Anda di halaman 1dari 3

IKATAN KONSULTAN PAJAK INDONESIA

Cabang Bekasi
Mata ujian : Akuntansi Pajak
Kelas : Batch - 1
Instruktur : Daryl Novhiandy
Hari/tanggal : Kamis, 14 September 2022
Waktu : 150 menit (2,5 jam)
Sifat : Open Book

PT ABC merupakan pedagang besar alat-alat Elektronik, didirikan pada awal tahun 2010 dan telah
mempunyai NPWP serta terdaftar sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP) sejak tahun tersebut.
Tahun buku perusahaan dimulai 1 Januari dan ditutup 31 Desember. Sejak tahun 2010 sampai
tahun 2020, perusahaan sudah memperoleh laba dan membayar PPh Pasal 25 dan PPh Pasal 29
sesuai dengan ketentuan pajak yang berlaku.
Tahun buku 2021, perusahaan mengakui pendapatan sebesar Rp.51.395.000.000 yang meliputi
pendapatan penjualan dan penghasilan luar usaha lainnya dengan laba komersial sebelum pajak
sebesar Rp.12.749.337.500. Adapun data pembayaran PPh tahun 2021 sebagai berikut:

Jenis Pajak Dasar Pengenaan Pajak PPh


PPh Pasal 21 Rp 5.900.000.000 Rp 135.500.000
PPh Pasal 22 Impor Rp 1.000.000.000 Rp 25.000.000
PPh Pasal 22 Bendahara Rp 16.000.000.000 Rp 192.000.000
PPh Persewaan Tanah dan Bangunan Rp 40.000.000 Rp 4.000.000
PPh Hadiah undian Rp 3.000.000.000 Rp 750.000.000
PPh Deposito Rp 25.000.000 Rp 5.000.000
PPh Penjualan saham di bursa Rp 100.000.000 Rp 100.000
PPh Pasal 25 Rp2.600.000.000

Berikut adalah informasi atas pos-pos (perkiraan) pada tahun buku 2021 untuk dianalisis berdasar
akuntansi pajak untuk tujuan memperoleh laba fiskal:
1. Deposito

Perusahaan menerima kas dari pendapatan bunga deposito (net of tax) sebesar
Rp20.000.000. Pajak atas penghasilan bunga deposito telah diakui sebagai biaya.
Penghasilan bunga deposito tersebut berasal dari Deposito Rupiah dan Deposito dalam US
dollar. Khusus untuk deposito dalam dollar sebesar US$ 20.000,00 terjadi peningkatan nilai
pokok karena perubahan kurs dari US$1=Rp14.000 menjadi US$1 = Rp14.500 per 31
Desember. Perusahaan telah mengakui dan mencatat kenaikan kurs tersebut sebagai
penghasilan pada akhir tahun dengan menganut kurs tengah BI secara taat azas.
2. Investasi sementara dalam saham (Marketable Securities)

Selain aktivitas operasional, perusahaan juga, atas dana yang idle, melakukan investasi
sementara dengan membeli saham PT. BCA sebanyak 200.000 lembar dan diperoleh dengan
harga keseluruhan sebesar Rp200.000.000. Sebagian investasi tersebut yaitu sebesar 40%

1
dijual di Bursa Efek Indonesia dengan memperoleh keuntungan (gain) Rp20.000.000 (belum
termasuk pajak). Keuntungan atas investasi tersebut telah dicatat sebagai pendapatan lain-
lain dan pajak atas penjualan saham tersebut oleh perusahaan dicatat sebagai beban
(expenses). Sisa inventasi di neraca per tanggal 31 Desember 2021 dinilai berdasar harga
terendah antara harga perolehan dan harga pasar. Harga pasar investasi per tanggal neraca
adalah Rp105.000.000.

3. Piutang Usaha

Kebijakan pencadangan piutang diterapkan berdasar umur piutang. Setiap akhir tahun
perusahaan mendebit biaya piutang tak tertagih dan mengkreditkan cadangan piutang tak
tertagih. Sampai dengan awal tahun 2021, akumulasi pencadangan piutang adalah sebesar
Rp270.000.000. Pada bulan Juli 2021, karena situasi dan kondisi yang tak dapat dihindari,
dihapuskan piutang sebesar Rp75.000.000. Prosedur penghapusan piutang telah dilakukan
sesuai dengan ketentuan pajak dan mendapat persetujuan KPP. Akumulasi pencadangan
piutang tak tertagih berdasar umur piutang sampai dengan 31 Desember 2021 adalah
Rp295.000.000.

4. Persediaan

Kebijakan penilaian persediaan akhir secara komersial menggunakan metode LIFO.


Komposisi barang dagang dan harganya adalah sebagai berikut:

Keterangan Kuantitas Harga perUnit


Persediaan awal 100.000 unit Rp 700.000
Penjualan 30.000 unit Rp1.000.000
Pembelian 20.000 unit Rp 800.000
Penjualan 50.000 unit Rp1.000.000
Penilaian persediaan akhir untuk tujuan pajak menggunakan metode FIFO.

5. Aktiva Tetap Berwujud

Biaya depresiasi sebesar Rp100.000.000 merupakan pembebanan depresiasi aktiva tetap


yang tidak jelas metode dan perhitungannya. Hal ini disebabkan akun tersebut dihitung oleh
siswa SMK yang sedang magang diperusahaan dan belum mengetahui cara perhitungan
depresiasi. Data aktiva tetap perusahaan sebagai berikut:

Jenis Aktiva Tanggal Harga Masa


Perolehan Perolehan (Rp) Manfaat
Peralatan Kantor (A) 01-04-2007 120.000.000 4 tahun
Peralatan Kantor (B) 01-04-2009 60.000.000 4 tahun
Peralatan Toko 01-01-2007 40.000.000 4 tahun
Truk 01-07-2008 1.200.000.000 8 tahun
Bangunan 01-10-1980 33.600.000 20 tahun
Permanen

Dokumen peruahaan menyatakan bahwa untuk keperluan perpajakan, perusahaan memilih


menggunakan metode saldo menurun sebagai dasar perhitungan depresiasi (kecuali untuk
aktiva bangunan menggunakan metode garis lurus).

2
Mutasi aktiva tetap selama tahun 2021:
1) Peralatan kantor (jenis A) dijual tanggal 1 April 2021 dengan harga pasar wajar sebesar
Rp. 20.000.000.
2) Peralatan toko dijual tanggal 1 Oktober 2021 dengan harga pasar wajar dan
memperoleh keuntungan (gain) komersial sebesar Rp. 2.000.000.
3) Keuntungan (kerugian) dari mutasi aktiva tetap telah diakui dalam laba komersil.

6. Sewa Gudang

Sewa gudang sebesar Rp300 juta dibayar dimuka kepada PT. Qiu terhitung 1 Januari 2019
sampai dengan tanggal 31 Desember 2021. Perusahaan telah membebankan sewa setiap
tahun secara garis lurus.

7. Dividen

Perusahaan telah mencatat penghasilan deviden sebesar Rp75.000.000 yang berasal dari
penyertaan modal pada PT Cahaya (WPDN) dengan nilai penyertaan 26% dari modal yang
disetor oleh PT Cahaya.

8. Gaji

Perusahaan telah membebankan gaji dalam laporan laba-rugi komersial sebesar


Rp4.900.000.000. Dalam jumlah tersebut termasuk PPh Pasal 21 sebesar Rp21.500.000 yang
ditanggung perusahaan.

9. Pajak Masukan PPN

Tercatat beberapa faktur pajak yang cacat (tidak memenuhi kreteria pasal 13 ayat 5 UU PPN)
sebesar Rp650.000.000 telah dicatat dilaporkan sebagai bahan dalam laporan laba-rugi
komersial.

10. Sanksi Administrasi

Denda bunga atas keterlambatan membayar PPh Pasal 25 sebesar Rp5.500.000 telah dicatat
dan dibebankan dalam laporan laba-rugi komersial.

Diminta:
1) Melalui mekanisme koreksi fiskal, hitung laba (rugi) fiskal PT ABC untuk tahun Fiskal 2021!
(Poin 50)
2) Hitung Pajak Kini (current tax) tahun 2021, dan nilai aset pajak kini (current tax asset) atau
kewajiban pajak kini (current tax liability)! (Poin 25)
3) Buat jurnal dan penyajiannya pada Laporan Laba-Rugi Komersial PT ABC! (Poin 25)

Anda mungkin juga menyukai