Anda di halaman 1dari 2

A. Bacalah teks berikut dengan teliti!

Teks 1
Citah

Citah adalah hewan yang merupakan salah


satu anggota keluarga kucing. Mereka adalah kucing
besar asli dari Afrika dan Irang tengah. Citah
menjadi hewan darat tercepat yang diperkirakan
mampu berlari dengan kecepatan 80 hingga 128
km/jam. Mereka memiliki tubuh yang dirancang
untuk bisa berlari cepat, tubuhnya yang ringan,
kakinya yang panjang dan kurus serta memiliki ekor
yang panjang. Biasanya mereka memiliki panjang
tubuh sampai 1,5 m.

Citah dewasa memiliki berat sampai 72 kg.


Kepalanya berbentuk kecil dan bulat, memiliki
moncong pendek dan garis-garis hitam yang terlihat
seperti bentuk air mata. Warna kulitnya merupakan
kuning kecoklatan sampai putih krem atau pucat dan
sebagian besar ditutupi dengan bintik-bintik hitam yang memiliki jarak yang sama

https://id.wikipedia.org/wiki/Citah

Citah hidup dalam tiga kelompok, betina dan anaknya, koalisi jantan dan jantan
soliter. Betina citah menjalani kehidupan nomaden. Mereka mencari mangsa di wilayah
jelajah yang luas. Sedangkan pejantan citah lebih banyak menetap dan membangun wilayah
yang kecil namun dengan mangsa yang berlimpah dan juga akses terhadap citah betina. Citah
adalah hewan yang aktif di siang hari, terutama saat fajar dan senja.

Mereka hewan yang bisa memakan mangsa mulai dari ukuran kecil hingga sedang,
bahkan sampai 40kg. Mereka lebih menyukai mangsa yang berukuran sedang seperti impala,
dan rusa. Citah biasanya mengintai mangsa mulai dari jarak 60-70 m, menyerbu ke arahnya
lalu menjegalnya selama pengejaran.

Setelah itu mereka akan menggigit tenggorokannya hingga mangsanya mati. Betina
citah hamil dalam kurun waktu tiga bulan dan bisa melahirkan tiga sampai empat anak. Anak
citah ini sangat rentan dimangsa oleh hewan lainnya seperti hyena atau singa. Anak citah akan
disapih pada usia empat bulan dan mulai mandiri pada usia 20 bulan.

(Sumber: LKS Bahasa Indonesia Kelas XI/2022)


Teks 2
Pinjaman Uang ke Bank

Santoso bersama rekan bisnisnya, Tirto


sepakat ingin mengajukan pinjaman
uang ke salah satu bank pemerintah.
Rencananya uang tersebut akan mereka
gunakan untuk mengembangkan usaha
peternakan ayam.

Tepat pada hari Senin pagi, Santoso dan


Tirto menemui manajer bank untuk
mendiskusikan rencana mereka.
Keduanya mengajukan pinjaman dana
usaha sebesar Rp200 juta dengan waktu
pengembalian selama 3 tahun.

Namun, manajer bank belum bisa menyetujui keinginan keduanya dan beralasan
harus berdiskusi terlebih dahulu dengan atasannya. Selain itu, manajer bank juga
menanyakan jaminan aset tetap yang dapat menjadi jaminan pinjaman uang tersebut.

Dengan mantap, Tirto menjaminkan rumah pribadinya dan menunjukkan sertifikat


rumahnya pada manajer. Tidak lama kemudian, atasan sang manajer datang
menghampiri ketiganya. Dia menanyakan tujuan kedatangan Santoso dan Tirto.
Dengan sigapnya, Tirto menjelaskan secara detail rencana pengajuan pinjaman
beserta jaminan aset rumahnya.

Atasan sang manajer tidak ingin memberikan harapan palsu kepada Santoso dan Tirto
sehingga dia hanya mengatakan akan mengusahakan pengajuan pinjaman Santoso dan
Tirto kepada pimpinannya. Namun, tidak sampai Rp200 juta, pihak bank hanya
sanggup Rp150 juta. Mendengar hal tersebut, Santoso dan Tirto menyanggupinya.
Meskipun awalnya ada sedikit rasa kecewa karena tidak sesuai harapan keduanya.

Beberapa waktu kemudian, pihak bank harus melakukan survei ke tempat usaha
peternakan ayam dan rumah pribadi Tirto yang dijadikan jaminan bank. Seminggu
berikutnya, akhirnya pengajuan pinjaman Santoso dan Tirto bisa mendapat
persetujuan bank sebesar Rp150 juta.

Anda mungkin juga menyukai