SKRIPSI Widad
SKRIPSI Widad
SKRIPSI
OLEH:
SHAFWATIL WIDAD
NIM. 18382052056
Oleh:
NOVEMBER 2023
MAKNA DISTRIBUSI ZAKAT DALAM AL-QUR’AN
(STUDI ANALISIS Q.S AL-TAUBAH AYAT 60)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Institut Agama Islam Negeri Madura Untuk Memenuhi Salah
Tafsir
OLEH:
SHAFWATIL WIDAD
NIM. 18382052056
Oleh:
NOVEMBER 2023
ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
Khairul Muttaqin,M.Th.I
198710012015031003
iii
iv
ABSTRAK
v
KATA PENGANTAR
Puji Syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan proposal skripsi ini
dengan baik.
Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi tugas akhir kuliah dan
kewajiban saya sebagai mahasiswa serta agar mahasiswa yang lain dapat
melakukan kegiatan seperti yang saya lakukan. Dalam proposal skripsi ini saya
Analisis Q.S At-Taubah Ayat 60)”. Dengan ini saya mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah mendukung saya terutama
Tiada gading yang tak retak, demikian pepatah mengatakan. Saya sadari
Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun sehingga saya dapat
memperbaiki kesalahan saya. Ucapan ribuan terima kasih, penulis sampaikan atas
segala doa, dukungan, motivasi, bimbingan, dan arahan dari berbagai pihak demi
1. Bapak Dr. H.Saiful Hadi, M.Pd., selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri
2. Bapak Dr. Ah.Fawaid, MA.,. selaku Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah
Ilmu AL-Qur‟an dan Tafsir yang telah menyetujui pengajuan judul skripsi ini,
vi
4. Bapak Khairul Muttaqin M.Th.I selaku dosen pembimbing yabf telah
menyusun tugas akhir, sehingga penelitian ini selesai tepat pada waktunya.
5. Seluruh dosen Program Studi Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir khususnya serta
menjadi mahasiswa.
6. Kedua orang tua dan suami tercinta yang menjadi panutan terhebat penulis.
Terimakasih telah menciptakan kenangan indah dan penuh warna selama ini.
kekurangan dalam skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua
Shafwatil Widad
NIM. 18382052056
vii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ..............................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan Penelitan..................................................................................17
D. Kegunaan Penelitian............................................................................18
viii
BAB III PEMBAHASAN
A. Makna Distribusi zakat dalam Tafsir Al-Munir dan Tafsir Al-Azhar ....35
B. Sintesa makna distribusi zakat pada Tafsir Al-Munir dan Tafsir Al-
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................60
B. Saran........................................................................................................61
LAMPIRAN ................................................................................................................... 67
ix
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB
ب Ba B Be
ت Ta T Te
ج Jim J Je
د Dal d De
ر Ra r er
س Sin s es
غ Gain g ge
ؼ Fa f ef
ؽ Qaf q ki
ؾ Kaf k ka
ؿ Lam l el
ـ Mim m em
x
ف Nun n en
و Wau w we
ﮬ Ha h ha
ء Hamzah „ apostrof
ي Ya y ye
xi
BAB I
PENDAHULUAN
material dan spiritual, nilai-nilai ekonomi dan moral duniawi dan uhkrawi. Dari
sekala dan ruang lingkup yang luas ini, Islam menetapkan beberapa ketentuan
tentang arah dan batas yang wajar dan adil. Seluruh aspek kegiatan dan nilai di
atas menuntut adanya keseimbangan dan keadilan baik secara hissiyyah maupun
ma‟nawiyah. 1
Salah satu pilar utama dalam rukun Islam adalah perintah zaat. Disebut
demikian karena perintah zakat bukan sekedar praktik ibadah yang memiliki
dimensi spiritual, tetapi juga sosial. Zakat merupakan ibadah dan kewajiban
sosial bagi kaum muslim yang kaya (aghniya‟) ketika memenuhi nisab (batas
minimal) dan hawl (waktu satu tahun). Secara sosiologis zakat bertujuan untuk
memeratakan kesejahteraan dari orang kaya kepada orang miskin secara adil dan
mengubah penerima zakat menjadi pembayar zakat, oleh karena itu, jika zakat
diterapakan dalam format yang benar, selain dapat meningkatkan keimanan, juga
sangat penting, strategis, dan menentukan, baik dilihat dari sisi ajaran Islam
maupun dari sisi pembangunan kesejahteraan umat. Sebagai suatu ibadah pokok,
1
Abdurrachman Qadir, Zakat Dalam Dimensi Mahdhah dan Sosial,( jakarta: Raja Grafindo
persada, 1998), 99.
2
Muhammad Hadi, Problematika Zakat Profesi dan Solusinya, (Celeban Timur Yogyakarta:
Pustaka Pelajar,2010), 1.
1
2
zakat termasuk salah satu rukun (rukun ketiga) dari rukun Islam yang lima.
Zakat juga mampu membangun relasi yang harmonis antara kedua golongan
tersebut, yang kaya bisa memperhatikan yang miskin dan yang miskin selalu
Zakat ini juga salah satu dari rukun Islam dan yang hukumnya wajib bagi
setiap muslim. Zakat ini dilakukan cara mengeluarkan sejumlah harta tertentu
dari orang yang mampu mengeluarkannya dan diberikan kepada golongan yang
berhak menerimanya seperti kaum fakir miskin dan sebagainya. Zakat ini juga
disyariatkan dalam Islam karena mengandung banyak manfaat, baik bagi orang
orang lain. Dan saking banyaknya manfaat yang diperoleh dari zakat membuat
pertama, sektor riil (jual beli) yaitu bisnis dan perdagangan, kedua, sektor
keuangan dan moneter dan ketiga, zakat, infak, dan sedekah (ZIS). Zakat, infak
dan sedekah merupakan satu pilar tersendiri terkait dengan perannya dalam
dijelaskan dalam QS. al-Taubah (9) ayat 60 terkait dengan 8 Asnaf, yaitu firman
Allah
3
Didin Hafidhuddin, Zakat Dalam Perekonomian Modern,(Jakarta: Gema Insani, 2002), 1.
4
Jamhari, Ayo memahami Fiqih, (Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama, 2021), 25
3
Di samping itu zakat juga menjadi salah satu pilar dari rukun Islam.
Esensi zakat di sini tidak hanya sebatas materi yang hanya dikeluarkan 2,5
berkurang. Tapi lebih jauh lagi, zakat adalah tools yang menjadi penggerak
instrumen dalam menangani masalah ekonomi manusia. Zakat sebagai salah satu
1. Kedudukan manusia yang berbeda antara satu dan yang lain merupakan
5
Nurul Huda dkk, Zakat Perspektif Mikro-Makro,(Jakarta: Prenadamedia Group, 2015), 107.
6
Ibid.,107.
7
Ibid.,108.
4
ٍ ض در َٰج ٰۤ ِ
ت لِّيَْبػلَُوُك ْم ِ ِْف َ َ ٍ ض ُك ْم فَػ ْو َؽ بَػ ْعَ ض َوَرفَ َع بَػ ْعِ ف ْاْلَْر َ َو ُه َو المذ ْي َج َعلَ ُك ْم َخ َٰل ِٕى
ابۡ َواِنمه لَغَ ُف ْوٌر مرِحْي ٌم ِ ك س ِريْع الْعِ َق ِ
ُ َ َ َماۡ اَٰ َٰتى ُك ْمۡ ا مف َربم
Artinya :Dan dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di
bumi dan Dia meninggikan sebagian kamu atas sebagian (yang
lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang
diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhan-mu amat cepat
siksaan-Nya dan sesungguhnya Dia Maha pengampun lagi Maha
penyayang.8
kalian sebagai penguasa di atas bumi, yang telah menggantikan umat dan
kamu beberapa derajat, tingkat dari yang lain, kekuasaan dan ketinggian
derajat itu tidak lain Allah akan menguji kalian, bagaimana menerima,
lainnya, kemudian pada semua itu lalu di berikan balasan atas amal dari
yang satu dari sebagian (yang lain) beberapa derajat. Hal ini karena
adanya kekhalifahan itu kita menjadi tidak sama, kita menjadi berbeda. 9
8
Al-Quran,(al-An‟am:06), 165.
9
Nurul Huda dkk, Zakat Perspektif Mikro-Makro.,109.
5
ini dapat diperbaiki. Derajat yang berbeda antara satu manusia dan yang
lainnya adalah sebagai ujian bagi manusia tersebut. Adanya satu manusia
Allah berfirman:
10
Ibid.,109.
11
Al-Quran,(al-Hasyr:59), 7.
6
dihindari. Jika tidak, akan ada sekelompok orang yang selalu kaya,
pengaturan zakat.12
dari an-Nasa‟i, “Jika harta zakat banyak dan cukup untuk dibagikan
12
Nurul Huda dkk, Zakat Perspektif Mikro-Makro.,110.
7
membutuhkan.”13
Khaliq, Allah SWT. Karena zakat adalah bentuk ibadah kepada Allah
13
Ibid.,110.
14
Ibid.,111.
15
Kutubuddin Aibak, Kajian Fiqih Kontemporer, (Depok Sleman Yogyakarta: Kalimedia, 2017),
155.
8
kelak di hari kiamat akan diubah menjadi bara api neraka kemudian
kepadanya. Nabi juga menegaskan siapa saja yang Allah berikan harta
hari kiamat harta itu akan datang kepadanya dalam wujud ular berbisa
ayat16 ;
16
Kadar M. Yusuf, Tafsir Ayat Ahkam, (Jakarta: Amzah,2015), 112.
17
Al-Quran, (Ali „Imran, 3), 180.
18
Nurul Huda dkk, Zakat Perspektif Mikro-Makro.,73.
9
pada masa pemerintahan Umar bin Abdul Aziz, meskipun beliau hanya
makmur, yaitu dengan pemerintahan yang bersih dan jujur dan zakatnya
yang ditangani dengan baik, hingga kala itu negara yang cukup luas
hampir sepertiga dunia tidak ada yang berhak menerima zakat karena
semua penduduk muslim sudah menjadi muzakki, itulah pertama kali ada
istilah zakat ditransfer ke negeri lain karena tidak ada lagi yang patut
zakat pada dasarnya adalah gerakan menciptakan etos kerja yang baik
distribusi harta yang egaliter sehingga harta akan selalu berputar dan
ditangan seseorang atau suatu kelompok saja sangat ditentang oleh al-
Qur‟an.20
ayat al-Qur‟an secara tegas menunjukan kewajiban zakat, baik dalam al-
19
Ibid.,73.
20
Ibid.,74.
10
merupakan sistem sosial dan pada zaman sekarang, hal itu perlu
tetapi itu benar-benar kembali pada sumber pertama syariat dan alirannya
21
Al-Qur‟an, (al-Baqarah: 2),43.
22
Syauqi Ismail Sahhatih, Penerapan Zakat Dalam Bisnis Modern, ( Bandung : Pustaka setia,
2007), 26.
11
yang dijelaskan oleh Allah SWT dalam surat al-Taubah ayat 60 dapat
60 yaitu :
23
Al-Quran, (at-Taubah: 09), 60
12
mencakup dua hal yakni nilai ketuhanan dan nilai kemanusiaan. Dalam
berhak menerima zakat, tetapi karna rasa belah kasih dan keringanan
untuk familinya.
24
Abdul Al Rahman Al Jaziri, Kitab al Fiqh 'Ala al-Mazahib al Arba‟ah, (Beirut: Dar al-Fikr, tt.),
120.
25
Al-Qur‟an, (al-Bayyinah: 98), 05.
13
Adapun dengan adanya Zakat ini pasti ada yang berhak menerima
zakat dan ada yang tidak berhak menerima zakat ini . Dan yang tidak
berhak menerima zakat ini tergolong dari 4 golongan yang tidak berhak
menerima zakat;
26
Ibid., 52.
14
tersebut tidak boleh menerima zakat kecuali ada sebab lain yang
keluarganya.
Islam ingin membantu, maka hal itu tidak dapat dianggap sebagai
Zakat juga dicanangkan sebagai salah satu cara yang paling efektif
27
Mengambil dari https://www.detik.com/hikmah/ziswaf/d-6672477/catat-ini-golongan-yang-
tidak-berhak-menerima-zakat-fitrah, hari. Senin, Tanggal. 22 mei 2023, Jam. 02.13
15
dirinya dari sifat kikir dan dosa, dia akan mendapat berkah dalam
a. Orang Fakir
b. Orang Miskin
kebutuhan mereka. Dan, mereka diberi bagian dari zakat yang dapat
satu tahun.
28
Muhyiddin Khotib, Rekontruksi Fijih Zakat, (Kepanjeng Malang: Literasi Nusantara, 2019), 1.
16
menerimanya.
d. Orang Muallaf
Orang orang muallaf ada dua macam yaitu orang orang kafir
dan orang orang muslim. Orang kafir di beri bagian zakat apa bila
e. Ar-Riqab
f. Al-Gharim
g. Fii Sabiilillah
h. Ibnu Sabil
B. Rumusan Masalah
merumuskan beberpa masalah supaya penelitian ini fokus pada yang diinginkan.
1. Bagaimana Makna Distribusi zakat dalam Tafsir Al-Munir dan Tafsir Al-
Azhar?
2. Bagaimana Sintesa makna Distribusi zakat pada Tafsir Al-Munir dan Tafsir
C. Tujuan Penelitian
Tafsir Al-Azhar
18
2. Untuk mengetahui Sintesa makna Distribusi zakat pada Tafsir Al-Munir dan
D. Kegunaan Penelitian
1. Secara teoritis hasil dari penelitian ini adalah untuk menambah khazanah
Qur‟an dan Tafsir. Selain itu, penelitian ini juga dapat memperkaya
penulis sendiri.
untuk penelitian selanjutnya dan dapat dijadikan sumber refrensi bagi setiap
terhadap pendidikan Islam, selain itu juga diharapkan penelitian ini jadi
b. Bagi Masyarakat
c. Bagi Penulis
E. Definisi Istilah
sehari-hari.29
Zakat adalah nama dari harta tertentu yang wajib diberikan kepada orang
dan diamalkan sebagai petunjuk atau pedoman hidup bagi umat manusia.31
29
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Gramedia, 2008),
339.
30
Tim Penulis, Fikih Kita di Masyarakat, (Sidogiri: Pustaka Sidogiri,1429),67.
31
https://kbbi.web.id/Al-Qur‟an.
20
1. Sintha Dwi Wulansari pada tahun 2013 Fakultas Ekonomika dan Bisnis
zakat kepada mustahik untuk digunakan sebagai modal usaha mikro dengan
kota semarang serta sejauh mana potensi zakat produktif yang diberikan
oleh ruah zakat kepada mustahik untuk digunakan sebagai modal usaha
mikro.
32
Sintha Dwi Wulansari, Analisis Peranan Dana Zakat Produktif Terhadap Perkembangan Usaha
Mikro Mustahik ( Penerima Zakat) (Studi Kasus Rumah Zakat Kota Semarang), Skripsi,
(Semarang: Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro, 2013).
21
masyarakat di Indonesia. Hal ini didasarkan atas potensi zakat yang ada
Indonesia bernilai cukup besar mencapai ratusan trilun rupiah. Akan tetapi
dampak dari zakat belum dirasakan secara optimal oleh masyarakat luas.
33
Erlina Afiyanti, “Manajemen Zakat Produktif Unit Pengumpulan Zakat Kantor Kementerian
Agama Kabupaten Wonogiri”, Skripsi (Yogyaakarta: Jurusan Manajemen Dakwah Fakultas
Dakwah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2011).
22
pustaka, yaitu dengan mengambil data dari hasil penelitian, media, serta
zakat sudah ada sejak Islam masuk ke negeri ini, berlanjut ke zaman
untuk usaha produktif dibolehkan oleh hukum islam selama harta zakat
pengembangan modal usaha mikro baik yang sudah ada maupun perintisan
hanya berdampak pada ekonomi saja, namun juga pada sosial dan
spiritual.34
G. Kajian Pustaka
a) Komparasi
perbedaan dari standar pelayanan minimal Bus Trans Jogja dan Peraturan
34
Abdul Kholid, “Analisis Pendayagunaan Zakat, Infak dan Sedekah Untuk Pemberdayaan
Ekonomi Masyarakat Miskin di Kota Semarang”, Jurnal Pengabdian Masyarakat, Vol. 1, No. 1,
2012.
35
http://e-journal.uajy.ac.id/8883/3/2MTS02204.pdf, pada tanggal 11 Agustus 2023 pukul 20.01
WIB
24
untuk menemukan persamaan dari kedua konsep atau lebih. Menurut Nazir
tersebut.37
Bantani
khazanah intelektual Islam mulai dari yang menekankan pada teks hingga
Tafsir Marah Labid berbeda dengan literatur tafsir karya ulama nusantara
tafsiran lengkap Al-Qur‟an yang ditulis dengan bahasa arab oleh ulama
nusantara.38
beliau sempat ragu karena khawatir akan ancaman Rasulullah saw berupa
dilakukan oleh para ulama salaf (terdahulu) dan perlu dilakukan tajdid
membulatkan tekad untuk menulis tafsir hingga menghasilkan dua jilid kitab
tafsir.39
didatangi oleh santri yang datang dari berbagai pelosok. Dan pengaruh kuat
dari Syekh Nawawi dan pesantrennya waktu itu cukup mendapat perhatian
a. Karya-karya ilmiyah
Kitab Fathul Majid (1298 H), Tijn ad- Darari (1301 H),
marah Labid.
40
Mamat S. Burhanuddin, Hermenutika al-Qur‟an ala Pesantren Analisis terhadap Tafsir Marah
Labid,. h.21
27
tahun 1959. Pada saat itu Masjid tersebut belum bernama Al-Azhar. Pada
waktu yang bersamaan, Hamka bersama dengan KH. Fakih Usman dan
Masyarakat.41
ta‟assub (fanatik) terhadap mazhab yang mereka anut, bahkan ada di antara
mereka yang sekalipun redaksi suatu ayat nyata-nyata lebih dekat kepada
tersebut kepada mazhab yang ia anut. Kedua adanya suasana baru di negara
ditinggalkan bagi bangsa dan umat muslim Indonesia dan yang ke Empat
41
Malkan, “Tafsir Al-Azhar Suatu tinjuan Biografis dan Metodologis” Jurnal Hunafa, Vol. 6, No.
3 (Desember: 2009)h. 366
28
(1934).
42
Ibid., 367
43
Herry Mohammad, Tokoh-Tokoh Islam yang Berpengaruh Abad 20, (Jakarta: Gema Islami,
2006),h. 64.
29
pemerintahan Soeharto.
tidak ada calon lain yang diajukan untuk menjabat sebagai ketua
masih relevan dan dapat digunakan pada zaman sekarang, itu semua
44
Rusydi Hamka, Hamka di Mata Hati Umat (Jakarta: Sinar Harapan, 1984), h.55
BAB II
METODE PENELITIAN
Secara etimologi, metode merupakan suatu kata yang berasal dari bahasa
Yunani yaitu “methodos” berarti suatu cara atau suatu jalan yang dilalui.
Sedangkan secara terminologi, metode adalah suatu cara yang digunakan untuk
mencapai maksud atau tujuan tertentu. Metode merupakan salah satu sarana yang
research. Kata research terdiri dari dua kata antara lain kata re berarti kembali
dan kata search berarti mencari. Sehingga, research adalah mencari kembali
proses pencarian atau penyelidikan atas sesuatu yang dilakukan secara terencana,
teliti dan sistematis untuk mencari suatu kebenaran dan teori baru dengan
suatu penelitian. Hal ini bertujuan agar mencapai tujuan-tujuan tertentu dan dapat
dan tafsir adalah suatu cara yang digunakan peneliti dalam melakukan riset pada
Al-Qur‟an dan kitab-kitab tafsir. Dalam penelitian Al-Qur‟an dan tafsir, metode
45
Basuki, Pengantar Metode Penelitian Kuantitatif (Jawa Barat: Media Sains Indonesia, 2021), 2
46
Ma‟mun Mu‟min, Metodologi Ilmu Tafsir (Yogyakarta: Idea Press, 2016), 73-74.
30
31
merupakan suatu hal yang penting untuk mencapai pemahaman yang benar
a. Jenis Penelitian
suatu masalah yang pada dasarnya bertumpu pada penelaah kritis dan
tersebut akan diperoleh dari sumber-sumber data yaitu kitab tafsir dan
b. Pendekatan Penelitian
B. Sumber Data
yang diteliti. Sumber data dalam penelitian ini diklasifikasikan menjadi dua
antara lain:
47
Andra Tersiana, Metode Penelitian (Yogyakarta: Anak Hebat Indonesia, 2020), 3-4.
48
Sojono dan Abdurrahman, Metode Penelitian: Suatu Pemikiran dan Penerapan, (Jakarta:
PT.Renika Cipta,1999), 14-15.
49
Arief Furchan, Pengantar Metode Penelitian Kualitatif, (Surabaya: Usaha Nasional, 1992), 98.
32
Hamka.
berhubungan dengan materi yang akan dikaji. Dalam skripsi ini sumber
sekunder yang dimaksud adalah tulisan yang berupa buku, artikel, jurnal,
primer di atas.
data dengan melihat dan menyelidiki data-data tertulis yang ada dalam
buku, majalah, dokumen, catatan harian, dan sebagainya 50. Dengan ini maka
D. Analisis Data
data. Dan Biklen analisis data adalah suatu proses mencari dan menyusun
50
Imron Rosidi, Sukses Menulis Karya Ilmiyah. 21.
33
Azhar
dilakukan.
dalam Al-Qur‟an.
kebenaran data dalam suatu penelitian. Hal ini dapat diketahui melalui
51
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2014), 334.
34
1. Ketekunan Pengamatan
penelitian. Dalam hal ini penulis akan mengamati secara teliti tentang
zakat yang mana setiap muslim harus mengeluarkan zakat kepada orang
diharapkan penelitian ini jadi refrensi dan tolak ukur dalam penyaluran
2. Triangulasi
52
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), 324-
330.
BAB III
PEMBAHASAN
oleh apa yang dilakukan oleh orang yang tidak memiliki rumah, dan
orang-orang seperti yang dikatakan oleh ibnu Abbas, dan siapa yang
sedikit kebutuhannya
kedua golongan ini. Dan ada golongan yang hendak kita pahami,
35
36
kaya.
orang yang kaya. Abu hanifah berkata orang yang berperang tidak di
kasih harta zakat kecuali iya membutuhkan, dan sebagian dari ulama
segalanya
tulang punggung”. Diambil jadi nama sebutan buat orang yang telah
fakir dan miskin itu adalah satu jenis. Dan inilah dua jenis pertama
panitia zakat. Dan beritahu kepada panitia berapa jumlah hutang itu.
perjuangan perang.
39
B. Sintesa Makna Dsitribusi zakat pada Tafsir Al-Munir dan Tafsir Al-
munasabah ayat. Selain itu tafsir ini juga memiliki karakteristik khusus
arab. Tafsir Al-Munir dalam hal akidah mengadopsi teologi Asy‟ari dan
nama suatu surat dan juga pencantuman qiraat bacaan ayat yang ringkas
bernuansa Indonesia yang ditulis dari Ulama Nusantara dan tafsir ini
salah satu tafsir yang mengambil corak Adabi Ijtima‟i yakni pemikiran
ditafsirkan.
1. Fakir
artinya berdiam diri saja, menahankan penderitaan hidup. Oleh sebab itu
tidaklah ada salahnya kalau sekiranya ada orang berpendapat bahwa fakir
dan miskin itu adalah satu jenis. Dan inilah dua jenis pertama atau satu
oleh orang yang tidak memiliki rumah, dan orang-orang miskin adalah
53
Hamka, “Tafsir Al-Azhar juz 10-11-12” (jakarta: PUSTAKA PANJIMAS, 1985), h. 248
54
Ibid, h. 249
41
kebutuhannya.55
2. Budak
zakat itu untuk menebus dan memerdekakan budak. Sebagian dari harta
pemberi zakat, lalu uang itu di serahkan kepada penghulu tadi, dan si
Atau bagian harta zakat itu digunakana untuk menebus orang yang dalam
niat yang lemah, ada yang berkumpul untuk membuktikan diri, ada pula
55
Al-Allamah Asy-Syaikh Muhammad Nawawi Al-Jawi (Banten), “Tafsir Al-Munir (Marah Labid)
jilid 2 An-Nisa 148 s/d At-Taubah 93”, (Jawa tengah: Sinar Baru Algensido, 2011), h. 368
42
budak itu akan di bebaskan dalam dua bagian, setengahnya untuk ahli-
orang yang sudah terdesak, dia sedang keadaan tidak sanggup membayar
sehingga hutang itu di bayar dengan zakat. Atau kalau di zaman sekarang
Allah, maka penyerbu boleh mengambil dari uang zakat itu, sekalipun ia
kaya.
43
manusia dari perbudakan di atas. Maka ulama Fiqh zaman dahulu banyak
sekali memberi arti bahwa dengan harta zakat, disediakan juga untuk
perjuangan perang.
sabilillah itu, termasuk juga pergi haji, sebab itu tidaklah boleh dia
berhak mendapak bagian zakat dari Sabilillah, biarpun dia kaya apalagi
kepada orang yang berperang, mengambil dari harta zakat meskipun iya
adalah orang yang kaya. Abu hanifah berkata orang yang berperang tidak
di kasih harta zakat kecuali iya membutuhkan, dan sebagian dari ulama
segalanya 56
5. Ibnu Sabil
meskipun orang tidak tahu, memakan harta haramlah dia kalau zakat
kebutuhannya tersebut.
56
Al-Allamah Asy-Syaikh Muhammad Nawawi Al-Jawi (Banten), “Tafsir Al-Munir. h. 368
45
Terjemahannya
turunnya atau sering disebut dengan asbab nuzulnya. Dalam hal ini
Asbab al-Nuzul terdiri dari dua kata yaitu asbab (jamak dari sabab)
yang memiliki arti sebab atau latar belakang dan nuzul yang berarti
57
Qamaruddin Saleh, Latar belakang Historis Turunnya Ayat-Ayat Al-
Qur‟an,(Bandung:Diponegoro,2007),h. 12.
46
sesuatu yang menjadi sebab turunnya ayat atau beberapa ayat, atau
peristiwa58.
dimaksud bisa jadi berupa kajian tertentu, bisa juga dalam bentuk
ayat adalah bahwa peristiwa tersebut terjadi pada masa turunnya al-
58
Ibid.,20-21.
47
didahului oleh suatu sebab. Jadi, secara garis besar tidak semua ayat
tidak ada sebabnya. Bila dikatakan punya sebab hanya ada satu alasan
yang telah mencaci Nabi saw., tetapi zakat hanya untuk delapan
59
Efendi & Fatchurrohman. Studi Al-Qur‟an Memahami Wahyu Allah secara Lebih Integral dan
Komprehensif. (Yogyakarta: Teras.2017), 79.
60
Al-Quran, (al-Taubah: 09), 60.
48
siapa saja yang berhak menerima zakat, oleh sebab itu maka zakat
ض ْوا َواِ ْف مَّلْ يػُ ْعطَ ْوا ِمْيػ َهاۡ اِ َذا ُه ْم ِ ِ ِ ص َد َٰق
ُ تۡ فَا ْف اُ ْعطُْوا مْيػ َها َر َوِمْيػ ُه ْم م ْن يػملْ ِم ُزَؾ ِِف ال م
يَ ْس َخطُْو َف
Artinya : Dan di antara mereka ada yang mencelamu tentang
(pembagian) sedekah (zakat); jika mereka diberi bagian, mereka
bersenang hati, dan jika mereka tidak diberi bagian, tiba-tiba
mereka marah.61
61
Al-Quran, (al-Taubah: 09), 58.
49
Allah, dan Allah maha mengetahui siapa yang wajar menerima dan
3) Munasabah Ayat
Isitilah ini berasal dari akar kata nasab yang memiliki arti kedekatan
62
M. Quraisy Syihāb, Tafsīr al-Mishbāh, (Jakarta: Lentera Hati, 2002), Vol. VI, h. 141.
50
di dalam satu ayat, atau antar ayat pada beberapa ayat, atau antar surat
di dalam al-Qur‟an.
63
Efendi & Fatchurrohman., . Studi Al-Qur‟an Memahami Wahyu Allah secara Lebih Integral dan
Komprehensif., h. 113
51
sebagaimana berikut:
a. Munasabah Surat
berpenyakit hati.
negeri Arab.65
Lain dai hal itu, disebutkan pula bahwa antara surat al-
b. Munasabah Ayat
karena bukan merupakan hak yang bisa mereka terima, dalam hal
orangorang munafik.69
menyalurkan zakat dengan benar dan adil dan itu artinya orang
berlebihan.70
3. Sintesa Kreatif
69
Wahbah al-Zuhaili, Tafsīr al-Munīr, (Damaskus: Dar al-Fikr, 2005), Juz 5, 260.
70
Ibid., 34.
55
ada beberapa yang saling tumpang tindih karena memiliki maksud yang
bersambungan yang mana. Imam Nawawi penafsirannya nya jelas dan mudah
suatu ayat nya itu tidak berbelit-belit ia menafsirkan secara ringkas, jelas dan
dengan urutan surah dan ayat sebagaimana yang tercantum dalam mushaf Al-
munasabah ayat. Selain itu tafsir ini juga memiliki karakteristik khusus
Tafsir Al-Munir dalam hal akidah mengadopsi teologi Asy‟ari dan dalam
bidang fikih bermadzhab Syafi‟i, serta bercorak tasawuf. Karya tafsir Al-
surat dan juga pencantuman qiraat bacaan ayat yang ringkas dan jelas.
yang ditulis dari Ulama Nusantara dan tafsir ini salah satu tafsir yang
Dengan ini kata Fakir disini Tidak hanya untuk orang yang memikul
beban berat kehidupan akan tetapi orang yang kekurangan asupan makan
ataupun yang mau dimakan sekarang masih mencari sekarang itu juga disebut
orang fakir. Dan beda lagi dengan orang miskin karna Hamka memaparkan
bahwa yang disebut Miskin itu orang yang menahan penderitaan hidupnya
sendiri tetapi imam Nawawi Menjelaskan bahwa Miskin ini orang yang tidak
sabilillah akan tetapi tidak hanya orang yang berperang dijalan Allah yang
disebut sabillah tetapi orang yang berangkat umroh maupun haji, membangun
mayit pun itu juga disebut sabilillah dan ia berhak menerima zakat.
tapi pada hakikatnya tidak bertentangan dan saling melengkapi karena dua
tafsir ini dikarang pada waktu yang berbeda kondisi dan zamanya.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Makna Distribusi zakat pada Tafsir Al-Munir dan Tafsir Al-Azhar yang
mana apabila dilihat dari mustahiq zakat nya ialah, Fakir Orang yang
memikul beban berat kehidupan, Miskin Yang disebut dengan miskin ini
orang yang menahan penderitan hidupnya sendiri, Para amil ini berhak
mendapatkan bagian. Karena tanggung jawab amil zakat itu berat dan
tersebut, Orang yang bepergi haji itu bisa dikatakan sabilillah, sebab itu
tidak dia membatasi pada satu macam saja karna orang yang membangun
benteng, dan membuat jembatang penghubung dua pinggir sungai juga bisa
Kelebihan Tafsir Al-Munir (Marah labid) jelas dan mudah dipahami, bebas
Al-Qur‟an tidak utuh dan Penafsirannya tidak mendalam yang mana Metode
60
61
persoalan Nahwu dan Sorof. Sintesa Kreatif dilihat dari apa yang sudah di
Tafsir Al-Munir dan Al-Azhar yang mana dilihat dari Dengan ini kata
Fisabillah orang yang berjasa dipeperangan itu disebut sabilillah akan tetapi
tidak hanya orang yang berperang dijalan Allah yang disebut sabillah tetapi
jembatan penghubung dua pinggir sungai dan membungkus mayit pun itu
B. Saran
Penulis menyadari tulisan ini masih jauh dari kata sempurna, dan masih
banyak kekurangan, baik dari bahasa maupun isi. Oleh karena itu, penulis
mengharap penelitian tentang Distribusi Zakat tidak berhenti sampai di sini saja,
tetapi bisa berlanjut pada pembahasan dan permasalahan yang lebih luas lagi.
Mustaqim Abdul, Metode penelitian Al-Qur‟an dan Tafsir Yogyakarta: CV. Idea
Sejahtera, 2014
Qadir Abdurrachman, Zakat Dalam Dimensi Mahdhah dan Sosial, jakarta: Raja
Grafindo persada, 1998
62
63
Fakhr al-Dīn al-Rāzi, Tafsīr al-Kabīr au Mafātih al-Ghaib, Juz XVI, Beirut: Dar
al-Kutub alIlmiah, 1990
Ma‟ruf Amin, Pemikiran Syekh Nawawi al-Bantani, Jurnal, Vol. VI, No. 1
(1989)
Mukhlisin, Analisis Makna Ṣīrāț dan Sabīl dalam Al-Qur‟an (Studi Tematik
Ayat-ayat Mutaraddifât. Skripsi, Universitas Negeri Wali Songo,
Semarang, 2015
Naufal Cholily, Humanisme Dalam Tafsir Marah Labid Karya Nawawi Al-
Bantani, Maraji‟: Jurnal Studi Keislaman, Vol. 2 No. 2, Maret 2016
Rusydi Hamka, Hamka di Mata Hati Umat. Jakarta: Sinar Harapan, 1984
dan SMKS Nazhatut Thullab. Setelah penulis lulus dari sekolah menengah atas,
mengambil program studi Ilmu al-Qur‟an dan Tafsir. Karya inilah yang
merupakan bentuk fisik sebagai tugas akhir untuk menjadi Sarjana Strata Satu
(S1) Ushuluddin dan Dakwah (Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir) di IAIN Madura.
Apabila ingin menyampaikan kritik dan masukan yang membangun penulis bisa