Anda di halaman 1dari 13

Bussines Planning

“KERIPIK TEMPE”

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Etika Bisnis Islam yang diampu oleh Diyah Ariyani, S.E.I,
M.A

Oleh :

Prodi Ekonomi syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa marilah senantiasa kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat rahmat dan hidayahnya proposal ini dapat terselesaikan, dimana proposal ini disusun
sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Etika Bisnis Islam. Dan tentunya apabila dalam penulisan proposal
ini masih ada yang kurang sesuai dengan apa yang diharapkan, kritik dan saran yang tentunya bersifat
membagun sangat diharapkan untuk memperbaiki tugas dalam penyusunan proposal di waktu
selanjutnya. Susunan dalam pembuatan proposal ini berdasarkan penyusunan proposal yang dalam hal ini
membahas tentang suatu usaha makanan yaitu keripik tempe. Oleh karena itu saya sebagai penyusun
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang mendukung atas terselesaikannya proposal
ini atas segala bantuannya yang diberikan terutama Bapak pengampu mata kuliah kewiraswastaan Ibu
Diyah Ariyani, S.E.I, M.A yang mengajar mata kuliah ini.

Kemudian peyusun berharap semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi kalangan Mahasiswa secara
umum dan sesuai dengan apa yang di harapkan oleh Bapak yang mengampu mata kuliah ini.
DAFTAR ISI

Halaman Judul……………………………………………………………………..….……………….i

Kata Pengantar……………………………………………….....….………………………………….ii

Daftar Isi…………………………………………………………………………………..………….iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………………...….1

1.2 Ide Usaha…………………………………………..……………………………………...……2

1.3 Gagasan Usaha…………….……………………………………………….…………..………2

1.4 Kerangka Rencana Usaha……………………………………..…………………………….…2

BAB II RELEVANSI

2.1 Perlunya Usaha Keripik Tempe…………………………….………….……......……………..4

2.2 Kendala atau Masalah Yang Dipecahkan………………………………….……...……………4

BAB III TINJAUAN DARI USAHA

3.1 Tujuan Yang Akan Dicapai………………………………………..……………......…….……5

3.2 Manfaat………………………………………………………..………………………….……5

3.3 Kemungkinan Untuk Berhasil………………………………………………………….………6

3.4 Analisis SWOT……………………………………………………...…………………………7

BAB IV AKTIVITAS KEGIATAN USAHA

4.1 Metodologi Pembuatan Produk…………………………………………………...……………9

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan………………………………………………..…………………………………12
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Dengan usaha yang ada sekarang ini sudah terbilang banyak dan beraneka ragam usaha yang
berkembang, jumlah penduduk yang terus bertambah, perekonomian yang semakin sulit dan lapangan
kerja yang peluangnya semakin sedikit, membuat penduduk semakin banyak penggangguran. Menurut
saya masalah yang cenderung sekarang ini tidak jadi persoalan selama ada kemauan dari kita
memanfaatkan kemampuan dari skiil yang ada pada kita bisa mengurangi permasalahan pemerintah soal
penggangguran dan masalah krisis ekonomi sekarang ini dengan menyalurkan bakat dengan membuka
usaha seperti berdagang menjual barang langsung kepada konsumen, terutama bagi masyarakat pedesaan
dalam hal ini banyak sekali keuntungannya ketika membuka ataupun mau menjual berupa makanan
ringan seperti salah satunya keripik tempe, karena di desa kebanyakan pasti tempe hanya diolah dengan
cara di goreng, di tumis, ataupun di sayur yang mana hanya untuk berupa lauk makanan sehari-hari saja.
Tetapi ketika kita mempunyai suatu ide atau inovasi untuk mengolah tempe tersebut menjadi suatu
keripik tempe maka tidak hanya untuk lauk makanan saja tetapi tempe akan menjadi suatu camilan ringan
yang nantinya dapat kita kemas dan kita jual atau kita pasarkan yang ternyata hal tersebut nantinya akan
menjadi nilai jual dan tambahan pendapatan ekonomi seseorang.

1.2. Ide usaha

Dengan melihat perkembangan zaman yang semakin maju dan kebutuhan gizi manusia yang
semakin meningkat dan juga tingkat persaingan khususnya dibidang perdagangan yang semakin ketat
maka dari itu kami memiliki ide tau gagasan untuk membuat suatu usaha kecil yang berupa makanan
yaitu dengan membuat suatu usaha makanan keripik tempe yang nantinya dapat disukai dan mendapat
respon positif dari para konsumen.

1.3. Gagasan usaha

Untuk mengantisipasi turunnya harga jual produk hasil pertanian (kedelai) serta mempertahankan
ekonomi industry rumah tangga yang lebih stabil maka perlunya gagasan yang lebih luas, bermutu, dan
berkualitas yang tinggi yaitu dengan memanfaatkan hasil pertanian maupun mengelolanya dengan cara
menjadikan suatu makanan ringan berupa keripik tempe yang tidak kalah gizinya dengan makanan ringan
lainnya.

1.4. Kerangka rencana usaha

A. Nama usaha/perusahaan : Keripik Tempe lezat

B. Lokasi :

C. Produk yang di usahakan : Makanan ringan “Keripik Tempe”.

D. Konsumen yang akan dituju :

· Pendistribusian ke warung atau toko.

· Pendistribusian ke pasar-pasar.

· Warga pedesaan dan perkotaan.

· Wisatawan asing maupun domestik sebagai oleh-oleh khas di toko penjualan makanan khas sebagai
oleh-oleh.

E. Pasar yang akan dituju :

· Warung dan toko penjualan makanan ringan dan makanan khas oleh-oleh.

· Tempat warung makan seperti warung bakso dan lain sebagainya.

F. Partner kerjasama :

· Petani kedelai.

· Pembuat tempe.

· Warung dan toko tempat pendistribusian produk.

G. Personil yang dipercaya menjalankan usaha : teman- teman seperjuangan


BAB II

RELEVANSI

2.1. Mengapa usaha keripik tempe dibutuhkan ?

Secara geografis Indonesia adalah suatu negara agraris atau pertanian dengan tanah yang subur dan
hamparannya yang hijau. Hal tersebut sangat mendukung Indonesia untuk meningkatkan hasil produksi
hasil pertanian. Namun hasil produksi nanatinya dapat berkualitas rendah karena adanya pengaruh krisis
perekonomian yang menurun. Maka untuk upaya agar kualitas dan komoditas hasil pertanian (kedelai)
tetap tinggi maka perlu adanya peningkatan pemanfaatan hasil yang lebih luas dan ide-ide atau gagasan
baru yaitu salah satunya dengan mengolahnya menjadi suatu produk makanan keripik tempe yang
berkualitas.

2.2. Kendala atau masalah yang harus dipecahkan

Untuk mewujudkan hal tersebut dalam pengembangan dan peningkatan produk usaha keripik tempe
dengan menjadikannya suatu produk yang berkualitas dan berkomoditas tinggi, kami terkendala dengan
pembiyaaan atau modal. Untuk itu kami sangat membutuhkan bantuan dari donator atau investor dalam
hal prmodalan.
BAB III

TINJAUAN DARI USAHA

3.1. Tujuan yang akan dicapai

· Menciptakan lapangan pekerjaan.

· Sebagai media mencari keuntungan.

· Untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

· Mewujudkan kemampuan dalam berwirausaha untuk meningkatkan kemajuan dan kesejahteraan


masyarakat.

· Memberdayaakan semangat dan kemauan kewirausahaan di kalangan masyarakat dan mahasiswa


yang mampu diandalkan dalam berwirausaha.

3.2. Mnfaaat pendirian usaha

· Dapat membuat industri usaha keripik tempe kita agar mempunyai peluang agar dapat membuat
usaha dan membuat produksi meningkat dari sebuah keripik tempe sehingga usaha kita dapat semakin
maju dan berkembang dan pendapatan kita lebih meningkat.

· Dapat memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat di sekitar kita dalam segi lapangan pekerjaan
maupun ekonomi.

3.3. Kemungkinan untuk berhasil

a. Kegiatan masyarakat.

Mudah-mudahan dengan adanya ide usaha pembuatan keripik tempe ini dapat menjadi contoh bagi
masyarakat sekitar khususnya bagi mahasiswa yang juga sedang bergerak dalam kewirausahaan
pembuatan keripik khususnya keripik tempe.

b. Kebutuhan pasar

kebutuhan pangan di masyarakat semakin meningkat. Kebutuhan akan keripik tempe ini bisa
dijadikan camilan setiap hari, jajan khas dan oleh-oleh bagi keluarga ataupun bagi sanak saudara. Bagi
masyarakat produk keripik tempe merupakan produk yang memiliki ciri khas sendiri mulai dari rasa,
penampilan, dan bahan. Karena produk keripik buah dan sayur di proses secara alami langsung dari buah
dan sayur yang segar sehingga menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dan tanpa adanya bahan
pengawet sehingga permintaan keripik tempe akan meningkat.

c. Bahan baku usaha

Sebagian besar daerah kita dekat dengan masyarakat yang bergerak di bidang pertanian sehingga sangat
mudah sekali untuk memperoleh bahan baku yang asli dan alami terutama yaitu kedelai.

d. Tenaga pengelola

Untuk usaha pembuatan keripik tempe ini di kelola oleh tenaga terampil yaitu dalam pengerjaaanya
sudah menjadi suatu tanggung jawab dan kewajiban yang harus dikerjakan.

3.5 Analisis SWOT

a. Strength (kekuatan)

Kekuatan atau kelebihan yang dimiliki oleh usaha keripik tempe yaitu :

· Perolehan bahan pokok atau bahan utamanya yaitu kedelai mudah di dapat dengan kondisi
geografis Indonesia yang memiliki tanah yang subur.

· Merupakan variasi atau ide daripada masakan tradisional yang tebuat dari tempe.

· Nutrisi tidak hilang karena digoreng pada suhu rendah (80-850C).

· Warna tidak berubah.

· Keripik renyah dan nikmat.

· Menjadi oleh-oleh khas.

· Menjadi camilan sehari-hari.

b. Weakness (kelemahan)

· Bentuk produk cenderung tetap atau sulit dibuat tipe atau varian baru.
c. Opportunity (peluang usaha)

Peluang usaha ataupun peluang berkembangnya usaha penjualan keripik tempe dipastikan sangat
dapat terjadi karena dalam hal ini tempe yang biasanya hanya diolah menjadi tempe goreng dengan usaha
ini dapat diolah menjadi keripik tempe yang dapat menjadi makanan camilan, oleh-oleh khas, dapat di
distribusikan ke tempat atau daerah lain dan dapat bersaing dengan produk makanan lain meskipun
keripik tempe tergolong suatu produk makanan sederhana.

d. Threat (ancaman)

Ancaman yang mungkin terjadi, yaitu :

· Adanya produk lain yang lebih menarik.

· Varian rasa produk makanan lain yang lebih berwarna.

· Persaingan harga antar produsen dalam pemberian harga.


BAB IV

AKTIVITAS KEGIATAN USAHA

4.1. Metodologi pembuatan produk

A. Alasan kami memilih usaha keripik tempe

a. Bahan baku mudah diperoleh :

· Kedelai

· Sagu

· Tepung

· Penyedap rasa

b. Balik modal cepat (4-6 bulan)

c. Pasar terbuka lebar bahkan peluang pasar sangat besar

d. Proses produksi dan pengolahan usaha sangat gampang

B. Langkah membuat

· Potong tempe dengan alat pemotong

· Masukan potongan tempe kedalam penyedap rasa yang telah disediakan

· Goreng tempe

· Pengemasan tempe

C. Peralatan

· Kompor gas

· Alat pemotong tempe

· Penjepit plastik
D. Rincian biaya

a. Modal awal :

· Mui Rp.150.000

· Pembuatan merk Rp.100.000

· Kompor gas Rp.500.000

· Alat pemotong tempe Rp.1.500.000

· Penjepit plasti Rp.500.000

Total modal awal Rp.2.750.000

b. Modal perminggu :

· Pengurusan surat izin dan packing Rp.30.000

· Kedelai 20 kg Rp.140.000

· Sagu 7 kg Rp.56.000

· Tepung Penyedap rasa Rp.10.000

· Transportasi Rp.100.000

· Tenaga kerja 2 orang Rp.100.000

c. Pengeluaran perbulan

Rincian perminggu :

· Bahan baku Rp.213.000/minggu

· Transportasi Rp.100.000/minggu
· Packing Rp.30.000/minggu

· Karyawan 2 orang Rp.100.000/minggu

Total Rp.443.000/minggu

Jadi pengeluaran perbulan = 4 x 443.000 = Rp.1.772.000/minggu

(Pengeluaran perbulan + Modal awal)

(Rp.1.772.000+Rp.2.750.000) = Rp.4.552.000

Jadi pengeluaran modal awal produksi adalah Rp.4.552.000

Pemasukan :

· Keripik tempe jadi 100 bungkus

· Minimal 100 bungkus perminggu

· Harga perbungkus Rp.10.000(1/4kg)

Jadi jumlah pemasukan = jumlah keripik x harga 100 bungkus x


Rp.10.000 = Rp.1.000.000/minggu

Jadi pendapatan perbulan = 4 x Rp.1.000.000 = Rp.4.000.000

d. Keuntungan

Keuntungan perbulan = (pemasukan/bulan – pengeluaran/bulan)

=(Rp.4.000.000 – Rp.1.772.000)

= Rp.2.228.000
BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berbagai macam hasil pertanian khususnya kedelai dapat menjadi komoditas yang berkualitas jika
kita memiliki kemauan,ide ataupun gagasan untuk mengolah kedelai tersebut kedalam suatu jenis
makanan ringan yaitu salah satunya keripik tempe maka akan menjadi suatu peluang dalam berwirausaha
dan juga dapat meningkatkan ekonomi seseorang dari hasil penjualan jenis makanan ringan keripik tempe
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai