Anda di halaman 1dari 7

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/357269452

PENGARUH MEDIA SOSIAL PADA PERUBAHAN PERILAKU REMAJA

Article · December 2021

CITATION READS

1 5,962

7 authors, including:

Fahimah Qurrota A'yun


Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
1 PUBLICATION 1 CITATION

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Fahimah Qurrota A'yun on 23 December 2021.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


PENGARUH MEDIA SOSIAL PADA PERUBAHAN PERILAKU REMAJA

THE INFLUENCE OF SOCIAL MEDIA ON BEHAVIORAL CHANGE OF TEENAGERS

Fahimah Qurrota A’yun


Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,
Yogyakarta, Indonesia, Pos 55281
E-mail: 20107010152@student.uin-suka.ac.id

Abstrak
Media sosial menjadi salah satu media yang menjadi sumber utama dan penggunanya yang sangat banyak
dari berbagai penjuru dunia termasuk Indonesia, salah satu golongan yang dominan dalam penggunaan
media sosial ini adalah dari kalangan remaja. Penggunaan media sosial oleh para remaja tentunya
memberikan beberapa dampak salah satunya terhadap perilaku remaja. Tujuan dari disusunnya artikel ini
menggunakan studi literatur kepustakaan untuk melihat dan mengetahui bagaimana pengaruh media sosial
terhadap perubahan perilaku remaja, serta pentingnya pengawasan orang tua dan kontrol diri oleh remaja.
Pencarian sumber dalam artikel ini dilakukan pada beberapa artikel penelitian dengan waktu publikasi
kurang lebih 5 tahun terakhir. Sumber dari artikel penelitian ini berasal dari Google scholar. Hasilnya
menunjukkan bahwa terdapat berbagai macam perubahan perilaku remaja dan beragam mulai dari pengaruh
positif maupun negatif, tetapi lebih dominan terhadap perubahan perilaku yang mengarah ke negatif.

Kata Kunci: Remaja, Media Sosial, Perilaku

Abstract

Social media is one of the media that is the main source and its users are very many from various parts of the
world including Indonesia, one of the dominant groups in the use of social media is teenagers. The use of
social media by teenagers certainly has several impacts, one of which is on adolescent behavior. The purpose
of this article is to use a literature study to see and find out how social media influences changes in adolescent
behavior, as well as the importance of parental supervision and self-control by adolescents. The source search
in this article was carried out on several research articles with publication times of approximately the last 5
years. The source of this research article comes from Google scholar. The results show that there are various
kinds of changes in adolescent behavior and ranging from positive and negative influences, but are more
dominant towards behavioral changes that lead to negative.

Keywords: Teenagers,, Social Media, Behavior

PENDAHULUAN
Globalisasi merupakan keadaan dimana penggunaan internet yang dapat diartikan
integrasi internasional dapat terjadi karena sebagai suatu jaringan komputer yang luas dan
pertukaran pandangan dunia dan beberapa besar serta mendunia yang dapat
aspek kebudayaan. Globalisasi dapat diartikan menghubungkan pemakai dari suatu negara ke
sebagai suatu proses yang dapat menghasilkan negara lain di seluruh dunia. Di dalam internet
dunia yang tunggal. Dampak dari globalisasi yang menyimpan berbagai sumber informasi
yang paling tampak adalah berkembangnya memudahkan penggunanya untuk mencari
teknologi yang semakin canggih yang ditandai sesuatu yang diinginkan dan sudah terkoneksi
dengan segala sesuatu dapat dicari dengan cepat ke dalam jaringan global.
apabila dibutuhkan, misalnya penggunaan Perkembangan teknologi internet begitu
smartphone sebagai media pencari dengan pesat seolah menghilangkan jarak dan waktu.
Google. Teknologi dan informasi di Indonesia Dengan berbagai jejaring sosial akan lebih
semakin berkembang seiring berjalannya waktu. mudah dan cepat untuk membentuk jaringan
Pengaruh Media Sosial Pada Perubahan Perilaku Remaja,
Fahimah Qurrota A’yun
dan kontak, Selain itu media sosial tentu saja mengarah kepada hal negatif. Tingkah laku
membawa beberapa dampak baru dalam negatif bukan perkembangan remaja yang
perkembangan hidup untuk perkembangan normal sedangkan remaja yang berkembang
masa anak-anak dan remaja baik dampak dengan baik akan menunjukkan perilaku yang
negatif maupun positif. positif (Prayitno, 2006).
Dari beberapa kemudahan media sosial Seorang remaja yang mulai mencapai
tentunya dapat diakses oleh berbagai kalangan kematangan fisik, sosial, dan psikologis akan
masyarakat salah satunya adalah bagi seorang melalui masa-masa pencarian identitas diri dan
remaja yang keingintahuannya sangat besar. juga pengakuan diri. Tetapi pada kenyataannya
Masa remaja merupakan masa dimana terjadi tidak semua remaja yang sedang mencari jati
perubahan dari anak-anak menuju dewasa diri akan melakukan usaha yang positif dalam
dengan berbagai perubahan baik secara fisik menunjukkan eksistensi tinggi dan
maupun kognitif dan emosi, apabila dilihat dari mendapatkan pengakuan dari orang lain, salah
perubahan sosial emosional yang dialami oleh satu cara yang dipilih oleh remaja adalah
remaja mereka lebih mementingkan teman menjadi pengguna aktif di media sosial.
sebayanya dan juga muncul permasalahan pada Media sosial bukan hanya ruang pribadi
orang tuanya (Santrock,2007). tetapi ruang publik bagi seorang remaja.
Berdasarkan laporan digital pada tahun Berdasarkan observasi mereka dapat
2020 yang dilansir we are social and HootSuite menghabiskan waktu selama berjam-jam untuk
oleh Kemp (2020), diperoleh hasil bahwa menggunakan media sosial, entah itu digunakan
sekitar 175,4 juta penduduk Indonesia sudah untuk mengupload atau berbagai gambar, foto,
menggunakan internet dan juga 160 jutanya video, atau hanya sekedar untuk melihat-lihat
sebagai pengguna media sosial yang aktif. saja.
Sejumlah 210,3 juta jiwa diantaranya berusia 13 Intensitas yang tinggi dalam
sampai 17 tahun di peringkat pertama sebagai penggunaan media sosial di kalangan remaja
pengguna internet terbanyak dan menduduki kemungkinan dapat mengurangi kemampuan
peringkat ketiga dalam menggunakan media social seorang remaja karena ia akan cenderung
sosial (Kemp, 2020). Dari hasil tersebut maka menjadi lebih individual walaupun melalui
perlu menjadi perhatian khusus karena masa media sosial pengguna bisa saling berinteraksi
remaja merupakan masa rentan akan satu sama lain, walaupun pada kenyataannya
terbentuknya sebuah perilaku. hal itu hanya terjadi pada ruang maya saja,
Penelitian lain yang dilakukan oleh bukan pada kehadiran sosial.
Andarwati (2016) terkait penggunaan media Dari dimulainya kemunculan media
sosial pada siswa kelas 11 SMA negeri 9 sosial dan banyaknya remaja yang menjadi
Yogyakarta tergolong tinggi, yaitu sebanyak pengguna terbanyak tentunya memiliki
76% siswa menduduki kategori tinggi beberapa pengaruh dari segi sosial remaja itu
pemakaian media sosial. Hasil penelitian lain sendiri. Pengaruh tersebut dapat muncul secara
juga menunjukkan bahwa lebih dari sebagian positif dan juga negatif serta tentunya
responden pada remaja Tengah siswa SMA mempengaruhi Bagaimana perilaku yang
yaitu sebanyak 43 orang (50,6%) berada pada ditunjukkan oleh seorang remaja dari yang
kategori tinggi dalam pemakaian media sosial sebelumnya belum menggunakan media sosial
(Arani, Elita, & Zulfitri, 2009) dengan setelah menggunakan media sosial.
Masa remaja merupakan masa yang Perilaku sendiri menurut Skinner, yang
dilewati setiap individu dimana mereka akan dikutip oleh Notoatmodjo (2003), dirumuskan
melewati masa peralihan dari anak-anak ke bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi
periode dewasa. Pada masa ini dianggap seseorang terhadap stimulus atau rangsangan
sebagai masa yang sangat penting di dalam yang berasal dari luar. Maka dari itu perilaku
kehidupan seorang individu khususnya untuk dapat terjadi melalui proses adanya stimulus
pembentukan kepribadian. Tetapi idealnya terhadap suatu organisme yang kemudian
seorang remaja yang berkembang dengan baik organisme tersebut akan meresponnya, maka
tidak akan menonjolkan perilaku yang teori yang berasal dari scanner ini disebut
sebagai teori S-O-R, yaitu stimulus-organisme - style yang berasal dari negara lain sehingga
sponge. banyak remaja yang kurang mau melestarikan
Maka dari itu, artikel ini bertujuan untuk budaya bangsa Indonesia. Perubahan
seberapa besar dampak media sosial terhadap selanjutnya mengenai pola kebiasaan yang
perilaku yang ditunjukkan oleh remaja. berkembang di media sosial mengenai jual beli
secara online, para remaja cenderung lebih
PEMBAHASAN menyukai berbelanja online karena hal tersebut
Berdasarkan hasil yang didapat dari lebih mudah dilakukan. padahal tidak jarang
beberapa artikel yang berkaitan dengan terdapat penipuan jual beli online yang dapat
penggunaan sosial terhadap perubahan perilaku mengakibatkan dampak negatif.
remaja, diperoleh bahwa banyaknya waktu yang Walaupun memang terdapat sisi positif
dihabiskan oleh para remaja dalam dari media sosial yang dapat menjadi
menghabiskan waktu di media sosial penghubung yang baik antara teman dan
menjadikan salah satu dampak negatif media keluarga, serta dapat menjadi penghubung
sosial yang paling terlihat adalah tentang interaksi antara remaja 1 dan remaja lain yang
perkembangan sosial pada remaja yang dapat saling berinteraksi apabila memiliki minat
terganggu. Dalam hal ini maksudnya adalah yang sama.
sebagian remaja terlalu banyak menghabiskan Selain itu media sosial yang
waktunya di media sosial dan berakibat tidak berpengaruh dalam kehidupan remaja milenial
memiliki keahlian untuk bersosialisasi secara akan membawa dan membentuk semacam dunia
langsung di dunia nyata. Keberanian mereka baru mengenai pola fikir remaja milenial dalam
untuk menjalin hubungan dengan orang lain berinteraksi dan berkomunikasi dengan cara
yang tidak dikenal semakin rendah, yang yang baru, terutama dalam dunia pendidikan.
berefek pada hubungan sosial menjadi semakin Seorang remaja yang masih menjadi pelajar
lemah dan mereka semakin sulit untuk tentunya mengharapkan semacam media yang
mendapatkan pertolongan. Konten dalam media akan memberikan kemudahan dalam proses
sosial juga dengan mudah memberi pengaruh pendidikan. Dengan disadari atau tidak media
negatif pada remaja, di mana semakin banyak sosial telah berhasil dalam menjawab tantangan
pengguna media sosial yang berasal dari remaja tersebut dan media sosial telah berhasil
nyatanya telah menyebabkan remaja sangat memenuhi beberapa harapan para remaja
mudah untuk imitasi atau meniru beberapa sebagai pelajar dengan menyajikan banyak
konten negatif yang beredar luas di media informasi yang edukatif.
sosial. Salah satu dari fitur-fitur edukatif dalam
Perubahan perilaku tersebut dapat media sosial yang sering dimanfaatkan oleh
ditandai dengan mereka yang dapat dengan remaja milenial adalah mencari informasi
mudah masuk ke dalam grup tertentu yang edukatif dengan menggunakan Wikipedia, di
isinya nya orang-orang dari berbagai kalangan mana Wikipedia dapat dikatakan sebagai
dan umur yang penggunaan bahasanya ensiklopedia pengetahuan yang paling lengkap
beragam, sehingga beberapa bahasa yang di dunia maya.
digunakan menjurus dalam topik dewasa yang Selain dari manfaat tersebut, kemudahan
semestinya tidak diketahui oleh para remaja di berkomunikasi, pertukaran arus informasi yang
usia mereka. cepat, media iklan gratis, memperluas koneksi
Selain itu terdapat beberapa perubahan dan jaringan bisnis serta menambah teman,
pola interaksi yang mana remaja lebih merasa terdapat dampak lain yang mengarah ke dalam
mudah untuk berkenalan dengan orang-orang di hal negatif yaitu ketergantungan karena
media sosial, pada hal-hal tersebut perlu kebiasaan mengakses dan membuka situs-situs
diwaspadai karena zaman sekarang banyak jejaring sosial, dikhawatirkan seorang remaja
kejahatan terjadi di dunia maya. akan tidak bisa mengontrol diri mereka dan
Banyak remaja yang merubah susah berinteraksi di dunia nyata karena mereka
penampilan atau fashion mereka mengikuti lebih mementingkan diri sendiri. Remaja akan
Pengaruh Media Sosial Pada Perubahan Perilaku Remaja,
Fahimah Qurrota A’yun
tidak menyadari keberadaan lingkungan di mencari atau mengakses beberapa berita tentang
sekitar mereka karena terlalu banyak Islam di Instagram.
menghabiskan waktu di internet dan akar luka Pengaruh lain dari Instagram terhadap
dengan tugas utamanya untuk belajar. remaja adalah dapat digunakan sebagai media
Kecanduan remaja terhadap media untuk mencari jati diri, lalu bentuk dari
sosial tentunya dapat mengganggu berbagai perubahan perilaku tersebut muncul dengan
kegiatan dalam kehidupan nyata mereka. membentuk identitas diri karena remaja sangat
seseorang yang mengalami kecanduan media dipengaruhi oleh pengalaman dan motivasi
sosial dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dimiliki oleh setiap individu. Setiap
yaitu salah satunya adalah faktor gender individu memiliki pengalaman dan juga motif
(Montag & Reuter,2015). hias yang berbeda, maka dari itu pengalaman
Pengaruh selanjutnya dari dampak sendiri timbul dari berbagai interaksi individu
negatif media sosial bagi remaja dapat dengan lingkungannya. Seorang remaja yang
digunakan singkatan yang dikenal sebagai Too menggunakan media sosial Instagram secara
Much Information (TMI atau terlalu banyak aktif akan melakukan beberapa tindakan untuk
informasi, di mana remaja akan mengisi waktu mengkonstruksi sendiri mereka berdasarkan
luangnya dengan mengakses beberapa media persepsi orang di sekitar mereka dalam
sosial, yang secara tidak sadar akan memandang diri seorang individu tersebut.
mengungkap banyak informasi tentang Selain itu dalam menciptakan gambaran
kehidupan pribadi. Perilaku TMI ini mendorong diri melalui media sosial Instagram remaja
potensi perilaku remaja yang lain yang disebut sangat kritis dalam membentuk identitas
dengan FOMO, yaitu Fear Of Missing Out, atau dirinya. Remaja akan memikirkan bagaimana
takut ketinggalan berita terkini. perilaku untuk menciptakan gambaran diri akan
tersebut akan mendorong remaja agar terus bertambah baik dalam kehidupan sosialnya
mencari berbagai informasi dari internet dalam media sosial. Eksistensi merupakan hal
menggunakan media sosial. pada tahap tersebut yang sangat penting bagi seorang remaja
remaja akan rentan terhadap resiko Predator khususnya dalam media sosial Instagram.
online, pornografi, kekerasan, dll. Beberapa identitas diri yang dibentuk oleh
Media sosial yang dapat digunakan oleh remaja dari media sosial Instagram tidak selalu
berbagai macam kalangan dapat menjadi tempat sama dengan gambaran mengenai dirinya di
proses komunikasi baru yang memberi dampak dunia nyata. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa
cukup besar dalam perilaku cyberbullying pengalaman interaksi dengan lingkungan
kalangan remaja, baik wanita maupun laki-laki sekitarnya dan orientasi mengenai masa depan.
usia remaja memiliki peluang jadi korban Motif seorang remaja dalam
maupun pelaku dari cyber bullying. menggunakan media sosial Instagram dapat
Dilansir dari situs kidshealth bawa tetap dilihat dari lima kebutuhan penggunaan media
tidak dapat diabaikan mengenai media sosial bahwa seseorang membutuhkan media sebagai
juga memiliki dampak buruk yang dapat pemenuhan kebutuhan kognitif, kebutuhan
merubah perilaku remaja apabila tidak afektif, kebutuhan integrasi personal, kebutuhan
dimanfaatkan secara bijak, karena tidak jarang integrasi sosial dan kebutuhan hiburan. Hal
remaja dan juga anak akan berperilaku buruk tersebut dapat dilihat bahwa melalui media
ketika menggunakan kecanggihan teknologi Instagram seorang remaja tidak akan
media sosial ini. ketinggalan informasi yang update di seluruh
Penggunaan media sosial yang banyak dunia, mereka dapat mengikuti berita dan
penggunanya salah satunya adalah Instagram informasi yang ada saat ini. Remaja pun bisa
dimana para remaja yang menggunakan memuaskan batin dengan mencari konten
Instagram dapat terpengaruh dalam perilaku terkait sesuai dengan kebutuhannya. Melalui
sehari-hari dan juga dapat mencerminkan nilai- akun Instagram tersebut remaja dapat dengan
nilai Islam dengan menggunakan hastag dan mudah untuk membuka identitas perkenalan
tidak hanya menyebarkan foto dan video mereka yang ingin diperlihatkan kepada dunia.
tentang keislaman tetapi dapat digunakan untuk
Dari beberapa perilaku yang memahami bahasa daerahnya masing-masing
dimunculkan oleh remaja saat menggunakan karena terlalu sering menggunakan bahasa asing
media sosial akan memunculkan beberapa tersebut.
kecenderungan kecanduan terhadap media
sosial, hal tersebut berkaitan dengan PENUTUP
kemampuan remaja dalam melakukan Penggunaan media sosial yang banyak dari
pengendalian terhadap perilaku atau kontrol kalangan remaja tentunya memiliki beberapa
diri. dampak yang mempengaruhi perubahan
Kemampuan kontrol diri yang dimiliki perilaku baik dari aspek sosial maupun aspek
oleh seorang remaja dapat membuatnya lain, beberapa dampak tersebut dapat
terhindar pada kecenderungan kecanduan pada berpengaruh secara positif maupun negatif
media sosial. Kecenderungan kecanduan media terhadap perilaku remaja. Dari artikel ini dapat
sosial yang tinggi dipengaruhi oleh beberapa diketahui dampak sosial media bagi remaja
faktor yaitu tujuan dari penggunaan media yaitu dampak motifnya dapat digunakan sebagai
sosial. Tujuan penggunaan media sosial media pembelajaran agar dapat mengetahui
merupakan salah satu kebutuhan remaja dalam sesuatu secara lebih baik, tetapi beberapa hal
berafiliasi. Menurut McClelland (dalam mengakibatkan dampak negatif yaitu
Munandar,2006) kebutuhan afiliasi merupakan kecanduan, perilaku imitasi, Cyberbullying, dan
kebutuhan mengenai kehangatan dan sokongan beberapa perilaku lain. Maka dari beberapa efek
dalam hubungan dengan orang lain, kebutuhan yang cenderung mengarah ke dalam hal yang
ini mengarahkan kepada tingkah laku untuk lebih negatif diharapkan bagi para remaja agar
mengadakan hubungan secara akrab dengan lebih mengontrol diri mereka dan menahan diri
orang lain. Hal tersebut sejalan dengan dari hal-hal yang tidak baik serta diperlukan
penelitian yang dilakukan Rinjani dan Firmanto kontrol dan pengawasan dari pihak orang tua
(2013) yang mengukur antara kebutuhan afiliasi maupun orang dewasa di sekitarnya.
seorang remaja dengan intensitas mengakses
Facebook, didapatkan hasil bahwai sebanyak 54 UCAPAN TERIMA KASIH
subjek memiliki kebutuhan afiliasi yang tinggi, Terima kasih saya ucapkan Ibu Maya Fitria, S.
dalam kebutuhan tersebut terkandung keinginan Psi, M.A, selaku dosen pengampu pada mata
untuk membentuk dan mempertahankan kuliah psikologi sosial serta keluarga dan
beberapa hubungan interpersonal yang akan teman-teman yang telah memberikan semangat,
memberikan keuntungan. Hal tersebut akan sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
membentuk hubungan interpersonal tersebut penyusunan artikel ini.
dapat dilakukan dengan cara mengupdate status
dan mencari pertemanan serta mengkonfirmasi DAFTAR PUSTAKA
pertemanan.
Penggunaan media sosial bagi seorang Abdad, F. A., Asmarany, A. I., Hapsari, I., &
remaja dapat memudahkan interaksi Psi, S. HUBUNGAN ANTARA
komunikasi melalui media sosial dan banyak KONTROL DIRI DENGAN
dari para remaja lebih menyukai komunikasi KECENDERUNGAN PERILAKU
melalui media sosial karena dapat menghemat NARSISTIK PADA REMAJA
waktu tanpa harus dilakukan tatap muka, PENGGUNA MEDIA SOSIAL
sehingga secara tidak langsung hal itu telah TIKTOK.
merubah gaya berkomunikasi dan berinteraksi. Ainiyah, N. (2018). Remaja Millenial dan
Beberapa penggunaan bahasa di media Media Sosial: Media Sosial Sebagai
sosial walaupun masih menggunakan bahasa Media Informasi Pendidikan Bagi
Indonesia tetapi tetap ada pemakaian bahasa Remaja Millenial. Jurnal Pendidikan
asing. beberapa hal tersebut dianggap sebagai Islam Indonesia, 2(2), 221-236.
sesuatu yang keren bagi seorang remaja , hal
tersebut mengakibatkan para remaja kurang
Pengaruh Media Sosial Pada Perubahan Perilaku Remaja,
Fahimah Qurrota A’yun
Aprilia, R., Sriati, A., & Hendrawati, S. (2020).
Tingkat kecanduan media sosial pada
remaja. Journal of Nursing Care, 3(1).
EB, G. A., & SW, E. D. (2017). Hubungan
Penggunaan Media Sosial dengan
Tingkat Kepekaan Sosial di Usia
Remaja. Jurnal The Messenger, 9(1),
65-69.
Endah, T., Dimas, A., & Akmal, N. (2017).
Kajian dampak penggunaan media
sosial bagi anak dan remaja (Vol. 1, No.
1). Puskakom UI.
Fazry, L., & Cipta Apsari, N. (2021). Pengaruh
Media Sosial Terhadap Perilaku
Cyberbullying Di Kalangan Remaja.
Jurnal Pengabdian dan Penelitian
Kepada Masyarakat (JPPM), 2(1).
Ferlitasari, R. (2018). Pengaruh Media Sosial
Instagram Terhadap Perilaku
Keagamaan Remaja (Studi pada Rohis
di SMA Perintis 1 Bandar Lampung)
(Doctoral dissertation, UIN Raden Intan
Lampung).
Fitriansyah, F. (2018). Efek Komunikasi Massa
Pada Khalayak (Studi Deskriptif
Pengguna Media Sosial dalam
Membentuk Perilaku Remaja.
Cakrawala-Jurnal Humaniora, 18(2),
171-178.
Gani, A. G. (2020). Pengaruh Media Sosial
Terhadap Perkembangan Anak Remaja.
JURNAL MITRA MANAJEMEN, 7(2).
Muna, R. F., & Astuti, T. P. (2014). Hubungan
antara kontrol diri dengan
kecenderungan kecanduan media sosial
pada remaja akhir. Jurnal Empati, 3(4),
481-491.
Nurrizka, A. F. (2016). Peran Media Sosial di
Era Globalisasi pada Remaja di
Surakarta (suatu Kajian Teoritis dan
Praktis terhadap Remaja dalam
Perspektif Perubahan Sosial). Jurnal
Analisa Sosiologi, 5(1).
Prihatiningsih, W. (2017). Motif penggunaan
media sosial instagram di kalangan
remaja. Communication, 8(1), 51-65.
Sakti, B. C., & Yulianto, M. (2018).
Penggunaan media sosial instagram
dalam pembentukan identitas diri
remaja. Interaksi Online, 6(4), 490-501.

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai