Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 2

LAB PAJAK PENGHASILAN II (PAJA3353)

NAMA MAHASISWA : DIMAS WISNU AJIE SAPUTRA


NIM : 044942963

1. Berikut ini adalah daftar aktiva tetap yang dimiliki oleh PT Maju Bersama per 31 Desember
2021:
Jenis Aktiva Tanggal Perolehan Harga Perolehan

Gedung 10 Maret 2018 5.000.000.000

Mesin 08 Mei 2018 700.000.000

Furniture 16 Juli 2020 185.000.000

Komputer 04 Maret 2019 75.000.000

Mobil box 15 Juni 2010 180.000.000

Keterangan :

• Seluruh aktiva tetap disusutkan dengan menggunakan metode saldo garis lurus.
• Secara Ketentuan Perpajakan, Mesin dan mobil box dikategorikan ke kelompok II bukan
bangunan. Sedangkan Furniture dan Komputer dikategorikan ke kelompok I bukan bangunan.
Khusus untuk Gedung dikategorikan ke Bangunan kelompok Permanen.

Instruksi :

Berdasarkan keterangan diatas, hitung penyusutan secara pajak PT Maju Bersama Tahun 2021!
JAWABAN:

Gedung (Bangunan kelompok Permanen):


- Harga Perolehan: Rp 5.000.000.000
- Tanggal Perolehan: 10 Maret 2018
- Usia Ekonomis (dalam tahun): 2021 - 2018 + 1 = 4 tahun
- Penyusutan Tahunan: Harga Perolehan / Usia Ekonomis = Rp 5.000.000.000 / 4 = Rp
1.250.000.000 per tahun
Penyusutan akuntansi tahun 2021: Rp 1.250.000.000
Penyusutan fiskal tahun 2021: Penyusutan akuntansi dapat digunakan untuk tujuan
perpajakan jika perusahaan menggunakan metode penyusutan yang sama.

Mesin (Kelompok II bukan bangunan):

- Harga Perolehan: Rp 700.000.000


- Tanggal Perolehan: 18 Mei 2018
- Usia Ekonomis (dalam tahun): 2021 - 2018 + 1 = 4 tahun
- Penyusutan Tahunan: Harga Perolehan / Usia Ekonomis = Rp 700.000.000 / 4 = Rp
175.000.000 per tahun
- Penyusutan akuntansi tahun 2021: Rp 175.000.000
Penyusutan fiskal tahun 2021: Penyusutan akuntansi dapat digunakan untuk tujuan
perpajakan jika perusahaan menggunakan metode penyusutan yang sama.

Furniture (Kelompok I bukan bangunan):


- Harga Perolehan: Rp 185.000.000
- Tanggal Perolehan: 16 Juli 2020
- Usia Ekonomis (dalam tahun): 2021 - 2020 + 1 = 2 tahun
- Penyusutan Tahunan: Harga Perolehan / Usia Ekonomis = Rp 185.000.000 / 2 = Rp
92.500.000 per tahun
- Penyusutan akuntansi tahun 2021: Rp 92.500.000
Penyusutan fiskal tahun 2021: Penyusutan akuntansi dapat digunakan untuk tujuan perpajakan
jika perusahaan menggunakan metode penyusutan yang sama.
Komputer (Kelompok I bukan bangunan):

- Harga Perolehan: Rp 75.000.000


- Tanggal Perolehan: 04 Maret 2019
- Usia Ekonomis (dalam tahun): 2021 - 2019 + 1 = 3 tahun
- Penyusutan Tahunan: Harga Perolehan / Usia Ekonomis = Rp 75.000.000 / 3 = Rp
25.000.000 per tahun
- Penyusutan akuntansi tahun 2021: Rp 25.000.000
Penyusutan fiskal tahun 2021: Penyusutan akuntansi dapat digunakan untuk tujuan perpajakan
jika perusahaan menggunakan metode penyusutan yang sama.

Mobil box (Kelompok II bukan bangunan):

- Harga Perolehan: Rp 180.000.000


- Tanggal Perolehan: 15 Juni 2019
- Usia Ekonomis (dalam tahun): 2021 - 2019 + 1 = 3 tahun
- Penyusutan Tahunan: Harga Perolehan / Usia Ekonomis = Rp 180.000.000 / 3 = Rp
60.000.000 per tahun
- Penyusutan akuntansi tahun 2021: Rp 60.000.000

2. Perusahaan melakukan revaluasi aktiva tetap per tanggal 31 Juli 2021 dan kemudian
mendapat surat keputusan persetujuan dari Direktur Jenderal Pajak, Nilai sisa buku fiskal
aktiva tetap per 31 Juli 2021 (sebelum revaluasi) sebesar Rp 6,700.000.000,-Nilai aktiva
tetap setelah revaluasi sebesar Rp 8.350.000.000,-.

Instruksi:
Tentukan Perlakuan PPh atas revaluasi aktiva tetap tersebut!

JAWABAN:

Revaluasi aset merupakan penilaian kembali atas aset tetap yang dimiliki oleh perusahaan,
yang dilakukan dikarenakan adanya kenaikan ataupun penurunan nilai aset tetap di pasaran
sehingga nominal aset tetap dalam laporan keuangan menjadi tidak wajar. Pajak Penghasilan
(PPh) Pasal 19 merupakan pajak yang dipungut atas penilaian aset tetap yang ketika dinilai
kembali terdapat selisih untung dan/atau harga beli untuk saat ini jauh lebih murah
dibandingkan nilai pasarannya. Sebagaimana yang dimaksud dengan penilaian, yang mana
dapat diartikan sebagai revaluasi. Secara umum, penilaian kembali atau revaluasi pada PPh
Pasal 19 dilakukan atas aset tetap atau aktiva tetap yang mengacu pada aset berwujud dalam
jangka panjang yang digunakan sebagai operasi bisnis. Penilaian aset tetap ini dilakukan
apabila nilai dari aset tetap sudah tidak mendeskripsikan nilai wajar. Hasil dari penilaian atau
revaluasi aset tetap tentunya memiliki dampak yang cukup positif bagi setiap perusahaan.
Dengan demikian, perusahaan pada contoh soal nomor 2 akan dikenakan PPh Pasal 19
dengan tarif sebesar 10% atas selisih lebih atau untung dalam penilaian kembali aset tetap
perusahaan di atas nilai sisa buku fiskal semula.

Selisih nilai aktiva:

Rp 8.350.000.000,-. - Rp 6,700.000.000  Rp 1.650.000

Jadi PPh 19 yang dikenakan:

10% x Rp 1.650.000 = Rp 165.000,00

Anda mungkin juga menyukai