Alat mekanisasi memiliki umur ekonomis 10 tahun, sebelum munculnya versi alat baru yang
menyebabkan karyawan harus dilatih ulang. Setiap desain pelatihan diikuti oleh 20 orang
peserta. Harga jual produk per kilogram adalah sebesar Rp. 6.000,-.
Dari kasus di atas, Saudara diminta untuk :
Memilih desain pelatihan yang paling menguntungkan bagi PT Suka Aja, berikan hitungan
secara rinci dari pilihan Saudara .
Kelas Klasikal
Biaya Pelatihan : Rp. 300.000x20 = Rp. 6.000.000
Produksi Peserta : 1 Kwintal (100kg)x20 = 20 kwintal (2.000Kg)
Pendapatan Peserta : Rp. 6.000 x 2.000Kg = 12.000.000
Keuntungan desain pelatihan
= Pendapatan peserta – Biaya Pelatihan
= 12.000.000 – 6.000.000
= Rp. 6.000.000
Kelas dan Praktek
Biaya Pelatihan : Rp. 800.000x20 = Rp. 16.000.000
Produksi Peserta : 2,3 Kwintal (230Kg)x20 = 46 Kwintal (4600Kg)
Pendapatan Peserta : Rp. 6.000x4.600Kg = Rp. 27.600.000
Nilai Keuntungan desain pelatihan
= Pendapatan Peserta – Biaya Pelatihan
= 27.600.000 – 16.000.000
= Rp. 11.600.000
TUGAS III 2
Musibah bermula sebelumnya sekitar pukul 07.40 saat akan dilakukan penggantian jam kerja,
korban mengambil sampel lateks dibagian produksi. Namun sebelum mengambil sampel
korban memutar arah jalan dari tempat yang dituju sehingga melintas dari bagian mesin yang
bukan area lintasan. Saat melewati salah satu mesin, tiba-tiba ujung jilbab korban yang terjuntai
kebawah tersangkut puli dinamo sehingga tergulung akibat jilbab tergulung akhirnya leher
korban tercekik ditempat kejadian perkara dalam keadaan sepi karena seluruh karyawan
bersiap-siap untuk pulang kerja untuk penggantian jam kerja sekitar pukul 08.00. Akibatnya
tidak ada yang melihat korban sehingga tidak ada yang menolong dan mengakibatkan korban
meninggal dunia
Dari kasus di atas jika dibandingkan dengan foto karyawati yang sedang melakukan proses
pembuatan lateks, mereka mengenakan pakaian pekerja, pelindung kepala, masker, sarung
tangan sesuai dengan SOP dari perusahaan tersebut, dan rambut mereka (karyawati)
diupayakan pendek baik disanggul / dikuncir hingga rambut menjadi pendek, dan tidak
TUGAS III 3
Adanya kesalahan yang dilakukan korban saat mengambil sampel lateks di bagian produksi.
Dimana korban melakukan kecerobohan dengan memutar arah jalan dari tempat yang dituju
sehingga melintas dari bagian mesin yang bukan area lintasan.Saat melewati salah satu mesin,
tiba-tiba ujung jilbab korban yang terjuntai ke bawah tersangkut puli dinamo sehingga
tergulung akibat jilbab tergulung akhirnya leher korban tercekik di tempat kejadian perkara
dalam keadaan sepi karena seluruh karyawan bersiap-siap untuk pulang kerja untuk
penggantian jam kerja sekitar pukul 08.00.
Solusinya perlu adanya pengawasan terhadap SOP dalam atribut yang memberikan
keselamatan dan keamanan dalam kerja.
Mengenai tempat perusahaan, perlu adanya CCTV untuk bisa memantau setiap aktivitas
karyawan / karyawatinya dan alarm darurat bila diperlukan, dalam kasus diatas tidak adanya
pengawasan melalui CCTV dan juga alarm darurat (alarm darurat bisa berupa alarm kebakaran
atau alarm darurat karyawan). Dengan adanya CCTV, meskipun kondisi pabrik sepi tidak
terlalu ramai, namun pemantauan aktivitas karyawati dapat teramati dengan ketat, sehingga
ketika insiden yang terjadi diatas meskipun karyawati lainnya masih sepi, dapat bertindak cepat
untuk menyelamatkan, sehingga korban dapat selamat atas insiden tersebut
Juga diperlukan speaker untuk memberitahukan / memberi pengumuman khusus yang berada
di dalam pabrik tersebut
Perusahaan perlu mengetahui berapa banyak tingkat kesalahan yang dilakukan oleh karyawan
terkait dengan kecelakaan tersebut. Namun, yang lebih penting adalahmengetahui apa
penyebab dari kesalahan yang dilakukan oleh karyawan terkaitdengan kecelakaan tersebut.
Secara umum, kesalahan yang dilakukan oleh karyawan disebabkan oleh dua faktor: pertama
adalah faktor orang yaitu karyawan itu sendiri,dan kedua adalah faktor sistem. Faktor pertama
mungkin karena kecerobohan karyawan, atau kurangnya keterampilan yang dimiliki.
Sedang faktor sistem mencakup bahan baku, fasilitas peralatan dan perlengkapan kerja,
teknologi, proseskerja, dan sebagainya. Perusahaan juga perlu melakukan analisa kapan tingkat
kesalahan itu terjadi, apakah ada saat-saat tertentu dimana tingkat kesalahan karyawan
meningkat atau menurun. Setelah mengetahui hal ini, maka perusahaan dapat mengambil
langkah antisipasi pada saat kecelakaan tersebut berulang.
Sumber Referensi :
Guritno, Adi joko dkk. 2023. EKMA4371 Buku Modul Manajemen Rantai Pasokan Edisi
3.Universitas Terbuka. Tangerang Selatan.