Anda di halaman 1dari 4

Profiling

Kota Ternate
Dosen Mata Kuliah : Siti Barora

Disusun Oleh :

Salsabilah Pontoh (01012211168)

Saskia Dinar (01012211169)

Ziyyan Naufal (01012211269)

Yusran Bahrudin (01012211238)

Siti Nur Azizah (01012211

ILMU HUKUM 3F
FAKULTAS HUKUM UNKHAIR
TAHUN AKADEMIK 2023
Profiling Kota Ternate
Pendahuluan
Ternate adalah sebuah kota yang berada di bawah kaki gunung
api Gamalama di Pulau Ternate, provinsi Maluku Utara, Indonesia. Kota Ternate
pernah menjadi ibu kota sementara provinsi Maluku Utara secara de facto dari
tahun 1999 hingga 2010. Pada tanggal 4 Agustus 2010, Sofifi diresmikan
menjadi ibu kota Maluku Utara pengganti Ternate, sebuah kelurahan di Kota
Tidore Kepulauan yang berada di pulau Halmahera.
Sejarah terbentukan pulau Ternate

Pulau Ternate merupakan salah satu sentra produsen rempah yang berhasil
memikat para penjelajah Barat untuk bertandang. Termasuk ke dalam bagian
wilayah Maluku, kekhasan Pulau Ternate ditandai dengan adanya gunung berapi
dengan ketinggian sekitar 1000 meter di atas permukaan laut, seperti kembarannya,
yaitu Pulau Tidore yang juga memiliki gunung yang sama.

Perjalanan Ternate sebagai penghasil rempah, yakni cengkeh, dimulai pada


abad ke-13 dan ke-14 di bawah pimpinan Kolano Sida Arif Malano (1317-1331),
sebelum masuknya pengaruh Islam. Di masa inilah, Ternate mulai membuka diri
sebagai bandar utama perdagangan di wilayah Maluku. Para pedagang dari
mancanegara dan kawasan lain di Nusantara kemudian mulai berdatangan ke tanah
Ternate, seperti pedagang-pedagang Cina, Arab, dan Gujarat, hingga Jawa, Maluku,
dan Makassar.

Para pedagang tersebut mulai menetap dan membuka pos-pos niaga. Situasi
yang menguntungkan bagi Ternate ini kemudian direspons cepat oleh Kolano Sida
Arif Malamo dengan mendirikan pasar untuk mempertemukan para pedagang asing
dan Nusantara. Bahkan, dalam perkembangannya, Ternate sempat menjadi kota
dagang dengan fasilitas menarik.

Mulai dari rempah-rempah, sagu, ikan, buah-buahan, dan daging, dijajakan


para pedagang lokal di Pasar Ternate. Juga, diperdagangkan hasil pandai besi,
seperti parang, dan alat-alat pertanian hingga beragam kebutuhan hidup lainnya.
Sementara, para pedagang asing menjual tekstil, perhiasan emas, perak, dan batu
mulia. Terdapat pula barang dagangan beras dan alat-alat keperluan rumah tangga,
seperti kaca, piring, dan mangkuk porselen.

Setelah pengaruh Islam masuk, pada abad ke-15, di bawah kepemimpinan


Sultan Bayunnulah, sultan Ternate kedua, eksistensi Ternate sebagai pulau
penghasil rempah juga ditandai dengan kedatangan bangsa Portugis, dengan tujuan
utamanya, yaitu untuk mencari rempah cengkeh. Tidak hanya bangsa asing yang
datang, para pedagang Banda juga kerap berkunjung ke Ternate untuk
mengumpulkan cengkeh dan menukarkannya dengan kain Gujarat yang diperoleh
dari para pedagang Jawa.

Untuk mendapatkan cengkeh di Ternate, para pedagang dari Banda acapkali


bersaing dengan orang-orang Portugis, meski persaingan sering kali dimenangkan
oleh pedagang Banda. Portugis kemudian berhenti mencari cengkeh dari Ternate
dan mengalihkan pembeliannya ke Tidore yang awalnya berada di bawah pengaruh
Spanyol.

Melalui rempah cengkeh, Ternate menjadi jalur perdagangan rempah


terpenting di Nusantara bagian timur kala itu. Hingga kini, jejak-jejak perdagangan
di masa lampau masih bisa ditemui melalui situs-situs pertahanan, seperti Benteng
Oranje, Masjid Sultan Ternate, dan Benteng Kalamata. Beberapa bangunan tua
peninggalan sejarah tersebut pun masih dirawat dan telah ditetapkan sebagai cagar
budaya oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Bentuk Geografis
Secara geografis Kota Ternate terletak antara 3° Lintang Utara dan 3°
Lintang Selatan serta 124-129° Bujur Timur. Wilayah Kota Ternate di sebelah
utara, selatan dan barat berbatasan dengan Laut Maluku, dan di sebelah timur
berbatasan dengan Selat Halmahera.

Sebagai kota kepulauan, Kota Ternate terdiri atas 8 (delapan) pulau,


yakni: Pulau Ternate sebagai pulau yang utama, Pulau Hiri, Pulau Moti, Pulau
Mayau, dan Pulau Tifure merupakan lima pulau yang berpenduduk, sedangkan
terdapat tiga pulau lain seperti Pulau Maka, Pulau Mano dan Pulau
Gurida merupakan pulau berukuran kecil yang tidak berpenghuni.

Luas wilayah Kota Ternate 5.795, 4 km², terdiri dari luas perairan 5.544,55 km²
dan luas daratan 250,85 km². Secara Administrasi Pemerintahan Kota Ternate
terbagi atas 7 (tujuh) kecamatan dan 77 (tujuh puluh tujuh) kelurahan, masing-
masing:

1. Ternate Utara membawahi 14 kelurahan


2. Ternate Tengah membawahi 15 kelurahan
3. Ternate Selatan membawahi 17 kelurahan
4. Pulau Ternate membawahi 13 kelurahan
5. Pulau Moti membawahi 6 kelurahan
6. Pulau Hiri membawahi 6 kelurahan
7. Pulau Batang Dua membawahi 6 kelurahan
Kondisi topografi Kota Ternate dengan sebagian besar daerah bergunung dan
berbukit, terdiri atas pulau vulkanis dan pulau karang dengan kondisi jenis
tanah Rogusal ( Pulau Ternate, Pulau Hiri, dan Pulau Moti) dan Rensika (Pulau
Mayau, Pulau Tifure, Pulau Maka, Pulau Mano dan Pulau Gurida). Gunung
Gamalama merupakan gunung api yang masih aktif yang terletak di tengah Pulau
Ternate. Pemukiman masyarakat secara intensif berkembang di sepanjang garis
pantai pulau. Memiliki kelerengan fisik terbesar di atas 40% yang mengerucut ke
arah puncak gunung Gamalama. Di daerah pesisir rata-rata kemiringan 2% sampai
8%. Kondisi topografi Kota Ternate juga ditandai dengan keberagaman ketinggian
dan permukaan laut dari rendah: berkisar antara 0-499 mdpl, sedang: berkisar antara
500-699 mdpl, sampai tinggi: berkisar lebih dari 700 mdpl.

Wilayah Kota Ternate didominasi oleh laut, maka kondisi iklimnya sangat
dipengaruhi oleh iklim laut dan siklus dua musim yakni musin Utara-Barat dan
musin Timur-Selatan yang sering kali diselingi dengan dua kali masa pancaroba
disetiap tahunnya.

Kedalaman lautnya bervariasi. Pada beberapa lokasi di sekitar Pulau Ternate


terdapat tingkat kedalaman yang tidak terlalu dalam, sekitar 10 meter sampai pada
jarak sekitar 100 meter dari garis pantai, tetapi pada bagian lain tingkat
kedalamannya cukup besar dan berjarak tidak jauh dari garis pantai.

Gambar peta geologi kota Ternate

Anda mungkin juga menyukai