PT. Indofood
Strategi bisnis : Low cost & Focus
Posisi : Staff Operasi Mekanik
1. Need Analysis
Perusahaan ingin mempekerjakan karyawan seefisien mungkin, sehingga dengan
demikian tujuan dari training ini adalah agar pekerja diharapkan dapat memahami
prosedur penggunaan dan maintenance dari mesin-mesin yang ada.
2. Instructional Design
Kami menggunakan metode job instruction learning dalam program training kami.
Tujuan dilakukannya job instruction learning yaitu:
- Pekerja memahami tugas dan tanggung jawabnya masing-masing
- Pekerja memahami SOP yang ditetapkan perusahaan
- Mengembangkan skill karyawan
Salah satu modul training yang akan kami buat adalah untuk penggunaan screw
conveyor. Screw conveyor adalah mesin yang berguna untuk mengayak atau menyaring
tepung terigu dan tepung tapioka sehingga bebas dari cemaran fisik. Berikut adalah
tahapan-tahapan training yang akan dilaksanakan pada salah satu alat yang digunakan
yaitu screw conveyor:
1. Sesi penjelasan mengenai pemahaman dasar tentang apa itu screw conveyor di
pabriknya langsung
2. Keselamatan dalam pengoperasian screw conveyor
3. Prosedur pemeriksaan sebelum pengoperasian
4. Perawatan harian dan mingguan screw conveyor
5. Pelatihan pengoperasian dasar dan lanjutan
6. Praktik lapangan
Langkah-langkah di atas akan dilakukan dalam 3 hari (24 jam) dengan rincian sebagai
berikut:
12.00-13.00 Istirahat
13.00-17.00 Kembali bekerja
12.00-13.00 Istirahat
12.00-13.00 Istirahat
3. Validation
Pada tahapan ini kami akan melakukan validasi apakah program training dibuat sudah
dapat memadai kebutuhan trainee dengan meminta salah satu pekerja lama yang sudah
berpengalaman untuk mencoba melaksanakan program training tersebut. Dari proses ini
kami akan meminta feedback dan masukan dari program training yang sudah dibuat,
apakah perencanaan waktu, materi, kegiatan, tempat, dan modul yang dibuat sudah
memadai atau belum dan setelah itu kami akan meningkatkan kualitas dan efisiensi
training dari feedback dan masukan yang diterima.
4. Implementation
Pada tahapan ini kami akan melakukan perencanaan pelatihan. Proses pelatihan
melibatkan berbagai metode seperti pembelajaran langsung atau daring, simulasi, studi
kasus, kerja kelompok, magang, dan lain-lain. Implementasi ini penting untuk
memastikan bahwa program pelatihan berjalan dengan baik dan mempunyai manfaat
kepada para trainee.
5. Evaluation
Pada tahapan ini kami akan melakukan evaluasi dari kepada trainee menggunakan tes
tertulis dan praktek langsung yang akan diawasi oleh trainer. Hasil dari evaluasi akan
menjadi penentu pengambilan keputusan apakah trainee berhasil menjalankan training
dan sudah siap diterjunkan ke lapangan atau apakah trainee masih memerlukan training
lanjutan. Tahapan ini juga akan memutuskan bagian mana yang harus lebih diperhatikan
dalam program training dan bagaimana mengembangkan program yang sudah ada
menjadi lebih efektif.