Anda di halaman 1dari 2

Hasil dan Pembahasan

1. Kaesang: kenapa kenapa kok ngefans gitu penasaran Ibu Puan Maharani dan Ibu
Megawati Soekarno Putri.
Berdasarkan penggalan dialog di atas menunjukkan adanya kesantunan menghormati.
Pada data di atas terdapat konotasi lain terhadap kesantunan berbahasa, yakni yang
pertama adalah menghormati para petinggi negara berdasarkan tuturannya tersebut, salah
satunya mantan presiden Indonesia 2001-2004 ialah Megawati Soekarno Putri. Sementara
makna lainnya adalah makna negatif dimana penutur secara tidak langsung memberikan
sindiran halus kepada Puan Maharani dan Megawati Soekarno Putri. Dua nama petinggi
tersebut dalam tuturan masyarakat selalu merujuk pada hal negatif yang artinya ialah
pengerus uang rakyat.

2. Meiden: Nyoblos ini bapak yang keren bapak (Joko Widodo) siapa bapak kamu.
Data di atas menunjukkan adanya bentuk kesantunan sanjungan yang sifatnya
menghargai serta mengapresiasi Jokow Widodo selaku ayah dari Kaesang Pangarep.
Dalam video youtube tersebut Meiden memberikan persepsi positif terhadap Jokowi
Widodo selaku presiden yang dipilihnya. Namun, konotasi lain menunjukkan bahwa
penutur memberikan pernyataan yang tidak sesuai dengan kaidah kebahasaan ataupun
kesantunan berbahasa. Penutur menggunakan kata ganti kamu sebagai rujukan kepada
bapak Presiden atau bapak Joko Widodo.

3. Rigen: Sebut nama Mbak bapak Presiden tapi tolong sebut nama jangan bapak kamu.
Tuturan tersebut merupakan kesantunan yang berbentuk kesantunan ajakan kepada mitra
tutur. Penutur merupakan seorang public figure sekaligus pelawak. Penutur melalui
tuturannya berusaha untuk menganjurkan mitra tutur menggunakan bahasa yang tepat
dalam menyampaikan maksudnya pada suatu komunikasi. Sebabnya frasa kamu tidak
elok digunakan sebagai pengandaian Presiden yang maknanya menjadi lain yakni seakan
berkomunikasi dengan sesamanya. Dalam hal ini, penutur menyadari terhadap kaidah
berbahasa yang baik dan benar sehingga konotasinya tidak menjadi lain.
4. Cateez: Kw anjay.
Tuturan di atas menunjukkan penyimpangan yang terjadi pada video youtube pada
podcast Kaesang Pangarep. Kata anjay merupakan bahasa kekinian yang kurang santun
diujarkan oleh sang penutur, hal ini kesantunan berbahasa menjadi melenceng dan tidak
semestinya. Penutur menggunakan kata anjay untuk merujuk kepada orangtua di dalam
video tersebut. Sehingga kata-kata yang dilontarkan oleh penutur tidak sesuai dengan
nilai kaidah kebahasaan atau kesantunan dalam berbahasa. Kata anjay merupakan frasa
modern dari anjing yang seringkali diucapkan oleh muda-mudi. Namun, kata tersebut
telat menjadi kultur di dalam masyarakat sehingga ketidaksadaran itulah yang
menyebabkan bahasa menjadi tidak sesuai dengan kaidahnya. Kata yang digunakan
penutur tersebut memiliki konotasi negatif yang berarti menghina mitra tuturnya.

5. Cateez: Woi Suci kamu ya ngaca kamu bikin tiktok nenen-nenen

Anda mungkin juga menyukai