Prosedur Gawat Darurat
Prosedur Gawat Darurat
XXXX
1. Tujuan
Prosedur ini digunakan untuk memberikan panduan dalam melakukan penilaian bahaya berupa
keselamatan, kesehatan, lingkungan dan aspek potensial lain seperti keamanan, sosial dan risiko
kgiatan logistik serta menentukan pengendalian dari dampak yang ditimbulkan.
2. Ruang Lingkup
Prosedur ini berlaku bagi seluruh bagian terkait yang ada di PT. M dari kegiatan operasi yang dapat
menimbulkan bahaya potensial dan Risiko K3.
3. Referensi
1) OHSAS 18001:2007, Klausul 4.3.1 Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Penentuan Pengendalian
Risiko
2) Pedoman Sistem Manajemen Mutu dan K3 PT. M.
1.3. Lingkungan
a) Kimia : Spill Bahan Kimia B3 mencemari lingkungan
6. Penilaian Risiko K3
1.4. Penilaian risiko dilakukan setelah identifikasi bahaya dengan mempergunakan formulir
Identifikasi Bahaya, HIRADC, Penilaian dan Pengendalian Risiko K3.
1.5. Dalam menentukan penilaian risiko sesuai formulir harus melengkapi:
a) Bobot Konsekuensi/ Keparahan adalah bobot nilai perkiraan konsekuensi/ keparahan dari
kerugian/ kecelakaan yang timbul.
b) Bobot Kemungkinan Terjadi adalah bobot nilai perkiraan seberapa besar kemungkinan
kejadian tersebut dapat terjadi.
c) Nilai risiko adalah kombinasi antara konsekuensi/ keparahan dengan kemungkinan terjadi.
d) Kategori Risiko adalah penentuan tingkat risiko yang ditimbulkan.
1.6. Setelah penilaian risiko, harus dilakukan penentuan peraturan dan persyaratan K3 yang sesuai
dengan potensi bahaya yang teridentifikasi.
PT. XXXX
7. Pengendalian Risiko K3
1.7. Pengendalian risiko ditentukan dengan mempertimbangkan peraturan dan persyaratan K3 dan
bila tidak ada peraturan/persyaratan K3 yang terkait maka tindakan pengendalian dapat
mempertimbangkan kategori risiko yang ada.
1.8. Hirarki rencana pengendalian risiko, sebagai berikut:
a) Eliminasi adalah suatu cara untuk menghilangkan kegiatan/proses yang menimbulkan
potensi-potensi bahaya.
b) Subtitusi adalah menggantikan proses/peralatan/fasilitas dengan yang mempunyai potensi
bahaya lebih kecil.
c) Pengendalian Teknik (Engineering Control) adalah merubah atau menambah sarana fisik/
fasilitas untuk mengurangi risiko yang ada.
d) Administratif adalah membuat/ merubah aturan seperti instruksi kerja, rambu-rambu dan
rotasi jam kerja, pelatihan, sosialisasi dsb.
e) Alat Pelindung Diri digunakan untuk melengkapi keempat cara pengendalian risiko di atas.
1.9. Status pengendalian risiko perlu dipastikan ada tidaknya pengendalian risiko yang sudah
dilakukan, jika belum ada dapat dibuat program K3.