Miftahhul Muqorobiin
4001422055
Telinga merupakan salah satu indra yang penting yang dimiliki oleh manusia yang
berfungsi untuk pendengaran. Telinga selain berfungsi untuk pendengaran juga berfungsi untuk
keseimbangan. Secara anatomis telinga terbagi menjadi telinga luar (auris externa), telinga
tengah (auris media) dan telinga dalam (auris interna). Telinga luar berperan seperti mikrofon
yaitu mengumpulkan bunyi dan meneruskan nya melalui saluran telinga (canalis acusticus
externus) menuju telinga tengah dan telinga dalam. Getaran yang sampai ke telinga dalam
selanjutnya akan diubah menjadi rangsang listrik yang selanjutnya akan dikirim ke pusat
pendengaran di otak. Namun, terkadang sering terjadi masalah gangguan pendengaran, yang
tentunya dapat mengganggu aktivitas sehari-hari (Koesdianasari, 2018).
Penyelaman yang membutuhkan durasi selam penyelaman lebih lama dan kedalaman
yang lebih dalam dapat menyebabkan gangguan pada pendengaran, hal ini dikarenakan oleh
beberapa faktor seperti tekanan air dan juga perubahan tekanan yang cepat. Tekanan air yang
dirasakan oleh penyelam saat turun ke kedalaman akan meningkat secara signifikan. Hal ini
dikarenakan tekanan ini mempengaruhi cairan didalam telinga dan dapat merusak struktur
sensitif dalam telinga. Perubahan tekanan yang cepat juga dapat menyebabkan gangguan
pendengaran. Hal ini terjadi saat penyelam naik atau turun dengan cepat, perubahan tekanan
yang tiba-tiba dapat menyebabkan cidera pada telinga tengah yang sering dikenal sebagai
barotrauma.
Gangguan pendengaran yang dialami oleh penyelam biasanya terjadi pada penyelam
yang kurang siap baik dalam hal pengetahuan teknik dan pengalaman dalam menyelam maupun
peralatan yang seharusnya digunakan untuk menyelam dengan aman. Buruknya pengetahuan
biasanya dikarenakan kurang adanya pelatihan dan briefing mengenai cara penyelaman yang
benar dan aman. Sebenarnya, semua pekerja bawah air memiliki pengetahuan yang sama karena
mereka memiliki sertifikasi yang berstandar internasional, hanya untuk media
pengimplementasiannya saja yang berbeda untuk setiap orang.
Kristianto, W., 2012. Gambaran Gangguan Pendengaran Pada Penyelam TNI Angkatan Laut.
Skripsi. Depok: Fakultas Keperawatan Universitas Indonesia
Susanto, S., 2010. Risiko Gangguan Pendengaran Pada Neonatus Hiperbilirubinemia. Tesis.
Semarang: Magister Ilmu Biomedik dan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro