Anda di halaman 1dari 3

SUMBER HUKUM ISLAM (IJMA’ DAN QIYAS)

Dosen Pengampu : Drs. MASHURI, MHI

Kelompok 2 :

1. ZAKARIA FAJAR RAMADHAN (1860103221036)


2. WINIH SITI FITRIYA SARI (1860103221112)
3. NABILA LAILATUL MUBAROKAH (1860103222200)
4. DELLA TRISNANDA PUTRI (1860103222218)

SEMESTER 3

JURUSAN HUKUM TATA NEGARA

FAKULTAS SYARIAH DAN ILMU HUKUM

UNIVERSITAS UIN SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG

2023-2024
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Karena telah memberikan kelancaran
dan kemurahan-Nya kepada saya, sehingga dapat menyelesaikan tugas mata kuliah “Ushul
Fiqih” dalam bentuk makalah, Sholawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada
junjungan kita Nabiyullah Muhammad SAW. Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak
Drs. Mashuri, MHI . Selaku dosen Ushul Fiqih yang memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami
juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi semua pengetahuan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Dalam penulisan makalah ini, kami
menyadari bahwa sesuai dengan kemampuan dan pengetahuan yang terbatas, maka makalah
yang berjudul “Sumber Hukum Islam Ijma’ dan Qiyas”, ini masih jauh dari kata sempurna.
Untuk itu kritik dan saran akan kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini,
kami berharap dari makalah yang kami susun ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan
bagi kami maupun pembaca, Aamiin.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Tulungagung, 13 September 2023

Penyusun
A. Latar belakang

Ijma’ dan qiyas adalah salah satu dalil syara’ yang memiliki tingkat
kekuatan argumentasi dibawah dalil-dalil Nash (Al-Qur’an dan Hadits) ia
merupakan dalil pertama setelah Al-Qur’an dan Hadits yang dapat
dijadikan pedoman dalam menggali hukum-hukum syara’. Namun ada
komunitas umat islam tidak mengakui dengan adanya ijma’ dan qiyas itu
sendiri yang mana mereka hanya berpedoman pada Al-Qur’an dan Al
Hadits, mereka berijtihat dengan sendirinya itupun tidak lepas dari dua
teks itu sendiri (Al-Qur’an dan Hadits).

Khalifah Umar Ibnu Khattab ra. Misalnya selalu mengumpulkan para


sahabat untuk berdiskusi dan bertukar fikiran dalam menetapkan hukum,
jika mereka telah sepakat pada satu hukum, maka ia menjalankan
pemerintahan berdasarkan hukum yang telah disepakati.

Anda mungkin juga menyukai