Anda di halaman 1dari 9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Analisis

Analisis menurut Komaruddin (2002) adalah kegiatan berpikir untuk

menguraikan suatu keseluruhan menjadi komponen sehingga mengenali

tanda-tanda komponen, hubungannya satu sama lain, dan fungsi masing-

masing dalam suatu keseluruhan yang terpadu. Sedangkan menurut Nugroho

(2005), analisis adalah aktifitas kreatif dimana pengembang/analis berusaha

memahami permasalahan secara mendalam. Ini adalah proses yang terus

berjalan hingga permasalahan dapat dipahami secara sempurna. Menurut

Miles dan Huberman (1992), secara umum analisis terdiri dari tiga alur

kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu: (1) reduksi data; (2) penyajian

data; (3) penarikan kesimpulan/verifikasi.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa analisis merupakan

kegiatan berpikir untuk menguraikan sesuatu dan dikelompokkan menurut

kriteria tertentu serta mencari informasi yang sebenarnya hingga

permasalahan dapat dipahami. Dalam hal penelitian, analisis adalah langkah

yang di tempuh setelah data penelitian terkumpul.

B. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

Suatu masalah biasanya memuat situasi yang mendorong siswa untuk

menyelesaikannya, akan tetapi tidak tahu secara langsung apa yang harus

Analisis Kemampuan Pemecahan..., Janan Fahmi, FKIP UMP, 2015


9

dikerjakan untuk menyelesaikannya. Suatu pertanyaan akan menjadi

masalah hanya jika pertanyaan itu menunjukkan adanya suatu tantangan

(challenge) yang tidak dapat dipecahkan oleh suatu prosedur rutin yang

sudah diketahui (Shadiq, 2004).

Menurut Aisyah (2009), masalah adalah sesuatu yang timbul akibat

adanya “rantai yang terputus” antara keinginan dan cara mencapainya.

Keinginan atau tujuan yang ingin dicapai sudah jelas, tetapi cara untuk

mencapai tujuan itu belum jelas. Masalah bersifat relatif. Artinya, masalah

bagi seseorang pada suatu saat belum tentu merupakan masalah bagi orang

lain pada saat itu atau bahkan bagi orang itu sendiri beberapa saat

kemudian.

Menurut Polya (1973), terdapat dua macam masalah, yaitu: (1)

masalah untuk menemukan sesuatu. (2) masalah untuk membuktikan.

Dalam masalah pembuktian yang paling penting adalah bagaimana

hipotesis dan konklusi dari suatu teorema yang harus dibuktikan

kebenarannya. Sedangkan masalah dalam matematika menurut Adjie dan

Maulana (2007) adalah sesuatu yang muncul karena akibat-akibat

melakukan suatu pekerjaan tetapi tidak bisa dijawab secara langsung,

karena harus menyeleksi informasi (data) yang diperoleh. Jawaban yang

diperoleh dari masalah yang dialami bukanlah kategori masalah yang rutin

(tidak sekedar memindahkan atau mentransformasikan dari bentuk kalimat

biasa kepada kalimat matematika). Untuk dapat memecahkan suatu

Analisis Kemampuan Pemecahan..., Janan Fahmi, FKIP UMP, 2015


10

masalah, diperlukan suatu kegiatan untuk menemukan penyelesaian dari

masalah yang disebut dengan pemecahan masalah.

Pemecahan masalah merupakan bagian utama dalam aktivitas

pembelajaran matematika. Kemampuan pemecahan masalah merupakan

hal yang harus mendapat perhatian, mengingat peranannya yang sangat

strategis dalam mengembangkan potensial intelektual anak. Pemecahan

masalah menurut Polya (1973), merupakan suatu kegiatan untuk mencari

suatu penyelesaian dari masalah yang dihadapi untuk mencapai tujuan

tertentu. Sedangkan pemecahan masalah menurut National Council of

Teacher of Mathematics/NCTM (2000) berarti terlibat dalam tugas yang

metode solusi tidak diketahui sebelumnya. Dalam rangka untuk mencari

solusi, siswa harus memanfaatkan pengetahuan mereka, dan melalui proses

ini, mereka sering akan mengembangkan pemahaman matematika baru.

Adapun menurut Gagne (Wena, 2011) pemecahan masalah

merupakan suatu proses untuk menemukan kombinasi dari sejumlah aturan

yang dapat diterapkan dalam upaya mengatasi situasi yang baru.

Pemecahan masalah bukan hanya sekedar sebagai bentuk kemampuan

menerapkan atutan-aturan yang telah dikuasai melalui kegiatan-kegiatan

belajar terdahulu, melainkan lebih dari itu, merupakan proses untuk

mendapatkan seperangkat aturan pada tingkat yang lebih tinggi. Apabila

peserta didik telah mendapatkan suatu kombinasi perangkat aturan yang

terbukti dapat dioperasikan sesuai dengan situasi yang sedang dihadapi

maka ia tidak saja dapat memecahkan suatu masalah, melainkan juga telah

Analisis Kemampuan Pemecahan..., Janan Fahmi, FKIP UMP, 2015


11

berhasil menemukan sesuatu yang baru. Sesuatu yang baru dimaksud

adalah perangkat prosedur atau strategi yang memungkinkan seseorang

dapat meningkatkan kemandirian dalam berpikir.

Pemecahan/penyelesaian masalah dalam matematika merupakan

proses penerimaan tantangan dan kerja keras untuk menyelesaikan masalah

tersebut. Jadi aspek penting dari makna masalah adalah bahwa penylesaian

yang diperoleh tidak dapat dikerjakan dengan prosedur rutin. Berpikir keras

harus dilaksanakan untuk mendapatkan cara menyelesaikan suatu masalah.

Kalkulasi/perhitungan sederhana dan aplikasi langsung rumus-rumus tidak

dikualifikasi sebagai permasalahan (Adjie dan Maulana, 2007). Di dalam

menyelesaikan masalah siswa harus bekerja keras menerima tantangan

untuk menyelsaikan masalah yang dihadapi siswa tersebut. Berbagai

macam kemampuan berpikir yang dimiliki oleh siswa seperti: ingatan,

pemahaman dan penerapan berbagai teorema, aturan, rumus, dalil, dan

hukum akan sangat membantu dalam menyelesaikan suatu masalah

matematis yang dihadapi oleh siswa.

Kemampuan pemecahan masalah dalam matematika merupakan suatu

keterampilan yang melibatkan segala aspek pengetahuan (ingatan,

penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi) dan sikap mau menerima

tantangan (Adjie dan Maulana, 2007). Menurut Nasution (2010),

kemampuan memecahkan masalah adalah kemampuan untuk menemukan

aturan-aturan yang telah dipelajarinya lebih dahulu yang digunakan untuk

memecahkan masalah yang baru. Sedangkan kemampuan pemecahan

Analisis Kemampuan Pemecahan..., Janan Fahmi, FKIP UMP, 2015


12

masalah dalam matematika menurut Hiebert dkk (Walle, 2006) merupakan

kemampuan untuk menyelesaikan sebarang tugas atau kegiatan dimana

siswa belum mengetahui penyelesaian dan juga siswa belum melihat bahwa

ada metode penyelesaian secara khusus “yang benar”. Berdasarkan uraian

tersebut, dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemecahan masalah

matematis adalah kemampuan seseorang untuk dapat memahami masalah,

merencanakan penyelesaian dengan memilih metode atau strategi yang

tepat, melaksanakan rencana penyelesaian, memeriksa hasil yang diperoleh

guna mencapai solusi yang diinginkan

Menurut Polya (1973), terdapat empat langkah pemecahan masalah

matematis, antara lain: (1) understanding the problem (memahami

masalah). (2) devising a plan (merencanakan penyelesaian). Dalam

merencanakan suatu penyelesaian, kemampuan memilih strategi yang

cocok merupakan hal yang sangat penting. Dengan memilih strategi yang

tepat akan memudahkan dalam melaksanakan penyelesaian masalah

tersebut. Selain itu, dalam merencanakan penyelesaian akan memunculkan

pemikiran-pemikiran, pernah adakah soal seperti ini yang serupa

sebelumnya diselesaikan? dapatkah pengalaman yang lama digunakan

dalam masalah yang sekarang?, (3) carrying out the plan (melaksanakan

rencana). Melaksanakan rencana dapat dilakukan dengan memeriksa setiap

langkah satu sama lain. apakah tiap langkah sudah benar? bagaimana

membuktikan bahwa langkah yang dipilih sudah benar?, (4) looking back

(memeriksa proses dan hasil yang diperoleh). Periksalah kembali hasil yang

Analisis Kemampuan Pemecahan..., Janan Fahmi, FKIP UMP, 2015


13

telah diperoleh. Dapatkah diperiksa sanggahannya? dapatkah jawaban itu

dicari dengan cara lain? dapatkah menggunakan cara atau metode tersebut

untuk menyelesaikan soal yang lain?.

Berdasarkan uraian langkah-langkah pemecahan masalah dapat

disimpulkan bahwa memahami masalah merujuk pada pemahaman

terhadap apa yang diketahui, apa yang ditanyakan, atau apa yang harus

dibuktikan dalam suatu soal. Membuat rencana merujuk pada pembuatan

model matematika dari soal yang diberikan. Melaksanakan rencana

merujuk pada penyelesaian model matematika yang telah disusun.

Sedangkan menelaah kembali berkaitan dengan penulisan hasil akhir sesuai

permintaan soal. Dalam pemecahan masalah matematis, terdapat indikator

standar yang berguna sebagai pedoman tercapainya suatu kompetensi atau

kemampuan pemecahan masalah matematis.

Menurut NCTM (2000), indikator standar kompetensi pemecahan

masalah matematis adalah sebagai berikut: (1) membangun pengetahuan

matematika baru melalui pemecahan masalah, (2) menyelesaikan

masalah yang berhubungan dalam matematika dan dalam konteks lain, (3)

menerapkan dan mengadaptasi berbagai strategi yang sesuai untuk

pemecahan masalah, (4) memonitor dan merefleksi proses pemecahan

masalah matematis.

Adapun menurut Wankat dan Oreovocz (Wena, 2011),

mengklasifikasikan lima tingkatan taksonomi pemecahan masalah, yatiu

sebagai berikut:

Analisis Kemampuan Pemecahan..., Janan Fahmi, FKIP UMP, 2015


14

1. Rutin yaitu tindakan rutin atau bersifat algoritmik yang dilakukan tanpa

membuat suatu keputusan. Beberapa operasi matematika seperti

persamaan kuadrat, operasi integral, analisis varian, termasuk masalah

rutin

2. Diagnostik yaitu pemilihan suatu prosedur atau cara yang tepat secara

rutin. Beberapa rumus yang digunakan dalam menentukan tegangan

atau balok, dan diagnosis adalah memilih prosedur yang tepat untuk

memecahkan masalah tersebut.

3. Strategi yaitu pemilihan suatu prosedur secara rutin untuk memecahkan

suatu masalah. Strategi merupakan bagian dari tahap analisis dan

evaluasi dalam taksonomi Bloom

4. Interpretasi yaitu kegiatan pemecahan masalah yang sesungguhnya,

karena melibatkan kegiatan mereduksi masalah yang nyata, sehingga

dapat dipecahkan.

5. Generalisasi yaitu pengembangan prosedur yang bersifat rutin untuk

memecahkan masalah-masalah yang baru.

Tingkatan kemampuan pemecahan masalah matematis yang diamati

pada siswa dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Rutin yaitu tindakan yang dilakukan tanpa membuat suatu keputusan.

2. Diagnostik yaitu pemilihan suatu prosedur atau cara yang tepat secara

rutin.

3. Strategi yaitu pemilihan suatu prosedur secara rutin untuk memecahkan

suatu masalah.

Analisis Kemampuan Pemecahan..., Janan Fahmi, FKIP UMP, 2015


15

4. Interpretasi yaitu kegiatan pemecahan masalah yang sesungguhnya,

karena melibatkan kegiatan mereduksi masalah yang nyata, sehingga

dapat dipecahkan.

5. Generalisasi yaitu pengembangan prosedur yang bersifat rutin untuk

memecahkan masalah-masalah yang baru.

C. Materi Perbandingan

Sesuai dengan Kurikulum 2013, salah satu pokok bahasan matematika

di SMP/MTs adalah Perbandingan. Pokok bahasan ini diajarkan pada kelas

VII semester I.

Kompeten Inti:

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, jujur,

tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya

diri, dalam berinterakdi secara efektif dengan lingkungan sosial dan

alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan

prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni budaya terkait fenomena dan kejadian

tampak mata.

KI 4 : Mencoba, mengelola, menguji, dan menalar dalam ranah konkret

(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan

membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,

Analisis Kemampuan Pemecahan..., Janan Fahmi, FKIP UMP, 2015


16

menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari

disekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

Kompetensi Dasar:

3. Memahami konsep perbandingan dan menggunakan bahasa

perbandingan dalam mendeskripsikan hubungan dua besaran atau

lebih.

4.1 Menggunakan konsep perbandingan untuk menyelesaikan masalah

nyata dengan menggunakan tabel dan grafik.

Analisis Kemampuan Pemecahan..., Janan Fahmi, FKIP UMP, 2015

Anda mungkin juga menyukai