilayah Provinsi Kalimantan Selatan,
BNPB, Jakarta.
_________, 2011. Kajian Risiko Bencana Multi Bahaya Wilayah Provinsi Kalimantan Tengah,
BNPB, Jakarta.
_________, 2011. Kajian Risiko Bencana Multi Bahaya Wilayah Provinsi Kalimantan Timur,
BNPB, Jakarta.
_________, 2011. Kajian Risiko Bencana Multi Bahaya Wilayah Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung, BNPB, Jakarta.
_________, 2011. Kajian Risiko Bencana Multi Bahaya Wilayah Provinsi Kepulauan Riau,
BNPB, Jakarta.
_________, 2011. Kajian Risiko Bencana Multi Bahaya Wilayah Provinsi Lampung, BNPB,
Jakarta.
_________, 2011. Kajian Risiko Bencana Multi Bahaya Wilayah Provinsi Maluku Utara,
BNPB, Jakarta.
_________, 2011. Kajian Risiko Bencana Multi Bahaya Wilayah Provinsi Maluku, BNPB,
Jakarta.
_________, 2011. Kajian Risiko Bencana Multi Bahaya Wilayah Provinsi Nusa Tenggara
Barat, BNPB, Jakarta.
_________, 2011. Kajian Risiko Bencana Multi Bahaya Wilayah Provinsi Papua Barat, BNPB,
Jakarta.
_________, 2011. Kajian Risiko Bencana Multi Bahaya Wilayah Provinsi Papua, BNPB,
Jakarta.
_________, 2011. Kajian Risiko Bencana Multi Bahaya Wilayah Provinsi Riau, BNPB, Jakarta.
_________, 2011. Kajian Risiko Bencana Multi Bahaya Wilayah Provinsi Sulawesi Barat,
BNPB, Jakarta.
_________, 2011. Kajian Risiko Bencana Multi Bahaya Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan,
BNPB, Jakarta.
_________, 2011. Kajian Risiko Bencana Multi Bahaya Wilayah Provinsi Sulawesi Tengah,
BNPB, Jakarta.
_________, 2011. Kajian Risiko Bencana Multi Bahaya Wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara,
BNPB, Jakarta.
_________, 2011. Kajian Risiko Bencana Multi Bahaya Wilayah Provinsi Sulawesi Utara,
BNPB, Jakarta.
_________, 2011. Kajian Risiko Bencana Multi Bahaya Wilayah Provinsi Sumatera Barat,
BNPB, Jakarta.
_________, 2011. Kajian Risiko Bencana Multi Bahaya Wilayah Provinsi Sumatera Selatan,
BNPB, Jakarta.
_________, 2011. Kajian Risiko Bencana Multi Bahaya Wilayah Provinsi Sumatera Utara,
BNPB, Jakarta.
_________, 2011. Proses Penyusunan Peta Risiko Bencana Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Swisscontact
Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 4 Tahun 2008 tentang
Pedoman Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana.
Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 3 Tahun 2010 tentang
Rencana Nasional Penanggulangan Bencana 2010-2014.
Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 2 Tahun 2012 tentang
Pedoman Umum Pengkajian Risiko Bencana.
Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 3 Tahun 2012 tentang
Panduan Penilaian Kapasitas Daerah dalam Penanggulangan Bencana.