Anda di halaman 1dari 12

Perekonomian Yunani Kuno

Oleh: Adinda Mella Amelia

1. Pertanian dan Budidaya Anggur Yunani Kuno


Masyarakat Yunani kuno memang tak menumpukan perekonomiannya pada sektor pertanian,
mengingat kualitas tanah Yunani pada saat itu tidak terlalu bagus dan berkualitas seperti tanah
yang ada pada daerah lainnya. Kegiatan bercocok tanam hanya dapat dilakukan pada
beberapa wilayah saja seperti pada lereng pegunungan, para colonus atau petani biasanya
menanam gandum atau anggur pada lereng tersebut (Wulan Sondarika, 2015). Adanya
kualitas tanah yang tidak memadai tidak menyebabkan masyarakat Yunani kuno tidak
melakukan pertanian, mereka benar-benar memanfaatkan lahan yang ada untuk bercocok
tanam dalam artian mereka memaksimalkan kualitas tanah yang ada walaupun hanya sedikit
tanah yang berkualitas. Kegiatan pertanian terjadi di beberapa wilayah di Yunani kuno, salah
satunya adalah wilayah pulau Tinos yang letaknya dikelilingi oleh laut.

Gambar 1.0 Peta Yunani(kiri) dan Pulau Tinos(kanan) dengan situs Lakkos yang ditandai titik merah,
Sumber: T. Jakobitach, 2023

Masyarakat yang berada di pulau ini membudidayakan beberapa tanaman seperti gandum,
anggur dan juga zaitun. Masyarakat membudidayakan tanaman dengan lahan kering
dikarenakan curah hujan pada daerah tersebut tergolong rendah, mereka juga menggunakan
alat-alat pertanian sederhana. Berikut ini adalah denah dasar kompleks bangunan lahan
pertanian pada situs arkeologi Lakkos.
Gambar 1.2 Denah dasar kompleks bangunan lahan pertanian Lakkos,
Sumber: Ephorate of Antiquities of Cyclades

Gambar 1.3 Model fotogrametri 3D ruangan yang terbuat dari batu,


Sumber: Ephorate of Antiquities of Cyclades
Pada gambar tersebut terdapat penomoran 1 sampai 10 dimana pada setiap nomor tersebut
mewakili sebuah ruangan atau tempat. Ruang 10 merupakan sebuah lorong untuk jalan
mengakses ruangan lainnya, sedangkan ruangan nomor 6-9 merupakan sebuah tempat
penyimpanan hasil panen yang tidak terdapat pintu sehingga dapat diakses melalui ruang
nomor 10. Ruang nomor 1-3 diketahui dijadikan tempat untuk menyiapkan makanan karena
ditemukannya meja batu rendah yang membentang sepanjang ruangan nomor 1 sedangkan
pada ruangan nomor 2-3 ditemukan perapian yang diasumsikan sebagai alat untuk memasak
makanan (A. Angelopoulou, 2023).
Gambar 1.4 Ditemukannya wadah memasak dalam keaadan rusak
Sumber: Ephorate of Antiquities of Cyclades

Gambar 1.5 Lukisan pada vas kuno yang menunjukkan Dionysus (Dewa Anggur) dikelilingi
oleh Satyr dan Maenad (Makhluk mitologi yang berhubungan dengan Dionysus)
Sumber: Media Storehouse
Selain pada penemuan situs penyimpanan pertanian, ditemukan juga sebuah lukisan pada vas
kuno yang menggambarkan seorang dewa dengan beberapa orang dan anggur disekitarnya.
Menurut mitologi Yunani yang masyarakat Yunani kuno percayai Dewa anggur atau
Dionysus pernah melalukan perjalanan panjang dan mengajari orang cara untuk menanam
anggur dan membuat anggur (wine). Masyarakat Yunani kuno mempercayai bahwa kebun-
kebun anggur yang ada pada tanah mereka pernah dikunjungi oleh Dionysus. Salah satunya
adalah kebun anggur di Attica (wilayah Athena), masyarakat mempercayai bahwa Dionysus
melakukan perjalanan ke Attica kemudian bertemu dengan Raja Ikarios yang kemudian
diajari oleh Dionysus cara menanam anggur.
Mengkonsumsi anggur bukanlah hal yang tabu di masyarakat, anggur sangat kental dengan
kehidupan Yunani kuno karena mengkonsumsi anggur merupakan salah satu ritual
keagamaan mereka(Sponde) dalam artian bahwa mengkonsumsi anggur merupakan sebuah
tindakan sakral. Dengan adaya kepercayaan masyarakat mengenai Dewa anggur serta
ditemukannya wadah anggur dapat diketahui bahwa masyarakat Yunani kuno melakukan
budidaya anggur untuk dikonsumsi, sebagai persembahan serta diperjual belikan. Tetapi
karena banyaknya produksi anggur sering kali anggur hanya dikonsumsi saja (tidak
melakukan pemujaan), Hippocrates (bapak kedokteran) mempercayai bahwa mengkonsumsi
anggur dapat menyebabkan umur manusia menjadi lebih lama. Hippocrates
merekomendasikan beberapa jenis anggur yang ia percayai memiliki banyak manfaat seperti
misalnya memperkuat imun tubuh dan sirkulasi darah dalam tubuh.
Gambar 1.6 Kylix (tembikar kuno) yang digunakan sebagai tempat untuk wadah penyajian
anggur dengan motif figur merah loteng oleh Epictetus menunjukkan Heracles membunuh
Busiris.
Sumber: Britannica

Kylix atau disebut dengan Kylikes adalah sebuah alat yang digunakan untuk wadah penyajian
anggur pada masa Yunani kuno, alat ini termasuk ke dalam salah satu bentuk tembikar kuno
yang memiliki fungsi sebagai wadah penyajian. Kylix memiliki motif yang berbeda beda
dengan makna yang berbeda pula, adanya motif ini membuat kylix terlihat mewah dan hal
tersebut berhubungan dengan harga jual dari alat tersebut. Alat ini banyak ditemukan pada
masa Yunani kuno karena banyak masyarakat yang menggunakan alat ini sebagai alat untuk
menyimpan anggur mereka.
2. Perdagangan Yunani Kuno
Perdagangan Yunani kuno memiliki beberapa bukti temuan arkeologi seperti misalnya adanya
lukisan pada tembikar, macam macam bentuk tembikar dan juga koin. Bukti temuan tersebut
semakin diperkuat dengan adanya kegiatan jual beli anggur yang dilakukan oleh masyarakat
Yunani kuno dan menyebar ke daerah sekitar Yunani.

Gambar 2.0 Amphorae Yunani kuno (salah satu barang dagangan penting)
Sumber: Study.com
Amphorae memiliki berbagai fungsi salah satunya adalah sebagai tempat untuk menyimpan
barang maupun makanan, Amphorae memiliki bentuk yang khas dengan menonjol dibagian
tengah dan bulatan dibawahnya sebagai tumpuan. Amphorae merupakan salah satu barang
berharga pada masa Yunani kuno karena barang ini tidak hanya diperjual belikan di daerah
Yunani kuno saja tetapi juga diperjual belikan keluar daerah Yunani kuno. Hal tersebut
menjadi bukti bahwa kegiatan perdagangan Yunani kuno sangat luas cakupannya. Masyarakat
Yunani kuno sudah mengenal ekspor dan impor, kegiatan ekspor mereka adalah mengekspor
tembikar, anggur dan juga zaitun yang pada saat itu menjadi salah satu keunggulan dari
Yunani kuno. Sedangkan kegiatan impor mereka adalah dengan mendatangkan bahan
makanan. Berikut ini adalah gambar dari Amphorae yang ditemukan pada bangkai kapal dan
telah diteliti oleh Brendan P. Foley dkk

Gambar 2.1 Amphorae yang ditemukan di bangkai kapal


Sumber: Brendan P. Foley, 2012
Dalam jurnal arkeologi yang berjudul “Aspects of ancient Greek trade re-evaluated with
amphora DNA evidence” yang diterbitkan pada tahun 2012 Foley dkk meneliti banyak
Amphorae yang ditemukan di beberapa bangkai kapal Yunani kuno pada abad ke 5 SM
hingga abad 3 SM. Amphorae tersebut ditemukan di dua daerah berbeda, Amphorae 1, 4, 5,
7, 8, 9 ditemukan di Corcyra atau corfu (Laut lonia), sedangkan Amphorae 2 dan 6 ditemukan
di Mende (pantai barat semenanjung Pallene di Halkidiki). Foley mengungkap bahwa isi dari
Amphorae yang ditemukan di bangkai kapal adalah anggur dan zaitun tetapi produk anggur
dan zaitun tersebut tidak murni atau telah terjadi pencampuran dengan tanaman lain yang
diidentifikasi bahwa campuran itu adalah mint, sage, oregano dan rosemary yang memiliki
kandungan antibiotik dan antijamur sehingga tujuan dari dicampurkannya rempah rempah
tersebut adalah sebagai pengawet agar produk anggur dan zaitun tetap pada kualitas
terbaiknya pada saat akan diekspor ke negara lain (Foley B. P, 2012). Hal tersebut semakin
memperkuat bukti bahwa masyarakat Yunani kuno sangat maju dalam bidang perdagangan,
terlebih lagi mereka sudah mengenal ekspor dan impor barang. Kegiatan perdagangan ekspor
dan impor tersebut diketahui dilakukan dengan wilayah Italia selatan dan Sisilia yang secara
budaya dan ekonomi sangat erat dengan beberapa kota Yunani kuno. Para pelaut yang
melakukan ekspor dan impor barang menggunakan jalur laut mediterania, para pelaut tersebut
menciptakan jalur-jalur perdagangan sendiri sehingga menciptakan jaringan perdagangan
yang sangat kompleks. Selain melakukan kegiatan ekspor dan impor barang masyarakat
Yunani kuno juga melakukan perdagangan antar masyarakat, mereka melalukan perdagangan
di suatu tempat yang disebut dengan Agora (Αγορά). Agora adalah salah satu bukti tempat
umum yang diasumsikan sebagai tempat berkumpulnya para pedagang, Agora terletak di Athena lebih
tepatnya di lereng barat laut Acropolis. Dalam bahasa Yunani modern Agora berarti pasar, selain itu
telah ditemukan beberapa tembikar Yunani kuno yang ada di sekitar Agora. Tempat ini digunakan
sebagai tempat umum pada abad ke-6 SM, Agora telah mengalami pembangunan dan peruntuhan
berkali kali.

Gambar 2.2 Agora dan Kuil Hephaestus di Athena


Sumber: Thomas Sakoulas
Gambar 2.3 Koin Yunani kuno bergambarkan Dewi Athena dan burung hantu serta huruf
Yunani kuno untuk Athena dan juga buah zaitun
Sumber: Asmolean Museum
Koin merupakan salah satu alat tukar yang digunakan oleh masyarakat Yunani kuno, koin
pada masa Yunani kuno memiliki bentuk dan motif yang berbeda. Desain koin tersebut sangat
populer dengan desain burung hantu yang dipercayai adalah burung suci pada masa itu.
Masyarakat Yunani kuno tidak menuliskan nilai pada koin tersebut, nilai ditentukan dari berat
dan bahan baku pembuatannya, koin yang terbuat dari emas bernilai lebih daripada koin dari
perunggu dan juga perak. Masyarakat Yunani kuno tidak hanya menggunakan koin sebagai
alat tukar tetapi juga sebagai sebagai media yang digunakan untuk menggambarkan
bagaimana kehidupan Yunani kuno pada zaman dahulu. Awal mula dibuatnya koin perak
terjadi di pulau Aegina, pulau tersebut banyak diisi oleh pedagang dan dengan adanya koin
tersebut membuat kegiatan perdagangan mereka menjadi lebih simpel dan mudah. Koin yang
populer di pulau Aegina adalah koin bergambarkan penyu yang menjadi simbol kekuatan

lautan Aegina, koin ini diperkirakan digunakan pada abad 485-480 SM.
Gambar 2.4 Koin pulau Aegina yang menggambarkan penyu
Sumber: Asmolean Museum
3. Perindustrian Tembikar Yunani Kuno
Tembikar merupakan salah satu alat yang sangat populer pada masa Yunani kuno, selain
karena kegunaanya alat ini juga memiliki nilai seni yang cukup menarik. Tembikar
Yunani kuno memiliki motif yang beragam, mulai dari motif Dewa, makhluk mitologi
hingga kegiatan manusia yang dijadikan motif dari tembikar ini. Tidak hanya motifnya
yang beragam tetapi juga bentuknya juga beragam sesuai dengan fungsinya. Tembikar
kuno menjadi salah satu barang yang banyak diperjual belikan dan harga ekonomisnya
dapat dikatakan mahal tergantung motif dan ukurannya. Oleh karena itu perindustrian
tembikar banyak ditemukan di berbagai wilayah Yunani kuno karena banyak masyarakat
yang menggunakan alat ini, serta bahan baku yang digunakan mudah ditemukan di tanah
Yunani. Tembikar juga memiliki beberapa jenis yang berbeda, berikut ini adalah gambar

beberapa jenis tembikar Athena yang memiliki corak warna hitam dan merah
Gambar 3.0 Terracotta aryballos karya Gambar 3.1 Tembikar jenis lekythos Nearchos
Gambar 3.2 Tembikar jenis Krater Gambar 3.3 Tembikar jenis psykter
Sumber: The Metropolitan Museum of Art

Tembikar tersebut banyak ditemukan sekitar abad ke 4-5 SM dan dengan bentuknya yang
berbeda beda fungsi dari tembikar tersebut juga berbeda. Tembikar 3.0 atau tembikar dengan
jenis aryballos memiliki fungsi sebagai wadah minyak ataupun parfum, tembikar ini dibuat
oleh Nearchos seorang seniman yang aktif pada tahun 570 SM. Tembikar tidak hanya dibuat
oleh seorang seniman saja tetapi juga dibuat oleh masyarakat biasa, dalam bukunya yang
berjudul “Oeconomicus” karya Xenophon yang ditulis pada abad ke 4 SM ia menyebutkan
bahwa “Pembuat tembikar adalah salah satu kelompok pekerja yang paling penting di

Athena. Para pembuat tembikar membuat tembikar yang digunakan untuk berbagai
keperluan, termasuk penyimpanan, memasak, dan dekorasi.” Hal tersebut berarti bahwa tidak
hanya seorang seniman saja yang memiliki kemampuan dalam membuat tembikar tetapi
dalam pembuatan tembikar pada masa tersebut sudah ada para pekerja yang memiliki
kemampuan dalam membuat tembikar. Dalam bukunya yang berjudul “Oeconomicus”
Xenophon menuliskan bahwa setiap pembuat tembikar memiliki perannya masing-masing
seperti misalnya pembuat tembikar dan pelukis motif. Salah satu perindustrian tembikar yang
terkenal dan sering melalukan ekspor barang adalah perindustrian tembikar di Athena, produk
tembikar mereka sangat laku dipasaran hal tersebut dibuktikan dengan ditemukannya banyak
tembikar produksi Athena yang ditemukan di negara lain.
Gambar 3.4 Lekytos tanah putih yang ditemukan di Spanyol yang menggambarkan seorang
wanita yang tengah bersiap mengunjungi makam, wanita memegang persembahan
penguburan dan seorang pria memegang delima (lambang kematian)
Sumber: Museum J. Paul Getty

Gambar 1.0 Peta Yunani(kiri) dan Pulau Tinos(kanan) dengan situs Lakkos yang ditandai titik merah

Gambar 1.2 Denah dasar kompleks bangunan lahan pertanian Lakkos


Gambar 1.3 Model fotogrametri 3D ruangan yang terbuat dari batu
Gambar 1.4 Ditemukannya wadah memasak dalam keaadan rusak
Gambar 1.5 Lukisan pada vas kuno yang menunjukkan Dionysus (Dewa Anggur) dikelilingi
oleh Satyr dan Maenad (Makhluk mitologi yang berhubungan dengan Dionysus)
Gambar 1.6 Kylix (tembikar kuno) yang digunakan sebagai tempat untuk wadah penyajian
anggur dengan motif figur merah loteng oleh Epictetus menunjukkan Heracles membunuh
Busiris.
Gambar 2.0 Amphorae Yunani kuno (salah satu barang dagangan penting)
Gambar 2.1 Amphorae yang ditemukan di bangkai kapal
Gambar 2.2 Agora dan Kuil Hephaestus di Athena
Gambar 2.3 Koin Yunani kuno bergambarkan Dewi Athena dan burung hantu serta huruf
Yunani kuno untuk Athena dan juga buah zaitun
Gambar 2.4 Koin pulau Aegina yang menggambarkan penyu
Gambar 3.0 Terracotta aryballos karya
Gambar 3.1 Tembikar jenis lekythos Nearchos
Gambar 3.2 Tembikar jenis Krater
Gambar 3.3 Tembikar jenis psykter
Gambar 3.4 Lekytos tanah putih yang ditemukan di Spanyol yang menggambarkan seorang
wanita yang tengah bersiap mengunjungi makam, wanita memegang persembahan
penguburan dan seorang pria memegang delima (lambang kematian)

Daftar Pustaka
Angelopoulou A. Dkk. (2023). The ancient farmstead at Lakkos (Kionia) on Tenos. An
interdisciplinary study. Journal of Archaeological Science: Reports 47
Foley, Brendan P. Dkk. (2012). Aspects of ancient Greek trade re-evaluated with amphora
DNA evidence. Journal of Archaeological Science: Reports 39
Sakoulas, Thomas. The Agora Of Athens. Ancient Greece.org. 21/11/2023.
(https://www.ancient-greece.org/archaeology/agora.html)
Sondarika, Wulan. (2021). Perkembangan Ilmu Pengetahuan di Yunani dari Abad Ke-3 SM,
8(1), hlm. 88.

Anda mungkin juga menyukai