Gambar 1.0 Peta Yunani(kiri) dan Pulau Tinos(kanan) dengan situs Lakkos yang ditandai titik merah,
Sumber: T. Jakobitach, 2023
Masyarakat yang berada di pulau ini membudidayakan beberapa tanaman seperti gandum,
anggur dan juga zaitun. Masyarakat membudidayakan tanaman dengan lahan kering
dikarenakan curah hujan pada daerah tersebut tergolong rendah, mereka juga menggunakan
alat-alat pertanian sederhana. Berikut ini adalah denah dasar kompleks bangunan lahan
pertanian pada situs arkeologi Lakkos.
Gambar 1.2 Denah dasar kompleks bangunan lahan pertanian Lakkos,
Sumber: Ephorate of Antiquities of Cyclades
Gambar 1.5 Lukisan pada vas kuno yang menunjukkan Dionysus (Dewa Anggur) dikelilingi
oleh Satyr dan Maenad (Makhluk mitologi yang berhubungan dengan Dionysus)
Sumber: Media Storehouse
Selain pada penemuan situs penyimpanan pertanian, ditemukan juga sebuah lukisan pada vas
kuno yang menggambarkan seorang dewa dengan beberapa orang dan anggur disekitarnya.
Menurut mitologi Yunani yang masyarakat Yunani kuno percayai Dewa anggur atau
Dionysus pernah melalukan perjalanan panjang dan mengajari orang cara untuk menanam
anggur dan membuat anggur (wine). Masyarakat Yunani kuno mempercayai bahwa kebun-
kebun anggur yang ada pada tanah mereka pernah dikunjungi oleh Dionysus. Salah satunya
adalah kebun anggur di Attica (wilayah Athena), masyarakat mempercayai bahwa Dionysus
melakukan perjalanan ke Attica kemudian bertemu dengan Raja Ikarios yang kemudian
diajari oleh Dionysus cara menanam anggur.
Mengkonsumsi anggur bukanlah hal yang tabu di masyarakat, anggur sangat kental dengan
kehidupan Yunani kuno karena mengkonsumsi anggur merupakan salah satu ritual
keagamaan mereka(Sponde) dalam artian bahwa mengkonsumsi anggur merupakan sebuah
tindakan sakral. Dengan adaya kepercayaan masyarakat mengenai Dewa anggur serta
ditemukannya wadah anggur dapat diketahui bahwa masyarakat Yunani kuno melakukan
budidaya anggur untuk dikonsumsi, sebagai persembahan serta diperjual belikan. Tetapi
karena banyaknya produksi anggur sering kali anggur hanya dikonsumsi saja (tidak
melakukan pemujaan), Hippocrates (bapak kedokteran) mempercayai bahwa mengkonsumsi
anggur dapat menyebabkan umur manusia menjadi lebih lama. Hippocrates
merekomendasikan beberapa jenis anggur yang ia percayai memiliki banyak manfaat seperti
misalnya memperkuat imun tubuh dan sirkulasi darah dalam tubuh.
Gambar 1.6 Kylix (tembikar kuno) yang digunakan sebagai tempat untuk wadah penyajian
anggur dengan motif figur merah loteng oleh Epictetus menunjukkan Heracles membunuh
Busiris.
Sumber: Britannica
Kylix atau disebut dengan Kylikes adalah sebuah alat yang digunakan untuk wadah penyajian
anggur pada masa Yunani kuno, alat ini termasuk ke dalam salah satu bentuk tembikar kuno
yang memiliki fungsi sebagai wadah penyajian. Kylix memiliki motif yang berbeda beda
dengan makna yang berbeda pula, adanya motif ini membuat kylix terlihat mewah dan hal
tersebut berhubungan dengan harga jual dari alat tersebut. Alat ini banyak ditemukan pada
masa Yunani kuno karena banyak masyarakat yang menggunakan alat ini sebagai alat untuk
menyimpan anggur mereka.
2. Perdagangan Yunani Kuno
Perdagangan Yunani kuno memiliki beberapa bukti temuan arkeologi seperti misalnya adanya
lukisan pada tembikar, macam macam bentuk tembikar dan juga koin. Bukti temuan tersebut
semakin diperkuat dengan adanya kegiatan jual beli anggur yang dilakukan oleh masyarakat
Yunani kuno dan menyebar ke daerah sekitar Yunani.
Gambar 2.0 Amphorae Yunani kuno (salah satu barang dagangan penting)
Sumber: Study.com
Amphorae memiliki berbagai fungsi salah satunya adalah sebagai tempat untuk menyimpan
barang maupun makanan, Amphorae memiliki bentuk yang khas dengan menonjol dibagian
tengah dan bulatan dibawahnya sebagai tumpuan. Amphorae merupakan salah satu barang
berharga pada masa Yunani kuno karena barang ini tidak hanya diperjual belikan di daerah
Yunani kuno saja tetapi juga diperjual belikan keluar daerah Yunani kuno. Hal tersebut
menjadi bukti bahwa kegiatan perdagangan Yunani kuno sangat luas cakupannya. Masyarakat
Yunani kuno sudah mengenal ekspor dan impor, kegiatan ekspor mereka adalah mengekspor
tembikar, anggur dan juga zaitun yang pada saat itu menjadi salah satu keunggulan dari
Yunani kuno. Sedangkan kegiatan impor mereka adalah dengan mendatangkan bahan
makanan. Berikut ini adalah gambar dari Amphorae yang ditemukan pada bangkai kapal dan
telah diteliti oleh Brendan P. Foley dkk
lautan Aegina, koin ini diperkirakan digunakan pada abad 485-480 SM.
Gambar 2.4 Koin pulau Aegina yang menggambarkan penyu
Sumber: Asmolean Museum
3. Perindustrian Tembikar Yunani Kuno
Tembikar merupakan salah satu alat yang sangat populer pada masa Yunani kuno, selain
karena kegunaanya alat ini juga memiliki nilai seni yang cukup menarik. Tembikar
Yunani kuno memiliki motif yang beragam, mulai dari motif Dewa, makhluk mitologi
hingga kegiatan manusia yang dijadikan motif dari tembikar ini. Tidak hanya motifnya
yang beragam tetapi juga bentuknya juga beragam sesuai dengan fungsinya. Tembikar
kuno menjadi salah satu barang yang banyak diperjual belikan dan harga ekonomisnya
dapat dikatakan mahal tergantung motif dan ukurannya. Oleh karena itu perindustrian
tembikar banyak ditemukan di berbagai wilayah Yunani kuno karena banyak masyarakat
yang menggunakan alat ini, serta bahan baku yang digunakan mudah ditemukan di tanah
Yunani. Tembikar juga memiliki beberapa jenis yang berbeda, berikut ini adalah gambar
beberapa jenis tembikar Athena yang memiliki corak warna hitam dan merah
Gambar 3.0 Terracotta aryballos karya Gambar 3.1 Tembikar jenis lekythos Nearchos
Gambar 3.2 Tembikar jenis Krater Gambar 3.3 Tembikar jenis psykter
Sumber: The Metropolitan Museum of Art
Tembikar tersebut banyak ditemukan sekitar abad ke 4-5 SM dan dengan bentuknya yang
berbeda beda fungsi dari tembikar tersebut juga berbeda. Tembikar 3.0 atau tembikar dengan
jenis aryballos memiliki fungsi sebagai wadah minyak ataupun parfum, tembikar ini dibuat
oleh Nearchos seorang seniman yang aktif pada tahun 570 SM. Tembikar tidak hanya dibuat
oleh seorang seniman saja tetapi juga dibuat oleh masyarakat biasa, dalam bukunya yang
berjudul “Oeconomicus” karya Xenophon yang ditulis pada abad ke 4 SM ia menyebutkan
bahwa “Pembuat tembikar adalah salah satu kelompok pekerja yang paling penting di
Athena. Para pembuat tembikar membuat tembikar yang digunakan untuk berbagai
keperluan, termasuk penyimpanan, memasak, dan dekorasi.” Hal tersebut berarti bahwa tidak
hanya seorang seniman saja yang memiliki kemampuan dalam membuat tembikar tetapi
dalam pembuatan tembikar pada masa tersebut sudah ada para pekerja yang memiliki
kemampuan dalam membuat tembikar. Dalam bukunya yang berjudul “Oeconomicus”
Xenophon menuliskan bahwa setiap pembuat tembikar memiliki perannya masing-masing
seperti misalnya pembuat tembikar dan pelukis motif. Salah satu perindustrian tembikar yang
terkenal dan sering melalukan ekspor barang adalah perindustrian tembikar di Athena, produk
tembikar mereka sangat laku dipasaran hal tersebut dibuktikan dengan ditemukannya banyak
tembikar produksi Athena yang ditemukan di negara lain.
Gambar 3.4 Lekytos tanah putih yang ditemukan di Spanyol yang menggambarkan seorang
wanita yang tengah bersiap mengunjungi makam, wanita memegang persembahan
penguburan dan seorang pria memegang delima (lambang kematian)
Sumber: Museum J. Paul Getty
Gambar 1.0 Peta Yunani(kiri) dan Pulau Tinos(kanan) dengan situs Lakkos yang ditandai titik merah
Daftar Pustaka
Angelopoulou A. Dkk. (2023). The ancient farmstead at Lakkos (Kionia) on Tenos. An
interdisciplinary study. Journal of Archaeological Science: Reports 47
Foley, Brendan P. Dkk. (2012). Aspects of ancient Greek trade re-evaluated with amphora
DNA evidence. Journal of Archaeological Science: Reports 39
Sakoulas, Thomas. The Agora Of Athens. Ancient Greece.org. 21/11/2023.
(https://www.ancient-greece.org/archaeology/agora.html)
Sondarika, Wulan. (2021). Perkembangan Ilmu Pengetahuan di Yunani dari Abad Ke-3 SM,
8(1), hlm. 88.