Disusun Oleh :
NAMA : Mohammad Akmal Hafid Asyaffak
NISN : 0049577660
KELAS : XII IPS 1
Disusun Oleh :
NAMA :Mohammad Akmal Hafid Asyaffak
NISN : 0049577660
KELAS :XII IPS 1
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Mengetahui;
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa karya tulis ini masih jauh dari
sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan
bahkan kritik. Penulis berharap semoga karya tulis ilmiah ini dapat
memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.
Akmalhafid96@gmail.com
XII IPS 1
ABSTRAK
A. PENDAHULUAN
Pandemi Covid-19 menjadi ancaman terbesar dalam kesehatan.
Banyak sarana dan prasarana yang ditutup akibat pandemi ini. Sekolah
mengalami pembatasan dalam kegiatan belajar mengajar, juga
pembatasan dalam sistem tatap muka. Hal ini justru berdampak pada
sistem pembelajaran. Dengan sistem pembelajaran daring pemahaman
siswa cenderung lebih sedikit dibandingkan dengan pembelajaran tatap
muka. Peserta didik juga banyak mengeluhkan fasilitas yang tidak
memadai, padahal fasilitas seperti gawai (Gadget) merupakan hal penting
dalam model pembelajaran daring seperti ini. Hal ini pun menjadi masalah
penting bagi para peserta didik, bahkan kerap dijadikan alasan bagi
mereka yang malas belajar. Adapun pembelajaran daring seperti ini tidak
efektif bagi peserta didik karena kurang nya pemantauan dari para dewan
guru. Sulitnya akses internet pun kerap di keluhkan oleh para peserta
didik.
Pendidikan adalah inti dari proses pembelajaran. Mutu
pembelajaran menggambarkan mutu pendidikan. Kenaikan mutu
pembelajaran bisa dicoba melaui kenaikan mutu pembelajaran.
Pendidikan secara daring serta bekerja dari rumah untuk para tenaga
pendidik ialah pergantian yang wajib dicoba oleh guru untuk
senantiasa mengajar siswa. Menurut Robandi, Pembelajaran dengan
jarak jauh mempunyai tujuan supaya kualitas pembelajaran tingkatkan
serta relevansi pembelajaran dan tingkatkan pemerataan akses serta
ekspansi pembelajaran. (Robandi, 2020, hal. 3499). Proses pembelajaran
daring dapat menjadi model pembelajaran baru bagi para peserta didik.
Pembelajaran ini merupakan inovasi pendidikan untuk menjawab
tantangan akan ketersediaan dari suatu model ataupun media
pembelajaran tergantung dari karakteristik peserta didiknya. (Aji, 2020,
hal. 56). Hal ini membutuhkan pengawsan ekstra bagi para peserta didik
dan guru terhadap peserta didik mereka. Namun yang pasti harus
dilakukan adalah pemberian tugas melalui pemantauan pendampingan
oleh guru melalui whatsapp grup sehingga anak betul-betul belajar (Aji,
2020, hal. 58). Namun, ada beberapa faktor penghambat dari proses
pembelajaran secara daring ini. Di antara faktor penghambat, salah satu
yang terjadi di lapangan adalah pendidik dan peserta didik yang sering
mengalami kesulitan belajar mengajar dalam proses pembelajaran daring
karena jaringan yang sering bermasalah sehingga menghambat proses
pembelajaran daring apalagi pada pendidik yang sedang melakukan live
video untuk menjelaskan materi kepada peserta didiknya (Julianti, 2021,
hal. 65).
Ada dua manfaat dari penelitian ini yaitu secara teoritis dan secara
praktis. Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan
kajian dalam bidang pendidikan khususnya pada proses pembelajaran
daring. Dan secara praktis bagi peserta didik Melalui penelitian ini maka
peserta didik dapat menggunakan dan memanfaatkan internet tersebut
sebagai sumber belajar khususnya dalam proses pembelajaran daring.
Bagi Penelitian dapat menambah wawasan dan pengalaman langsung
tentang proses pembelajaran daring pada saat situasi pandemi Covid-19
ini dan dapat dijadikan salah satu alternatif pembelajaran ketika peneliti
menjadi pendidik. Bagi Pendidik/Guru Dapat menambah pengetahuan
serta keterampilan pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman
peserta didik. Bagi sekolah penelitian ini diharapkan memberikan manfaat
dalam meningkatkan mutu dan kualitas pada proses pembelajaran daring
di sekolah tersebut.
1. Pandemi Covid-19
Penyakit virus corona (COVID-19) adalah penyakit menular
yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2. Sebagian besar orang yang
tertular COVID-19 akan mengalami gejala ringan hingga sedang, dan
akan pulih tanpa penanganan khusus. Namun, sebagian orang akan
mengalami sakit parah dan memerlukan bantuan medis. Virus corona
merupakan virus jenis baru. Virus corona menyerang seluruh manusia
tanpa melihat umur. Dari bayi, balita, anak-anak, remaja, orang dewasa
bahkan lansia dapat terserang virus corona. Gejala-gejala yang
ditimbulkan setelah terserang virus corona bermacam-macam,
diantaranya yaitu batuk, flu, demam, sesak nafas, bahkan kematian,
sedangkan beberapa orang yang terpapar tidak menunjukan gejala
(WHO,2020:1).
2. Pembelajaan
3. Peserta didik
C. METODOLOGI PENELITIAN
C. PEMBAHASAN
dalam mengakses internet dan listrik. Dan siswa dengan latar belakang
kurang mampu yang tidak memiliki perangkat mendukung pembelajaran
dari rumah. Hal ini sesuai dengan argumen (Paris & Julrissani, 2021)
bahwa peserta didik yang tinggal di daerah pelosok dengan kondisi
ekonomi orang tua bertaraf rendah belum bisa memenuhi kebutuhan anak
dalam proses pembelajaran online. Berdasarkan hasil kuesioner yang
telah disebarkan di google form, terdapat beberapa respon siswa-siswi
sebagai berikut:
Diagram 1. Dari hasil kuesioner dengan pertanyaan apakah saat darurat
pandemi covid-19 apakah media yang di gunakan untuk pembelajaran
daring? Terdapat 59,4% menjawab media yang digunakan untuk
pembelajaran daring menggunakan wa grup, 37,5% menggunakan
Google classroom, dan 8,4% menggunakan video conference. Namun di
MAN 1 Bekasi aplikasi yang sering digunakan untuk media pembelajaran
F. DAFTAR PUSTAKA