Anda di halaman 1dari 2

JUDUL PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA

NEGARA (APBN) TERHADAP BELANJA LANGSUNG PADA


PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN/KOTA
JURNAL JURNAL MANAJEMEN
VOL & HAL Vol. 4 No. 1 & HAL 33
TAHUN 2018
PENULIS Ni Nyoman Sri Ayu Lestari , I Wayan Bagia , & Gede Putu Agus
Susila Jana
REVIEWER
TANGGAL 16 OKTOBER 2023

LATAR BELAKANG Kebijakan fiskal merupakan salah satu


kebijakan dalam perekonomian yang
dilakukan oleh pemerintah melalui instrumen
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN). APBN adalah rencana keuangan
tahunan pemerintahan negara Indonesia yang
disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat.
APBN berisi daftar sistematis dan terperinci
yang memuat rencana penerimaan dan
pengeluaran negara selama satu tahun
anggaran (1 Januari - 31 Desember). APBN
merupakan instrumen untuk mengatur
pengeluaran dan pendapatan negara dalam
rangka membiayai pelaksanaan kegiatan
pemerintahan dan pembangunan, mencapai
pertumbuhan ekonomi, meningkatkan
pendapatan nasional, mencapai stabilitas
perekonomian, dan menentukan arah serta
prioritas pembangunan secara umum. Fungsi
APBN agar dapat berjalan secara optimal,
maka sistem anggaran dan pencatatan atas
penerimaan dan pengeluaran harus dilakukan
dengan cermat dan sistimatis.
TUJUAN PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh
temuan tentang pengaruh (1) dana bagi hasil,
dana alokasi umum dan dana alokasi khusus
terhadap belanja langsung, (2) dana bagi hasil
terhadap belanja langsung, (3) dana alokasi
umum terhadap belanja langsung, dan (4)
dana alokasi khusus terhadap belanja
langsung.
SUBJEK PENELITIAN Subjek penelitian adalah kabupaten/kota yang
ada di Provinsi Bali dan objek penelitian
adalah belanja langsung dan APBN.
METODE PENELITIAN Desain penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah penelitian kuantitatif
kausal. Data dikumpulkan dengan metode
dokumentasi, kemudian dianalisis
menggunakan analisis jalur (path analysis).
HASIL PENELITIAN Hasil penelitian menunjukkan (1) ada
pengaruh positif dana bagi hasil, dana alokasi
umum, dan dana alokasi khusus terhadap
belanja langsung sebesar 0,713 (71,3%); (2)
ada pengaruh negatif dana bagi hasil terhadap
belanja langsung sebesar -0,408 (-40,8%); (3)
ada pengaruh positif dana alokasi umum
terhadap belanja langsung sebesar 0,665
(66,5%); dan (4) ada pengaruh negatif dana
alokasi khusus terhadap belanja langsung
sebesar -0,658 (-65,8%).
KESIMPULAN Berdasarkan hasil pembahasan dapat
disimpulkan bahwa dana bagi hasil (DBH),
dana alokasi umum (DAU), dana alokasi
khusus (DAK) berpengaruh positif terhadap
belanja langsung pada pemerintah daerah
kabupaten/kota di Provinsi Bali. Hal ini
menunjukkan dana bagi hasil (DBH), dana
alokasi umum (DAU), dana alokasi khusus
(DAK) berperan dalam upaya mendukung
peningkatan belanja langsung pada
pemerintah dearah kabupaten/kota di Provinsi
Bali.

Anda mungkin juga menyukai