Anda di halaman 1dari 34

PROGRAM KERJA

UNIT GAWAT DARURAT

RUMAH SAKIT AMALIA MEDIKA

TAHUN 2022

I. PENDAHULUAN
Unit Gawat Darurat adalah suatu bagian dari rumah sakit yang mandiri,
dengan staf yang mempunyai keterampilan khusus dan bersertifikat, didukung
dengan perlengkapan khusus dalam memberikan pelayanan kegawatdaruratan
dengan cepat, tepat sehingga jiwa yang ditolong terselamatkan. Pelayanan
kegawatdaruratan merupakan sebuah penyelenggaraan terpadu yang ditujukan
bagi penderita kegawatan akibat trauma maupun non trauma.
Oleh karena itu perlu disusun suatu program kerja pelayanan Unit Gawat
darurat bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang berdaya guna
dan berhasil guna serta terintegrasi dengan pelayanan kesehatan lainnya.

II. LATAR BELAKANG


Pelayanan di Unit Gawat Darurat meliputi, pelayanan True Emergency dan
False emergency dengan jumlah pasien rata- rata ± 30 orang per hari.
Ketenagaan yang ada saat ini, perawat 5 orang, bidan 4 orang, dokter umum 4
orang.
Dengan pembagian ruangan sebagai berikut : ruang resusitasi 2 tempat
tidur, ruang medikal / observasi 3 tempat tidur, ruang tindakan 1 tempat tidur,
PONEK 1 tempat tidur, ruang isolasi 1 tempat tidur. Dalam melaksanakan tugas
dan fungsinya Unit Gawat darurat memerlukan sarana dan prasarana yang
memadai, sehingga dapat memberikan pelayanan kegawatdaruratan secara
maksimal. Unit gawat darurat terletak dilantai I gedung Rumah sakit, melayani
pemeriksaan selama 24 jam terus menerus, seuai dengan VISI dan MISI
pelayanan Unit Gawat Darurat Rumah sakit Amalia Medika Pangkalan Kerinci
yaitu:
A. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu dan
berkeadilan.
B. Mengutamakan pada upaya promotif dan preventif
C. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan dan keterjangkauan obat dan alat
kesehatan serta menjamin keamanan, khasiat, kemanfaatan, peningkatan
SDM dan kesejahteraan karyawan RS. Amalia Medika.

III. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Terwujudnya pelayanan Unit Gawat Darurat secara maksimal dalam
menangani kegawatdaruratan baik trauma dan non trauma dengan cepat,
tepat dan terpadu di Rumah Sakit Amalia Medika.

B. Tujuan Khusus
1. Menjadikan pelayanan Unit gawat darurat yang mengutamakan
keselamatan jiwa pasien.
2. Memperhatikan kepuasan pelanggan dengan memberikan pelayanan
cepat dan tepat.
3. Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dan fasilitas yang
sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
4. Tercapainya kepuasan pasien dan keluarga dalam menerima pelayanan.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
a. Menjalankan kegiatan pencatatan waktu tanggap pelayanan dokter di
gawat darurat (≤ 5 menit dilayani setelah pasien datang).
b. Menjalankan kegiatan pencatatan jumlah angka kematian di UGD (≤
8 jam) yaitu: kematian yang terjadi dalam periode 8 jam sejak pasien
datang.
2. Analisa Kebutuhan Ketenagaan
Melakukan analisa kebutuhan tenaga di Unit gawat darurat
3. Penilaian Kinerja
Melakukan penilaian kinerja secara berkala terhadap seluruh staf Unit
gawat darurat.
4. Program K3
Bekerjasama dengan Tim Mutu dan Keselamtan Kerja Rumah Sakit:
a. Mengikuti pelatihan K3RS.
b. Mengikuti Medical Chek up karyawan setiap tahun.
5. Orientasi karyawan baru.
Bekerjasama dengan bagian Diklat Rumah Sakit dan Komite
Keperawatan:
a. Melakukan kegiatan penerimaan karyawan baru
b. Melakukan kegiatan orientasi kepada karyawan baru melalui ceramah
dan pelatihan.
c. Melakukan kegiatan evaluasi terhadap karyawan baru.
6. Kebutuhan pendidikan dan pelatihan.
Bekerjasama dengan bagian Diklat Rumah Sakit dan Komite
Keperawatan.
a. Mengajukan pelatihan internal maupun eksternal terutama ketrampilan
bersertifikat khusus.
7. Pengadaan dan Pemeliharaan sarana dan Prasarana.
a. Menjalankan kegiatan pemeliharaan peralatan
b. Bekerjasama dengan bagian pengadaan barang dan teknisi.
8. Pengadaan dan pemeliharaan alat kesehatan.
Mengajukan permintaan pengadaan alat kesehatan kepada direktur dan
pemeliharaan alat bekerjasama dengan teknisi:
a. Membuat pencatatan alat dan mengajukan permintaan alat baru.
b. Melakukan pengecekan alat dan servis sekali seminggu.
9. Kalibrasi peralatan elektromedis.
Bekerjasama dengan Unit Logistik dan distributor masing-masing alat
yang dilakukan setiap tahun.

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Membentuk panitia kerja untuk melaksanakan program
2. Melakukan kegiatan rapat setiap bulan.
3. Membuat laporan.

VI. SASARAN
Terpenuhinya target indikator keberhasilan pelaksanaan program kerja Unit
Gawat darurat, yaitu:
1. Peningkatan mutu keselamatan pasien
a. Waktu tanggap pelayanan dokter di gawat darurat ≤ 5menit dilayani
setelah pasien datang terlaksana bagi semua pasien yang berobat ke
Unit gawat darurat.
b. Tidak ada kematian ≤ 8 jam di Unit gawat darurat
2. Terpenuhinya jumlah staf di Unit gawat darurat 100% sesuai dengan
analisa kebutuhan tenaga pada tahun 2022.
3. Penilaian kinerja di Unit gawat darurat dapat terlaksana 100% pada tahun
2022.
4. Kesehatan dan keselamatan kerja semakin meningkat, terutama perawat
terhindar dari bahaya karena risiko kerja.
5. Program orientasi karyawan baru dapat terlaksana 100% pada tahun 2022
6. Terpenuhinya kebutuhan akan pengembangan staf 100% pada tahun 2022
7. Sarana dan prasarana memadai, tersedia sesuai kebutuhan pelayanan,
terlaksana 100%.
8. Alat kesehatan tersedia sesuai kebutuhan dan siap pakai 100%
9. Hasil yang didapat dari pemakaian alat elektromedik akurat 100%.

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Dilakukan mulai bulan Januari tahun 2022
(Jadwal terlampir)

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan dilakukan secara berkala oleh


kepala Unit gawat darurat bersama koordinator UGD, serta bekerjasama
dengan tim sumber daya manusia dan manajemen Rumah Sakit Amalia
Medika Pangkalan Kerinci.

Pangkalan Kerinci, 01 Januari 2022

Diketahui ; Disusun Oleh ;

dr. Nindo Mayang Sumba dr. Andika


Dokter Pelayanan Medik Ka. Unit Gawat Darurat

Disetujui Oleh ;

dr. Mujaddid Abdi


Direktur
KERANGKA ACUAN

PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN

UNIT GAWAT DARURAT

I. PENDAHULUAN
Dalam upaya mutu pelayanan kesehatan, khususnya di Rumah sakit
disusun suatu indikator sederhana untuk mengukur kualitas pelayanan. Indikator
mutu pelayanan Rumah sakit ini akan mempunyai manfaat yang sangat banyak
bagi pengelola rumah sakit. Manfaat tersebut antara lain sebagai alat untuk
mendukung pengambilan keputusan untuk perencanaan kegiatan masa yang akan
datang. Tujuan utama adalah memberikan pelayanan atau kepuasan yang setinggi-
tinginya kepada pelanggan dalam jasa pelayanan kesehatan di Unit Gawat
Darurat. Seluruh Rumah Sakit dan tenaga medis harus mengetahui indikator mutu
pelayanan.

II. LATAR BELAKANG


Mengacu pada Visi dan misi Unit Gawat Darurat Rumah sakit Amalia
Medika dengan demikian meningkatnya kebutuhan masyarakat akan pelayanan
kesehatan Paripurna, maka Unit Gawat Darurat senantiasa mengambil kebijakan
yang mengarah pada kinerja dari setiap unsur pelayanan yang terdapat didalam
organisasi.

Mutu pelayanan gawat darurat merupakan derajat kesempurnaan


pelayanan Rumah Sakit untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan
kesehatan yang sesuai dengan standar pelayanan profesi dengan menggunakan
sumber potensi sumber daya yang tersedia secara wajar, efisien dan efektif serta
diberikan secara aman dan memuaskan. oleh karena itu, salah satu indikator mutu
di Unit Gawat Darurat harus dikumpulkan, diolah dan dianalisis dalam standar
ini adalah ;
1. Waktu tanggap pelayanan dokter di gawat darurat ≤ 5 menit sejak pasien
datang.
2. Kematian di UGD (≤ 8 jam) sejak pasien datang.
III. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Mencapai Visi dan Misi Rumah Sakit Amalia Medika Pangkalan Kerinci.
B. Tujuan Khusus
1. Sebagai kerangka acuan untuk memonitor mutu pelayanan gawat
darurat sehingga tercapai peningkatan mutu pelayanan yang cepat,
tepat dan pasien terselamatkan.
2. Memberikan keputusan yang baik untuk kunjungan berikutnya.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Pencatatan jam datang pasien ke ruang Unit gawat darurat dilembar
Assesmen/triase bersamaan dilakukannya anamnese oleh perawat.
2. Pencatatan jam dilayani oleh dokter dilembar anamnese dokter.
3. Pencatatan Jumlah pasien yang meninggal setiap hari.
4. Mengumpulkan data setiap hari.
5. Data yang dikumpulkan diserahkan ke Tim Mutu setiap hari senin.
6. Membuat laporan evaluasi setiap bulan dan diserahkan ke tim mutu.
Pasien yang datang berobat ke Unit gawat darurat dapat dilayani tanpa
mendaftar terlebih dulu, jika pasien diantar keluarga, maka diarahkan ke
pendaftaran di Unit gawat darurat.

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Mencatat jam datang pasien ke Unit gawat darurat dan jam dilayani oleh
dokter di lembar pengumpulan data.
2. Mencatat pasien yang meninggal di Unit gawat darurat ≤ 8 jam sejak
pasien datang.
3. Mengolah dan menganalisa data yang sudah terkumpul.
4. Membuat laporan setiap bulan dan diserahkan ke tim PMKP Rumah
Sakit.

VI. SASARAN
1. Semua pasien yang datang ke Unit gawat darurat mendapatkan pelayanan
dari dokter ≤ 5 menit.
2. Tidak ada pasien yang meninggal di Unit gawat darurat ≤ 8 jam sejak
pasien datang.

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Kegiatan dilaksanakan setiap hari.

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


1. Pengumpulan data dilakukan setiap hari
2. Pelaporan data ke PMKP dilakukan setiap awal bulan berikutnya.
3. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan dilakukan setiap bulan ke
PMKP.
Pangkalan Kerinci, 01 Januari 2022

Diketahui ; Disusun Oleh ;

dr. Nindo Mayang Sumba dr. Andika


Dokter Pelayanan Medik Ka. Unit Gawat Darurat

Disetujui Oleh ;

dr. Mujaddid Abdi


Direktur
KERANGKA ACUAN
KEBUTUHAN KETENAGAAN
UNIT GAWAT DARURAT

I. PENDAHULUAN
Unit Gawat Darurat adalah suatu bagian dari rumah sakit yang mandiri,
dengan staf yang mempunyai ketrampilan kusus dan bersertifikat, didukung
dengan perlengkapan khusus dalam memberikan pelayanan kegawatdaruratan
dengan cepat, tepat sehingga jiwa yang ditolong terselamatkan. Pelayanan
kegawatdaruratan merupakan sebuah penyelenggaraan terpadu yang ditujukan
bagi penderita kegawatan akibat trauma maupun non trauma.

Oleh karena itu perlu disusun suatu program analisa kebutuhana tenaga
di Unit Gawat darurat dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan
yang berdaya guna dan berhasil guna serta terintegrasi dengan pelayanan
kesehatan lainnya. Pelayanan di Unit Gawat darurat meliputi pelayanan True
Emergency dan False Emergency dengan jumlah pasien rata- rata perhari ± 30
orang per hari. Ketenagaan yang ada saat ini, perawat 5 orang, bidan 4 orang.
Dengan kualifikasi pendidikan, Sarjana 2 orang, D3 Keperawatan 3 orang, D3
kebidanan 4 orang.

II. LATAR BELAKANG


Unit Gawat Darurat melayani pasien True Emergency dan False
Emergency dengan kegawatan akibat trauma maupun kegawatan jantung
dengan jumlah pasien yang termasuk cukup banyak sehingga diperlukan
penambahan tenaga. Untuk menjaga mutu, keselamatan pelayanan dan
kepuasan pasien tetap maksimal faktor ketenagaan sangatlah berperan penting
karena dengan terpenuhinya ketenagaan dan tingginya SDM yang dimiliki
oleh tenaga keperawatan maka pelayanan yang maksimal dapat dijalankan
dengan baik.
Pada tahun 2022 ini Unit Gawat Darurat telah merencanakan
penambahan tenaga keperawatan untuk mencukupi kekurangan tenaga
keperawatan pada tahun 2021 dan untuk menunjang kualitas pelayanan di
Unit gawat darurat.

III. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Tercapainya kualitas pelayanan yang optimal didukung dengan adanya
ketersediaan tenaga keperawatan dan Sumber Daya Manusia yang cukup.

B. Tujuan Khusus
1. Terpenuhinya kebutuhan tenaga dokter di Unit gawat darurat.
2. Tercapainya Sumber Daya Manusia tenaga perawat/ bidan di Unit
Gawat Darurat.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Analisa kebutuhan tenaga keperawatan /kebidanan di Unit gawat darurat.
V. CARA MELAKUKAN KEGIATAN
1. Melakukan pencatatan jenis aktivitas perawat dalam 1 hari kerja.
2. Melakukan penghitungan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan
aktivitas tersebut.
3. Melakukan penghitungan kebutuhan tenaga dengan menggunakan
“Formula Ilyas”
a. Diperlukan kebutuhan tenaga dokter sebanyak 4 orang, tenaga yang
ada saat ini hanya 4 orang.
b. Diperlukan kebutuhan tenaga keperawatan sebanyak 10 orang, tenaga
yang ada saat ini hanya 9 orang sudah termasuk koordinator UGD.
4. Mengajukan penambahan tenaga kepada atasan berdasarkan analisa
kebutuhan tenaga tersebut.
a. Direncanakan penambahan tenaga perawat 1 orang.

VI SASARAN
Pemenuhan kebutuhan tenaga di Unit gawat darurat dapat terlaksana 100%
pada tahun 2022.

VII JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Pelaksanaan kegiatan dilakukan mulai Januari 2022

VIII EVALUASI PELAKSAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Pencatatan, dan pelaporan dan evaluasi kegiatan dilakukan secara berkala oleh
kepala Unit gawat darurat bersama koordinator UGD dan bekerjasama dengan
Tim Sumber Daya Manusia dan Manajemen Rumah Sakit Amalia Medika.

Pangkalan Kerinci, 01 Januari 2022

Diketahui ; Disusun Oleh ;

dr. Nindo Mayang Sumba dr. Andika


Dokter Pelayanan Medik Ka. Unit Gawat Darurat

Disetujui Oleh ;
dr. Mujaddid Abdi
Direktur

KERANGKA ACUAN
PENILAIAN KINERJA
DI UNIT GAWAT DARURAT

I. PENDAHULUAN
Sumber daya utama dalam suatu unit kerja adalah profesionalisme kerja
diperlihatkan oleh karyawan. Penilai kinerja dapat dilihat dari ketrampilan
setiap individu sehari-hari dilapangan saat bertugas. Unit gawat darurat
melakukan penilaian kinerja terutama terutama untuk meningkatkan SDM serta
memotivasi setiap karyawan untuk berbuat dan berprilaku lebih baik.
Keberhasilan dari pelayanan yang baik sangatlah ditentukan oleh kinerja para
tenaga keperawatan, oleh karena itu evaluasi harus selalu dilakukan melalui
sistem yang terstandar, sehingga hasil evaluasi lebih objektif.

II. LATAR BELAKANG


Pengukuran kinerja tenaga keperawatan menggunakan indikator mutu
pelayanan yang dilakukan oleh perawat/bidan yaitu: ketepatan dalam bekerja,
tingkat kemandirian dan kualitas hasil pekerjaan yang telah selesai dikerjakan.

III. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Meningkatkan mutu pelayanan Unit Gawat Darurat secara menyeluruh.

B. Khusus
1. Perawat/ bidan yang bertugas secara terus menerus mau belajar dengan
hal-hal baru, mengikuti kemajuan tehnologi dan menjalin kerjasama tim
yang baik.
2. Sebagai informasi untuk pengambilan keputusan untuk pengembangan
karyawan seperti promosi, mutasi, dan penyesuaian kompensasi.

IV. KEGIATAN DAN RINCIAN KEGIATAN


A. Pengamatan, yang merupakan proses menilai dan menilik prilaku yang
ditentukan oleh sistem kerja.
B. Ukuran yang dipakai mengukur prestasi kerja seorang karyawan dibanding
dengan uraian pekerjaan yang telah ditetapkan untuk karyawan tersebut dan
point Kualitas dan Kuantitas diukur dari kompetensi >80 nilai Baik, 51-80
nilai Cukup, <50 nilai Kurang dan untuk Kehadiran/Absensi : Angka
keterlambatan 0 poin 3, Angka keterlambatan ≤ 12 poin 2, Angka
keterlambatan >12 poin 1 dan jika angka keterlambatan > 44, maka kenaikan
otomatis ditunda dan jika total nilai <65, maka kenaikan otomatis ditunda
C. Pengembangan, yang bertujuan untuk memotivasi karyawan mengatasi
kekurangannya dan mendorong yang bersangkutan untuk mengembangkan
kemampuan dan potensi yang ada pada dirinya.

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Kepala Unit gawat darurat akan melakukan evaluasi terhadap karyawan di Unit
pertahun dan penilaian bagi karyawan kontrak bekerjasama dengan bagian
kepegawaian/personalia. Penilaian kinerja karyawan Rumah Sakit Amalia
Medika dilakukan dengan mengacu kepada uraian tugas masing-masing jabatan
seperti yang terdapat pada Pedoman Pengorganisasian disetiap Unit secara
keseluruhan 1 (satu) kali dalam setahun seperti format berikut :
I. Petunjuk Pengisian Penilaian Kinerja Karyawan Rumah sakit Amalia
Medika Pangkalan Kerinci yang sudah bekerja satu tahun.

Unit : Periode Penilaian :

Januari s/d Desember 2022


1. PEGAWAI YANG DINILAI :

1.1 Nama Isi nama pegawai

1.2 Jabatan Isi jabatan pegawai

1.3 NIK Isi Nomor Induk Pegawai

1.4 Tgl. Mulai bekerja Isi sesuai tanggal masuk pegawai

2. PEJABAT PENILAI :

2.1 Nama Isi nama pegawai

2.2 Jabatan Isi jabatan pegawai

2.3 NIK Isi Nomor Induk Pejabat Penilai

3. ATASAN PEJABAT PENILAI :


3.1 Nama Isi nama pegawai

3.2 Jabatan Isi jabatan pegawai

3.3 NIK Isi Nomor Induk Atasan Pejabat Penilai

4. UNSUR-UNSUR YANG DINILAI :

4.1 SIKAP KERJA

4.1.1. Kehadiran/Absensi

POINT PENILAIAN

3 Tidak pernah datang terlambat

2 Pernah terlambat sebanyak ≤ 12 kali dalam setahun

1 Sering terlambat, lebih dari 12 kali dalam setahun

4.1.2. Disiplin :

POINT PENILAIAN

3 Semangat kerja dan hasratnya untuk berkembang cukup baik. Tidak


pernah melanggar peraturan dan tata tertib yang berlaku termasuk tidak
memakai seragam yang sudah ditentukan, salah melihat daftar dinas dan
izin mendadak.

2 Minat terhadap pekerjaannya baik. Resposif terhadap kritik dan petunjuk


yang diterimanya. Sikapnya biasa dalam menerima petunjuk, kritik dan
saran. Hampir tidak pernah melanggar peraturan tata tertib Rumah Sakit
yang berlaku.

1 Kadang-kadang menunjukkan sikap acuh tak acuh terhadap petunjuk dan


kritik. Bekerja tidak dengan sepenuh hati, acuh dan seolah-olah tugasnya
dirasakan sebagai beban. Sangat lamban dalam kemampuan belajarnya.
Pernah mendapat Surat Peringatan I.

4.1.3. Tanggung Jawab:

POINT PENILAIAN

3 Penuh tanggung jawab baik terhadap penyelesaian tugasnya sendiri


maupun tugas kelompoknya.

2 Tugas yang menjadi tanggung jawabnya sendiri diselesaikan dengan baik.

1 Kadang-kadang lalai terhadap penyelesaian tugasnya sendiri maupun


tugas kelompoknya. Bekerja menunggu perintah
4.1.4. Kerjasama

POINT PENILAIAN

3 Mudah diajak bekerja sama sekaligus dapat mengajak orang untuk


bekerja sama.

2 Mudah diajak bekerja sama dan bersedia memberi bantuan kepada


kelompoknya

1 Mudah diajak bekerja sama

4.1.5. Komunikasi

POINT PENILAIAN

3 Menguasai teknik komunikasi dengan sangat baik (berbicara dengan


jelas, mendengarkan lawan bicara, bahasa tubuh yang baik, sopan), dan
selalu ramah serta responsif terhadap kebutuhan pasien/keluarga pasien
dan pelanggan lainnya.

2 Dapat berkomunikasi dengan baik terhadap pasien/keluarga pasien dan


pelanggan lainnya.

1 Pernah melakukan salah satu dari tindakan dibawah ini :

- Bersikap tidak ramah terhadap pasien/keluarga pasien dan pelanggan


lainnya.
- Tidak merespon kebutuhan pasien/keluarga pasien dengan baik
- Bertengkar dengan rekan kerja di lingkungan RS
- Tidak melaksanakan perintah atasan

4.2. KINERJA PELAYANAN

POINT PENILAIAN

3 Selalu melakukan dengan baik dan terdokumentasi

2 Kadang-kadang lalai

1 Sering melakukan kesalahan

4.3. MUTU PELAYANAN

4.3.1.Kepatuhan terhadap Standar Prosedur Operasional

POINT PENILAIAN

3 Selalu bekerja sesuai Standar Prosedur Operasional

2 Pernah bekerja tidak sesuai Standar Prosedur Operasional

1 Kadang-kadang bekerja sesuai Standar Prosedur Operasional


4.3.2. Kepuasan pelanggan internal & eksternal

POINT PENILAIAN

3 Dapat melayani pasien, keluarga pasien dan pelanggan lainnnya dengan


sangat baik, pernah dipuji oleh pasien, keluarga pasien baik secara
langsung atau melalui kuisioner.

2 Tidak pernah mengecewakan pasien dan keluarga pasien

1 Pernah mengecewakan pasien/keluarga pasien baik yang disampaikan


secara langsung ataupun melalui kuisioner

5. Bobot penilaian sudah jelas

6. Total Nilai sudah jelas

7. Kesimpulan sudah jelas

8. Catatan : Berisi rekomendasi tentang karir, pelatihan, penghargaan,


bentuk pengembangan lain, atau hukuman untuk perbaikan diri.

9. Tanggapan Karyawan : Karyawan mengisi apa tanggapan terhadap


penilaian yang telah diberikan oleh atasan

10. Komentar Penilai : Pejabat penilai mengisi atas apa tanggapan karyawan
yang dinilai

11. Komentar Atasan Penilai : Atasan penilai membuat komentar atas


tanggapan Penilai terhadap tanggapan karyawan yang dinilai

12. Isi tanggal kapan penilaian dilakukan

13 Bubuhi tanda tangan Karyawan, Penilai dan Atasan Penilai

B. Penilaian kinerja karyawan Rumah Sakit Amalia Medika dilakukan dengan


mengacu kepada uraian tugas masing-masing jabatan seperti yang terdapat
pada Pedoman Pengorganisasian disetiap Unit/Unit secara keseluruhan 1
(satu) kali dalam setahun seperti format berikut :
PENILAIAN KINERJA KARYAWAN UNIT …………..

PERIODE PENILAIAN : ………………………………………

____________________________________________________________________
____

PEGAWAI YANG DINILAI

Nama : _____________________ Nik :


________________

Jabatan : ______________________ Mulai Kerja :


________________
____________________________________________________________________
____

PEJABAT PENILAI

Nama : ______________________ Nik :


_________________

Jabatan : ______________________

________________________________________________

ATASAN PEJABAT PENILAI

Nama : ______________________ Nik :


________________

Jabatan : ______________________

Komponen penilaian kinerja Bobot Penilaian Nilai Total


Nilai

Bobot Kinerja A B c d

1. Sikap Kerja 20% 123 (Jml b/15) c x 100


xa

1.1 Kehadiran/Absensi

1.2 Disiplin

1.3 Tanggung Jawab

1.4 Kerja sama

1.5 Komunikasi

Jumlah

2. Kinerja Pelayanan/Uraian tugas 60% 123 (Jml c x 100


b/108) x a

2.1

2.2

2.3

2.4

2.5
2.6

2.7

2.8

2.9

2.10

2.11 Dst

Jumlah

3. Mutu Pelayanan 20% 123 (Jml b/6) x c x 100


a

3.1 Kepatuhan terhadap SPO

3.2 Kepuasan pelanggan internal &


eksternal

Jumlah

Total Nilai

Kesimpulan : Catatan :

Baik : > 80
……………………………………

Cukup : 51 s/d 80
………………………………………

Kurang : < 50
………………………………………

Tanggapan dari Karyawan yang dinilai :

____________________________________________________________________
____

____________________________________________________________________
____

Komentar Pejabat penilai atas tanggapan karyawan yang dinilai :

____________________________________________________________________
_
Komentar Atasan pejabat penilai atas komentar pejabat penilai :

____________________________________________________________________
_

____________________________________________________________________
____

Pangkalan Kerinci, ______________

Tanda tangan karyawan : Tanda tangan Penilai : Tanda tangan atasan


penilai :

VI. SASARAN
Seluruh tenaga keperawatan dan kebidanan bekerja sesuai kompetensi yang
dimiliki dan sesuai SPO yang berlaku.

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Penilaian kinerja terhadap karyawan dilakukan pada saat :
1. Penilaian berkala
2. Penilaian kinerja tahunan
Penilaian kinerja ini dilakukan dengan mengacu kepada uraian tugas masing-
masing jabatan seperti yang terdapat pada pedoman Pengorganisasian disetiap
Unit/unit secara keseluruhan 1 (satu) kali dalam setahun.

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN


Evaluasi hasil akhir dari program penilaian kinerja ini akan dilakukan pada akhir
bulan tahun 2022 (Desember 2022) oleh Kepala Unit Gawat darurat guna
melihat tingkat keberhasilan pencapaian sasaran dari program ini.
Demikian program penilaian kinerja karyawan di Unit Gawat darurat Rumah
Sakit Amalia Medika ini di buat, atas persetujuan Bapak/Ibu, terima kasih.

Pangkalan Kerinci, 01 Januari 2022

Diketahui ; Disusun Oleh ;

dr. Nindo Mayang Sumba dr. Andika


Dokter Pelayanan Medik Ka. Unit Gawat Darurat
Disetujui Oleh ;
dr. Mujaddid Abdi
Direktur

KERANGKA ACUAN

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA RUMAH SAKIT

UNIT GAWAT DARURAT

I. PENDAHULUAN

Program Kesehatan dan keselamatan Kerja (K3) di Rumah Sakit Amalia


Medika merupakan program untuk seluruh karyawan rumah sakit. Program ini
bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja di Rumah sakit
Amalia Medika, termasuk Unit gawat darurat.

II. LATAR BELAKANG

Keselamatan dan kesehatan perawat perlu mendapatkan perhatian lebih


dibandingkan komponen pelayanan kesehatan lainnya, perawat adalah salah satu
tenaga pelayanan kesehatan yang berinteraksi dengan pasien yang intensitasnya
paling tinggi dibandingkan dengan komponen lainnya. Setiap hari perawat tidak
pernah jauh dan selalu berintreraksi dengan pasien. Hal tersebut yang membuat
perawat selalu berhadapan langsung dengan bahaya dan dapat mengancam
kesehatan dan keselamatan kerja perawat itu sendiri maupun orang –orang yang
berada disekitarnya, seperti keluarga, saudara maupun teman terlepas dari
keberadaan pasiennya.

Kecelakaan yang beresiko terjadi dan dialami oleh karyawan seperti:


tertusuk jarum, terkena penyakit hepatitis, HIV dan lain-lain. Untuk itu perlu
melakukan pencegahan dan pemantauan terhadap usaha-usaha untuk
meningkatkan keselamatan karyawan di Unit gawat darurat. Mengingat
pentingnya kesehatan dan keselamatan karyawan maka Unit gawat darurat perlu
memprogramkan kesehatan dan keselamatan kerja karyawan tahun 2022.

III. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Mengoptimalkan tingkat kesehatan dan keselamatan kerja karyawan di Unit
gawat darurat.
b. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan kesehatan karyawan.
2. Meningkatkan keselamatan kerja karyawan dalam melakukan
pelayanan di Unit gawat darurat meningkat.

IV. KEGIATAN
a. Pencegahan dan pemantauan kecelakaan kerja kecelakaan kerja merupakan
kegiatan yang dilakukan secara terus menerus. Saat terjadi kecelakaan kerja
dilakukan penanganan terlebih dahulu dan dilanjutkan dengan pelaporan.
Pemantauan ini penting untuk menganalisa penyebab terjadinya kecelakaan
kerja, sehingga kejadian yang sama tidak terulang lagi pada masa yang akan
datang.

b. Pelatihan K3RS
Pelatihan K3RS dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan dan
kesadaran karyawan tentang kesehatan dan keselamatan kerja. Pelatihan
yang diperlukan di Unit gawat darurat, antara lain :
- Pelatihan K3 umum
- Pelatihan K3 keperawatan
- Pelatihan penggunaan alat pelindung diri ( APD)
c. Medical check up
Setiap karyawan yang bekerja di Rumah sakit Amalia Medika wajib
mengikuti medical check up rutin setiap tahun.
d. Pengobatan karyawan
Karyawan Rumah sakit Amalia Medika memiliki hak untuk memperoleh
pengobatan bila sakit, hal ini difasilitasi dengan mengikutsertakan seluruh
karyawan. Rumah Sakit Amalia Medika sangat peduli terhadap karyawan
yang sakit, saat karyawan sakit, karyawan dapat langsung berobat ke
poliklinik atau Unit gawat darurat untuk memperoleh pelayanan (BPJS).

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

Seluruh pelaksanaan kegiatan peningkatan kesehatan dan keselamatan kerja


bekerjasama dengan Tim PMKP.
a. Pencegahan dan pemantauan kejadian kecelakaan kerja
Kecelakaan kerja dapat dicegah dengan bekerja sesuai SPO. Pemantauan
kejadian kecelakaan kerja dilakukan setiap harinya dan saat kejadian
kecelakaan kerja, kepala Unit /unit membuat laporan kepada Tim PMKP.
b. Pelatihan K3RS
Pelatihan K3RS dilakukan dengan berkoordinasi dengan Tim PMKP dan
Diklat Rumah Sakit.
c. Medical chek up rutin
Pemeriksaan kesehatan (medical check up) dilakukan setiap tahun,
berkoordinasi dengan Tim PMKP.
d. Pengobatan karyawan.
Setiap karyawan yang sakit dapat memperoleh pelayanan kesehatan dengan
menggunakan Asuransi BPJS di poliklinik ataupun Unit gawat darurat
Rumah Sakit Amalia Medika.

VI. SASARAN
a. Tidak terjadi kecelakaan kerja di Unit gawat darurat.
b. Kegiatan pelatihan K3RS tahun 2022 terlaksana 100% di Unit gawat
Darurat.
c. 100% karyawan di Unit gawat darurat tahun 2022 mengikuti medical chek
up.
d. 100% karyawan yang sakit mendapat pelayanan kesehatan.

VII.JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


a. Pencegahan dan pemantauan kecelakaan kerja dilakukan setiap hari.
b. Pelaksanaan pelatihan terkait K3RS dilaksanakan sesuai jadwal dari Diklat
dan Tim PMKP.
c. Pelaksanaan pemeriksaan kesehatan (medical chek up) tahun 2022 dilakukan
sesuai jadwal dari Tim PMKP.
d. Pelaksanaan pengobatan terhadap karyawan yang sakit dilakukan sesuai
dengan kebutuhan.

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORANNYA


a. Evaluasi pelaporan program dilakukan diakhir tahun dan dilaporkan ke
Direktur melalui Tim PMKP.
b. Pelaksanaan kegiatan harus dilengkapi dengan pencatatan dan pelaporan.
c. Kegiatan pemantauan kejadian kecelakaan kerja dilakukan setiap bulan
dilaporkan ke Tim PMKP paling lambat 2 x 24 jam.
d. Pencatatan dan pelaporan evaluasi kegiatan pelatihan K3RS dilakukan oleh
unit Diklat.
e. Pencatatan dan pelaporan evaluasi kegiatan pemeriksaan kesehatan
dilakukan oleh Tim PMKP.
Pangkalan Kerinci, 01 Januari 2022
Diketahui ; Disusun Oleh ;

dr. Nindo Mayang Sumba dr. Andika


Dokter Pelayanan Medik Ka. Unit Gawat Darurat
Disetujui Oleh ;

dr. Mujaddid Abdi


Direktur
KERANGKA ACUAN

ORIENTASI KARYAWAN BARU

UNIT GAWAT DARURAT

I. PENDAHULUAN
Orientasi merupakan salah satu bentuk latihan untuk karyawan baru. Latihan
orientasi ini diberikan kepada karyawan baru sebelum magang pada pekerjaan
atau jabatan yang telah ditentukan. Latihan orientasi disebut juga masa
"orientasi" yakni masa pegawai yang baru diterima bekerja, berusaha
menyesuaikan diri dengan lingkungan baru atau keadaan/kondisi kerja. Oleh
karena itu masa orientasi merupakan masa yang sangat penting bagi karyawan
baru. Pada saat orientasi nantinya akan diberikan penjelasan yang berkaitan
dengan sistem tempat kerja yang berlaku.

II. LATAR BELAKANG


Proses orientasi akan berhasil guna dan berdaya guna terhadap karyawan yang
bersangkutan dan terhadap sistem di tempat kerja khususnya Unit Gawat Darurar
Rumah Sakit Amalia Medika. Penilaian terhadap karyawan yang mengikuti
proses orientasi perlu dilaksanakan secara sistematis agar dapat dijadikan acuan
untuk proses selanjutnya.

III. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah mengikuti orientasi, karyawan baru diharapkan mampu bertugas
di Unit Gawat Darurat dan mengikuti peratuaran – peraturan Rumah Sakit
yang diberlakukan.
b. Tujuan Khusus
1. Peserta orientasi dapat memahami visi, misi, motto dan nilai Rumah
Sakit dan Unit Gawat Darurat.
2. Peserta orientasi dapat mengetahui cara memberikan pertolongan
dengan kegawatan akibat trauma maupun kegawatan jantung.
3. Peserta orientasi dapat memahami tentang peraturan yang ditetapkan di
Unit Gawat Darurat.
4. Peserta orientasi dapat beradaptasi dengan teman sekerja dan lingkungan
kerja, uraian tugas, prosedur kerja sehingga ada kesatuan bahasa dalam
memberikan pelayanan Unit Gawat Darurat.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


a. Orientasi terhadap ruangan
b. Melakukan prosedur dasar ,lanjut dengan bimbingan penuh sampai mandiri
c. Melaksanakan prosedur lanjut dan diagnostik dengan bimbingan sebagian
d. Menangani pasien dengan tingkat ketergantungan minimal dengan
bimbingan
.
V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
a.Pengenalan ruangan/peralatan di Unit Gawat Darurat.
b. Mendampingi tenaga keperawatan baru untuk terjun langsung ke pasien
dengan didampingi Koordinator Unit Gawat Darurat .

VI. SASARAN
Semua tenaga baru yang masuk Unit Gawat Darurat.
1. Menyamakan persepsi tentang visi, misi dan tujuan tentang pelayanan di
Rumah sakit Amalia Medika.
2. Membina sikap profesional tenaga keperawatan dan kebidanan di Unit gawat
darurat.
3. Meningkatkan keterampilan tenaga keperawatan dan kebidanan di Unit
Gawat Darurat.
4. Meningkatkan kepuasan kerja tenaga keperawatan dan kebidanan di Unit
gawat darurat.

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

No Nama Kegiatan Penanggung Jawab

1 Minggu pertama Kepala Unit/Koord.


UGD
Mengenal dan memahami:

a. Struktur organisasi Unit Gawat Darurat,


pembagian ruang dan penanggung jawab.
b. Mengetahui peraturan dan sistem kerja Unit
Gawat Darurat.
c. Mekanisme pasien masuk, transfer/ pindah
ruangan atau pulang (Rajal) sesuai SPO UGD.
d. Peralatan dan fasilitas, penggunaan dan
penempatan.
e. Format yang digunakan.
f. Cara berkomunikasi melalui telephon
g. Cara pelaporan
h. Penatalaksanaan obat dan alkes

2 Bulan pertama: Koord. UGD,


Perawat Senior
a. Melakukan prosedur dasar keperawatan dengan
bimbingan penuh.
b. Melakukan prosedur lanjut dan diagnostik
dengan bimbingan penuh.
3 Bulan kedua: Koord. UGD,
Perawat Senior
Melaksanakan prosedur lanjut dengan bimbingan
sebagian sampai dengan mandiri.
4 Bulan ketiga Kepala UGD,
Melakukan evaluasi terhadap karyawan baru Perawat Senior
meliputi:

a. Kemampuan melaksanakan prosedur dasar dan


lanjut
b. Kemampuan melaksanakan prosedur lanjut dan
diagnostik.
c. Memahami sistem kerja di UGD.

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi dilaksanakan setelah orientasi selama 3 bulan selesai dan membuat
laporan hasil evaluasi yang diserahkan kepada Diklat rumah sakit untuk
ditindak lanjuti.

Pangkalan Kerinci, 01 Januari 2022


Diketahui ; Disusun Oleh ;

dr. Nindo Mayang Sumba dr. Andika


Dokter Pelayanan Medik Ka. Unit Gawat Darurat
Disetujui Oleh ;

dr. Mujaddid Abdi


Direktur
KERANGKA ACUAN

KEBUTUHAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

UNIT GAWAT DARURAT

I. PENDAHULUAN
Sumber daya dengan kemampuan dan keterampilan yang profesional yang
paling bermakna dalam suatu unit kerja adalah saat perilaku profesional
diperlihatkan oleh karyawan. Kemampuan anggota staf dalam suatu unit dapat
terus ditingkatkan melalui program pengembangan karyawan yang direncanakan
dengan baik melalui berbagai strategi pembinaan yang dilakukan secara
terencana dan berkesinambungan, hal ini dilakukan untuk menciptakan kinerja
karyawan yang optimal, dengan tujuan akhir adalah untuk memberikan
pelayanan yang bermutu dan berorientasi pada keselamatan pasien.

II. LATAR BELAKANG


Jumlah pasien True Emergency dan False Emergency rata-rata perhari ±30
pasien per hari, kasus Ponek 20 orang/ bulan, maka untuk meningkatkan
pelayanan di Unit gawat darurat harus diimbangi dengan kemampuan dan
keterampilan ilmu pengetahuan yang terus berkembang sehingga memerlukan
pelatihan-pelatihan, baik yang diselenggarakan oleh Internal Rumah Sakit
maupun institusi lain.

III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Karyawan mampu meningkatkan kemampuan yang berkesinambungan
dengan pelatihan-pelatihan khusus yang dilakukan internal Rumah Sakit
maupun pelatihan di institusi lainnya.

2. Tujuan Khusus
1) Karyawan mempunyai ketrampilan khusus dalam menangani pasien
dengan kegawatan akibat trauma maupun kegawatan jantung.
2) Meningkatkan kualitas pelayanan dan keselamatan pasien.
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
1. Mengajukan jenis pelatihan yang dibutuhkan.
2. Mendata perawat/bidan yang sudah mendapat pelatihan dan yang belum
mendapat pelatihan.

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Pelatihan internal dan eksternal.
2. Mengatur jadwal pelatihan yang
disesuaikan dengan jadwal dinas.
VI. SASARAN
Pelatihan dan pendidikan merata bagi semua perawat/bidan yang bertugas di Unit
gawat Darurat.

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Mengikuti jadwal yang ditentukan oleh diklat keperawan dan diklat Rumah sakit.
No Rencana kerja Jumlah Hasil yang ingin dicapai Keterangan

1 Pelatihan Seluruh staf Memiliki kemampuan Intern/


BTCLS/PPGD/ perawat/bidan khusus dalam menangani institusi lain
BHD/EKG yang ada di UGD kasus kegawatan akibat
trauma maupun kegawatan
jantung.

2 Pelatihan Seluruh staf bidan Memiliki kemampuan Intern/


Resusitasi yang ada di UGD khusus dalam menangani institusi lain
Neonatus kasus kegawatan pada bayi.

3 Pelatihan PONEK Seluruh staf bidan Memiliki kemampuan Intern/


yang ada di UGD khusus dalam menangani institusi lain
kegawatan pada ibu dan
bayi.

4 Pelatihan Triase Seluruh staf UGD Memiliki kemampuan Intern


pemilahan pasien
berdasarkan prioritas tingkat
kegawatan.

5. Pelatihan Transfer Seluruh staf UGD Memiliki kemampuan Intern


dalam merujuk/ transfer
Pasien berdasarkan kondisi dan
kebutuhan pasien akan
kontinuitas pelayanan.

6. Pelatihan Seluruh staf UGD Memiliki kemampuan yang Intern/


komunikasi efektif baik dalam memberikan institusi lain
pelayanan

7. Pelatihan terkait Seluruh saf UGD Memiliki kemampuan: Intern


PPI  Memahami penggunaan
APD sesuai standar PPI
 Melakukan tehnik cuci
tangan standar PPI
 Mengelola sampah sesuai
dengan penggolongannya.

8. Pelatihan Seluruh staf UGD Memiliki kemampuan baik Intern


perawatan luka dalam perawatan luka
secara aseptik.

9. Pelatihan pasien Seluruh staf UGD Mutu dan keselamatan Intern


safety pasien terjamin

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORANNYA


Pelaksanaan program dilakukan diakhir tahun dan dilaporkan ke
Direktur/Wadir.

Pangkalan Kerinci, 01 Januari 2022


Diketahui ; Disusun Oleh ;

dr. Nindo Mayang Sumba dr. Andika


Dokter Pelayanan Medik Ka. Unit Gawat Darurat
Disetujui Oleh ;

dr. Mujaddid Abdi


Direktur
KERANGKA ACUAN

PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA

UNIT GAWAT DARURAT

I. PENDAHULUAN

Unit Gawat Darurat merupakan salah satu Unit yang ada di Rumah Sakit
Amalia Medika yang mempunyai kapasitas 8 tempat tidur, dengan jumlah pasien
rata-rata perhari ± 30 pasien per hari. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya
Unit Gawat Darurat memerlukan sarana dan prasarana yang memadai sesuai
kebutuhan, sehingga dapat menunjang terlaksananya pelayanan gawat Darurat
secara maksimal dan menyeluruh.

II. LATAR BELAKANG


Sarana dan prasarana merupakan fasilitas dasar yang dibutuhkan dalam
memberikan pelayanan kepada pasien., untuk itu diperlukan perencanaan yang
baik sehingga kebutuhan sarana selalu tercukupi.
Saat ini Unit Gawat Darurat telah merencanakan penambahan sarana
alkes untuk mencukupi/melengkapi kekurangan serta menggantikan alkes yang
telah rusak pada tahun 2022.

III. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Meningkatkan kualitas pelayanan yang didukung dengan adanya
ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai di Unit Gawat Darurat.
B. Tujuan Khusus
Sarana dan prasarana Unit Gawat Darurat terpenuhi 100% sesuai standar.

IV. KEGIATAN DAN RINCIAN KEGIATAN


Membuat perencanaan penambahan sarana dan prasarana di Unit Gawat Darurat.

No Nama Alat Jumlah Saat Jumlah Yang Jumlah Ket


Tenun/Linen Ini Dibutuhkan Yang
Diminta
1 Perlak tempat 0 8 8 Belum
tidur fullcover
2 Tempat tidur 8 brangkar, 8 8 Sudah
pasien bukan tempat
tidur
3 Bell kamar mandi 0 1 1 Belum
UGD utk pasien
lansia
4 Pegangan di 0 1 1 Belum
kamar mandi
pasien
5 Vynil lantai UGD 0 1 1 Sudah

6 Label triase dan 7 7 7 Sudah


ruangan UGD
7 Duk bolong 3 3 3 Blm

8 Alkes 5 set minor Sudah ada


- Pingset kecil 5 5 5 yg lama dan
anatomis dan perlu di
serugis perbaharui
- Gunting 5 5 5
sedang dan
gunting
jaringan 5 5 5
- Arteri klem
lurus dan
bengkok 5 5 5
- Klem lurus
sedang 5 5 5
- Nald holder 5 5 5
- Kom kecil 5 5 5
- Bengkok
9 Set GV 1 3 2 Belum

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


A. Membuat perencaan alkes tahun 2021.
B. Mengajukan permintaan penambahan alkes kepada bagian pengadaan barang
dan kerumahtanggaan.
C. Bagian pengadaan barang dan kerumahtanggaan Rumah Sakit Amalia Medika
akan mengevaluasi sebelum memenuhi permintaan .
D. Penambahan alkes dan linen baru harus tercatat dibuku alkes dan linen Unit
Gawat darurat.

VI. SASARAN
Pada tahun 2022 penambahan alkes dan linen 100% sesuai dengan standar

VII.JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Pelaksanaan penambahan alkes dan linen dilakukan secara bertahap mulai bulan
Januari sampai dengan Desember

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi dilakukan setiap akhir tahun
Pelaporan dilakukan oleh Kepala/Koordinator Unit Gawat Darurat diakhir
tahun kepada Direktur Rs Amalia Medika.

Pangkalan Kerinci, 01 Januari 2022


Diketahui ; Disusun Oleh ;

dr. Nindo Mayang Sumba dr. Andika


Dokter Pelayanan Medik Ka. Unit Gawat Darurat
Disetujui Oleh ;

dr. Mujaddid Abdi


Direktur
KERANGKA ACUAN

PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT KESEHATAN

UNIT GAWAT DARURAT

I. PENDAHULUAN
Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit
adalah melalui pelayanan penunjang medik khususnya dalam pemeliharaan
peralatan di Rumah Sakit. Peralatan sangat menunjang dalam melaksanakan
kegiatan pelayanan. Peralatan yang ada di Unit gawat daruat terdiri dari
berbagai jenis, sehingga memerlukan perawatan yang rutin. Jika peralatan yang
digunakan layak dan sesuai standar maka pelayanan yang diberikan bisa
menjadi optimal.

II. LATAR BELAKANG

Pemeliharaan peralatan merupakan program maintenance yang rutin


dilakukan sebelum peralatan tersebut mengalami penurunan fungsi sehingga
peralatan tetap dapat digunakan sesuai fungsi yang semestinya dan sesuai
standar serta alat selalu dalam keadaan siap pakai.

III. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Memperlancar pemberian pelayanan di Unit gawat darurat didukung
dengan kelengkapan alat kesehatan sesuai kebutuhan dan selalu siap pakai.
b. Tujuan Khusus
1. Menjamin ketersediaan alat kesehatan yang sesuai standar dan
berfungsi dengan baik.
2. Meminimalkan kemungkinan terjadinya infeksi silang.

IV. KEGIATAN DAN RINCIAN KEGIATAN


a. Pengecekan kelengkapan alat
b. Melakukan uji fungsi alat
c. Pemeliharaan kebersihan
d. Membuat rencana penambahan alat kesehatan.

Jumlah Yang Jumlah Yang


No Nama Alat Kesehatan Jumlah Saat Ini
Dibutuhkan Diminta
1 Mesin suction 1 0 0

2 EKG 1 0 0

3 Sotetoscope Dewasa 2 0 0

4 Stetoscope Anak 1 0 0

6 Tensimeter anak 0 1 1

7 Infus Pump 1 1 1

8 Syringe pump 1 1 1

9 Nebulizer 3 3 0

10 Troly GV 0 1 1

11 Troly Infus 0 2 2

12 Troly alkes 3 3 0

13 Lampu X-Ray 1 1 0

17 Set Selang Suction 1 1 0

18 Kursi Roda 1 2 1

19 Mesin Suction 1 1 0

22 Incubator 1 1 0

23 Set partus/ponek 1 1 0

24 Set hecting/ponek 1 1 0

25 Lampu sorot 1 2 1

26 Lampu kepala 1 1 0

27 Oksigen mobile 1 1 0

28 Oksigen sentral 8 8 0

29 Emergensi Troly 1 1 0

31 Timbangan Anak 0 1 1

32 Timbangan bayi 1 1 0
33 Timbangan dewasa 0 1 1

34 Defibrilator/AED 1/1 1/1 1/1

36 Oximetri dewasa 1 1 0

37 Oximetri Bayi 0 1 1

38 Ambu bag dewasa 1 2 1

39 Ambu bag anak 1 1 0

40 Ambu bag bayi 1 1 0

41 Tensi meter berdiri 3 3 0

42 Lampu emergency 0 1 1

43 Laryngoskop dewasa 1 1 0

44 Laryngoskop anak 1 1 0

45 Strecer 1 1 0

46 Alat GDS 1 1 0

47 Senter 0 2 2

V. CARA MELAKUKAN KEGIATAN


Melakukan uji fungsi alat kesehatan setiap pergantian dinas dan pengecekan
kelengkapan alat dengan cara serah terima alat setiap pergantian dinas.

VI. SASARAN
Semua alat kesehatan di Unit gawat darurat lengkap dan siap pakai

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


A. Pengecekan kelengkapan alat dilakukan setiap hari oleh staf perawat/bidan
yang bertugas setiap shift.
B. Pemeliharaan kebersihan dilakukan setiap hari terutama setelah alat
digunakan.
VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Laporan yang diberikan kepala Unit gawat darurat meliputi rencana kerja,
hasil yang ditemukan serta tindak lanjut apa yang hendaknya dilakukan untuk
perbaikan selanjutnya.

Pangkalan Kerinci, 01 Januari 2022


Diketahui ; Disusun Oleh ;

dr. Nindo Mayang Sumba dr. Andika


Dokter Pelayanan Medik Ka. Unit Gawat Darurat
Disetujui Oleh ;

dr. Mujaddid Abdi


Direktur
KERANGKA ACUAN
KALIBRASI PERALATAN ELEKTROMEDIS

UNIT GAWAT DARURAT

I. PENDAHULUAN

Program kalibrasi peralatan merupakan kegiatan uji fungsi alat, apakah


masih layak digunakan sehingga tidak terjadi penyimpangan skala
pengukuran. Program kalibrasi dilakukan pada setiap peralatan alat medik
agar dapat dilaksanakan secara teratur untuk mendapatkan hasil yang akurat.

II. LATAR BELAKANG

Program kalibrasi diadakan untuk meningkatkan mutu pelayanan


rumah sakit mencakup hal yang sangat luas antara lain melakukan pelayanan
penunjang medik berupa peralatan medik. Peralatan dibutuhkan di Unit
Gawat Darurat dengan peralatan yang bervariasi.

III. TUJUAN

a. Tujuan Umum
Memperoleh hasil pengukuran yang akurat.

b. Tujuan Khusus
1) Menjaga kualitas alat
2) Meminimalkan kesalahan dalam pengukuran

IV. KEGIATAN DAN RINCIAN KEGIATAN


a. Menyusun jadwal kalibrasi peralatan
b. Melakukan kolaborasi dengan distributor peralatan

V. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN


a. Kepala/Koordinator Unit Gawat Darurat bekerja sama dengan bagian
pemeliharaan alat elektomedik untuk menyusun jadwal kalibrasi
peralatan
b. Kalibrasi alat elektomedik akan dilakukan oleh distributor/BPFK yang
bekerja sama dengan bagian pemeliharaan alat elektromedik rumah
sakit.

VI. SASARAN
Sasaran program ini adalah semua peralatan elektomedik yang ada di Unit gawat
darurat Rumah Sakit Amalia Medika Pangkalan Kerinci .

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Penyusunan jadwal kalibrasi alat dilakukan setiap akhir tahun oleh bagian
tehnisi.

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Laporan yang diberikan meliputi , hasil yang ditemukan serta tindak lanjut.

Pangkalan Kerinci, 01 Januari 2022


Diketahui ; Disusun Oleh ;

dr. Nindo Mayang Sumba dr. Andika


Dokter Pelayanan Medik Ka. Unit Gawat Darurat
Disetujui Oleh ;

dr. Mujaddid Abdi


Direktur

Anda mungkin juga menyukai