Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Gawat Darurat
Disusun oleh :
Kelompok 1
Meira 213120154
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan khadirat Allah SWT. Atas rahmat dan karunia-Nya
kita masih diberi kesempatan untuk tetap mensyukuri segala nikmat-Nya. Shalawat serta salam
semoga tetap tercurah kepada junjunan alam Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat,
dan segenap pengikutnya.
Penyusunan Makalah ini tidak terlepas dari bimbingan dan dorongan berbagai pihak.
Dengan segala kerendahan hati, penyusun ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan
yang mendalam kepada semua pihak yang telah memberikan dukungannya selama ini. Pada
kesempatan ini kami mengucapkan terimakasi yang sebesar-besarnya kepada :
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (2021)
tentang penyelenggaraan bidang Perumahsakitan dimana Rumah Sakit adalah institusi
institusi pelayanan kesehatan ymenyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan
secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
darurat. Gawat Darurat adalah keadaan klinis pasien yang membutuhkan tindakan medis
segera guna penyelamatan nyawa dan pencegahan kecacatan lebih lanjut.
Rumah Sakit adalah salah satu sarana kesehatan tempat menyelenggarakan upaya
kesehatan dengan memberdayakan berbagai kesatuan personel terlatih dan terdidik
dalam menghadapi dan menangani masalah medik untuk pemulihan dan pemeliharaan
kesehatan yang baik (sihotang, 2020).
Intensive Care Unit (ICU) adalah bagian dari rumah sakit yang mandiri, dengan
staf yang terlatih, perlengkapan dan peralatan khusus yang ditempatkan di trolley
emergency, ditujukan untuk menangani kondisi kegawatdaruratan yang mengancam
nyawa. Perlakuan terhadap pasien di Intensive Care Unit (ICU) agak berbeda
dengan 2 pasien di pasien dirawat inap rawat inap biasa, karena biasa, karena pasien
Intensi pasien Intensive Care Uni ve Care Unit (ICU) dapa t (ICU) dapat dikatakan t
dikatakan ada ketergantungan yang sangat tinggi terhadap perawat dan dokternya. Pasien
yang sakit kritis atau kehilangan kesadaran, sehingga segala kritis atau kehilangan
kesadaran, sehingga segala sesuatu yang terjadi pada diri pasien esuatu yang terjadi pada
diri pasien hanya dapat diketahui melalui monitoring dan recording yang baik dan teratur.
Perubahan yang terjadi harus dianalisis secara cermat untuk mendapatkan Tindakan atau
pengobatan yang tepat atau pengobatan yang tepat seperti saat code blue d seperti saat
code blue diaktifkan maka segala peral iaktifkan maka segala peralatan dan atan
dan perlengkapan perlengkapan yang ada pada trolley trolley emergency emergency
yang sudah disiapkan disiapkan di ruang Intensive Care Unit (ICU) bisa digunakan
1
2
segera setelah code blue diaktifkan dalam melakukan life saving pada pasien. (Emma &
Wiwin, 2019).
Sebagai salah satu upaya peningkatan pelayanan mutu kesehatan di Rumah Sakit,
terutama dalam pelayanan kegawatdaruratan, maka diperlukan penyediaan emergency
trolley yang lengkap.
Emergency trolley merupakan penyediaan obat dan alat kesehatan untuk suatu
kondisi gawat darurat yang biasa digunakan diruang Intensive Care Unit (ICU), Instalasi
Gawat Darurat (IGD) ataupun Operatie Kamer (OK).
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian trolley emergency ?
2. Apa saja yang ada didalam tingkatan trolley emergency?
3. Apa saja macam-macam dan fungsi alat yang terdapat dalam trolley emergency (beri
gambar)?
4. Apa saja obat-obatan yang terdapat dalam trolley emergency (beri gambar)?
3
C. Tujuan penulisan
1. Tujuan Umum
Diharapkan mahasiswa mampu mengetahui, menggunakan dan mengelola
trolley emergency sesuai dengan standar di Intensive Care Unit (ICU) di Rumah
sakit.
2. Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu mengetahui pengertian trolley emergency
2. Mahasiswa mampu mengetahui isi tingkatan pada trolley emergency
3. Mahasiswa mampu mengetahui macam-macam alat dan fungsinya pada trolley
emergency
4. Mahasiswa mampu mengetahui obat-obatan pada trolley emergency
D. Manfaat
1. Manfaat Bagi Penulis
Dapat menjadi media pembelajaran agar dapat lebih paham mengenai
Keperawatan Kritis.
E. Metode Penyusunan
Metode penulisan yang saya lakukan adalah sebagai berikut :
1. Studi Pustaka
Yaitu suatu pengumpulan data yang diperoleh dengan cara penelusuran buku-buku
tentang tata tulis karya ilmiah untuk memperoleh ketentuan dasar terhadap materi
yang dihadapi.
2. Pencarian Dari Internet
Yaitu penelusuran dari berbagai macam alamat web yang mengenai materi tentang
tata tulis karya ilmiah yang ada di dalam internet untuk memperoleh materi yang
dihadapi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Trolley Emergency adalah trolley yang berisi peralatan medis dan obat-obatan
yang di gunakan saat memberikan bantuan “life saving” pada pasien yang mengalami
keadaan henti nafas dan / henti jantung (Siloam , 2021).
Emergency trolley adalah trolley yang berisi peralatan dan obat-obatan untuk
keadaan gawat darurat, dimana terjadi perburukan keadaan klinis pasien secara mendadak
dan tidak diperkirakan sebelumnya yang dapat segera menyebabkan kematian atau
menimbulkan kesehatan jangka panjang sehingga diperlukan intervensi segera atau
tindakan resusitasi. (Syamsiar, 2017).
a. Jumlah dan jenis Obat sesuai dengan daftar Obat emergensi yang telah ditetapkan;
b. Tidak boleh bercampur dengan persediaan Obat untuk kebutuhan lain;
c. Bila dipakai untuk keperluan emergensi harus segera diganti;
d. Dicek secara berkala apakah ada yang kadaluwarsa;
e. Dilarang untuk dipinjam untuk kebutuhan lain. (Permenkes, 2016)
4
5
Laci untuk alat-alat yang ukurannya besar atau di luar DABC (drug, airway,
breathing, circulation).
C. Macam-macam alat
a. Bagian atas (luar )
b. Laci II
dan
Nasopharyngeal.
Tabel 2.2 Daftar Alat Bagian Laci II
c. Laci III
d. Laci IV
D. Macam-macam obat
a. Laci I
Dextrose 25 ml 2 fl - - - -
40%
mati rasa,
atau
tampak
kebiruan,
nyeri
dada.
Midazolam 5 mg (amp) 3 amp Obat Nyeri, Sedative, Pasien yang
penenang kemerah anastethic memiliki
yang biasa an, atau Agent hipersensitivita
digunakan bengkak, s terhadap
sebelum di area midazolam
tindakan bekas serta glaukoma
operasi, suntikan, sudut sempit
meredakan sakit akut.
kejang pada kepala,
status mual
epileptikus. atau
muntah,
kantuk,
cegukan,
mudah
lupa
setelah
prosedur
operasi
selesai,
penglihat
an kabur.
D5% 100 ml 1 fl - - - -
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gawat Darurat adalah keadaan klinis pasien yang membutuhkan tindakan medis
segera guna penyelamatan nyawa dan pencegahan kecacatan lebih lanjut bila tidak
mendapatkan pertolongan dengan segera. Maka Emergency trolley sangat dibutuhkan
yang berisi peralatan dan obat-obatan untuk keadaan gawat darurat, dimana terjadi
perburukan keadaan klinis pasien secara mendadak dan tidak diperkirakan sebelumnya
yang dapat segera menyebabkan kematian atau menimbulkan kesehatan jangka panjang
sehingga diperlukan intervensi segera atau tindakan resusitasi. Obat emergensi harus
tersedia pada unit-unit dan dapat terakses segera saat diperlukan di rumah sakit. Idealnya
obat-obat emergensi harus ada pada setiap unit perawatan atau pelayanan. Jika terkendala
dengan jumlahnya, maka obat-obat tersebut bisa ditempatkan pada titik-titik lokasi yang
sering atau rawan terjadi kondisi emergensi, maka untuk pertolongannya dapat dilakukan
dengan cara pemanggilan tim code blue rumah sakit.
B. Saran
Dalam pengelolaan trolley emergency harus dilakukan pengecekan, monitoring
secara berkala menggunakan formulir-formulir pengecekan (checklist) yang sudah
tersedia di ruangan yang mempunyai trolley emergency. Alat-alat yang membutuhkan
kalibrasi harus dilakukan secara berkala, jika alat tersebut di butuhkan maka bisa di
gunakan saat itu juga.
DAFTAR PUSTAKA
https://repository.bku.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/4389/KTI%20Yuliana%
20Pebty%20N%20NPM%20191FF02045%20yang%20dibenerin%20-
%20yuliana%20ana-1-20.pdf?sequence=1&isAllowed=y
http://repo.poltekkestasikmalaya.ac.id/1403/4/BAB%20I.pdf
https://id.scribd.com/document/651435759/Makalah-Trolley-Emergency-Anita
26