Ayat 16 Didalam ayat ini diuraikan mengenai lanjutan dari kisah Luqman yang memberikan nasehat terhadap anaknya yang isinya mengenai kedalaman ilmu Allah swt. Yang mana nasehat itu berisi tentang; “bahwasanya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu yang tersembunyi baik dalam hal kebaikan ataupun keburukan. Walaupun perbuatan itu seberat biji sawi dan berada di tempat yang paling tersembunyi, nicaya Allah dapat melihatnya dan akan memberikan ganjaran balasan atas perbuatannya kelak di Akhirat. Dan sesungguhnya Allah itu Maha Halus dalam menjangkau sesuatu kata lathif dalam ayat ini memiliki makna kecil, halus, dan lembut.” Dari penjelasan tersebut terdapat kata Lathif, yang mana kata tersebut merupakan sifat dari Allah swt yang berkehendak atas seluruh makhlukNya. Baik untuk segala macam kemudahan maupun segala bentuk kesulitan. Dan dapat disimpulkan bahwa dari ayat ini menjelaskan bahwa kekuasaan Allah atas makhluknya dengan melakukan perhitungan amal kebaikan ataupun keburukan di akhirat nanti1. Ayat 17 Didalam ayat ini Luqman melanjutkan nasihatnya kembali, yang berkaitan dengan ilmu ketauhidan dengan menghadirkan Allah SWT didalam hati seorang anak sejak dini. Yang mana nasehat itu berisi; “memberikan perintah kepada anaknya untuk melaksanakan shalat dengan sempurna sebagai benteng diri dari perbuatan keji. Selain itu ajaklah orang lain untuk melakukan hal yang serupa. Sesungguhnya, dalam melaksanakan perintah Allah banyak halangan dan rintangan yang menghalangi sehingga bersabarlah dalam mengerjakan kewajiban itu. Karena sesungguhnya perbuatan yang memiliki kedudukan tertinggi dalam kebaikan yakni shalat, amr ma'ruf dan nahi munkar, dan kesabaran dalam mengerjakan kebaikan”2. - Tafsir Al-Maraghi karya Mustafa Al-Maraghi Ayat 16 Didalam ayat ini Allah melanjutkan nasehat-nasehat yang Luqman berikan kepada anaknya yang berisikan segala amal baik ataupun buruk walaupun amalan tersebut tersembunyi sekalipun atau hanya sebesar biji sawi ataupun amalan yang sangat tidak tampak, akan tetapi Allah SWT bisa melihatnya. Karena sesungguhnya Allah maha halus atas segala pengetahuanNya3. Ayat 17 Pada ayat ini memiliki arti “Hai anakku laksanakanlah sholat dengan sempurna sesuai dengan cara yang diajarkan dalam agama Islam. Karena dalam sholat mengandung keridhaan-Nya, sebab siapa yang mengerjakannya maka ia tunduk dan mengahadap kepada Tuhannya”. selain itu juga, sholat memiliki manfaat lain yaitu menahan dari kekejian dan kemungkaran. Maka barangsiapa yang menunaikannya dengan sempurna, niscaya jiwanya bersih dan berserah diri kepada Allah dalam keadaan suka maupun duka. Setelah Luqman menasihati anaknya agar 1 Fauziyah Mujayyanah, Benny Prasetiya, Nur Khosiah, “Konsep Pendidikan Akhlak Luqmanul Hakim ( Kajian Tafsir Al-Misbah Dan Al-Maraghi )”, Jurnal Penelitian Ipteks Vol. 6 No. 1 Januari 2021, 49 2 Fauziyah Mujayyanah, Benny Prasetiya, Nur Khosiah, “Konsep Pendidikan Akhlak Luqmanul Hakim ( Kajian Tafsir Al-Misbah Dan Al-Maraghi )”, 49 3 Fauziyah Mujayyanah, Benny Prasetiya, Nur Khosiah, “Konsep Pendidikan Akhlak Luqmanul Hakim ( Kajian Tafsir Al-Misbah Dan Al-Maraghi )”, 51 menyempurnakan dirinya untuk memenuhi perintah Tuhannya, kemudian ia memerintahkan anaknya agar memenuhi haknya terhadap orang lain. Sehingga, amanah ini diawali dengan perintah melaksanakan sholat yang kemudian diakhiri dengan nasihat untuk sabar, karena sesungguhnya dua perkara itu merupakan cara untuk mendapatkan ridha Allah SWT4. KONTEKSTUALISASI TAFSIR Membahas mengenai kontekstual ayat diatas, dapat kita temukan dengan melihat beberapa nasehat luqman yang telah dipaparkan dalam ayat tersebut yang dapat dijadikan standart nilai ataupun pembelajaran bagi kehidupan zaman sekarang ini. Diantaranya; Pertama, bagian pertama yang dinasihatkan Luqman terhadap anaknya adalah mengenai nilai yang bersifat sangat spiritual yang berkenaan langsung dengan Allah SWT yang mana hal tersebut bisa kita terapkan contohnya dalam tatanan sosial yang kita bangun berdasarkan prinsip tuhan yang maha Esa. Mengapa demikian? Karena perbuatan sekecil biji sawi bahkan yang tersembunyi sekalipun Allah SWT akan mengetahui. Kedua, nasehat ini bersifat personal dan bisa dikatakan paling inti yakni melaksanakan sholat. Hendaknya dalam ayat ini kita bisa menerapkan kehidupan moral taat beribadah sehingga sebagai hamba Allah kita jangan mengabaikan nilai shalat dan meyakini pengawasan Allah dalam kehidupan kita. Ketiga, nasihat ini berkenaan dengan lingkup sosial yang mana dalam kehidupan sehari-hari kita tentu menjalin interaksi maupun melakukan kegiatan-kegiatan bersama manusia lain dengan menerapkan sikap kerendahan hati dan juga memiliki rasa tanggung jawab terhadap lingkungan sosial5. MAQASIDI Definisi Maqasidi Syariah menurut imam syafi’I adalah tujuan-tujuan syariat dan rahasia-rahasia yang dimaksudkan oleh allah dalam setiap hukum dari keseluruan hukumnya. Inti dari tujuan syariah adalah merealisasikan kemaslahatan bagi manusia dan menghilangkan kemudorotan, sedangkan mabadi (pokok dasar) yakni memperhatikan nilai-nilai dasar islam. Maqasid dari ayat diatas diantaranya; Hifdz ad-Din (menjaga agama), Hifdz Nasl (memelihara keturunan).
4 Fauziyah Mujayyanah, Benny Prasetiya, Nur Khosiah, “Konsep Pendidikan Akhlak Luqmanul Hakim ( Kajian Tafsir Al-Misbah Dan Al-Maraghi )”, 51 5 Portalsatu.com