Anda di halaman 1dari 3

Apresiasi Puisi Dalam Kumpulan Puisi Berjudul Selamat Menunaikan

Ibadah Puisi Karya Joko Pinurbo


Oleh : Adinda Nur Safitri
Nim : 03010422001

Yang Pertama ini seperti ucapan tapi bukan sekedar ucapan biasa, yang biasanya ucapan
itu seperti selamat menunaikan ibadah puasa atau selamat menunaikan ibadah shalat. berbeda
dengan judul kumpulan puisi joko pinurbo ini yaitu selamat menunaikan ibadah puisi sangatlah
unik dan luar biasa. Judul kumpulan puisi selamat menunaiakn ibadah puisi ini itu seolah
memberi makna bahawa penyair disini menghadirkan kumpulan puisi ini untuk mengungkapkan
selamat dalam menjalankan ibadah entah itu untuk pembaca atau siapa.kemudian judul ini bisa di
artikan seperti sebuah ungkapan harapan dari penulis untuk pembacanya karena keberhasilannya
dalam membaca isi kumpulan puisi ini samapai akhir kemudian pembacanya bisa menerapkan
pesan – pesan moral atau religious dalam puisi ini di kehudapan sehari-hari. Joko pinurbo atau
akrab di panggil jokpin, adalah salah satu penyair terkemuka Indonesia yang karyanya
menciptakan gaya dan warna tersendiri dalam dunia puisi Indonesia. termasuk selamat
menunaikan ibadah puisi adalah buku puisi kesekian Joko Pinurbo, dan puisi- puisi dalam
kumpulan ini terdapat 190 puisi. disini diksi-diksi yang di mainkan oleh jokpin mudah di
mengerti dan jarang ada diksi yang sulit, membuat kita sebagai pembaca itu tidak kesulitan
ketika membacanya sehingga makana-makna yang terkandung di dalam setiap puisinya itu
mudah untuk di tafsirkan oleh pembaca. Jokpin seolah mengajak pembaca hanyut dalam tiap
bait-bait puisinya yang mengandung makna-makan, bahkan pesan-pesan yang mendalam ada
kesan makna menyindir dan juga tetap ada unsur banyolan di dalamnya.
Dalam penjabaran di atas membuktikan bahwa karya-karya jokpin tersebut sangatlah luar
biasa, maka dari itu kali ini saya akan mengapresiasi kumpulan puisi dari joko pinurbo ini yaitu
“selamat menunaikan ibadah puisi” dalam kumpulan puisi ini terdapat banyak puisi di dalamnya.
diantaranya ada puisi yang berjudul “Tengah Malam” puisi yang singkat tapi berisi ini, terdapat
penggambaran makna yang mendalam. puisi ini menciptakan perasaan dan pengalaman pribadi
dengan bahasa sederhana namun penuh energi di dalamnaya. puisi ini mengajak kita ke tengah
malam, dimana itu adalah waktu yang dianggap oleh sebagian orang waktu saat pikiran dan
perasaan seseorang itu semakin dalam, banyak kecemasan yang di rasa tapi tidak ada satu orang
pun yang tahu. tengah malam disini penyair mengungkapkan bahwa “kau menangis” merujuk
pada kejujuran emosi yang di luapkan melalui air mata dengan berharap mereda berubah menjadi
rasa ketenangan. di kemas dengan bahasa yang sederhana namun mampu menggugah pikiran
pembaca. selanjutnya ada puisi yang berjudul “Pulang Malam” puisi ini memiliki makna yaitu
menggambarkan kehancuran, kematian, ketidakberdayaan dan rasa putus asa dalam suasana yang
gelap dan suram.di sini untuk menunjukkan situasi kehancuran dan kematian entah di tujukan
pada siapa, dengan gambaran “api yang menjalar ke seluruh kamar” dan ”tubuh kami hangus dan
membangkai”. penyair menggambarkan dua mayat yang ingin "berpelukan dan tidur damai" di
pelukan tempat tidur. hal ini menciptakan gambaran keinginan untuk mengakhiri segala
penderitaan dan ketidakpastian dalam hidup dengan menjadi bagian dari kematian. termasuk ini
puisi yang pendek dan sederhana tapi mempunyai banyak makna yang mendalam dan simbol -
simbol yang kuat sehingga dapat memberikan gambaran yang menunjukkan perasaan
penerimana suatu keadaan akhir yang tidak bisa di hindari. memang joko pinurbo ini sangatlah
pandai merangkai kata-kata yang indah sehingga bisa menciptakan banyak puisi termasuk puisi
ini.
Kemudian ada puisi yang berjudul “ Kebun Hujan” ini berkaitan dengan suatu
kenikmatan yang berubah menjadi bencana dan membawa kesedihan yang mendalam, dimana
khususnya bagaimana manusia memanfaatkan anugerah alam berupa kehadiran air hujan.
manusia menemukan tempat paling nyaman dalam suasana seperti itu. namun, tidak semuanya
berubah setelah pemberian ini berubah menjadi bencana. terdapat bencana banjir dan badai yang
meluluhlantahkan sejumlah daerah. bencana ini memakan banyak korban, meruntuhkan jiwa
manusia, sekaligus membawa kesedihan yang mendalam. selanjutnya ada puisi yang belakang
judulnya juga menggunakan kata
“hujan”, judul puisinya yaitu “Ibu Hujan” mempunyayi makna seperti menceritakan kisah
perjalanan manusia dengan tujuan menyempurnakan kehidupannya yang kesempurnaan itu
diukur dari segala keberhasilan yang diraihnya. namun dalam perjalanannya, ambisi
memunculkan banyak peristiwa berbeda dan membuat orang itu melupakan apa yang ada di
sekitarnya manusia melupakan orang terdekatnya, apalagi dengan rasa syukur atas
pemberiannya. penyair pandai dalam menciptakan judul puisi-puisi unik dan bagus seperti ini.
bukan hanya judul puisinya saja tapi isi puisinya juga terdapat pemilihan diksi-diksi yang bisa
memberi kesan seolah hidup dan merasuki pikiran pembacanya. yang selanjutnya ada puisi
berjudul “Baju Bulan” puisi ini sangat menyentuh karena menceritakan mengenai keadaan
menjelang hari raya idul fitri kepada pembaca untuk membiarkan diri mereka hanyut oleh
perasaan mereka tentang tema utama yang berbicara tentang kemiskinan dan kesenjangan sosial
antara si kaya dan si miskin dengan menyambut sebuah hari dengan penuh kemenangan.menurut
sejarah, Idul Fitri merupakan hari yang di nanti-nanti oleh umat Islam setiap tahunnya. kemudian
ada puisi lagi yang berjudul “ulang tahun”, puisi ini mempunyai makna yaitu menggambarkan
bayangan pada usia, seperti kenangan di masa kecil, dan pertanyaan yang mempertanyakan
nasib. Puisi ini menggambarkan pemikiran penyair di hari ulang tahunnya yang ke-50. namun
juga menceritakan tentang tahun-tahun ke depan dan menunjukkan bagaimana memandang
perjalanan hidup dari berbagai sudut pandang tergantung perspektif waktu. penyair itu
membagikan kenangan masa kecilnya pada kesempatan ulang tahunnya yang ke-9.dia ingat suatu
kali ayahnya mengajak ngamen dan dijanjikan sepasang sepatu baru. namun kenangan tersebut
berakhir tragis ketika ia ditinggalkan oleh ayahnya dan diketahui bahwa putranya telah dibawa
oleh tukang cukur. di akhir puisi, penyair mengungkapkan keterkejutan yang menyentuh hatinya.
meski terkejut dengan perubahan fisik pada putranya yang berkepala gundul, ia menyadari
bahwa kehadiran putranya membaca buku di bawah jendela merupakan anugerah yang tak
ternilai harganya. hal ini menunjukkan pentingnya hubungan kekeluargaan dan penghargaan atas
kehadiran orang-orang tercinta. puisi itu diakhiri dengan pertanyaan emosional "Siapa yang
menggunduli nasibmu?" pertanyaan ini menunjukkan kebingungan dan keterkejutan penyair
terhadap peristiwa yang terjadi dalam hidupnya. hal ini dapat dipahami sebagai cerminan nasib
dan pengaruh orang lain terhadap nasib seseorang. yang terakhir dari beberapa puisi yang saya
apresiasi ini, dari kumpulan puisi joko pinurbo ini terdapat banyak judul puisi di dalamnya yang
beliau ciptakan dengan bagus dimana dalam isi puisinya saling terkait dan berhubungan satu
sama lain sehingga menjadi makna yang utuh dan kuat nilai keindahan di dalamnya sehingga
pembaca bisa menikmati puisinya,dan memiliki kesan tersendiri ketika membaca kumpulan puisi
ini. dengan itu kumpulan puisi ini mengajak pembaca untuk seolah- olah bisa merasakan betapa
dalamnya makna yang ada di kumpulan puisi ini. dimana makna yang ada didalam kumpulan
puisi ini banyak pesan yang bisa dipetik dan di implementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai