Anda di halaman 1dari 14

TUGAS SOSIOLOGI

SUKU TERNATE
 
D
I
S
U
S
U
N
 
OLEH :
NAMA : 1 . INTAN PURNAMA SARI
2 . SABILA YULIA PUTRI
3 . MILA ROSA AMELIA
4 . RENGGA SYAHPUTRA
KELAS : XI IPS 2
SMA BINA CIPTA PALEMBANG
TAHUN AJARAN : 2019 / 2020
1 . DESKRIPSI UMUM
• suku ternate ialah salah satu suku yang berada di indonesia,
lebih tepatnya berada di wilayah provinsi maluku utara.
Jumlah penduduk suku ini kurang lebih sebesar 50.000
jiwa.ternate adalah salah satu pulau yang terletak disebelah
barat pantai halmahera dan merupakan salah satu dari deretan
pulau- pulau vulkanis yang masih aktif luas wilayah
keseluruhannya adalah 5.681,30 km2.
• Suku Ternate dengan populasi 50.000 jiwa bertempat tinggal
di Pulau Ternate. Pulau ini termasuk di dalam wilayah
provinsi Maluku Utara dengan ibu kotanya Kota Ternate.
Selain berdiam di pulau asalnya, orang Ternate juga berdiam di
daerah lain, misalnya di pulau Bacan dan pulau Obi yang
termasuk wilayah kabupaten Halmahera Tengah, serta wilayah
lain di dalam dan di luar Provinsi Maluku Utara.
2 . SISTEM KEPERCAYAAN MASYARAKAT
TERNATE
Hikayat ini dapat dihubungkan dengan kegiatan
perdaganganperdagangan islam yang disertai mubaliq-mubaliqnya
sekurang-kurangnya sudah langsung mendatangi daerah Maluku pada
abad ke 14 M dan 15 M. perdagangan-perdagangan Islam inilah datang
baik dari Jawa maupun Sumatera Utara dan Malaka.
Di dalam kitab “ Sejarah Ternate “ dan catatan-catatan sejarah dari
kerajaan Tidore dikatakan, bahwa sultan Zaenal Abidin dari Ternate
adalah sultan yang mulai mengalami pertukarang agama kafir dengan
agama Islam. Agama Islam ini mulai dianut oleh pejabat-pejabat di
istana, mulai dari kolano sampai keluarga besar mereka, kemudian baru
diikuti oleh masyarakat, para bangsawan dan keluarga mereka.Pada
abad ke 19 M dengan masuknya islam di Maluku, maka kepercayaan
lama mengalami pengaruh, baik pemeluk agama Islam maupun Kristen
masing-masing memandang kepercayaannya sebagai sesuatu yang
sangat luhur.
3 . SISTEM KEKERABATAN
Pada zaman dulu kala. Tepatnya zaman kerajaan atau kesultanan
ternate dan tidore tersiri atas beberapa strata social. Terbagi
berdasarkan keturunan tapi tidak menentukan kasta seseorang sehingga
tidak bersifat fungsional. Diantaranya :
1 . Golongan jou
Yaitu golongan istana yang terdiri dari sultan dan keluarganya, sampai
tiga turunan satu garis lurus langsung. Sebutan terhadap kedua
golongan ini. Misalnya, JOU KOLANO (yang mulia sultan), dengan
nama kebesaran.
2 . Golongan dano
Yaitu golongan keluarga cucu sultan dan anak anak yang dilahirkan
dari putri sultan dengan orang dari luar lingkungan istana atau
golongan masyarakat biasa, juga termasuk keturunan dari kanak- kanak
maupun adik kandung sang sultan . penutup kepalanya – pejabat
kesultanan (KAPITA/FABYIRA)
3 . Golongan bala
Golongan ini sering disebut dengan (BALA KUSUSEKANOKANO),
yaitu mereka yang berada diluar kedua golongsn diatas (rakyat biasa).
Penutup kepala khasnya adalah TUALA KURCACI)
4 . SISTEM MATA PENCARIAN ATAU EKONOMI

Mata pencaharian orang Ternate bertani dan nelayan.


Dalam bidang pertanian mereka menanam padi, sayur mayur,
kacang-kacangan, ubi kayu, dan ubi jalar. Tanaman keras yang
mereka usahakan adalah cengkih, kelapa dan pala. Cengkih
merupakan tanaman rempah-rempah yang sudah mempunyai
sejarah panjang di Ternate. Cengkih merupakan daya tarik yang
mengundang kedatangan bangsa Eropa ke daerah ini. orang-
orang Ternate juga dikenal sebagai pelaut-pelaut yang
ulung.selain itu,ternate memiliki beberapa perusahaan tambang
yang menjadi sumber mata pencaharian dari masyarakat sekitar
ternate (maluku utara).
5 . BAHASA TERNATE

Orang Ternate mempunyai bahasa sendiri, yaitu


bahasa Ternate. Para ahli berpendapat bahwa bahasa ini
termasuk dalam rumpun bahasa Halmahera Utara, yang
merupakan kelompok bahasa non-Austronesia. Bahasa
Ternate banyak mempengaruhi 
bahasa Melayu Maluku Utara, bahasa Melayu di Tidore
dan bahasa Melayu di Tanah Minahasa (Manado). Kata-
kata dalam bahasa Melayu Maluku Utara seperti:
ngoni,ngana dll diambil dari bahasa Ternate
6 . SISTEM KESENIAN

Ada dua bentuk kesenian tradisional di


Maluku Utara, yaitu kesenian istana dan kesenian
rakyat. Kesenian istana adalah sejumlah bentuk-
bentuk kesenian yang dikembangkan untuk
kalangan istana, dan umumnya bersifat ritual
maupun non ritual.Seperti  tarian istana Ternate
dengan tarian legu dan dadansa. Di Kesultanan
Tidore terdapat tarian Siokona dan Ngofa Bira. Di
Istana Bacan terdapat tarian Mara bose, Syukur
Dzikir, Maena. Waila, dan Aila.
     
7 . TRADISI TRADISI YANG MASIH
DILESTARIKAN

1. Ritual Kolano Uci Sabea (Turunnya Sultan ke Masjid)


Selanjutnya adalah sebuah ritual wajib yang dilakukan oleh sultan dan
masyarakat Ternate yakni ritual kolano uci sabea yang bermakna
turunnya sultan ke masjid untuk sholat dan berdoa. Ini adalah pesona
religi yang menarik dan berbeda dengan kesultanan lainnya di
Indonesia. karena dalam proses ini, sang sultan di tandu dan dikawal
masyarakat adat Ternate dari kedaton menuju masjid sultan. Usai
melaksanakan sholat teraweh, sultan akan kembali ke kedaton dengan
ditandu seperti ketika keberangkatannya ke masjid. Di kedaton, sultan
bersama permaisuri akan memanjatkan doa di ruangan khusus tepatnya
diatas makam para leluhur.Usai berdoa, sultan dan permaisuri akan
menerima rakyatnya untuk bertemu, bersalaman, bahkan mencium kaki
sultan dan permaisuri sebagai tanda kesetiaan. Dalam satu tahun, ritual
kolano suci sabea dilaksanakan empat kali. Malam qunut, malam lailatul
qadar, serta pada hari raya idul fitri dan idul adha.
8 . TRADISI YANG MULAI PUDAR
 • Tolire, Desa yang Hilang di Kaki Gamalama
Gunung Gamalama adalah sebuah gunung stratovolcano
kerucut yang merupakan keseluruhan Pulau Ternate,
Kepulauan Maluku. Pulau ini ada di pesisir barat Pulau
Halmahera yang ada di bagian utara Kepulauan Maluku.
Selama berabad-abad, Ternate adalah pusat benteng Portugis
dan VOC Belanda untuk perdagangan rempah-rempah.
Gunung Gamalama yang memiliki tinggi 1.715 meter di atas
permukaan laut menyimpan misteri tersendiri. Meski terus
bergolak memuntahkan semburan abu namun jumlah
penduduk yang mendiami kaki gunung terus bertambah.
9 . DAMPAK PENGARUH BUDAYA LUAR BAGI
REKLAMASI PANTAI TERHADAP LINGKUNGAN

Dampak Positif :
•Terjadi penambahan luas lahan 97.311,75 m2, namun lahan yang
digunakan lebih dominan untuk pemanfaataan tempat usaha.
Berkembangnya suatu perekonomian yang terjadi di pulau ternate.
•Berdasarkan fungsi dan jenis fasilitas yang direncanakan untuk
diperuntukan terdapat 13 jenis yang akan mengisi lahan reklamasi
pantai Kelurahan Gamalama Kota Ternate. Dengan demikian telah
terjadi perubahan-perubahan fungsi lahan/ruang baik di lokasi eksisting
maupun pada lokasi rencana, yang sebelumnya merupakan daerah
pantai menjadi pusat pelayanan perekonomian kota.
•Terjadinya perkembangan pada kondisi perekonomian di pulau ternate
khususnya bagi para masyarakat yang pekerjaan seperti nelayan dan
masyarakat-masyarakat lainnya yang bekerja dengan melakukan
pemanfaatan wilayah laut disekitar ternate.
Dampak Negatif :
Sistem reklamasi urugan yang dilakukan di kelurahan gamalama, pada
kenyataasn dilapangan belum dilakukan sesuai dengan dengan teknik-teknik
reklamasi yang baik, sehinggga memberikan dampak negatif terhadap kondisi
perairan Ternate. Penggunaaan material urugan dengan kondisi semacam ini
akan memberikan peluang hanyutnya material urugan pada saat terhempas
gelombang.
Dari kenyataan yang terjadi dilapangan pada umumnya pelaku reklamasi pantai
dalam pembuatan talud tidak buat secara permanen sebagaiman standar yang
ada, melainkan dilakukan secara bertahap dengan cara menyusun batu-batu kali
yang diletakan diujung lahan reklamasi. Perlakuan secara ini dapat
menimbulkan dampak negatif terhadap kondisi kedalaman laut karena sebagian
material akan terbawa hanyut dan mengakibatkan terjadinya sedimentasi
diperairan dekat loasi reklamasi.
Terjadinya banjir dan sampah. Hasil pengamatan di lapangan, penyebab utama
terjadi banjir di tiga lokasi tersebut terutama diakibatkan oleh buruknya sistem
drainase perkotaan, sehingga meluapnya air ke badan jalan.
Kegiatan reklamasi pantai di Kelurahan Gamalama sangat berpengaruh terhadap
keberadaan terumbu karang terutama bagi pertumbuhan dan kelangsungan
hidupnya. Penggunaan tanah urugan yang terlepas keperairan dapat
menyebabkan terjadi proses sedimentasi di sekitar lokasi reklamasi.
 
 
DAFTAR PUSTAKA
 
Ternateka 2011
KebudayaanTernate
http;//www.scribd.com/doc/47083111/KebudayaanTernate. Diambil
pada tanggal
24 mei 2013.
 
Gantra. 2004. Arikel. http;////arsip.Gatra.com/2004-05-10/artikel.
Php?id=37178
Diambil pada tanggal 24 mei 2013`
 
 
http;//id.wikipedia.org/wiki/maluku
 
http;//seninusantara./blogspot.com/2011/09/seni-budaya-maluku.html
 
http;//ternate-manise.com/maluku/

Anda mungkin juga menyukai