TAHUN 2022
I. PENDAHULUAN
Unit Gawat Darurat adalah suatu bagian dari rumah sakit yang mandiri,
dengan staf yang mempunyai keterampilan khusus dan bersertifikat, didukung
dengan perlengkapan khusus dalam memberikan pelayanan kegawatdaruratan
dengan cepat, tepat sehingga jiwa yang ditolong terselamatkan. Pelayanan
kegawatdaruratan merupakan sebuah penyelenggaraan terpadu yang ditujukan
bagi penderita kegawatan akibat trauma maupun non trauma.
Oleh karena itu perlu disusun suatu program kerja pelayanan Unit Gawat
darurat bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang berdaya guna
dan berhasil guna serta terintegrasi dengan pelayanan kesehatan lainnya.
III. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Terwujudnya pelayanan Unit Gawat Darurat secara maksimal dalam
menangani kegawatdaruratan baik trauma dan non trauma dengan cepat,
tepat dan terpadu di Rumah Sakit Amalia Medika.
B. Tujuan Khusus
1. Menjadikan pelayanan Unit gawat darurat yang mengutamakan
keselamatan jiwa pasien.
2. Memperhatikan kepuasan pelanggan dengan memberikan pelayanan
cepat dan tepat.
3. Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dan fasilitas yang
sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
4. Tercapainya kepuasan pasien dan keluarga dalam menerima pelayanan.
VI. SASARAN
Terpenuhinya target indikator keberhasilan pelaksanaan program kerja Unit
Gawat darurat, yaitu:
1. Peningkatan mutu keselamatan pasien
a. Waktu tanggap pelayanan dokter di gawat darurat ≤ 5menit dilayani
setelah pasien datang terlaksana bagi semua pasien yang berobat ke
Unit gawat darurat.
b. Tidak ada kematian ≤ 8 jam di Unit gawat darurat
2. Terpenuhinya jumlah staf di Unit gawat darurat 100% sesuai dengan
analisa kebutuhan tenaga pada tahun 2022.
3. Penilaian kinerja di Unit gawat darurat dapat terlaksana 100% pada tahun
2022.
4. Kesehatan dan keselamatan kerja semakin meningkat, terutama perawat
terhindar dari bahaya karena risiko kerja.
5. Program orientasi karyawan baru dapat terlaksana 100% pada tahun 2022
6. Terpenuhinya kebutuhan akan pengembangan staf 100% pada tahun 2022
7. Sarana dan prasarana memadai, tersedia sesuai kebutuhan pelayanan,
terlaksana 100%.
8. Alat kesehatan tersedia sesuai kebutuhan dan siap pakai 100%
9. Hasil yang didapat dari pemakaian alat elektromedik akurat 100%.
Disetujui Oleh ;
I. PENDAHULUAN
Dalam upaya mutu pelayanan kesehatan, khususnya di Rumah sakit
disusun suatu indikator sederhana untuk mengukur kualitas pelayanan. Indikator
mutu pelayanan Rumah sakit ini akan mempunyai manfaat yang sangat banyak
bagi pengelola rumah sakit. Manfaat tersebut antara lain sebagai alat untuk
mendukung pengambilan keputusan untuk perencanaan kegiatan masa yang akan
datang. Tujuan utama adalah memberikan pelayanan atau kepuasan yang setinggi-
tinginya kepada pelanggan dalam jasa pelayanan kesehatan di Unit Gawat
Darurat. Seluruh Rumah Sakit dan tenaga medis harus mengetahui indikator mutu
pelayanan.
VI. SASARAN
1. Semua pasien yang datang ke Unit gawat darurat mendapatkan pelayanan
dari dokter ≤ 5 menit.
2. Tidak ada pasien yang meninggal di Unit gawat darurat ≤ 8 jam sejak
pasien datang.
Disetujui Oleh ;
I. PENDAHULUAN
Unit Gawat Darurat adalah suatu bagian dari rumah sakit yang mandiri,
dengan staf yang mempunyai ketrampilan kusus dan bersertifikat, didukung
dengan perlengkapan khusus dalam memberikan pelayanan kegawatdaruratan
dengan cepat, tepat sehingga jiwa yang ditolong terselamatkan. Pelayanan
kegawatdaruratan merupakan sebuah penyelenggaraan terpadu yang ditujukan
bagi penderita kegawatan akibat trauma maupun non trauma.
Oleh karena itu perlu disusun suatu program analisa kebutuhana tenaga
di Unit Gawat darurat dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan
yang berdaya guna dan berhasil guna serta terintegrasi dengan pelayanan
kesehatan lainnya. Pelayanan di Unit Gawat darurat meliputi pelayanan True
Emergency dan False Emergency dengan jumlah pasien rata- rata perhari ± 30
orang per hari. Ketenagaan yang ada saat ini, perawat 5 orang, bidan 4 orang.
Dengan kualifikasi pendidikan, Sarjana 2 orang, D3 Keperawatan 3 orang, D3
kebidanan 4 orang.
III. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Tercapainya kualitas pelayanan yang optimal didukung dengan adanya
ketersediaan tenaga keperawatan dan Sumber Daya Manusia yang cukup.
B. Tujuan Khusus
1. Terpenuhinya kebutuhan tenaga dokter di Unit gawat darurat.
2. Tercapainya Sumber Daya Manusia tenaga perawat/ bidan di Unit
Gawat Darurat.
VI SASARAN
Pemenuhan kebutuhan tenaga di Unit gawat darurat dapat terlaksana 100%
pada tahun 2022.
Disetujui Oleh ;
dr. Mujaddid Abdi
Direktur
KERANGKA ACUAN
PENILAIAN KINERJA
DI UNIT GAWAT DARURAT
I. PENDAHULUAN
Sumber daya utama dalam suatu unit kerja adalah profesionalisme kerja
diperlihatkan oleh karyawan. Penilai kinerja dapat dilihat dari ketrampilan
setiap individu sehari-hari dilapangan saat bertugas. Unit gawat darurat
melakukan penilaian kinerja terutama terutama untuk meningkatkan SDM serta
memotivasi setiap karyawan untuk berbuat dan berprilaku lebih baik.
Keberhasilan dari pelayanan yang baik sangatlah ditentukan oleh kinerja para
tenaga keperawatan, oleh karena itu evaluasi harus selalu dilakukan melalui
sistem yang terstandar, sehingga hasil evaluasi lebih objektif.
III. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Meningkatkan mutu pelayanan Unit Gawat Darurat secara menyeluruh.
B. Khusus
1. Perawat/ bidan yang bertugas secara terus menerus mau belajar dengan
hal-hal baru, mengikuti kemajuan tehnologi dan menjalin kerjasama tim
yang baik.
2. Sebagai informasi untuk pengambilan keputusan untuk pengembangan
karyawan seperti promosi, mutasi, dan penyesuaian kompensasi.
2. PEJABAT PENILAI :
4.1.1. Kehadiran/Absensi
POINT PENILAIAN
4.1.2. Disiplin :
POINT PENILAIAN
POINT PENILAIAN
POINT PENILAIAN
4.1.5. Komunikasi
POINT PENILAIAN
POINT PENILAIAN
2 Kadang-kadang lalai
POINT PENILAIAN
POINT PENILAIAN
10. Komentar Penilai : Pejabat penilai mengisi atas apa tanggapan karyawan
yang dinilai
____________________________________________________________________
____
PEJABAT PENILAI
Jabatan : ______________________
________________________________________________
Jabatan : ______________________
Bobot Kinerja A B c d
1.1 Kehadiran/Absensi
1.2 Disiplin
1.5 Komunikasi
Jumlah
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
2.6
2.7
2.8
2.9
2.10
2.11 Dst
Jumlah
Jumlah
Total Nilai
Kesimpulan : Catatan :
Baik : > 80
……………………………………
Cukup : 51 s/d 80
………………………………………
Kurang : < 50
………………………………………
____________________________________________________________________
____
____________________________________________________________________
____
____________________________________________________________________
_
Komentar Atasan pejabat penilai atas komentar pejabat penilai :
____________________________________________________________________
_
____________________________________________________________________
____
VI. SASARAN
Seluruh tenaga keperawatan dan kebidanan bekerja sesuai kompetensi yang
dimiliki dan sesuai SPO yang berlaku.
KERANGKA ACUAN
I. PENDAHULUAN
III. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Mengoptimalkan tingkat kesehatan dan keselamatan kerja karyawan di Unit
gawat darurat.
b. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan kesehatan karyawan.
2. Meningkatkan keselamatan kerja karyawan dalam melakukan
pelayanan di Unit gawat darurat meningkat.
IV. KEGIATAN
a. Pencegahan dan pemantauan kecelakaan kerja kecelakaan kerja merupakan
kegiatan yang dilakukan secara terus menerus. Saat terjadi kecelakaan kerja
dilakukan penanganan terlebih dahulu dan dilanjutkan dengan pelaporan.
Pemantauan ini penting untuk menganalisa penyebab terjadinya kecelakaan
kerja, sehingga kejadian yang sama tidak terulang lagi pada masa yang akan
datang.
b. Pelatihan K3RS
Pelatihan K3RS dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan dan
kesadaran karyawan tentang kesehatan dan keselamatan kerja. Pelatihan
yang diperlukan di Unit gawat darurat, antara lain :
- Pelatihan K3 umum
- Pelatihan K3 keperawatan
- Pelatihan penggunaan alat pelindung diri ( APD)
c. Medical check up
Setiap karyawan yang bekerja di Rumah sakit Amalia Medika wajib
mengikuti medical check up rutin setiap tahun.
d. Pengobatan karyawan
Karyawan Rumah sakit Amalia Medika memiliki hak untuk memperoleh
pengobatan bila sakit, hal ini difasilitasi dengan mengikutsertakan seluruh
karyawan. Rumah Sakit Amalia Medika sangat peduli terhadap karyawan
yang sakit, saat karyawan sakit, karyawan dapat langsung berobat ke
poliklinik atau Unit gawat darurat untuk memperoleh pelayanan (BPJS).
VI. SASARAN
a. Tidak terjadi kecelakaan kerja di Unit gawat darurat.
b. Kegiatan pelatihan K3RS tahun 2022 terlaksana 100% di Unit gawat
Darurat.
c. 100% karyawan di Unit gawat darurat tahun 2022 mengikuti medical chek
up.
d. 100% karyawan yang sakit mendapat pelayanan kesehatan.
I. PENDAHULUAN
Orientasi merupakan salah satu bentuk latihan untuk karyawan baru. Latihan
orientasi ini diberikan kepada karyawan baru sebelum magang pada pekerjaan
atau jabatan yang telah ditentukan. Latihan orientasi disebut juga masa
"orientasi" yakni masa pegawai yang baru diterima bekerja, berusaha
menyesuaikan diri dengan lingkungan baru atau keadaan/kondisi kerja. Oleh
karena itu masa orientasi merupakan masa yang sangat penting bagi karyawan
baru. Pada saat orientasi nantinya akan diberikan penjelasan yang berkaitan
dengan sistem tempat kerja yang berlaku.
III. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah mengikuti orientasi, karyawan baru diharapkan mampu bertugas
di Unit Gawat Darurat dan mengikuti peratuaran – peraturan Rumah Sakit
yang diberlakukan.
b. Tujuan Khusus
1. Peserta orientasi dapat memahami visi, misi, motto dan nilai Rumah
Sakit dan Unit Gawat Darurat.
2. Peserta orientasi dapat mengetahui cara memberikan pertolongan
dengan kegawatan akibat trauma maupun kegawatan jantung.
3. Peserta orientasi dapat memahami tentang peraturan yang ditetapkan di
Unit Gawat Darurat.
4. Peserta orientasi dapat beradaptasi dengan teman sekerja dan lingkungan
kerja, uraian tugas, prosedur kerja sehingga ada kesatuan bahasa dalam
memberikan pelayanan Unit Gawat Darurat.
VI. SASARAN
Semua tenaga baru yang masuk Unit Gawat Darurat.
1. Menyamakan persepsi tentang visi, misi dan tujuan tentang pelayanan di
Rumah sakit Amalia Medika.
2. Membina sikap profesional tenaga keperawatan dan kebidanan di Unit gawat
darurat.
3. Meningkatkan keterampilan tenaga keperawatan dan kebidanan di Unit
Gawat Darurat.
4. Meningkatkan kepuasan kerja tenaga keperawatan dan kebidanan di Unit
gawat darurat.
I. PENDAHULUAN
Sumber daya dengan kemampuan dan keterampilan yang profesional yang
paling bermakna dalam suatu unit kerja adalah saat perilaku profesional
diperlihatkan oleh karyawan. Kemampuan anggota staf dalam suatu unit dapat
terus ditingkatkan melalui program pengembangan karyawan yang direncanakan
dengan baik melalui berbagai strategi pembinaan yang dilakukan secara
terencana dan berkesinambungan, hal ini dilakukan untuk menciptakan kinerja
karyawan yang optimal, dengan tujuan akhir adalah untuk memberikan
pelayanan yang bermutu dan berorientasi pada keselamatan pasien.
III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Karyawan mampu meningkatkan kemampuan yang berkesinambungan
dengan pelatihan-pelatihan khusus yang dilakukan internal Rumah Sakit
maupun pelatihan di institusi lainnya.
2. Tujuan Khusus
1) Karyawan mempunyai ketrampilan khusus dalam menangani pasien
dengan kegawatan akibat trauma maupun kegawatan jantung.
2) Meningkatkan kualitas pelayanan dan keselamatan pasien.
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
1. Mengajukan jenis pelatihan yang dibutuhkan.
2. Mendata perawat/bidan yang sudah mendapat pelatihan dan yang belum
mendapat pelatihan.
I. PENDAHULUAN
Unit Gawat Darurat merupakan salah satu Unit yang ada di Rumah Sakit
Amalia Medika yang mempunyai kapasitas 8 tempat tidur, dengan jumlah pasien
rata-rata perhari ± 30 pasien per hari. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya
Unit Gawat Darurat memerlukan sarana dan prasarana yang memadai sesuai
kebutuhan, sehingga dapat menunjang terlaksananya pelayanan gawat Darurat
secara maksimal dan menyeluruh.
III. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Meningkatkan kualitas pelayanan yang didukung dengan adanya
ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai di Unit Gawat Darurat.
B. Tujuan Khusus
Sarana dan prasarana Unit Gawat Darurat terpenuhi 100% sesuai standar.
VI. SASARAN
Pada tahun 2022 penambahan alkes dan linen 100% sesuai dengan standar
I. PENDAHULUAN
Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit
adalah melalui pelayanan penunjang medik khususnya dalam pemeliharaan
peralatan di Rumah Sakit. Peralatan sangat menunjang dalam melaksanakan
kegiatan pelayanan. Peralatan yang ada di Unit gawat daruat terdiri dari
berbagai jenis, sehingga memerlukan perawatan yang rutin. Jika peralatan yang
digunakan layak dan sesuai standar maka pelayanan yang diberikan bisa
menjadi optimal.
III. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Memperlancar pemberian pelayanan di Unit gawat darurat didukung
dengan kelengkapan alat kesehatan sesuai kebutuhan dan selalu siap pakai.
b. Tujuan Khusus
1. Menjamin ketersediaan alat kesehatan yang sesuai standar dan
berfungsi dengan baik.
2. Meminimalkan kemungkinan terjadinya infeksi silang.
2 EKG 1 0 0
3 Sotetoscope Dewasa 2 0 0
4 Stetoscope Anak 1 0 0
6 Tensimeter anak 0 1 1
7 Infus Pump 1 1 1
8 Syringe pump 1 1 1
9 Nebulizer 3 3 0
10 Troly GV 0 1 1
11 Troly Infus 0 2 2
12 Troly alkes 3 3 0
13 Lampu X-Ray 1 1 0
18 Kursi Roda 1 2 1
19 Mesin Suction 1 1 0
22 Incubator 1 1 0
23 Set partus/ponek 1 1 0
24 Set hecting/ponek 1 1 0
25 Lampu sorot 1 2 1
26 Lampu kepala 1 1 0
27 Oksigen mobile 1 1 0
28 Oksigen sentral 8 8 0
29 Emergensi Troly 1 1 0
31 Timbangan Anak 0 1 1
32 Timbangan bayi 1 1 0
33 Timbangan dewasa 0 1 1
36 Oximetri dewasa 1 1 0
37 Oximetri Bayi 0 1 1
42 Lampu emergency 0 1 1
43 Laryngoskop dewasa 1 1 0
44 Laryngoskop anak 1 1 0
45 Strecer 1 1 0
46 Alat GDS 1 1 0
47 Senter 0 2 2
VI. SASARAN
Semua alat kesehatan di Unit gawat darurat lengkap dan siap pakai
I. PENDAHULUAN
III. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Memperoleh hasil pengukuran yang akurat.
b. Tujuan Khusus
1) Menjaga kualitas alat
2) Meminimalkan kesalahan dalam pengukuran
VI. SASARAN
Sasaran program ini adalah semua peralatan elektomedik yang ada di Unit gawat
darurat Rumah Sakit Amalia Medika Pangkalan Kerinci .