Si
MATRIKS
2023
SPL Homogen (lanjutan Materi SPL)
Pertemuan 2
Operasi Matriks
Aturan Ilmu Hitung Matriks
Macam-macam Matriks
Matriks Elementer
Invers Matriks
Suatu sistem persamaan linear dikatakan homogen adalah sistem persamaan linear yang semua suku
konstannya nol sehingga bentuk umum SPL homogen adalah sebagai berikut :
Eliminasi Gaus
2𝑥 + 𝑦 + 3𝑧 = 0
𝑥 + 2𝑦 =0
𝑦+𝑧 =0
Penyelesaian
SPL dalam bentuk matriks
2 1 3 𝑥 0
1 2 0 𝑦 = 0
0 1 1 𝑧 0
2 1 3 0 B1 ↔ B2 1 2 0 0 1 2 0 0
1 2 0 0 2 1 3 0 B2 - 2B1 0 −3 3 0 B2 ↔ B3
0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0
1 2 0 0 1 2 0 0 𝟏 2 0 0
0 1 1 0 0 1 1 0 0 𝟏 1 0
1
0 −3 3 0 B3 + 3B2 0 0 6 0 6
B3 0 0 𝟏 0
Persamaan menjadi
𝑥 + 2𝑦 = 0 maka 𝑥 = 0
𝑦 + 𝑧 = 0 maka y = 0 ∴ Solusi Trivial 𝑥 = 𝑦 = 𝑧 = 0
𝑧=0
2 1 3 0 B1 ↔ B2 1 2 0 0 1 2 0 0
1 2 0 0 2 1 3 0 B2 - 2B1 0 −3 3 0 B2 ↔ B3
0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0
1 2 0 0 1 2 0 0 𝟏 2 0 0
0 1 1 0 0 1 1 0 0 𝟏 1 0
1
0 −3 3 0 B3 + 3B2 0 0 6 0 6
B3 0 0 𝟏 0
Persamaan menjadi
𝑥 + 2𝑦 = 0 maka 𝑥 = 0
𝑦 + 𝑧 = 0 maka y = 0 ∴ Solusi Trivial 𝑥 = 𝑦 = 𝑧 = 0
𝑧=0
𝟏 2 0 0 1 2 0 0 B1 −2 B2 1 0 0 0
0 𝟏 1 0 B2 − B3 0 1 0 0 0 1 0 0
0 0 𝟏 0 0 0 1 0 0 0 1 0
Diperoleh
𝑥=0
𝑦=0
𝑧=0 ∎
a) 𝑥 + 2𝑦 =0
−𝑥 − 2𝑦 + 𝑧 = 0 𝑥1 − 2𝑥2 + 𝑥3 − 4𝑥4 = 1
𝑥1 − 3𝑥2 + 7𝑥3 − 2𝑥4 = 2
2𝑥 + 3𝑦 + 𝑧 = 0 𝑥1 − 12𝑥2 − 11𝑥3 − 16𝑥4 =5
Penjumlahan Matriks
Misalkan terdapat dua buah matriks, yaitu matriks A dan matriks B. Jika matriks C adalah matriks
penjumlahan dari A dengan B, maka matriks C dapat diperoleh dengan menjumlahkan setiap elemen pada
matriks A yang seletak dengan setiap elemen pada matriks B. Oleh karena itu, syarat agar dua atau lebih
matriks dapat dijumlahkan adalah harus memiliki ordo yang sama.
1 3 3 4 1+3 3+4 4 7
𝐴 + 𝐵= + = =
4 5 1 3 4+1 5+3 5 8
Penjumlahan Matriks
1 3 3 4 1 − 3 3 − 4 −2 −1
𝐴 − 𝐵= + = =
4 5 1 3 4−1 5−3 3 2
∎
Misalkan terdapat matriks A berordo m × n dan suatu bilangan real (skalar), yaitu k. Perkalian antara matriks A
dengan skalar k dapat ditulis dengan kA yang diperoleh dengan mengalikan setiap elemen matriks A dengan
skalar k.
Contoh
1 2 3
Diketahui matriks 𝐴 = 2 2 1 dan
3 1 2
konstanta 𝑘 = 2
1 2 3 2 4 6
Maka 𝑘. 𝐴 = 2 2 2 1 = 4 4 2
3 1 2 6 2 4
∎
Cara mengalikan dua buah matriks adalah mengalikan antar baris dan
kolom.
1 2
2 1 2
𝐴= , 𝐵 = 3 1 . Ditanya 𝐴𝐵 ?
1 2 2
2 1
Penyelesaian
9 7
=
11 6
Invers matriks adalah kebalikan (invers) dari sebuah matriks yang apabila matriks
tersebut dikalikan dengan inversnya, akan menjadi matriks identitas. Invers matriks
dilambangkan dengan . Suatu matriks dikatakan memiliki invers jika determinan dari
matriks tersebut tidak sama dengan nol.
Contoh
3 2
Dik 𝐴 = , dit 𝐴− ?
2 2
Penyelesaian
−1
1 2 −2
𝐴 =
6 − 4 −2 3
1 2 −2 1 −1
= =
2 −2 3 −1 3/2
∎
Definisi: Sebuah matriks 𝑛 𝑥 𝑛 dinamakan matriks elementer jika matriks tersebut dapat diperoleh
dari matriks identitas 𝑛 𝑥 𝑛 yakni 𝐼𝑛 dengan melakukan sebuah operasi baris elementer.
Definisi: Sebuah matriks 𝑛 𝑥 𝑛 dinamakan matriks elementer jika matriks tersebut dapat diperoleh
dari matriks satuan 𝑛 𝑥 𝑛 yakni 𝐼𝑛 dengan melakukan sebuah operasi baris elementer tunggal.
Matrik bujur sangkat 𝐴 = 𝑎𝑖𝑗 disebut mempunyai invers jika terdapat matriks 𝐴−1 sedemikian rupa
sehingga
𝑨𝑨−𝟏 = 𝑨−𝟏 𝑨 = 𝑰
Contoh
Tentukan invers dari matriks berikut
−1 2
𝐴=
3 1
Penyelesaian
−1 2 : 1 0 −𝑅1 1 −2 : −1 0 ~ 1 −2 : −1 0
𝐴∶𝐼 = 3 1 : 0 1 R2-3R1 0 7 : 3 1 1
3 1 : 0 1 ~ 7
R2
Diperoleh
−1/7 2/7
𝐴−1 =
3/7 1Τ7
1 0 0
2 0 1 0
a) b) c) 0 1 −3
0 1 3 1
0 0 1
−2 2 4 5 0 7 2
𝐴= 𝐵 = 3 −4 1 6
−4 1 6
4 −2 −3 −1