Anda di halaman 1dari 4

TUGAS AKHIR MODUL II (PROFESIONAL)

ALJABAR DAN PROGRAM LINEAR


PESERTA PPG DALAM JABATAN ANGKATAN II TAHUN 2019
UNIVERSITAS PATTIMURA AMBON
(AFRIANTO PARNINGOTAN NABABAN)

1. a. Dengan menggunakan algoritma pembagian, akan ditentukan FPB dari (1.488,868);


1.488 = 868.1 + 620
868 = 620.1 + 248
620 = 248.2 + 124
248 = 124.2 + 0
Sehingga didapat FPB (1488,868) adalah 124

b. Akan ditentukan nilai m dan n sehingga FPB (1.488,868) = 1.488m + 868n :


FPB (1.488,868) = 124 = 620 – 248.2
124 = 620 – (868 – 620). 2
124 = 620. 3– 868. 2
124 = (1488 – 868.1).3 – 868.2
124 = 1488.3 – 868.5
Sehingga didapat FPB (1488,868) = 124 = 1488.3 – 868.5
Jadi m = 3 dan n = –5

1488 x 868
c. Berdasarkan Teorema, berlaku : KPK [1488,868] = FPB (1488,868)

1488 x 868
KPK [1488,868] =
124
KPK [1488,868] = 10.416

𝑎𝑥 − 2𝑦 = 0
2. Diketahui SPL : {
3𝑥 + 𝑦 = 0
a. Akan ditunjukkan bahwa untuk setiap nilai a, maka SPL tersebut selalu konsisten :
 Ambil a = 0, substitusi nilai a ke Sistem Persamaan Linear sehingga :
(0)x – 2y = 0 → −2y = 0 → 𝑦 = 0, sehingga :
3x + y = 0 → 3x + 0 = 0 → x = 0.
Dengan demikian SPL tersebut memiliki solusi x = 0 dan y = 0 atau memiliki
solusi homogen.
 Ambil 𝑎 ≠ 0, substitusi nilai a ke Sistem Persamaan Linear sehingga :
𝑎𝑥 − 2𝑦 = 0 → 𝑎𝑥 = 2𝑦
2𝑦
→𝑥=
𝑎
2𝑦
Substitusi 𝑥 = ke persamaan 3𝑥 + 𝑦 = 0 :
𝑎
2𝑦 6𝑦 𝑎𝑦
3(𝑎 ) + 𝑦 = 0 → + =0
𝑎 𝑎

𝑦(6 + 𝑎)
→ =0
𝑎
→ 𝑦(6 + 𝑎) = 0. 𝑎
→ 𝑦(6 + 𝑎) = 0
→ 𝑦 = 0 atau (6 + 𝑎) = 0
Sehingga SPL tersebut memiliki solusi x = 0 dan y = 0.
Karena untuk setiap nilai a, yaitu untuk a = 0 dan a ≠ 0 SPL tersebut memiliki
solusi, maka SPL tersebut selalu konsisten.

b. SPL tersebut hanya mempunyai solusi trivial jika determinan matriks koefisiennya
𝑎 −2
tidak bernilai nol, atau : | |≠0 →𝑎−6≠0
3 1
→𝑎≠6
Jadi nilai 𝑎 ≠ 6 agar SPL tersebut hanya mempunyai solusi trivial.

c. SPL tersebut mempunyai tak berhingga banyak solusi apabila kedua persamaan
tersebut merupakan persamaan garis-garis yang saling berhimpit. Karena konstanta
dari kedua persamaan tersebut masing-masing bernilai nol, maka kedua persamaan
tersebut merupakan persamaan garis-garis yang saling berhimpit jika memenuhi sifat :

𝑎 −2
= → 𝑎 = −6
3 1

Jadi nilai a = -6 agar SPL tersebut mempunyai tak berhingga banyak solusi.

3. Akan dibuktikan bahwa semua basis dari suatu ruang vektor berdimensi hingga
mempunyai banyak vektor yang sama :
Ambil sembarang vektor X, Y ∈ 𝑉𝑛 sedemikian sehingga X dan Y merupakan basis dari
𝑉𝑛 .
𝑋 = {𝑥1 , 𝑥2 , 𝑥3 … 𝑥𝑚 } dan 𝑌 = {𝑦1 , 𝑦2 , 𝑦3 … 𝑦𝑛 } dengan X dan Y merupakan basis dari 𝑉𝑛
X basis maka X bebas linear dan Y basis maka Y bebas linear.
X basis dan Y bebas linear maka m  n......(i)
Y basis dan X bebas linear maka n  m.....(ii)
Dari (i) dan (ii) maka m = n.
Karena banyak vektor X = m sama dengan banyak vektor Y = n, maka terbukti bahwa
semua basis dari suatu ruang vektor berdimensi hingga mempunyai banyak vektor yang
sama.

4. Akan dibuktikan bahwa masalah program linear berikut ini merupakan kasus
penyelesaian tidak terbatas.
𝑀𝑎𝑘𝑠:𝑍 = 3𝑥 − 4𝑦 + 3𝑧
−𝑥 + 𝑦 + 𝑧 ≤ −3
h.m −2𝑥 − 3𝑦 + 4𝑧 ≤ −5
−3𝑥 + 2𝑦 − 𝑧 ≤ −3
𝑥,y,𝑧 ≥ 0
 Masukkan variable slack
Z = 3x - 4y +3z + 0S1 + 0S2 + 0S3 = 0
–x + y + z + S1 + 0S2 + 0S3 = –3
–2x – 3y + 4z + 0S1 + S2 + 0S3 = –5
–3x + 2y – z + 0S1 + 0S2 + S3 = –3
 Membuat tabel simplex
Variabel
X1 X2 X3 S1 S2 S3 NK
dasar
Z -3 4 -3 0 0 0 0
S1 -1 1 1 1 0 0 -3
S2 -2 -3 4 0 1 0 -5
S3 -3 2 -1 0 0 1 -3

 Menentukan kolom kunci. Kolom kunci adalah kolom yang mempunyai koefisien
fungsi tujuan bernilai negatif terbesar
Variabel
X1 X2 X3 S1 S2 S3 NK
dasar
Z -3 4 -3 0 0 0 0
S1 -1 1 1 1 0 0 -3
S2 -2 -3 4 0 1 0 -5
S3 -3 2 -1 0 0 1 -3
 Menentukan baris kunci. Baris kunci adalah nilai indeks yang terkecil.
𝑁𝐾 𝑓𝑢𝑛𝑔𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑡𝑎𝑠
𝑖𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 =
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑚 𝑓𝑢𝑛𝑔𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑡𝑎𝑠
Variabel
X1 X2 X3 S1 S2 S3 NK Indeks
dasar
Z -3 4 -3 0 0 0 0 -
S1 -1 1 1 1 0 0 -3 3
S2 -2 -3 4 0 1 0 -5 5/2
S3 -3 2 -1 0 0 1 -3 1
 Nilai baris kunci baru didapat dengan membagi nilai baris kunci lama dengan angka
kunci. Sementara nilai baris yang lain = nilai baris lama – (koefisien pada kolom
kunci x nilai baris baru kolom kunci)
Variabel
X1 X2 X3 S1 S2 S3 NK
dasar
Z 0 2 0 0 0 -1 -1
S1 0 1/3 4/3 1 0 -1/3 8/3
S2 0 -13/3 14/3 0 1 -2/3 11/6
X3 1 -2/3 1/3 0 0 -1/3 1

 Karena koefisien fungsi tujuan sudah tidak ada yang negatif. Sehingga proses
dihentikan.
Terlihat program linear berikut ini merupakan kasus penyelesaian tidak terbatas
karena untuk X1 dan X2 belum dilakukan proses iterasi.

5. Akan dibuktikan bahwa jika G grup komutatif dengan elemen identitas e, maka
H = {x ∈ G | x2 = e} merupakan subgrup G.
Karena e ∈ 𝐺 berarti e2 = e . e = e ∈ 𝐻 jadi H tak kosong.
Ambil sembarang p, q ∈ 𝐻
Maka 𝑝2 = 𝑒 dan 𝑞 2 = 𝑒
Akan ditunjukkan bahwa 𝑝𝑞 −1 ∈ 𝐻
Maka :
(𝑝𝑞 −1 )2 = (𝑝𝑞 −1 )(𝑝𝑞 −1 ) = 𝑝2 (𝑞 −1 )2 = 𝑝2 (𝑞 2 )−1 = 𝑒. 𝑒 −1 = 𝑒
Sehingga 𝑝𝑞 −1 = 𝑒
terlihat 𝑒 ∈ 𝐻
maka terbukti bahwa p𝑞 −1 ∈ 𝐻 sehingga dapat disimpulkan bahwa H subgraf G.

Anda mungkin juga menyukai