Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN KARYA TULIS ILMIAH

DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP


PEMBELAJARAN PESERTA DIDIK

Karya Tulis Ilmiah Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu


Syarat Kelulusan Kelas XII Di MAN 1 Bekasi

Disusun Oleh :
NAMA : Mohammad Akmal Hafid Asyaffak
NISN : 0049577660
KELAS : XII IPS 1

KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN BEKASI


MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 BEKASI
2023
HALAMAN PENGESAHAN

DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP


PEMBELAJARAN PESERTA DIDIK

Disusun Oleh :
NAMA :Mohammad Akmal Hafid Asyaffak
NISN : 0049577660
KELAS :XII IPS 1

Telah Diperiksa Dan Disetujui Untuk Disahkan Sebagai Laporan Karya


Tulis Ilmiah Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan Kelas XII Di MAN 1
Bekasi

Bekasi, ………………….. 2023

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Iis Novi Rahmawati, S.Pd Heri Herdianto S.Pd


NIP. NIP.

Mengetahui;

Kepala MAN 1 Bekasi Waka Bidang Kurikulum

Drs. H. Amal Basyari Toyyib, S.Pd.,M.Pfis


NIP.196502211992031003 NIP.198012022005011008
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulilah senantiasa dipanjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan karya tulis ilmiah ini, dengan judul: “DAMPAK PANDEMI
COVID-19 TERHADAP PEMBELAJARAN PESERTA DIDIK”.

Penulis mengucapkan terima kasih atas terselesaikannya penelitian


ini, karena dalam penulisan karya tulis ini tidak terlepas dari pengarahan
pembimbing dan bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan
doa, saran dan kritik sehingga dapat terselesaikan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa karya tulis ini masih jauh dari
sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan
bahkan kritik. Penulis berharap semoga karya tulis ilmiah ini dapat
memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Bekasi, Maret 2023

Mohmmad Akmal Hafid asyaffak


DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP
PEMBELAJARAN PESERTA DIDIK

Mohammad Akmal Hafid Asyaffak

Akmalhafid96@gmail.com

XII IPS 1

ABSTRAK

Abstrak harus ditulis secara singkat dalam bahasa indonesia dan


dilengkapi dengan bahasa inggris atau bahasa arab. Abstrak berisi uraian
yang jelas tentang tujuan, hasil, dan kesimpulan penelitian. Referensi
tidak boleh ditulis dalam abstrak, tetapi jika sangat diperlukan, nama
penulis dan tahun terbit harus dikutip. Singkatan yang tidak standar harus
dihindari. Abstrak ditulis maksimal 200 kata.

Kata kunci terdiri dari 3-5 kata

A. PENDAHULUAN
Pandemi Covid-19 menjadi ancaman terbesar dalam kesehatan.
Banyak sarana dan prasarana yang ditutup akibat pandemi ini. Sekolah
mengalami pembatasan dalam kegiatan belajar mengajar, juga
pembatasan dalam sistem tatap muka. Hal ini justru berdampak pada
sistem pembelajaran. Dengan sistem pembelajaran daring pemahaman
siswa cenderung lebih sedikit dibandingkan dengan pembelajaran tatap
muka. Peserta didik juga banyak mengeluhkan fasilitas yang tidak
memadai, padahal fasilitas seperti gawai (Gadget) merupakan hal penting
dalam model pembelajaran daring seperti ini. Hal ini pun menjadi masalah
penting bagi para peserta didik, bahkan kerap dijadikan alasan bagi
mereka yang malas belajar. Adapun pembelajaran daring seperti ini tidak
efektif bagi peserta didik karena kurang nya pemantauan dari para dewan
guru. Sulitnya akses internet pun kerap di keluhkan oleh para peserta
didik.
Pendidikan adalah inti dari proses pembelajaran. Mutu
pembelajaran menggambarkan mutu pendidikan. Kenaikan mutu
pembelajaran bisa dicoba melaui kenaikan mutu pembelajaran.
Pendidikan secara daring serta bekerja dari rumah untuk para tenaga
pendidik ialah pergantian yang wajib dicoba oleh guru untuk
senantiasa mengajar siswa. Menurut Robandi, Pembelajaran dengan
jarak jauh mempunyai tujuan supaya kualitas pembelajaran tingkatkan
serta relevansi pembelajaran dan tingkatkan pemerataan akses serta
ekspansi pembelajaran. (Robandi, 2020, hal. 3499). Proses pembelajaran
daring dapat menjadi model pembelajaran baru bagi para peserta didik.
Pembelajaran ini merupakan inovasi pendidikan untuk menjawab
tantangan akan ketersediaan dari suatu model ataupun media
pembelajaran tergantung dari karakteristik peserta didiknya. (Aji, 2020,
hal. 56). Hal ini membutuhkan pengawsan ekstra bagi para peserta didik
dan guru terhadap peserta didik mereka. Namun yang pasti harus
dilakukan adalah pemberian tugas melalui pemantauan pendampingan
oleh guru melalui whatsapp grup sehingga anak betul-betul belajar (Aji,
2020, hal. 58). Namun, ada beberapa faktor penghambat dari proses
pembelajaran secara daring ini. Di antara faktor penghambat, salah satu
yang terjadi di lapangan adalah pendidik dan peserta didik yang sering
mengalami kesulitan belajar mengajar dalam proses pembelajaran daring
karena jaringan yang sering bermasalah sehingga menghambat proses
pembelajaran daring apalagi pada pendidik yang sedang melakukan live
video untuk menjelaskan materi kepada peserta didiknya (Julianti, 2021,
hal. 65).

Dampak Covid-19 pada 2021 ini di Indonesia mulai merabah dunia


pendidikan, pemerintahan pusat hingga daerah memberikan kebijakan
dalam dunia pendidikan yaitu meniadakan semetara pembelajaran tatap
muka diganti dengan pembelajaran online baik tingkat sekolah maupun
tingkat perguruan tinggi. Hal ini dilakukan sebagai upaya mencegah
meluasnya penularan Covid-19. Lantas Bagaimana dampak pandemi
covid-19 terhadap pembelajaran peserta didik di MAN 1 Bekasi dan
bagaimana hambatan peserta didik saat KBM pada masa covid-19

di MAN 1 Bekasi. Untuk mengetahui dampak pandemi covid-19 terhadap


pembelajaran para peserta didik di MAN 1 Bekasi dan untuk mengetahui
hambatan peserta didik saat KBM pada masa covid-19 di MAN 1 Bekasi.

Ada dua manfaat dari penelitian ini yaitu secara teoritis dan secara
praktis. Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan
kajian dalam bidang pendidikan khususnya pada proses pembelajaran
daring. Dan secara praktis bagi peserta didik Melalui penelitian ini maka
peserta didik dapat menggunakan dan memanfaatkan internet tersebut
sebagai sumber belajar khususnya dalam proses pembelajaran daring.
Bagi Penelitian dapat menambah wawasan dan pengalaman langsung
tentang proses pembelajaran daring pada saat situasi pandemi Covid-19
ini dan dapat dijadikan salah satu alternatif pembelajaran ketika peneliti
menjadi pendidik. Bagi Pendidik/Guru Dapat menambah pengetahuan
serta keterampilan pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman
peserta didik. Bagi sekolah penelitian ini diharapkan memberikan manfaat
dalam meningkatkan mutu dan kualitas pada proses pembelajaran daring
di sekolah tersebut.

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan diatas, maka di perlukan


suatu penelitian lebih lanjut yang mampu memudahkan penelitian terkait
dengan dampak covid-19, dengan demikian, makalah yang berjudul
“dampak pandemi covid-19 terhadap pembelajaran peserta didik ” perlu
ditulis dan dibahas lebih lanjut.
B. KAJIAN TEORI/KAJIAN PUSTAKA

1. Pandemi Covid-19
Penyakit virus corona (COVID-19) adalah penyakit menular
yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2. Sebagian besar orang yang
tertular COVID-19 akan mengalami gejala ringan hingga sedang, dan
akan pulih tanpa penanganan khusus. Namun, sebagian orang akan
mengalami sakit parah dan memerlukan bantuan medis. Virus corona
merupakan virus jenis baru. Virus corona menyerang seluruh manusia
tanpa melihat umur. Dari bayi, balita, anak-anak, remaja, orang dewasa
bahkan lansia dapat terserang virus corona. Gejala-gejala yang
ditimbulkan setelah terserang virus corona bermacam-macam,
diantaranya yaitu batuk, flu, demam, sesak nafas, bahkan kematian,
sedangkan beberapa orang yang terpapar tidak menunjukan gejala
(WHO,2020:1).

2. Pembelajaan

Pembelajaran merupakan proses mengatur dan


mengorganisasikan peserta didik dengan lingkungan sekitarnya sehingga
dapat mendorong dan memotivasi peserta didik dalam proses belajar
(Pane and Dasopang, 2017). Pembelajaran juga merupakan bantuan
yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan
pengetahuan, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta
didik, pembelajaran tindakan mengajar untuk menarik peserta didik untuk
memahami materi agar peserta didik mau belajar. Sedangkan menurut
suryono dan Hariyanto (2014:183) mengatakan bahwa pembelajaran
identik dengan pengajaran, suatu kegiatan di mana guru mengajar atau
membimbing anak-anak menuju proses pendewasaan diri. Dengan
demikian dapat dikrthui bahwa pembelajaran erat kaitanyya dengan
pengajaran. Pengajaran sebagaian begian yang terintrgral dalam
pembelajaran dan tidak dapat dipisahkan antara yang satu dan yang lain.
Dimana da pembelajaran maka di situ pula terjadi proses pengajaran.

3. Peserta didik

Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha


mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran pada jalur
pendidikan baik pendidikan informal, pendidikan formal maupun
pendidikan nonformal, pada jenjang pendidikan dan jenis pendidikan
tertentu. Peserta didik memiliki kewajiban penting yang harus dipenuhi
ketika menempuh studi pada suatu pendidikan, seperti menjaga norma-
norma pendidikan dan berkontribusi dalam menanggung biaya
penyelenggaraan pendidikan. Menurut (Aprianto Iwan S.Pd, 2020:48)
peserta didik merupakan salah satu komponen penting dalam pendidikan
dan juga sasaran utama dalam peningkatkan kualitas pendidikan.
Sedangkan menurut suryono dan Hariyanto (2014:183) mengatakan
bahwa

C. METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Menurut Sugiono,


penelitian kualitatif adalah penelitian dimana penelitian ditempatkan
sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukn secara
penggabungan dan analisis data bersifat induktif. Penelitian ini bersifat
deskriptif, yaitu langkah kerja untuk mendeskripsikan suatu objek,
fenomena, atau setting sosial dalam suatu tulisan yang bersifat naratif.
Artinya data fakta yang dihimpun berbentuk kata atau gambar dari pada
angka. Kualitatif dapat digunakan apabila ingin melihat suatu keadaan
maupun suatu objek dalam konteksnya, menemukan makna atau
pemahaman yang mendalam tentang suatu masalah yang dihadapi, yang
tampak dalam bentuk data kualitatif, baik berupa kata, gambar maupun
kejadian.Subjek penelitian ini adalah peserta didik MAN 1 Bekasi. Alasan
memilih peserta didik MAN 1 Bekasi ini karena igin mengetahui apa saja
dampak pandemi COVID 19 terhadap proses pembelajaran. Teknik
pengumpulan data yang di gunakan peneliti adalah angket. Angket
merupakan cara pengumpulan data berbentuk pengajuan pertanyaan
tertulis melalui daftar pertanyaan yang sudah di siapkan sebelumnya.
Angket ini di lakukan dengan memberikan beberapa pertanyaan terkait
dengan dampak pandemi covid 19 terhadap proses belajar mengajar di
MAN 1 Bekasi. Data-data yang diperoleh selama penelitian ini, kemudian
dituangkan dalam suatu tulisan. Laporan penelitian kualitatif berisi kutipan-
kutipan dari data/fakta yang di tuangkan selama penelitian untuk
memberikan ilustrasi yang utuh untuk memberikan dukungan terhadap
apa yang di sajikan. Dari data hasil angket

C. PEMBAHASAN

Menteri Pendidikan Nadiem Anwar Makarim telah mengeluarkan


surat edaran nomor 3 tahun 2020, dengan nomor SK
36962/MPK.A/HK/2020 tentang pelaksanaan Pendidikan dalam masa
Darurat Corona Virus Disease (COVID 19) maka kegiatan belajar
dilakukan secara daring atau online dalam rangka pencegahan
penyebaran Covid 199. Artinya semua kegiatan yang melibatkan
kumpulnya banyak orang ditiadakan, seperti belajar, bekerja dan
beribadah harus dari rumah saja.
Pada saat pandemi covid 19 pastinya ada beberapa hambatan
yang dialami oleh pendidik, peserta didik, dan wali murid selama
pembelajaran online. Salah satu hambatannya yaitu bersosialisasi dan
komunikasi antar peserta didik menjadi sangat terbatas, bahkan biaya
pembelian kuota internet semakin membengkak yang bisa menghambat
proses belajar mengajar.
Dari data yang lebih di temukan di MAN 1 Bekasi merupakan
dampak/akibat dari pandemi covid 19 terhadap pembelajaran di MAN 1
Bekasi. Semenjak pemerintah menjabarkan bahwa akan diliburkannya
kegiatan belajar mengajar disekolah. Artinya, belajar mengajar harus
dilakukan dari jarak jauh/dari rumah, hal inilah yang tidak membuat
nyaman para siswa, guru, bahkan orang tua siswa. Karena siswa
biasanya belajar secara tatap muka dikelas dengan guru, namun saat itu
hanya dapat dilakukan melalui ponsel menggunakan grup WhatsApp dan
google classroom. Siswa, guru dan orang tua mulai merasakan banyak
hal. Mulai dari ketidaknyamanan, bosan, intinya tidak maksimal. Siswa
yang biasanya senang sekolah karena bisa berinteraksi langsung dengan
teman-teman nya, kini terpaksa berdiam diri di rumah akibat dampak
pandemi covid 19. Sebagian peserta didik di MAN 1 Bekasi pada
mengeluh kondisi yang menimpa pada saat itu. Disisi lain, mereka juga
sadar bahwa itu adalah perintah pemerintah, artinya sekolah juga harus
mengikuti perintah dari atasan ( kementerian pendidikan ).
Transisi dari pembelajaran langsung dikelas ke pembelajaran
online dirumah belum pernah terjadi sebelumnya. Hal yang tak
terbayangkan sebelumnya telah berdampak besar bagi peserta didik,
orang tua, bahkan guru di seluruh Indonesia. Hal ini mengungkap tabir
kesenjangan geografis dan sosial-ekonomi di seluruh negeri, contohnya
sekolah yang berada di daerah terpencil dan tertinggal akan kesulitan

dalam mengakses internet dan listrik. Dan siswa dengan latar belakang
kurang mampu yang tidak memiliki perangkat mendukung pembelajaran
dari rumah. Hal ini sesuai dengan argumen (Paris & Julrissani, 2021)
bahwa peserta didik yang tinggal di daerah pelosok dengan kondisi
ekonomi orang tua bertaraf rendah belum bisa memenuhi kebutuhan anak
dalam proses pembelajaran online. Berdasarkan hasil kuesioner yang
telah disebarkan di google form, terdapat beberapa respon siswa-siswi
sebagai berikut:
Diagram 1. Dari hasil kuesioner dengan pertanyaan apakah saat darurat
pandemi covid-19 apakah media yang di gunakan untuk pembelajaran
daring? Terdapat 59,4% menjawab media yang digunakan untuk
pembelajaran daring menggunakan wa grup, 37,5% menggunakan
Google classroom, dan 8,4% menggunakan video conference. Namun di
MAN 1 Bekasi aplikasi yang sering digunakan untuk media pembelajaran

yaitu wa grup dan google classroom.


Berdasarkan angket yang telah disebarkan kebanyakan peserta
didik di MAN 1 Bekasi menggunakan teknologi media pembelajaran di
platform WhatsApp dan google classroom. Karena keduanya sangat
mudah digunakan. Fungsi kedua platform ini tidak jauh berbeda,
keduanya bisa digunakan untuk mengirim gambar, video, dokumen, dll.
Dengan adanya platform ini, guru juga dapat lebih mudah memberikan
materi kepada peserta didik khususnya peserta didik MAN 1 Bekasi untuk
menyampaikan pembelajaran sehingga peserta didik dapat dengan
mudah memahami.

Diagram 2. Dari hasil kuesioner dengan pertanyaan saat darurat pandemi


covid 19 apakah seluruh kegiatan pembelajaran terlaksana dengan baik
(terstruktur, sesuai jadwal, terkoordinasi)? Jika lainnya ( sebutkan
kegiatan pembelajaran yang secara garis besar sudah terstruktur sesuai
jadwal atau yang tidak). Terdapat 53,1% siswa yang
berpendapat bahwa kurang baik. 34,4% siswa menjawab cukup baik,
9,4% siswa menjawab baik, dan 3,1% siswa menjawab sangat baik.
Pembelajaran online ini tidak seefektif kegiatan pembelajaran tatap muka,
karena beberapa materi perlu dijelaskan secara langsung dan lengkap.
Tidak semua siswa dapat memahami materi yang diberikan secara online.

Gambar 3. Dari hasil kuesioner dengan pertanyaan saat pandemi covid 19


berapakah alokasi dana yang digunakan untuk pembelian kuota internet?
Terdapat 59,4% siswa mengeluarkan uang Rp.50.000-Rp. 100.000 untuk
pembelian kuota internet. 28,1% siswa menguarkan uang kurang dari Rp.
50.000 untuk pembelian kuota internet. Dan 12,5% syang mengeluarkan
uang Rp. 100.000- Rp. 200.000 untuk pembelian kuota internet. Selain
jaringan atau koneksi internet yang menjadi penghambat peserta didik
dalam belajar mengajar, banyak masalah lain yang ditemukan dari
pembelajaran online salah satunya adalah biaya yang dikeluarkan selama
menjalani pembelajaran online. Selain keluhan peserta didik terhadap
gangguan pembelajaran online, peserta didik juga terbebani dengan biaya
kuota internet untuk belajar online.
Gambar 4. Dari hasil kuesioner dengan pertanyaan apakah saat mengikuti
kegiatan pembelajaran dengan sistem daring, apakah memiliki kendala
dengan sinyal internet?. Terdapat 78,1% siswa terkendala dengan sinyal
internet, dan 21,9% siswa menjawab tidak ada kendala dengan sinyal
internet selama pembelajaran daring. Hambatan terbesar dalam
pembelajaran online adalah akses jaringan internet. Karena perbedaan
geografis, tidak semua daerah memiliki akses internet yang baik. Masalah
ini hampir terjadi di seluruh tanah air, termasuk di Bekasi, dimana
beberapa sekolah masih bermasalah dengan pembelajaran daring.
Kebutuhan akan koneksi internet sangatlah penting, pembelajaran
dilakukan dengan adanya bantuan internet. Peserta didik sering mengeluh
kurangnya koneksi internet dan harga kuota internet yang cukup mahal.
Hal ini juga semakin membebani keuangan keluarga yang harus
memenuhi kebutuhan kuota internet untuk anaknya yang bersekolah.
Menteri Pendidikan Nadiem Anwar Makarim telah mengeluarkan surat
edaran nomor 3 tahun 2020, dengan nomor SK 36962/MPK.A/HK/2020
tentang pelaksanaan Pendidikan dalam masa Darurat Corona Virus
Disease (COVID 19) maka kegiatan belajar dilakukan secara daring atau
online dalam rangka pencegahan penyebaran Covid 199. Artinya semua
kegiatan yang melibatkan kumpulnya banyak orang ditiadakan, seperti
belajar, bekerja dan beribadah harus dari rumah saja.
Pada saat pandemi covid 19 pastinya ada beberapa hambatan
yang dialami oleh pendidik, peserta didik, dan wali murid selama
pembelajaran online. Salah satu hambatannya yaitu bersosialisasi dan
komunikasi antar peserta didik menjadi sangat terbatas, bahkan biaya
pembelian kuota internet semakin membengkak yang bisa menghambat
proses belajar mengajar.
Dari data yang lebih di temukan di MAN 1 Bekasi merupakan
dampak/akibat dari pandemi covid 19 terhadap pembelajaran di MAN 1
Bekasi. Semenjak pemerintah menjabarkan bahwa akan diliburkannya
kegiatan belajar mengajar disekolah. Artinya, belajar mengajar harus
dilakukan dari jarak jauh/dari rumah, hal inilah yang tidak membuat
nyaman para siswa, guru, bahkan orang tua siswa. Karena siswa
biasanya belajar secara tatap muka dikelas dengan guru, namun saat itu
hanya dapat dilakukan melalui ponsel menggunakan grup WhatsApp dan
google classroom. Siswa, guru dan orang tua mulai merasakan banyak
hal. Mulai dari ketidaknyamanan, bosan, intinya tidak maksimal. Siswa
yang biasanya senang sekolah karena bisa berinteraksi langsung dengan
teman-teman nya, kini terpaksa berdiam diri di rumah akibat dampak
pandemi covid 19. Sebagian peserta didik di MAN 1 Bekasi pada
mengeluh kondisi yang menimpa pada saat itu. Disisi lain, mereka juga
sadar bahwa itu adalah perintah pemerintah, artinya sekolah juga harus
mengikuti perintah dari atasan ( kementerian pendidikan ).
Transisi dari pembelajaran langsung dikelas ke pembelajaran
online dirumah belum pernah terjadi sebelumnya. Hal yang tak
terbayangkan sebelumnya telah berdampak besar bagi peserta didik,
orang tua, bahkan guru di seluruh Indonesia. Hal ini mengungkap tabir
kesenjangan geografis dan sosial-ekonomi di seluruh negeri, contohnya
sekolah yang berada di daerah terpencil dan tertinggal akan kesulitan
dalam mengakses internet dan listrik. Dan siswa dengan latar belakang
kurang mampu yang tidak memiliki perangkat mendukung pembelajaran
dari rumah. Hal ini sesuai dengan argumen (Paris & Julrissani, 2021)
bahwa peserta didik yang tinggal di daerah pelosok dengan kondisi
ekonomi orang tua bertaraf rendah belum bisa memenuhi kebutuhan anak
dalam proses pembelajaran online.
E. PENUTUP

F. DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai