Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 3

“Integrasi Nasional”

Pendidikan Kewarganegaraan

Dosen Pengampu : Rahmuliani Fithriah, S.Pd, M.Hum

Oleh
Inneke Fortuna Irawan
20076084/2020

PRODI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA


JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021

A. Konsep dan Urgensi Integrasi Nasional


Konsep integrasi nasional terbagi secara vertikal dan secara horizontal, yaitu :
1. Konsep integrasi nasional secara vertikal mencakup bagaimana mempersatukan
rakyat dengan pemerintah yang hubungannya terintegral secara vertikal. Konsep ini
juga mencakup bagaimana menyatukan pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
2. Konsep Integrasi Nasional secara horizontal mencakup bagaimana menyatukan
rakyat Indonesia yang tingkat kemajemukannya cukup tinggi. Bagaimana
membangun identitas kebangsaan yang sama meskipun masyarakat memiliki jati diri
golongan, agama, etnis dan lain lain yang berbeda.

Integrasi Nasional berasal dari dua kata, yaitu “Integrasi” dan “Nasional”.
Integrasi berasal dari bahas inggris, Integrate artinya menyatupadukan,
menggabungkan, mempersatukan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Integrasi
artinya pembauran hingga menjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh. Kata Nasional
berasal dari bahasa Inggris, nation yang artinya bangsa. Masyarakat yang terintegrasi
dengan baik merupakan harapan bagi setiap negara, karena masyarakat merupakan
kondisi yang sangat diperlukan bagi negara untuk membangun kejayaan nasional
demi mencapai tujuan yang diharapkan. Ketika masyarakat suatu negara senantiasa
diwarnai oleh pertentangan atau konflik , maka akan banyak kerugian yang
ditimbulkan, baik fisik maupun mental spiritual.
 Kerusakan fisik seperti kerusakan sarana dan prasarana, yang sangat dibutuhkan
oleh masyarakat.
 Kerusakan mental spiritual seperti perasaan kekhawatiran, cemas, ketakutan,
bahkan juga tekanan mental yang berkepanjangan.
Di sisi lain banyak pula potensi sumber daya yang dimiliki oleh negara yang
semestinya dapat digunakan untuk melaksanakan pembangunan bagi kesejahteraan
masyarakat yang akhirnya harus dikorbankan untuk menyelesaikan konflik tersebut.
Dengan demikian, negara yang selalu diwarnai dengan konflik di dalamnya akan sulit
untuk mewujudkan kemajuan.

B. Alasan Perlunya Integrasi Nasional


1. Keberagaman suku bangsa
Alasan terbesar pertama yang menjadikan identitas nasional Indonesia sangat
diperlukan adalah karena kondisi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
sangat beragam dengan banyak suku bangsa di dalamnya. Setiap suku bangsa
memiliki bahasa, agama, kebudayaan tersendiri dan berbeda satu sama lain.
Keberagaman yang sangat tinggi tersebut menjadikannya ada identitas yang dapat
berfungsi sebagai pemersatu dari setiap penduduk suku bangsa sebagai warga
negara Indonesia. Banyaknya suku bangsa dapat menjadi tantangan dalam
menentukan karakteristik identitas nasional.

2. Menjadikan bangsa Indonesia memiliki jati diri


Jati diri setiap bangsa haruslah dimiliki sebagai pembeda dari bangsa lainnya.
Jati dir yang khas dalam identitas nasional tersebut menjadi bagian dari
pandangan hidup yang harus diperhatikan dalam tujuannya mencapai cita cita dan
tujuan sebuah negara secara bersama sama. Negara yang kuat harus memiliki jati
diri yang jelas dan berbeda dengan negara lainnya serta harus dapat ditunjukan
kepada dunia Internasional sebagai salah satu tujuan identitas nasional.
3. Tantangan jaman dan persaingan dunia internasional
Alasan perlunya identitas nasional di Indonesia adalah untuk menghadapi
tantangan jaman yang semakin dinamis dengan persaingan dunia internasional
yang sangat ketat. Negara yang tidak mampu mempertahankan identitas
nasionalnya akan sangat mudah terombang ambing dan goyah sehingga menjadi
kacau, bimbang, serta akan mengalami kesulitan dalam mencapai cita cita
bersama bangsa tersebut sebagai salah satu tujuan nasionalisme.

4. Pentingnya mempertahankan eksistensi bangsa


Persaingan dunia internasional sekarang ini memang tidak menimbulkan
perang dengan mudahnya namun tetap saja menjadi ancaman bagi negara yang
lemah untuk dapat takluk dalam pelukan negara kuat dalam hal ekonomi, politik,
hingga kebudayaan. Sebagai salah satu peran peran identitas nasional agar negara
Indonesia dapat mempertahankan eksistensinya di dunia internasional dan tetap
menjaga cita cita mulia bersama maka identitas nasional tersebut sangatlah
diperlukan.

5. Menumbuhkan rasa kebangaan setiap warga negara


Sebagai negara dengan penduduk terbesar salah satunya di dunia, Indonesia
membutuhkan sebuah identitas nasional yang jelas agar warganya dapat bangga
menjadi bagian dari bangsa besar tersebut. Kebangaan akan sebauh negara akan
menjadikan setiap penduduknya memiliki andil yang besar dalam membantu
mewujudkan cita cita dari bangsa tersebut serta mendorong untuk tetap dapat
menjaga keamanan dari berbagai macam ancaman yang dapat beresiko muncul
pada negara dengan jumlah penduduk yang besar seperti Indonesia.

C. Sumber Historis, Sosiologis, dan Politis Tentang Integrasi


Nasional
1. Perkembangan Sejarah Integrasi di Indonesia
Menurut Suroyo (2002), sejarah menjelaskan bahwa bangsa kita sudah
mengalami pembangunan integrasi sebelum negara Indonesia merdeka. Menurut
Suroyo, terdapat tiga model integrasi dalam sejarah perkembangan integrasi di
Indonesia, yaitu model integrasi imperium Majapahit, model integrasi Kolonial,
dan model integrasi nasional Indonesia.
 Model Integrasi Imperium Majapahit
 Model Integrasi Kolonial
 Model Integrasi Nasional Indonesia

2. Pengembangan Integrasi di Indonesia


Ada lima pendekatan atau cara bagaimana para pemimpin politik
mengembangkan integrasi bangsa.
 Adanya ancaman dari luar gaya politik kepemimpinan
 Kekuatan lembaga-lembaga politik
 Ideologi Nasional
 Kesempatan pembangunan ekonomi

D. Argumen Tentang Dinamika, dan Tantangan Integrasi Nasional


1. Dinamika Integrasi Nasional di Indonesia
Sejak kita bernegara tahun 1945, upaya membangun integrasi secaraterus-
menerus dilakukan.Terdapat banyak perkembangan dan dinamika dari integrasi
yang terjadi di Indonesia.Dinamika integrasi sejalan dengan tantangan zaman
waktu itu.Dinamika itu bisa kita contohkan:
 Integrasi Bangsa
 Integrasi Wilayah
 Integrasi Nilai
 Integrasi Elit Massa
 Integrasi Tingkah Laku

2. Tantangan dalam Membangun Integrasi


Dalam upaya mewujudkan integrasi nasional Indonesia, tantangan yang dihadapi
datang dari dimensi horizontal dan vertikal. Dalam dimensi horizontal, tantangan
yang ada berkenaan dengan pembelahan horizontal yang berakar pada perbedaan
suku, agama, ras, dan geografi.
Sedangkan dalam dimensi vertikal, tantangan yang ada adalah berupa celah
perbedaan antara elite dan massa, di mana latar belakang pendidikan kekotaan
menyebabkan kaum elite berbeda dari massa yang cenderung berpandangan
tradisional.Masalah yang berkenaan dengan dimensi vertikal lebih sering muncul ke
permukaan setelah berbaur dengan dimensi horizontal, sehingga hal ini memberikan
kesan bahwa dalam kasus Indonesia dimensi horizontal lebih menonjol daripada
dimensi vertikalnya.

E. Essensi dan Urgensi Integrasi Nasional


Masyarakat yang terintegrasi dengan baik merupakan harapan bagi setiap negara.
Sebab integrasi masyarakat merupakan kondisi yang sangat diperlukan bagi negara
untuk membangun kejayaan nasional demi mencapai tujuan yang diharapkan. Ketika
masyarakat suatu negara senantiasa diwarnai oleh pertentangan atau konflik, maka
akan banyak kerugian yang diderita, baik kerugian berupa fisik material seperti
kerusakan sarana dan prasarana yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat, maupun
kerugian mental spiritual seperti perasaan kekawatiran, cemas, ketakutan, bahkan juga
tekanan mental yang berkepanjangan.
Di sisi lain, banyak pula potensi sumber daya yang dimiliki oleh negara, yang
mestinya dapat digunakan untuk melaksanakan pembangunan bagi kesejahteraan
masyarakat, harus dikorbankan untuk menyelesaikan konflik tersebut. Dengan
demikian negara yang senantiasa diwarnai dengan konflik di dalamnya akan sulit
untuk mewujudkan kemajuan. Integrasi masyarakat yang sepenuhnya memang
sesuatu yang tidak mungkin diwujudkan, karena setiap masyarakat di samping
membawa potensi integrasi juga menyimpan potensi konflik atau pertentangan.
Namun apa pun kondisinya, integrasi masyarakat merupakan sesuatu yang sangat
dibutuhkan untuk membangun kejayaan bangsa dan negara, dan oleh karena itu perlu
senantiasa diupayakan. Kegagalan dalam mewujudkan integrasi masyarakat berarti
kegagalan untuk membangun kejayaan nasional, bahkan dapat mengancam
kelangsungan hidup bangsa dan negara yang bersangkutan.

Faktor-faktor yang memicu terjadinya pertentangan dalam masyarakat:

 Faktor Amarah, Amarahlah yang menyebabkan para warga desa melakukan


pembalasan kepada satu sama lainnya sehingga menimbulkan konflik.
 Faktor Biologis, adanya perkelahian atau bentrokan antar 2 desa atau warga yang
tidak dipengaruhi oleh gen keturunan orang tua. Karena itu apabila ada
perkelahian antar warga mereka hanya sebatas ikut-ikutan dan rasa solidaritas
saja.
 Faktor Kesenjangan Generasi
 Lingkungan,sangat mempengaruhi kejadian terhadap sesuatu yang dijadikan
ajang pembalasan dendam ketika ada kasus dahulu yang belum selesai.

Faktor faktor yang dapat memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa:


 Keutuhan dan kedaulatan wilayah negara dari Sabang sampai Merauke.
 Pancasila dan UUD 1945 sebagai acuan dasar dalam hidup bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
 Konsep wawasan nusantara dan ketahanan sebagai acuan operasional.
 Kekayaan budaya bangsa Indonesia termasuk hasil hasil pembangunan.

F. Simpulan Integrasi Nasional Indonesia


Integrasi nasional dapat dilihat dari dua dimensi, yaitu dimensi vertikal dan
dimensi horizontal. Dimensi vertikal dari integrasi adalah dimensi yang berkenaan
dengan upaya menyatukan persepsi, keinginan, dan harapan yang ada antara elite dan
massa atau antara pemerintah dan rakyat. Jadi integrasi vertikal merupakan upaya
mewujudkan integrasi dengan menjebatani perbedaan-perbedaan antara pemerintah
dan rakyat. Integrasi nasional dalam dimensi yang demikian biasa disebut dengan
integrasi politik. Sedangkan dimensi horisontal dari integrasi adalah dimensi yang
berkenaan dengan upaya mewujudkan persatuan di antara perbedaan-perbedaan yang
ada dalam masyarakat itu sendiri, baik perbedaan wilayah tempat tinggal, perbedaan
suku, perbedaan agama, perbedaan budaya dan perbedaan-perbedaan lainnya. Jadi
integrasi horisontal merupakan upaya mewujudkan integrasi dengan menjembatani
perbedaan antar kelompok dalam masyarakat. Integrasi nasional dalam dimensi ini
biasa disebut dengan integrasi teritorial.
Pengertian integrasi nasional mencakup dimensi vertikal maupun dimensi
horizontal. Dengan demikian persoalan integrasi nasional menyangkut keserasian
hubungan antara pemerintah dan rakyat, serta keserasian hubungan di antara
kelompok-kelompok dalam masyarakat dengan latar belakang perbedaan di
dalamnya. Dalam upaya mewujudkan integrasi nasional indonesia, tantangan yang di
hadapi datang dari keduanya. Dalam dimensi horizontal tantangan yang ada
berkenaan dengan pembelahan horizontal yang berakar pada perbedaan suku, agama,
ras, dan geografi. Sedangkan dalam dimensi vertikal tantangan yang ada adalah
berupa celah perbedaan antara elite dan massa, dimana latar belakang
pendidikan kekotaan menyebabkan kaum elite berbeda dari massa yang cenderung
berpandangan tradisional. Masalah yang berkenaan dengan dimensi vertikal lebih
sering muncul ke permukaan setelah berbaur dengan dimensi horizontal, sehingga
memberikan kesan bahwa dalam kasus indonesia dimensi horizontal lebih menonjol
dari pada dimensi vertikalnya. (Sjamsuddin, 1989:11).

G. Contoh-Contoh Praktik Kewarganegaraan


1. Persatuan dan Kesatuan
Perilaku: berteman dan menghormati teman yang berbeda suku bangsa dan agama
Dampak: terjalin persatuan dan kesatuan yang kuat
Solusi: mempererat hubungan persatuan dan kesatuan dengan pentas seni dari
bermacam-macam suku bangsa di kampung

2. Toleransi
Perilaku: tidak memilih-milih dalam berteman
Dampak: memiliki banyak teman
Solusi: mempererat pertemanan di masyarakat, sekolah, dan lingkungan sekitar

3. Gotong royong
Perilaku: kerja bakti di kampung untuk membersihkan lingkungan
Dampak: kampung menjadi bersih dan terawat
Solusi: kerja bakti di kampung dilakukan setiap sebulan sekali

Review Materi

PPT yang disajikan dan ditampilkan dari kelompok 3 yang berjudul Integrasi
Nasional lumayan baik, karena pada backgroundnya terlalu ramai sehingga sedikit
kesulitan dalam membaca dan memahami materi. Dan dari kerapian bisa dikatan tidak
terlalu rapi. Mungkin dari segi background dan kerapian hanya itu saja yang harus
perlu diperhatikan.
Selanjutnya pada bagian voice note saya tidak bisa memberikan kritik dan saran
dikarenakan kelompok 3 tidak mengirimnya ke whatsApp Group.

Anda mungkin juga menyukai