Anda di halaman 1dari 4

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI

KANTOR WILAYAH SUMATERA UTARA


LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA LABUHAN RUKU
Jl.Besar Kayu Ara No.33 Telp. 0623-51015 /email.labuhan.ruku.33@gmail.com

LAPORAN TENTANG ASESMEN RISIKO PEMBERIAN REMISI


ATAS NAMA RIDO PANGGABEAN
I. Pendahuluan

A. Umum
Dalam rangka pelaksanaan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 Tentang
Pemasyarakatan, khususnya pada Pasal 10 ayat (2), maka diperlukan asesor
sebagai petugas yang melakukan Asesmen Risiko dan Kebutuhan terhadap
Narapidana dan Klien Pemasyarakatan untuk mengukur penurunan tingkat
risiko Narapidana dan Klien Pemasyarakatan. Serta mengingat terdapat
Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor 12 tahun 2013 tentang
Asesmen Resiko dan Asesmen Kebutuhan bagi Warga Binaan
Pemasyarakatan, mengharuskan bahwa terhadap Warga Binaan
Pemasyarakatan dilakukan penilaian risiko dan kebutuhan dalam bentuk
Asesmen Resiko dan Kebutuhan. Selanjutnya dalam Peraturan Menteri
Hukum dan HAM RI Nomor 35 Tahun 2018 tentang Revitalisasi
Penyelenggaraan Pemasyarakatan, Revitalisasi bertujuan untuk
meningkatkan objektifitas penilaian perubahan perilaku tahanan, narapidana
dan klien sebagai pedoman dalam pelaksanaan pelayanan, pembinaan dan
pembimbingan. Dalam pelaksanaannya, asesmen resiko residivisme juga
dilengkapi oleh asesmen criminogenic dan screening pemindahan tahanan
sehingga dapat menentukan kebutuhan program pembinaan dan penempatan
bagi tahanan.

B. Maksud Dan Tujuan


Adapun maksud dari menetapkan Instrumen Screening Penempatan
Narapidana (ISPN) sebagai instrumen yang wajib digunakan oleh
Pembimbing Kemasyarakatan untuk menentukan tingkat risiko narapidana
dalam penyusunan Penelitian Kemasyarakatan guna menentukan
penempatan narapidana ke Lapas Super Maximum Security, Lapas Maximum
Security, Lapas Medium Security, dan Lapas Minimum Security.
Tujuan nya adalah agar dengan metode penempatan yang tepat terhadap
tahanan / warga binaan pemasyarakatan ini dimaksudkan juga untuk
mengetahui tingkat risiko pengulangan tindak pidana, kebutuhan intervensi
dan penempatan wargabinaan pemasyarakatan sebagai pertimbangan
dalam penentuan program penempatan awal klien dan mengetahui kebutuhan
pembinaan narapidana sehingga dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam menentukan penempatan bagi narapidana serta dapat
dikembangkan rekomendasi program pembinaan bagi narapidana di
Lembaga Pemasyarakatan.

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari Asesmen yang dilakukan adalah :
1. Hasil Asesmen Resiko Residivisme Indonesia

2. Hasil Asesmen Faktor – Faktor Criminogenic Indonesia

3. Hasil Screening pemindahan tahanan/narapidana dari lapas


umum/khusus ke lapas super maksimum/maksimum/medium/minimum

D. Dasar
• Undang Undang Nomor 22 Tahun 2022 Tentang Pemasyarakatan;
• Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pembinaan
Warga Bina Pemasyarakatan
• Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1999 Tentang Syarat dan Tata
Cara Pelaksanaan Hak Binaan Pemasyarakatan, sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2006 dan
diubah kembali dengan Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2012;
• Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor12 Tahun
2013 TentangAssessment Resiko dan Assessment Kebutuhan bagi
Narapidana dan Klien Pemasyarakatan;
• Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor 3 Tahun 2018 Tentang
tentang Syarat dan Tatacara Pemberian Remisi, Asimilasi, CMK, PB,
CMB, dan CB;
• Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor 35 tahun 2018 tentang
Revitalisasi PenyelenggaraanPemasyarakatan;
• Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor : PAS- 58.OT.02.02
Tahun 2019 tentang Instrumen Screening Penempatan Narapidana
(ISPN)

E. Kegiatan Yang Dilaksanakan


Asesmen penurunan tingkat risiko dengan menggunakan Instrumen
screening penempatanNarapidana untuk menentukan penempatan
narapidana dari Lapas umum/ khusus ke Lapas Maksimum/Medium/ Minimum
yang telah dilakukan terhadap Tahanan/ Narapidana atas nama :

Nama : RIDO PANGGABEAN


Nomor Register : BI 659/2023
Perkara : Tindana Pidana Pencurian /363 KUHP

Lama Pidana : 3 Tahun


Denda :
Subsider :-
Pada hari Rabu tanggal 06 Desember 2023 Pukul 09.00 WIB sampai dengan
jam 12.00 WIB bertempat di Lapas Kelas IIA Labuhan Ruku dilakukan
Asesmen Penurunan Tingkat Risiko dengan menggunakan Instrumen
VScreening Penempatan Narapidana (ISPN).

F. Hasil Yang Dicapai


G. Kesimpulan dan Saran

a. Berdasarkan hasil Asesmen dapat disimpulkan bahwa tingkat risiko


narapidana adalah MEDIUM.
b. Kebutuhanpembinaankepribadianharusdimaksimalkandengandiberika
nnyakesempatan yang bersangkutan untuk menyesali perbuatannya
dan berkomitmen untuk memperbaiki diri melalui saranat empat
ibadah.
c. Berdasarkan hasil Screening Penempatan terhadap narapidana
diperoleh nilai dalam setiap variabel bahwa Pembobotan Akhir
(Dimensi Resiko, Tindak Pidana, Lama Pidana, Sisa Pidana) diperoleh
nilai 46,38 yaitu Resiko MEDIUM sehingga penempatan narapidana
dapat dilakukan sesuai dengan tingkat resikonya yaitu Lembaga
Pemasyarakatan MEDIUM Security.
d. Narapidana dilakukan pembinaan di Lapas Kelas IIA Labuhan Ruku,
mengingat berstatus MEDIUM Security.
e. Adapun dikemudian hari jika terdapat penurunan /peningkatan risiko
maka akan dipindahkan dengan mempertimbangkan kondisi Lapas
dan kondisi fisik narapidana.
H. Penutup
Demikian laporan ini kami sampaikan untuk menjadi periksa, atas
perhatiannya diucapkan terimakasih.

Dibuat di : Labuhan Ruku


Pada Tanggal : 06 -12- 2023
Mengetahui, Pembimbing Kemasyarakatan Pertama

TIMBUL P MALAU
NIP. 199000525 2009121001

Anda mungkin juga menyukai