Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM II

FISIOLOGI VETERINER
PENGUKURAN PANJANG MONCONG DAN TUBUH
ANJING KINTAMANI

Oleh
Kelompok: IV

1. Yolla Noviolita 1809511079


2. I Putu Indra Manik Pradipta 1809511080
3. Feby Dwi Lestari 1809511081
4. Reyna Tasya Dhewanty 1809511083
5. Daniella Everetta Satriawan 1809511084

LABORATORIUM FISIOLOGI VETERINER


FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang maha esa atas kuasanya, sehingga
dapat diselesaikannya tulisan laporan praktiukum Fisiologi Veteriner III ini dengan baik.

Tulisan ini dibuat untuk memenuhi tugas atas selesainya dilakukannya


praktikum di laboratorium fisiologi veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas
Udayana.

Segala kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kebaikan dari tulisan ini, dan
tak lupa penulis ucapkan banyak terimakasih.

Denpasar, 26 April 2019

Hormat kami,

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii


DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii
I. PENDAHULUAN ...........................................................................................................
II. MATERI DAN METODE .............................................................................................
III. HASIL PRAKTIKUM ..................................................................................................
IV. BAHASAN ...................................................................................................................
V. SIMPULAN ....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................
I. PENDAHULUAN
Dasar Teori
Ukuran tubuh, jenis kelamin dan usia mempengaruhi perilaku anjing, serta bentuk tengkorak
anjing merupakan factor penting dalam membentuk perilaku. Karakteristik fisik tertentu pada anjing
secara konsisten terkait dengan jenis perilaku tertentu.Terdapat hubungan yang kuat antara tinggi badan,
berat badan, proporsi tengkorak (lebar dan panjang relatif) dengan perilaku. Anjing yang mempunyai
ukuran tubuh besar mempunyai karakter kurang lincah. Pada dasarnya, semakin pendek anjing, perilaku
mereka kurang terkontrol. Satu-satunya sifat perilaku yang terkait dengan tinggi tubuh adalah
'pelatihan'. Ketika rata-rata berat badan menurun, rangsangan dan hiperaktif meningkat.
Rasio tengkorak lebar kepanjang adalah kasus yang menarik. Anjing-anjing berkepala panjang
seperti: afghan, salukis dan whippet, tampaknya menjadi produk seleksi untuk berburu, karena mereka
unggul pada indikator-indikator itu. Sebaliknya, hasil mengkonfirmasi bahwa anjing-anjing yang
bermuka pendek, seperti pugs, yang mempunyai beberapa ciri puppyish bukan merupakan anjing
berburu. Perilaku yang tidak diinginkan seperti agresif terhadap pemilik, atau terhadap pasangan, terjadi
lebih sering di antara anjing-anjing kecil. Hal ini menunjukkan bahwa, pada anjing kecil, mempunyai
sedikit perilaku toleransi, sebaliknya pada anjing ukuran lebih besar mempunyai perilaku toleransi
lebih.
Anjing Kintamani Bali adalah sebutan kelompok anjing local jenis pegunungan yang hidup di
sekitar Desa Sukawana, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali .Anjing ini memiliki
penampilan yang sangat indah dan cantik yang berbeda dengan anjing geladak atau liar yang ada di
Bali. Anjing ini memiliki ciri khas bulu rambut yang indah, tebal, panjang terutama pada daerah pundak,
ekor, dan kaki belakang bagian belakang. Warna rambut anjing Kintamani Bali adalah putih, hitam,
coklat atau campuran. Telinga berdiri tegak dan berbentuk segitiga dengan kekhasan pada ujungnya
berwarna kemerahan. Ukuran kepala anjing Kintamani sangat proporsional dengan ukuran tubuhnya
dengan dahi lebar tanpa kerutan. Badan lurus dan kuat serta memiliki bulu ekor yang tebal dan
berbentuk bulan sabit.
Anjing Kintamani memiliki sifat pemberani, tangkas, waspada dan curiga yang cukup tinggi.
Merupakan anjing penjaga (guard dog) yang cukup handal, sebagai pengabdi yang baik terhadap
pemiliknya, loyal terhadap seluruh keluarga pemilik dan tidak lupa pada pemilik atau perawatnya.
Anjing Kintamani (Bali) suka menyerang anjing atau hewan lain yang memasuki wilayah kekuasaannya
dan juga menggaruk-garuk tanah sebagai tempat perlindungan. Pergerakannya bebas, ringan dan lentur.
II. MATERI DAN METODE

Materi
• Anjing kintamani
• Meteran kain
Metode :
- langsung

D. Tata kerja
1. Menentukan anjing jenis kintamani jantan atau betina, umur 1-8 tahun sebanyak 3 ekor.
2. Mengukur panjang tubuh menggunakan meteran kain dari ujung hidung sampai ujung ekor
(tulangekor), bukan bulu ekor.
3. Pengukuran dilakukan dengan cara menempelkan meteran kain disepanjang permukaan tulang
belakang (punggung) yaitu mengikuti lekuk permukaan dari ujung hidung sampai ekor. Catat
panjangnya!
4. Disaat bersamaan, hitung pula panjang moncong dengan cara mengamati jarak dari ujung hidung
sampai garis horizontal antara mata kanan dengan kiri. Catat panjangnya!
5. Buat table panjang tubuh dan panjang moncong.
6. Selesai.
III. HASIL PRAKTIKUM

No Sample Panjangtubuh (A) /cm Panjangmoncong (B) A/B


/cm
1 Umur 2 thn, jantan (Maxi) 112 cm 9 cm 12,4 cm
2 Umur 1 thn, jantan (Bobo) 104cm 8 cm 13 cm
3 Umur 1 thn, betina (Durga) 101 cm 7 cm 14,4 cm

IV. BAHASAN

Pembahasan
Kintamani merupakan jenis anjing ras asli Indonesia, tepatnya dari Pulau Dewata Bali.
Anjing yang memiliki sifat pemberani ini sudah lama mulai dibiakan sehingga dapat diakui
oleh dunia internasional.
Secara fenotip Anjing Kintamani mudah dikenal, dapat dibandingkan dengan jelas
antara Anjing Kintamani dengan anjing-anjing lokal yang ada, ataupun anjing hasil persilangan
antara ras yang sama maupun persilangan lainnya.

Sebagian besar anjing Kintamani tidak pernah diajak latihan. Padahal pelatihan atau
pembelajaran pada anjing berperan dalam merubah perilaku anjing itu karena pengalaman
pertama yang didapat akan mempengaruhi perilaku berikutnya karena itu sosialisasi awal
sangat berperan terhadap dalam perubahan perilaku pada anjing. Meskipun banyak anjing
Kintamani tidak mendapat pelatihan, anjing Kintamani tetap menjadi anjing penurut hal ini
kemungkinan disebabkan leh karena cara pemelihaaan yang dibuat sedemikian rupa agar anjing
selalu dekat dengan pemiliknya. Cara yang dimaksud adalah dengan memelihara di halaman
rumah yang memungkinkan terjadinya sosialisasi yang sering dengan pemiliknya. Seperti
keragaman dalam bentuk fisik, anjing juga mempunyai karakteristik perilaku yang beragam.
Ini dapat dilihat pada beberapa macam ras. Pada dasarnya anjing menunjukan dua jenis perilaku
yaitu perilaku yang diturunkan dari tetuanya dan perilaku yang didapat atau dipelajari.
Sehingga dapat dikatakan bahwa insting untuk bermain, berburu dan sifat agresif merupakan
bentuk-bentuk perilaku anjing. Perilaku agresif dari anjing kintamani merupakan salah satu
perilaku yang dianggap sering menimbulkan masalah.

Karakter Kintamani

1. Kintamani mempunyai sifat yang lembut dan penuh kasih sayang terhadap mereka yang
telah dianggapnya sebagai keluarga. Namun, Kintamani bisa menjadi begitu agresif untuk
melindungi wilayahnya.
2. Senang bergerak secara bebas, aktif, tetapi akan menggonggong ketika dihadapkan dengan
situasi atau suara yang tidak dia kenal.
3. Dapat digolongkan dalam kelompok anjing jenis pekerja dengan ukuran sedang, memiliki
keseimbangan dan proporsi tubuh yang baik dengan pertulangan kuat yang dibungkus oleh
otot yang kuat.
4. Memiliki sifat pemberani, tangkas, waspada dan curiga yang cukup tinggi.
5. Merupakan anjing penjaga yang cukup handal, sebagai pengabdi yang baik terhadap
pemiliknya, loyal terhadap seluruh keluarga pemilik dan tidak lupa pada pemilik atau
perawatnya.
6. Suka menyerang anjing atau hewan lain yang memasuki wilayah kekuasaannya dan juga
menggaruk-garuk tanah sebagai tempat perlindungan. Pergerakannya bebas, ringan dan
lentur.
7. Termasuk anjing yang pemberani dan tangkas, pandai dan mudah dilatih. Memiliki sifat
waspada dan mudah curiga yang tinggi. Hidup dekat dan setia dengan pemiliknya.

Ciri fisik Kintamani

1. Sebagai anjing pegunungan, memiliki bulu yang panjang dengan warna putih spesifik, hitam
atau cokelat.
2. Berpenampilan indah dengan ukuran sedang. Bulunya panjangnya tampak indah dan tebal,
memiliki bulu badong atau bulu suri yang panjang di bagian leher dan ekor, berbulu terurai
seperti ekor tupai.
3. Masuk dalam kategori kepala yang bersih, kepala bagian atas lebar, dahi dan pipi datar
dengan rahang besar dan kuat, serta sesuai dengan ukuran kepala.
4. Dilihat dari atas hampir sedikit segitiga dengan panjang moncong setengah dari panjang
kepala, sedikit sekali adanya lekukan di tengah.
5. Hidung berwarna hitam dan coklat tua. Warna hidung dapat berubah pucat atau sesuai
dengan pertumbuhan usia.
6. Gigi gunting dengan jumlah gigi di rahang atas 20, sedang di rahang bawah 22.
7. Bibir berwarna coklat kehitaman, lidah berbintik biru atau kebiruan sepenuhnya.
8. Mata berukuran sedang berbentuk lonjong seperti almond. Dengan bulu mata berwarna
putih, bola mata berwarna coklat hitam.
9. Telinga kuat dan tebal, berdiri tegak dengan daun telinga menghadap agak kedepan
berbentuk huruf V terbalik dengan ujung agak membulat.
10. Leher kuat dengan panjang sedang, sistem perototan yang kuat, terlihat indah dan anggun
serta bulunya bersusun dua dan tebal.
11. Perbandingan tinggi dan panjang badan adalah 9 : 10. Tinggi badan kintamani jantang 45-
55 cm dan betinanya 40-50 cm. Punggung lurus dan kuat
12. Dada lebar dengan tulang dada mencapai siku kaki depan dan rusuk berbentuk oval.
13. Ekor berdiri berbulu lebat, melingkar ke dapan dengan bagian tengah ke ujung melingkar
sedikit keluar seperti ekor tupai.
14. Kaki depannya lurus dan sejajar, jari-jarinya kuat dan mencengkram seperti kucing. Kaki
belakangnya bila dilihat dari belakng berdiri sejajar, bila dilihat dari samping agak lurus
dengan sedikit angulasi. Langkahnya ringan dan bebas.
15. Kulit berpigmen, coklat kehitaman pada bagian hidung, kelopak mata, scrotum, anus,
pelatum, bibir serta telapak kaki.
Gambar :
1. Maxi

2. Bobo

3. Durga
V. SIMPULAN

Kintamani merupakan jenis anjing ras asli Indonesia, tepatnya dari Pulau Dewata Bali Meskipun
banyak anjing Kintamani tidak mendapat pelatihan, anjing Kintamani tetap menjadi anjing penurut hal ini
kemungkinan disebabkan leh karena cara pemelihaaan yang dibuat sedemikian rupa agar anjing selalu dekat
dengan pemiliknya. Cara yang dimaksud adalah dengan memelihara di halaman rumah yang memungkinkan
terjadinya sosialisasi yang sering dengan pemiliknya. Seperti keragaman dalam bentuk fisik, anjing juga
mempunyai karakteristik perilaku yang beragam. Ini dapat dilihat pada beberapa macam ras.
KEPUSTAKAAN

Siswanto, Soma, Sulabda (2017). PenuntunBukuPratikumFakultasKedokteran


HewanUniersitasUdayana “FisiologiVeteriner II”

Anjing.org (2014, 14 Maret). Kintamani, Anjing Asli Indonesia. Diakses 27 april 2019
https://anjing.org/mengenal-anjing/kintamani-anjing-asli-indonesia.html

Anda mungkin juga menyukai