Anda di halaman 1dari 12

Vol. 8 No.

2 Juli 2019

HUBUNGAN MOTIVASI DAN KREATIVITAS GURU DALAM


MENGAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PAI DI
MADRASAH ALIYAH NEGERI 4 BOGOR

Rina Herawati1, E. Mujahidin2, Anung Al Hamat3


1
Sekolah Pascasarjana Universitas Ibn Khaldun Bogor
Jl. KH. Sholeh Iskandar Km. 2 Kd. Badak, Bogor
1
rinaasri26@gmail.com

Abstrak: Penelitian ini merupakan studi korelasi untuk menguji hubungan


motivasi dan kreativitas guru dalam mengajar dengan hasil belajar Pendidikan
Agama Islam di Madrasah Aliyah Negeri 4 Bogor. Masalah dalam penelitian ini
dirumuskan sebagai berikut: (1) hubungan motivasi guru dengan hasil belajar
Pendidikan Agama Islam di Madrasah Aliyah Negeri 4 Bogor, (2) hubungan
Kreativitas guru dengan hasil belajar Pendidikan Agama Islam di Madrasah
Aliyah Negeri 4 Bogor, (3) Hubungan antara motivasi dan kreativitas guru secara
bersama-sama dengan hasil belajar Pendidikan Agama Islam di Madrasah Aliyah
Negeri 4 Bogor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
survey dengan analisis korelasional. Penelitian ini dilakukan di Madrasah Aliyah
Negeri 4 Bogor, dengan jumlah populasi 59 orang namun sampel yang diambil
sebanyak 20 orang semua guru Pendidikan Agama Islam. Teknik analisi data
dengan menggunakan teknik kuantitatif dibantu dengan software SPSS versi 17.
Uji prasarat analisis dengan uji normalitas menggunakan rumus One-Sample
Kolmogorov-smirnov Test, dan uji homogenitas dengan menggunakan rumus One
Way ANOVA di software SPSS. Uji hipotesis dengan korelasi parsial dengan
menu Correlate-partial. Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini yaitu:
(1) terdapat hubungan motivasi guru dengan hasil belajar Pendidikan Agama
Islam di Madrasah Aliyah Negeri 4 Bogor, (2) adanya hubungan kreativitas guru
dengan hasil belajar Pendidikan Agama Islam di Madrasah Aliyah negeri 4 Bogor,
(3) terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara motivasi guru dan
kreativitas guru secara bersama-sama dengan hasil belajar Pendidikan Agama
Islam di Madrasah Aliyah Negeri 4 Bogor.

Kata Kunci : Motivasi Guru, Kreativitas Guru, Hasil Belajar

suatu hubungan interaksi psikologis


1. PENDAHULUAN
yang saling mempengaruhi, namun
A. Latar Belakang
peran yang paling besar adalah guru
Dalam proses pembelajaran dikelas
sebagai pendidik untuk mempengaruhi
terjadi proses interaksi antara peserta
peserta didik dapat mengerti maupun
didik dan guru. Interaksi ini merupakan
memahami apa yang di ajarkan di

235
Vol. 8 No. 2 Juli 2019

kelas, sehingga peserta didik dapat terhadap kreativitas mengajar dan hasil
mencapai standar nilai pencapaian belajar yang menyenangkan, serta
maupun pengetahuan peserta didik. secara bersama-sama saling
Masih banyak peserta didik yang berhubungan.
belum optimal ataupun memenuhi nilai B. Identifikasi Masalah
batasan standar ketuntasan minimum. Mata pelajaran Pendidikan Agama
Penyebab kegagalan mata pelajaran Islam belum dapat mewujudkan tujuan
Pendidikan Agama Islam dalam dan perannya dengan optimal hal ini
mewujudkan peran dan tujuannya tentu diantaranya disebabkan oleh masih
saja banyak faktor diantaranya dengan kurangnya guru memberikan motivasi
faktor guru, seperti kurangnya motivasi dan kreativitas dalam mengajar
dan kretivitas dalam mengajar sehingga sehingga muncul kesan dari para
muncul kesan dari para peserta didik peserta didik bahwa mata pelajaran
bahwa pelajaran Pendidikan Agama Pendidikan Agama Islam adalah mata
Islam sangat membosankan, tidak pelajaran yang membosankan, tidak
menarik dan membuat peserta didik menarik, dan membuat peserta didik
pasif. pasif sehingga masih banyak peserta
Mengingat permasalahan tersebut didik yang mendapat nilai dibawah
diatas, dalam pelaksanaannya antara kriteria ketuntasan minimal atau belum
motivasi, kreativitas dan hasil belajar, tercapai KKM. Selain itu terdapat
dibutuhkan kesinambungan yang selalu kesalahan guru dalam mengajar yaitu
diterapkan. Hal ini dikarenakan saling sering mengambil jalan pintas dalam
terkait. Guru perlu mengeluarkan pembelajaran.
berbagai motivasi dan kreativitasnya C. Rumusan Masalah
dalam mengajar agar tujuan Berdasarkan latar belakang yang
pembelajaran dapat tercapai melalui telah dipaparkan diatas, agar penelitian
pencapaian KKM. Tujuan yang lebih terarah, maka diambil rumusan
tercapai dengan maksimal akan masalah sebagai berikut :
mendapatkan hasil belajar yang 1) Apakah terdapat hubungan
maksimal juga. Dan untuk mencapai motivasi guru dengan hasil belajar
keduanya, dibutuhkan motivasi PAI?
mengajar di mana motivasi akan
memberikan kepengaruhannya

236
Vol. 8 No. 2 Juli 2019

2) Apakah terdapat hubungan yakni terjadinya proses internalisasi


kreativitas guru dengan hasil ajaran dan nilai agama ke dalam diri
belajar PAI? siswa, dalam arti menghayati dan
3) Apakah terdapat hubungan meyakininya. Tahapan afeksi ini terkait
motivasi dan kreativitas guru erat dengan kognisi, karena
dengan hasil belajar PAI secara penghayatan dan keyakinan siswa akan
bersama-sama? menjadi kokoh jika dilandasi oleh
pengetahuan dan pemahamannya
2. TINJAUAN TEORI
terhadap ajaran dan nilai agama Islam.
A. Hakikat Hasil Belajar PAI
Melalui tahapan afeksi tersebut
Dalam Garis-Garis Besar Program
diharapkan dapat tumbuh motivasi
Pembelajaran (GBPP) Pendidikan
dalam diri siswa dan tergerak untuk
Agama Islam dijelaskan bahwa
mengamalkan dan menaati ajaran Islam
Pendidikan agama Islam adalah usaha
(sebagai tahapan psikomotorik) yang
sadar untuk menyiapkan siswa dalam
telah diinternalisasikan dalam
meyakini, memahami, menghayati dan
dirinya.dengan demikian, akan
mengamalkan agama Islam melalui
terbentuk manusia muslim yang
kegiatan bimbingan, pembelajaran atau
beriman, bertakwa dan berakhlak
latihan dengan memperhatikan tuntutan
mulia.
untuk menghormati agam lain dalam
Dengan demikian, hasil belajar PAI
hubungan kerukunan antar umat
dalam penelitian ini adalah kemampuan
beragama dalam masyarakat untuk
pada aspek kognitif, afektif dan
mewujudkan persatuan nasional
psikomotorik yang meliputi ingatan
(Muhaimin, 2001: 75).
dan pemahaman serta penerapannya
Rumusan tujuan PAI ini
dalam kehidupan sehari-hari yang
mengandung pengertian bahwa proses
diperoleh setelah mengikuti
Pendidikan Agama Islam yang dilalui
pembelajaran PAI.
dan dialami oleh siswa di Madrasah
B. Motivasi Guru
dimulai dari tahapan kognisi, yakni
Menurut Anoraga, motivasi adalah
pengetahuan dan pemahaman siswa
kebutuhan yang mendorong perbuatan
terhadap ajaran dan nilai-nilai yang
ke arah suatu tujuan tertentu.
tekandung dalam ajaran Islam, untuk
Sedangkan pengertian motivasi adalah
selanjutnya menuju ke tahap afeksi,
pemberian atau penimbulan motif. Jadi

237
Vol. 8 No. 2 Juli 2019

motivasi guru adalah sesuatu yang kesiapsediaan (preparatory set) dalam


menimbulkan semangat atau dorongan diri individu (organisme) untuk
kerja. Oleh sebab itu, kuat dan bergerak (to move, motion, motive) ke
lemahnya motivasi seorang tenaga arah tujuan tertentu, baik disadari
kerja ikut menentukan besar kecilnya maupun tidak disadari.
prestasinya. Sementara itu, Siagian Berdasarkan berbagai teori di atas
mengemukakan motivasi adalah dapat disimpulkan, motivasi guru
menjadi dasar utama bagi seseorang dalam penelitian ini dapat diukur
memasuki berbagai organisasi adalah berdasarkan dua dimensi yaitu: 1)
dalam rangka usaha orang yang Motivasi guru dari dalam dirinya
bersangkutan memuaskan (intrinsik) dan 2) Motivasi guru dari
kebutuhannya, baik yang bersifat luar dirinya (ekstrinsik).
politik, ekonomi, sosial, dan berbagai C. Kreativitas Guru
kebutuhan lainnya yang semakin lama Menurut Zainal Abidin Arief
semakin kompleks. berpendapat bahwa kreativitas
Hasibuan berpendapat bahwa merupakan sebuah proses yang dapat
motivasi adalah pemberian daya gerak dikembangkan dan ditingkatkan.
yang menciptakan kegairahan kerja Namun kemampuan ini berbeda dari
seseorang, agar mereka mau bekerja satu orang terhadap orang lainnya.
sama, bekerja efektif dan terintegrasi Kemampuan dan bakat merupakan
dengan segala daya upayanya untuk dasarnya, tetapi pengetahuan dari
mencapai kepuasan. Dijelaskan bahwa lingkungannya dapat juga
motivasi bermakna kecenderungan mempengaruhi kreativitas seseorang.
dalam diri seseorang yang Slameto berpendapat bahwa
membangkitkan topangan dan pengertian kreativitas berhubungan
mengarahkan tindak-tanduknya. dengan penemuan sesuatu, mengenai
Motivasi meliputi faktor kebutuhan hal yang menghasilkan sesuatu yang
biologis dan emosional yang hanya baru dengan menggunakan sesuatu
dapat diduga dari pengamatan tingkah yang telah ada. Sesuatu yang baru itu
laku manusia. Sedangkan Makmun mungkin berupa perbuatan atau tingkah
berpendapat bahwa motivasi laku, bangunan dan lain-lain.
merupakan suatu keadaan yang Sedangkan Moreno dikutip oleh
kompleks (a complex state) dan Slameto dalam bukunya “Belajar dan

238
Vol. 8 No. 2 Juli 2019

Faktor-faktor yang Mempengaruhinya” 2) Proses


kreativitas itu bukanlah penemuan Kreativitas dalam proses
sesuatu yang belum pernah diketahui dinyatakan sebagai “Creativity is a
orang sebelumnya, melainkan bahwa process that manifest it self in fluency,
produk kreativitas itu merupakan in flexibility as well as in originality of
sesuatu yang baru bagi orang lain atau thinking.” Dalam proses kreativitas ada
dunia pada umumnya, misalnya 4 tahap, yaitu:
seorang guru menciptakan metode (1) Tahap pengenalan: merasakan
mengajar dengan diskusi yang belum ada masalah dalam kegiatan
pernah ia pakai. yang dilakukan;
Pengertian Kreativitas Guru (2) Tahap persiapan:
Menurut Baron yang dikutip oleh M. mengumpulkan informasi
Ali, kreativitas adalah “kemampuan penyebab masalah yang
pengembangan mengajar guru guna dirasakan dalam kegiatan itu;
menciptakan suasana belajar yang (3) Tahap iluminasi: saat
menyenangkan. Profesi guru sebagai timbulnya inspirasi/ gagasan
bidang pekerjaan khusus dituntut pemecahan masalah;
memiliki komitmen untuk (4) Tahap verifikasi: tahap
meningkatkan mutu pendidikan. Oleh pengujian secara klinis
karena itu nilai keunggulan yang berdasarkan realitas.
harus dimiliki guru adalah 3) Product
kreativitas. Dimensi produk kreativitas
Kreativitas diidentifikasi dari 4 digambarkan sebagai berikut
dimensi, yaitu: “Creativity to bring something new
1) Person into excistence” yang ditunjukkan dari
(1) Mampu melihat masalah dari sifat:
segala arah; (1) Baru, unik, berguna, benar, dan
(2) Hasrat ingin tahu besar; bernilai;
(3) Terbuka terhadap pengalaman (2) Bersifat heuristik, menampilkan
baru; metode yang masih belum
(4) Suka tugas yang menantang; pernah/ jarang dilakukan
(5) Wawasan luas; sebelumnya.
(6) Menghargai karya orang lain. 4) Press atau Dorongan

239
Vol. 8 No. 2 Juli 2019

Ada beberapa faktor pendorong dan pengertian kreativitas guru adalah


penghambat kreativitas yaitu: kemampuan pengembangan
(1) Faktor pendorong pembelajaran untuk menciptakan
a) Kepekaan dalam melihat suasana yang menyenangkan dalam
lingkungan; proses pembelajaran agar dapat
b) Kebebasan dalam melihat mencapai tujuan pendidikan yang
lingkungan/bertindak; diinginkan.
c) Komitmen kuat untuk maju
3. METODOLOGI PENELITIAN
dan berhasil;
Penelitian dengan judul hubungan
d) Optimis dan berani ambil
motivasi dan kreativitas guru dalam
risiko, termasuk risiko yang
mengajar dengan hasil belajar mata
paling buruk;
pelajaran PAI di Madrasah Aliyah
e) Ketekunan untuk berlatih;
Negeri 4 Bogor.
f) Hadapi masalah sebagai
Penelitian bertempat di Madrasah
tantangan;
Aliyah Negeri 4 Bogor Cisalada
g) Lingkungan yang kondusif,
Cigombong, Kabupaten Bogor provinsi
tidak kaku, dan otoriter.
Jawa Barat
(2) Penghambat Kreativitas
Jenis penelitian yang diambil oleh
a) Malas berfikir, bertindak,
penulis adalah jenis penelitian
berusaha, dan melakukan
kuantitatif dengan metode survey
sesuatu;
melalui analisis korelasional yang
b) Implusif;
bertujuan menguji hipotesis yang
c) Anggap remeh karya orang
menyatakan adanya hubungan antara
lain;
variabel bebas dengan variabel terikat.
d) Mudah putus asa, cepat
Penelitian ini dengan berbantuan SPSS
bosan, tidak tahan uji;
for windows release versi 17.0. Metode
e) Cepat puas;
pengumpulan data untuk mendapatkan
f) Tak berani tanggung risiko;
data primer di lapangan dengan
g) Tidak percaya diri;
menggunakan angket dalam bentuk
h) Tidak disiplin;
kuesioner. Dalam kuesioner tersebut
i) Tidak tahan uji.
tersusun beberapa butir pernyataan
Berdasarkan uraian di atas, maka
yang berkaitan dengan masing-masing
penulis dapat disimpulkan bahwa

240
Vol. 8 No. 2 Juli 2019

variabel dan indikator variabel Berdasarkan hasil perhitungan


penelitian. analisis bivariat, tampak bahwa nilai
Berdasarkan uraian di atas, rhitung dan sig pada baris “motivasi
penelitian ini terdapat satu variabel guru” berturut-turut sebesar 0,693 dan
terikat yaitu Hasil Belajar (Y) dan dua 0,001 Nilai rtabel pada signifikansi 5%
variabel bebas yaitu Motivasi sebesar 0,316. Karena nilai rhitung>
Guru(X1) dan Kreativitas Guru (X2). rtabel atau 0,693 > 0,316, dan nilai sig
0,001 < 0,050 yang berarti menerima
4. HASIL PENELITIAN
H1 dan menolak H0, sehingga dapat
Penelitian ini bertujuan untuk
disimpulkan bahwa terdapat hubungan
menguji hubungan antara motivasi guru
motivasi guru dengan hasil belajar
dan kreativitas guru secara bersama-
siswa. Sehingga semakin tinggi
sama dengan hasil belajar siswa.
motivasi guru akan semakin tinggi pula
Berdasarkan data penelitian yang
hasil belajar siswa, dan sebaliknya jika
dianalisis maka hasilnya adalah:
motivasi guru rendah maka hasil
A. Motivasi Guru terhadap Hasil
belajar siswa akan semakin rendah.
Belajar Siswa
Tabel 2 Distribusi Frekuensi Motivasi
Hasil belajar siswa yang Guru
Frequenc Valid Cumulative
ditunjukkan dengan koefisien korelasir y Percent Percent Percent
x2y sebesar 0,693. Dilihat dari tabel Valid 57- 63 8 40 2.6 40

hasil perhitungan di bawah ini: 64 -70 9 45 5,1 85

71 -77 3 15 7,7 100


Tabel 1 Hasil Perhitungan Analisis
Bivariat Motivasi Total 20 100 100
Hasil
Berdasarkan tabel kecenderungan
Motivasi Belajar
Guru Siswa variabel motivasi guru menunjukkan
Motivasi Guru Pearson 1 .693* bahwa menurut sembilan orang guru
Correlation (45%) motivasi guru adalah tinggi.
Sig. (2-tailed) .001 Sebanyak delapan orang guru (40 %)
N 20 20 beranggapan motivasi guru sedang, dan
Hasil Belajar Pearson .693* 1
tiga orang guru (15 %) motivasi guru
Siswa Correlation
sangat tinggi.
Sig. (2-tailed) .001
Hasil analisis statistik tersebut
N 20 30
menyatakan bahwa motivasi guru
memberikan kontribusi yang signifikan

241
Vol. 8 No. 2 Juli 2019

terhadap hasil belajar siswa, artinya disimpulkan bahwa terdapat hubungan


semakin tinggi motivasi guru, maka kreativitas guru dengan hasil belajar
semakin tinggi hasil belajar siswa, siswa.
sebaliknya makin rendah motivasi Dapat dikatakan bahwa semakin
guru, makin rendah pula hasil belajar tinggi kreativitas guru akan semakin
siswa. tinggi pula hasil belajar siswa dan
B. Kreativitas Guru terhadap Hasil sebaliknya jika kreativitas guru rendah
Belajar Siswa maka hasil belajar siswa akan semakin
Hasil penelitian ini menunjukkan rendah.
adanya hubungan antara kreativitas Tabel 4 Distribusi Frekuensi Kreativitas
Guru
guru dengan hasil belajar siswa yang
Frequenc Valid Cumulative
ditunjukkan dengan koefisien korelasir Percent
y Percent Percent
x1y sebesar 0,693. Valid 100-105 5 25 25 25

Tabel 3 Hasil Perhitungan Analisis 106-115 12 60 60 85


Bivariat Kreativitas 116-123 3 15 15 100
Hasil
Total 20 100.0 100.0
Kreatifitas Belajar
Guru Siswa Berdasarkan hasil perhitungan
Kreativitas Pearson 1 .445 variabel kreativitas guru, Hal ini
Guru Correlation menunjukkan bahwa menurut 12 orang
Sig. (2-tailed) .049
guru kreativitas guru adalah tinggi.
N 20 20
Sebanyak lima orang guru (25 %)
Hasil Pearson .445* 1
kreativitas guru sedang, dan tiga orang
Belajar Correlation
Siswa guru (15%) menilai kreativitas guru
Sig. (2-tailed) .049
sangat tinggi.
N 20 30
Hasil penelitian menunjukkan
Berdasarkan hasil perhitungan
bahwa terdapat hubungan kreativitas
analisis bivariat, tampak bahwa nilai
guru dengan hasil belajar siswa.
rhitung dan sig pada baris “kreativitas
Munculnya pengaruh antara
guru” berturut-turut sebesar 0,445 dan
kreativitas guru terhadap hasil belajar
0,049. Nilai rtabel pada signifikansi 5%
siswa disebabkan karena adanya
sebesar 0,316. Karena nilai rhitung >
hubungan antara kedua variabel itu,
rtabel atau 0,445>0,316, dan nilai sig
artinya ketika seorang guru memiliki
0,049 < 0,050 yang berarti menerima
H1 dan menolak H0, sehingga dapat

242
Vol. 8 No. 2 Juli 2019

kreativitas yang tinggi , maka akan tinggi motivasi guru dan kreativitas
muncul motivasi yang tinggi juga. guru akan semakin tinggi pula hasil
C. Motivasi Guru dan Kreativitas belajar siswa.
Guru terhadap Hasil Belajar Tabel 1 Koefisien Korelasi Ganda
Siswa
R Adjusted Std. Error of
Hasil penelitian ini menunjukkan Model R Square R Square the Estimate
1 ,707a ,499 ,440 1,61881
adanya hubungan motivasi guru dan
a. Predictors: Hasil belajar siswa, motivasi guru,
kreativitas guru
kreativitas guru secara bersama-sama
dengan hasil belajar siswa yang
Berdasarkan hasil perhitungan
ditunjukkan dengan koefisien korelasi
diperoleh nilai koefisien korelasi
ganda (RyX1X2) sebesar 0,707.
rhitung> rtabel atau 0,707 > 0,316. Hal
Hasil
Belajar Kreatifita Motiva ini berarti terdapat hubungan antara
Korelasi Siswa s Guru si Guru motivasi guru dan kreativitas guru
Hasil Pearson
Belajar Correlati 1 ,693** ,445* secara bersama-sama dengan hasil
on belajar siswa.
Sig. (2-
tailed)
,001 ,049 Dari hasil penelitian memberikan
N 30 20 20 informasi bahwa motivasi guru dan
Motiva Pearson
kreativitas guru secara bersama-sama
si Guru Correlati ,693** 1 ,768**
on memberikan kontribusi yang signifikan
Sig. (2-
,001 ,000 terhadap hasil belajar siswa, artinya
tailed)
N 20 20 20 semakin tinggi motivasi guru dan
Kreatif Pearson
kreativitas guru, maka semakin tinggi
itas Correlati ,445* ,768** 1
Guru on pula hasil belajar siswa.
Sig. (2-
,049 ,000 Dari analisis di atas dapat
tailed)
N 20 20 20 disimpulkan terdapat hubungan antara
Berdasarkan hasil perhitungan motivasi guru dan kreativitas guru
diperoleh nilai koefisien korelasi secara bersama-sama terhadap hasil
rhitung>rtabel atau 0,445 > 0,316, belajar siswa. Dengan demikian, dari
0,768 > 0,316 dan 0,693 > 0,316. Hal hasil penelitian memberikan informasi
ini berarti terdapat hubungan motivasi bahwa motivasi guru dan kreativitas
guru dan kreativitas guru secara guru secara bersama-sama memberikan
bersama-sama dengan hasil belajar kontribusi yang signifikan terhadap
siswa. Dapat dikatakan bahwa semakin hasil belajar siswa, artinya semakin
243
Vol. 8 No. 2 Juli 2019

tinggi motivasi guru dan kreativitas kreativitas guru dengan hasil belajar
guru, maka semakin tinggi pula hasil siswa di MAN 4 Bogor ini dapat
belajar siswa. dibuktikan dengan nilai rhitung > rtable
atau 0,445 > 0,316, 0,768 > 0,316 dan
5. SIMPULAN DAN SARAN
0,693 > 0,316.
A. SIMPULAN
B. SARAN
Hasil penelitian menunjukkan
Berdasarkan hasil penelitian di atas,
bahwa terdapat hubungan motivasi
Peneliti mengusulkan beberapa saran
guru dengan hasil belajar siswa di
sebagai berikut :
MAN 4 Bogor. Ini dapat dibuktikan
Kepada pihak Pemerintah
dengan nilai rhitung > rtable yaitu
Departemen Agama atau sekolah
0,693 > 0,316 yang berarti menerima
hendaknya lebih meningkatkan sarana
H1 dan menolak H0. Jadi semakin
dan prasarana yang lebih memadai,
tinggi motivasi guru akan semakin
sehingga guru lebih terampil dalam
tinggi pula hasil belajar siswa dan
menjalankan profesinya demi
sebaliknya jika motivasi guru rendah
keberhasilan pencapaian tujuan
maka hasil belajar siswa akan semakin
pembelajaran.
rendah
Guru hendaknya memotivasi
Hasil penelitian ini menunjukkan
dirinya dalam pelaksanaan tugas dan
adanya hubungan antara kreativitas
tanggung jawabnya menjadi lebih
guru dengan hasil belajar siswa di
efektif dengan lebih meningkatkan
MAN 4 Bogor. Ini dapat dibuktikan
dirinya dan memotivasi terus dalam
dengan nilai rhitung > rtable yaitu
mengajar, selain itu usaha untuk lebih
0,445 > 0,316 yang berarti menerima
percaya pada diri sendiri dan tidak
H1 dan menolak H0. Jadi semakin
mudah putus asa jika menemui
tinggi kreativitas guru akan semakin
kesulitan sehingga mampu
tinggi pula hasil belajar siswa dan
memecahkan masalah, dipandang
sebaliknya jika kreativitas guru rendah
sebagai salah satu cara untuk
maka hasil belajar siswa akan semakin
meningkatkan motivasi dalam
rendah.
mengajar.
Hasil penelitian menunjukkan
Guru diharapkan dapat
terdapat hubungan yang signifikan dan
meningkatkan kreativitas yang dimiliki
positif antara motivasi guru dan
agar dalam proses belajar mengajar

244
Vol. 8 No. 2 Juli 2019

menjadi lebih baik, sehingga peserta Cipta.


didik akan mudah menerima dan Bahruddin, Asep Saepul Hamdi dan
memahami pelajaran yang diberikan Ending. 2014. Metode
Penelitian Kuantitatif Aplikasi
oleh guru. Misalnya dalam Dalam Pendidikan.
penyampaian materi pembelajaran Yogyakarta: Deepublish.
menggunakan metode belajar yang Danim, Sudarwan. 2009. Manajemen
bervariasi, sehingga peserta didik tidak dan Kepemimpinan
Trasformasional Kepala
merasa bosan dan jenuh pada saat Sekolah. Jakarta: Rineka
kegiatan belajar mengajar Cipta.

berlangsung.. Hasibuan. 2001. Manajemen


SumberDaya Manusia,
6. DAFTAR PUSTAKA Jakarta: Bumi Aksara.

Al-Khalili, Amal Abdus Salam. 2006. ________. 2010. Organisasi &


Pengembangan Kreativitas Motivasi. Jakarta: Bumi
Anak, Jakarta: Pustaka Al- Aksara. Ihsan,Fuad. Dasar
Kautsar. Kependidikan. Jakarta :
Rineka Cipta.
Anoraga, Pandji. 2006. Psikologi
Kerja. Jakarta: Rineka Cipta. Kepmendiknas. 2009. Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 14
Arief, Zainal Abidin. 2011. Pendidikan Tahun 2005 Tentang Guru dan
Kewirausahaan Sebagai Dosen. Jakarta: Sinar Grafika.
Pilihan Meraih Sukses: Model
Pembelajaran Kewirausahaan Kementerian Agama RI. 2012. Al-
Berbasis Pada Konsep Qur'an dan Terjemahnya.
Kreativitas dan Inovasi,. Bekasi: Cipta Bagus Segara
Bogor: Widya Sakti.
Makmun,A.S. 2001. Psikologi
________. 2016. Teknologi Kinerja Kependidikan. Bandung:
Dalam Proses Pembelajaran. Remaja Rosdakarya.
Bogor: UIKA Press.
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2013.
________. 2014. Metode Penelitian Manajemen Sumber Daya
Pendidikan. Bogor: Graha Perusahaan. Bandung: Remaja
Widya Sakti. Rosdakarya.

Asrori, Muhammad Ali dan Mulyasa. 2004. Menjadi Kepala


Muhammad. 2006. Psikologi Sekolah Profesional dalam
Remaja: Perkembangan Konteks Menyukseskan MBS
Peserta Didik. Jakarta: Bumi & KBK Bandung : Remaja
Aksara. Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur ________. 2007. Standar Kompetensi


Penelitian Suatu Pendekatan dan Sertifikasi Guru. Bandung
Praktek, Jakarta: Rineka
245
Vol. 8 No. 2 Juli 2019

Remaja Rosdakarya. Siagian,Sondang. 2004. Teori Motivasi


dan Aplikasinya. Jakarta:
________.2013. Menjadi Guru Rineka Cipta.
Profesional : Menciptakan
Pembelajaran Kreatif dan ________.2012. Manajemen
Menyenangkan, Bandung: Sumberdaya Manusia, Jakarta:
Remaja Rosdakarya. Bumi Aksara

Munandar, Ashar Sunyoto. 2001. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian


Psikologi Industri dan Administrasi Dilengkapi
Organisasi. Jakarta: UI Press. dengan Metode R & D,
Bandung : Alfabeta.
Mohamad,Hamzah B.Uno dan Nurdin.
2012. Belajar Dengan Slameto. 2003. Belajar dan Faktor
Pendekatan PAIKEM. Jakarta: faktor yang
Bumi Aksara. Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Nasution, S. 2006. Asas Asas
Kurikulum. Jakarta: Bumi Suherman, Ondi Saondi dan Aris.
Aksara. 2010. Etika Profesi Keguruan.
Bandung: Refika Aditama.

Sutrisno Hadi. 2004. Analisis Regresi.


Priansa, Donni Juni. 2014. Kinerja dan
Yogyakarta : Andi Offset.
Profesionalisme Guru.
Tata Usaha SIT AI-Madinah,
Bandung: Alfabeta.
02 December 2016
Rusman. 2016. Model-Model
Teguh,Ambar. 2009. Manajemen
Pembelajaran:
Sumber Daya Manusia:
Mengembangkan
Konsep, Teori, Pengembangan
Profesionalisme Guru. Jakarta:
dalam Konteks Organisasi
RajaGrafindo Persada.
Publik, Yogyakarta: Graha
Rusyan, Cece Wijaya dan Tabrani. Ilmu.
2006. Kemampuan Dasar
Uno, Hamzah B. 2007. Teori Motivasi
Guru Dalam Proses Belajar
dan Pengukuranva. Jakarta:
Mengajar. Bandung:
Bumi Aksara. Usman, Moh.
Rosdakarya.
Uzer. 2010. Menjadi Guru
Sardiman. 2011. Interaksi Dan Profesional. Bandung: Remaja
Motivasi Belajar Mengajar. Rosdakarya.
Jakarta: Raja Grafindo
Usman, Mustafa Edwin Nasution dan
Persada.
Hardius. 2006. Proses
Samsudin,Sadili. 2006. Manajemen Penelitian Kuantitatif, Jakarta
Sumberdaya Manusia, : Fakultas Ekonomi
Bandung: PustakaSetia. Universitas Indonesia.

246

Anda mungkin juga menyukai