Anda di halaman 1dari 38

KERANGKA ACUAN KERJA

KOORDINASI, SINGKRONISASI DAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN SUMBER


DAYA INDUSTRI - Peningkatan Kompetensi IKM Pangan Olahan (Kue Kering)
UPT INDUSTRI PANGAN, OLAHAN DAN KEMASAN DINAS PERINDUSTRIAN,
PERDAGANGAN, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH
PROVINSI RIAU

I. LATAR BELAKANG

Industri Kecil Menengah atau yang biasa disebut dengan IKM adalah aktivitas
produksi berbagai jenis barang yang digunakan dalam kehidupan manusia sehari-hari.
Produk yang dihasilkan dalam Industri Kecil Menengah akan tersalurkan dengan baik
jika didukung oleh kemudahan sistem distribusi, yang dilakukan oleh para pelaku
UKM. Tanpa adanya dukungan yang baik, para pelaku IKM tentu akan mendapatkan
kesulitan dalam memasarkan produk industri yang dijalaninya.
Dalam Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 64/M-IND/PER/7/2016,
dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan:
1. Industri adalah seluruh bentuk kegiatan ekonomi yang mengolah bahan baku dan/
atau memanfaatkan sumber daya industri sehingga menghasilkan barang yang
mempunyai nilai tambah atau manfaat lebih tinggi, termasuk jasa industri.
2. Tenaga Kerja adalah tenaga kerja tetap yang menerima atau memperoleh
penghasilan dalam jumlah tertentu secara teratur.
3. Nilai investasi adalah nilai tanah, bangunan, mesin, peralatan, sarana dan
prasarana, tidak termasuk modal kerja yang digunakan untuk melakukan kegiatan
Industri.
Sementara, kegiatan usaha Industri meliputi industri kecil, industri menengah,
dan industri besar, yang ditetapkan berdasarkan jumlah Tenaga Kerja dan/ atau Nilai
Investasi.
Pengembangan usaha kecil sebagai basis usaha ekonomi kerakyatan
merupakan salah satu langkah strategis yang perlu ditindaklanjuti dengan langkah
nyata. Sektor makanan seperti Pangan Olahan (Kue Kering) pada saat ini mengalami
peningkatan penjualan dan banyak dipesan baik secara delivery ataupun online.
Kue kering ialah camilan yang lumayan digemari oleh masyarakat dari anak
kecil hingga orang dewasa, diketahui bahwa kue kering memiliki rasa yang manis dan
tekstur yang rapuh, kue kering pada umumnya mampu disimpan sampai waktu yang
cukup lama. Selain itu, cara pembuatannya juga sangat mudah.
Perkembangan usaha Pangan Olahan (Kue Kering) merupakan bisnis yang
cukup menjanjikan karena kue kering bisa dijadikan snack rapat, oleh-oleh bahkan
saat ini sudah dijadikan buah tangan dari tamu yang hajatan pada acara-acara besar
lainnya.
Upaya meningkatkan kualitas produksi kue kering dapat dilakukan dengan
cara memberikan pembinaan terhadap IKM melalui peningkatan pengetahuan dan
keterampilan untuk mendapatkan ide-ide inovasi yang melahirkan Pangan Olahan
(Kue Kering) yang sehat, memiliki bermacam-macam bentuk dan beraneka rasa.
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan menengah
Provinsi Riau berdasarkan Peraturan Gubernur Riau Nomor 59 Tahun 2019
mempunyai kewajiban untuk melakukan pembinaan dan pemberdayaan masyarakat
dalam meningkatkan kompetensi IKM yang ada di Provinsi Riau. Permasalahan yang
mendasar bagi IKM provinsi Riau saat ini rendahnya pengetahuan dan keterampilan
pelaku IKM yang mengakibatkan rendahnya kreatifitas dalam berinovasi dalam usaha.
Upaya meningkatkan kualitas produksi kue kering dapat dilakukan dengan
cara memberikan pembekalan terhadap IKM melalui peningkatan pengetahuan dan
keterampilan untuk mendapatkan ide-ide inovasi yang melahirkan kue kering
beraneka bahan seperti bahan yang menggunakan tepung terigu, tepung beras,
tepung sagu, tepung tapioka, tepung mokaf dan sebagainya menjadi aneka pilahan
kue kering bagi konsumen. Salah satu bentuk pembinaannya adalah melalui kegiatan
Peningkatan Kompetensi IKM Pangan Olahan (Kue Kering) yang diselenggarakan oleh
UPT Industri Pangan, Olahan dan Kemasan Dinas Perindustrian, Perdagangan,
Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Riau,
Selain itu diharapkan setelah mengikuti kegiatan Peningkatan Kompetensi
IKM Pangan Olahan (Kue Kering) para pelaku usaha dapat mengukur kemampuan
serta melatih kemampuan untuk menghasilkan produk industri pangan yang sehat,
beraneka bentuk, rasa dan bisa bersaing di pasaran sehingga memiliki nilai tambah
lebih bagi pelaku usaha serta membuka peluang kerja bagi masyarakat lainnya.
Kegiatan Peningkatan Kompetensi IKM Pangan Olahan (Kue Kering) ini
dilaksanakan di Pekanbaru tepatnya pada UPT Industri Pangan Olahan dan Kemasan
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi
Riau Pekanbaru, peserta berasal dari Kota Pekanbaru dengan jumlah peserta 40
(empat puluh) orang yang terdiri dari 2 (dua) angkatan masing-masing angkatan
berjumlah 20 (dua puluh) orang.

II. MAKSUD TUJUAN DAN SASARAN


Maksud dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk menumbuhkembangkan
IKM (pemula dan yang telah ada) Bidang Pangan melalui Kegiatan Peningkatan
Kompetensi IKM Pangan Olahan (Kue Kering), sehingga terwujud IKM yang mampu
untuk menjalankan usahanya secara mandiri.
Sedangkan tujuan kegiatan Peningkatan Kompetensi IKM Pangan Olahan
(Kue Kering) adalah
1. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta tentang pangan olahan (kue
kering) yang diolah dari bahan tepung terigu, tepung beras, tepung sagu, tepung
tapioka, tepung mokaf dan sebagainya
2. Memupuk jiwa kewirausahaan bagi setiap peserta sehingga hasil pangan olahan
(kue kering) menimbulkan daya tarik konsumen, dapat diterima dan bersaing di
pasar
3. Menambah pendapatan bagi IKM pangan olahan (kue kering) dan pada akhirnya
dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di Provinsi Riau.
4. Terbuka lapangan kerja dan peluang usaha bagi masyarakat dalam rangka
mewujudkan IKM yang madiri dan berdaya saing.
Sasaran Peserta Kegiatan Peningkatan Kompetensi IKM Pangan Olahan (Kue
Kering) ini adalah IKM dari Kota Pekanbaru sebanyak 40 orang, yang dibagi menjadi
2 (dua ) angkatan, sehingga satu angkatan berjumlah 20 orang peserta.

III. LOKASI KEGIATAN


Kegiatan Peningkatan Kompetensi IKM Pangan Olahan (Kue Kering) ini
dilaksanakan di UPT Industri Pangan, Olahan dan Kemasan Dinas Perindustrian,
Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Riau,

IV. RUANG LINGKUP KEGIATAN


1. 1. Persiapan kegiatan, terdiri dari :
a. Administrasi
b. Rapat kegiatan
c. Belanja bahan praktek
d. Membuat surat Pemberitahuan Kegiatan Peningkatan Kompetensi IKM Pangan
Olahan (Kue Kering) ke Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota
Pekanbaru
e. Mengirim surat Pemanggilan Peserta ke Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Kota Pekanbaru
2. Pelaksanaan, terdiri beberapa tahapan, yaitu:
a. Dokumentasi
b. Teori oleh Penyuluh Perindag Provinsi Riau dan Instruktur
c. Praktek yang dipandu oleh instruktur, dan asisten instruktur
3. Evaluasi dan pelaporan, terdiri dari tahapan, yaitu:
a. Rapat evaluasi, untuk melihat, mengetahui tahapan kegiatan berjalan sesuai yang
direncanakan serta mengambil langkah dan upaya bila terdapat hal-hal yang tidak
sesuai dengan rencana
b. Pelaporan, penyusunan laporan, pelaksanaan rapat kegiatan untuk pertanggung
jawaban pelaksanaan.

V. KELUARAN (OUTPUT)
Output yang diharapkan dari kegiatan ini adalah terlaksananya Kegiatan
Peningkatan Kompetensi IKM Pangan Olahan (Kue Kering) selama 4 ( empat ) hari di
Pekanbaru

VI. SUMBER DANA


Adapun sumber dana yang digunakan untuk melaksanakan Peningkatan
Kompetensi IKM Pangan Olahan (Kue Kering) ini adalah bersumber dari APBD
Perubahan Provinsi Riau Tahun Anggaran 2023.

VII. WAKTU PELAKSANAAN


Kegiatan Peningkatan Kompetensi IKM Pangan Olahan (Kue Kering)
dilaksanakan selama 4 (empat) hari mulai dari tanggal 22 s/d 25 Agustus 2023
bertempat di UPT Industri Pangan Olahan dan Kemasan Dinas Perindustrian
Perdagangan, Koperasi, Usha Kecil dan Menengah Provinsi Riau.

VIII.JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

BULAN KE-
NO KEGIATAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Belanja Alat/Bahan untuk


Kegiatan Kantor-Alat Tulis
Kantor.
2 Belanja Alat/Bahan untuk
Kegiatan Kantor- Kertas
dan Cover
3 Belanja Alat/Bahan untuk
Kegiatan Kantor- Bahan
Cetak
4 Belanja Alat/Bahan untuk
Kegiatan Kantor-Alat/Bahan
untuk Kegiatan Kantor
Lainnya
Belanja Pakaian Pelatihan
5 Kerja
Belanja Makanan dan
6 Minuman Aktivitas
Lapangan

7
Honorarium Narasumber
atau Pembahas, Moderator,
Pembawa Acara, dan
Panitia

8 Belanja Perjalanan Dinas


Paket Meeting Dalam Kota

IX. METODE PELAKSANAAN


Metode yang digunakan dalam kegiatan Peningkatan Kompetensi IKM Pangan
Olahan (Kue Kering) adalah sebagai berikut :
1. Ceramah (Tatap Muka)
2. Diskusi
3. Observasi
4. Demonstrasi/ Experimen

X. TOTAL BIAYA DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA


Biaya pelaksanaan kegiatan Penyusunan , Penerapan, dan Evaluasi Rencana
Pembangunan Industri Provinsi melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah pada
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Provinsi Riau Tahun Anggaran
2023 pada Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Satuan Perangkat Daerah
Nomor : A.1/3.31.3..30.2.17.01.0000/001/2023 Tanggal 02 Januari 2023 dengan
anggaran sebesar Rp. 179.501.635- (Seratus tujuh puluh Sembilan juta lima ratus satu
ribu enam ratus tiga puluh lima rupiah) dengan rincian sebagai berikut :

No URAIAN JUMLAH
1 Belanja Alat/Bahan untuk Kegiatan Kantor-Alat Tulis
Kantor. Rp. 2.453.310,-
2 Belanja Alat/Bahan untuk Kegiatan Kantor- Kertas dan
Cover Rp 721.955,-
3 Belanja Alat/Bahan untuk Kegiatan Kantor- Bahan
Cetak Rp. 2.809.320,-
4 Belanja Alat/Bahan untuk Kegiatan Kantor-Alat/Bahan
untuk Kegiatan Kantor Lainnya Rp. 75.707.050,-
5
Belanja Pakaian Pelatihan Kerja Rp. 15.000.000,-
6
Belanja Makanan dan Minuman Aktivitas Lapangan Rp. 34.160.000,-
7
Honorarium Narasumber atau Pembahas, Moderator,
Pembawa Acara, dan Panitia Rp. 23.200.000

8
Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota Rp. 25.450.000,-

Jumlah Rp. 179.501.635,-

XI. PELAPORAN
Pelaporan kegiatan dibuat dalam bentuk buku yang berisi perkembangan
kegiatan mulai dari awal kegiatan sampai dengan akhir pelaksanaan kegiatan
sebanyak 2 (dua) eksemplar

Pekanbaru, Januari 2023

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan,


Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
Provinsi Riau
Selaku Pengguna Anggaran,

Ir. H. M. TAUFIQ OESMAN HAMID, MT


Pembina Utama Madya
NIP. 19680718 200003 1 003
PEMERINTAH PROVINSI RIAU
DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN, KOPERASI,
USAHA KECIL DAN MENENGAH

KERANGKA ACUAN KERJA


(TERM OF REFERENCE)

JUDUL
PENINGKATAN KOMPETENSI IKM PANGAN OLAHAN (KUE KERING)

PROGRAM PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN INDUSTRI


KEGIATAN PENYUSUNAN, PENERAPAN DAN EVALUASI RENCANA
PEMBANGUNAN INDUSTRI PROVINSI
KERANGKA ACUAN KERJA
KOORDINASI, SINGKRONISASI DAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN SUMBER
DAYA INDUSTRI - Peningkatan Kompetensi IKM Pangan Olahan (Kue Basah)
UPT INDUSTRI PANGAN, OLAHAN DAN KEMASAN DINAS PERINDUSTRIAN,
PERDAGANGAN, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH
PROVINSI RIAU

I. LATAR BELAKANG

Industri Kecil Menengah atau yang biasa disebut dengan IKM adalah aktivitas
produksi berbagai jenis barang yang digunakan dalam kehidupan manusia sehari-hari.
Produk yang dihasilkan dalam Industri Kecil Menengah akan tersalurkan dengan baik
jika didukung oleh kemudahan sistem distribusi, yang dilakukan oleh para pelaku
UKM. Tanpa adanya dukungan yang baik, para pelaku IKM tentu akan mendapatkan
kesulitan dalam memasarkan produk industri yang dijalaninya.
Dalam Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 64/M-IND/PER/7/2016,
dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan:
1. Industri adalah seluruh bentuk kegiatan ekonomi yang mengolah bahan baku dan/ atau
memanfaatkan sumber daya industri sehingga menghasilkan barang yang mempunyai
nilai tambah atau manfaat lebih tinggi, termasuk jasa industri.
2. Tenaga Kerja adalah tenaga kerja tetap yang menerima atau memperoleh penghasilan
dalam jumlah tertentu secara teratur.
3. Nilai investasi adalah nilai tanah, bangunan, mesin, peralatan, sarana dan prasarana, tidak
termasuk modal kerja yang digunakan untuk melakukan kegiatan Industri.
Sementara, kegiatan usaha Industri meliputi industri kecil, industri menengah,
dan industri besar, yang ditetapkan berdasarkan jumlah Tenaga Kerja dan/ atau Nilai
Investasi.
Pengembangan usaha kecil sebagai basis usaha ekonomi kerakyatan
merupakan salah satu langkah strategis yang perlu ditindaklanjuti dengan langkah
nyata. Sektor makanan seperti Pangan Olahan (Kue Basah) pada saat ini mengalami
peningkatan penjualan dan banyak dipesan baik secara delivery ataupun online.
Kue Basah merupakan camilan yang lumayan digemari oleh masyarakat dari
anak kecil hingga orang dewasa, diketahui bahwa kue basah memiliki rasa yang manis
dan tekstur yang lembut dan cara pembuatannya juga sangat mudah.
Perkembangan usaha Pangan Olahan (Kue Basah) merupakan bisnis yang
cukup menjanjikan karena produk kue bsah bisa dijadikan snack rapat, oleh-oleh
bahkan saat ini sudah dijadikan buah tangan dari tamu yang hajatan pada acara-acara
besar lainnya.
Upaya meningkatkan kualitas produksi kue basah dapat dilakukan dengan
cara memberikan pembekalan terhadap IKM melalui peningkatan pengetahuan dan
keterampilan untuk mendapatkan ide-ide inovasi yang melahirkan Pangan Olahan
(Kue Basah) yang sehat, memiliki bermacam-macam bentuk dan beraneka rasa.
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan menengah
Provinsi Riau berdasarkan Peraturan Gubernur Riau Nomor 59 Tahun 2019
mempunyai kewajiban untuk melakukan pembinaan dan pemberdayaan masyarakat
dalam meningkatkan kompetensi IKM yang ada di Provinsi Riau. Permasalahan yang
mendasar bagi IKM provinsi Riau saat ini rendahnya pengetahuan dan keterampilan
pelaku IKM yang mengakibatkan rendahnya kreatifitas dalam berinovasi dalam usaha.
Upaya meningkatkan kualitas produksi kue basah dapat dilakukan dengan
cara memberikan pembekalan terhadap IKM melalui peningkatan pengetahuan dan
keterampilan untuk mendapatkan ide-ide inovasi yang melahirkan kue basah
beraneka bahan seperti bahan dari potensi lokal seperti jagung, ubi, beras, talas, labu,
pisang, sagu atau dari bahan jadi seperti yang menggunakan tepung terigu, tepung
beras, tepung tapioka, tepung mokaf dan sebagainya menjadi aneka pilahan kue bagi
konsumen. Salah satu bentuk pembinaannya adalah melalui kegiatan Peningkatan
Kompetensi IKM Pangan Olahan (Kue Basah) yang diselenggarakan oleh UPT Industri
Pangan, Olahan dan Kemasan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha
Kecil dan Menengah Provinsi Riau,
Selain itu diharapkan setelah mengikuti kegiatan Peningkatan Kompetensi IKM
Pangan Olahan (Kue Basah) para pelaku usaha dapat mengukur kemampuan serta
melatih kemampuan untuk menghasilkan produk industri pangan yang sehat,
beraneka bentuk, rasa dan bisa bersaing di pasaran sehingga memiliki nilai tambah
lebih bagi pelaku usaha serta membuka peluang kerja bagi masyarakat lainnya.
Kegiatan Peningkatan Kompetensi IKM Pangan Olahan (Kue Basah) ini
dilaksanakan di UPT Industri Pangan Olahan dan Kemasan Dinas Perindustrian,
Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Riau Pekanbaru dengan
jumlah peserta 40 orang yang dilaksanakan dengan 2 (dua) angkatan.

II. MAKSUD TUJUAN DAN SASARAN

Maksud dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk menumbuh kembangkan


IKM (pemula dan yang telah ada) Bidang Pangan melalui Kegiatan Peningkatan
Kompetensi IKM Pangan Olahan (Kue Basah), sehingga terwujud IKM yang mampu
untuk menjalankan usahanya secara mandiri.
Sedangkan tujuan kegiatan Peningkatan Kompetensi IKM Pangan Olahan
(Kue Basah) adalah
1. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta tentang pangan olahan (kue
basah) yang diolah dari bahan potensi lokal seperti jagung, ubi, beras, talas,
labu, pisang, sagu bahan atau dari tepung terigu, tepung beras, tepung sagu,
tepung tapioka, tepung mokaf dan sebagainya
2. Memupuk jiwa kewirausahaan bagi setiap peserta sehingga hasil pangan olahan (kue
basah) menimbulkan daya tarik konsumen, dapat diterima dan bersaing di pasar

3. Menambah pendapatan bagi IKM pangan olahan (kue Basah) dan pada
akhirnya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di Provinsi Riau.
4. Terbuka lapangan kerja dan peluang usaha bagi masyarakat dalam rangka
mewujudkan IKM yang madiri dan berdaya saing..

Sasaran Peserta Kegiatan Peningkatan Kompetensi IKM Pangan Olahan (Kue


Basah) ini adalah IKM dari Kota Pekanbaru sebanyak 40 orang, yang dibagi menjadi 2
(dua ) angkatan, sehingga satu angkatan berjumlah 20 orang peserta.

III. LOKASI KEGIATAN


Kegiatan Peningkatan Kompetensi IKM Pangan Olahan (Kue Basah) ini
dilaksanakan di UPT Industri Pangan, Olahan dan Kemasan Dinas Perindustrian,
Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Riau,

IV. RUANG LINGKUP KEGIATAN


a. 1. Persiapan kegiatan, terdiri dari :
1. Administrasi
2. Rapat kegiatan
3. Belanja bahan praktek
4. Membuat surat Pemberitahuan Kegiatan Peningkatan Kompetensi IKM Pangan Olahan
(Kue Basah) ke Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Pekanbaru
5. Mengirim surat Pemanggilan Peserta ke Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Kota Pekanbaru
2. Pelaksanaan, terdiri beberapa tahapan, yaitu:
a. Dokumentasi
b. Teori oleh Penyuluh Perindag Provinsi Riau dan Instruktur
c. Praktek yang dipandu oleh instruktur, dan asisten instruktur
3. Evaluasi dan pelaporan, terdiri dari tahapan, yaitu:
a. Rapat evaluasi, untuk melihat, mengetahui tahapan kegiatan berjalan sesuai yang
direncanakan serta mengambil langkah dan upaya bila terdapat hal-hal yang tidak
sesuai dengan rencana
b. Pelaporan, penyusunan laporan, pelaksanaan rapat kegiatan untuk pertanggung
jawaban pelaksanaan.

V. KELUARAN (OUTPUT)
Output yang diharapkan dari kegiatan ini adalah terlaksananya Kegiatan
Peningkatan Kompetensi IKM Pangan Olahan (Kue Basah) selama 4 ( empat ) hari di
Pekanbaru

VI. SUMBER DANA


Adapun sumber dana yang digunakan untuk melaksanakan Peningkatan
Kompetensi IKM Pangan Olahan (Kue Basah) ini adalah bersumber dari APBD
Perubahan Provinsi Riau Tahun Anggaran 2023.

VII. WAKTU PELAKSANAAN


Kegiatan Peningkatan Kompetensi IKM Pangan Olahan (Kue Basah)
dilaksanakan selama 4 (empat) hari mulai dari tanggal 03 s/d 06 Oktober 2023
bertempat di UPT Industri Pangan Olahan dan Kemasan Dinas Perindustrian
Perdagangan, Koperasi, Usha Kecil dan Menengah Provinsi Riau.

VIII.JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

BULAN KE-
NO KEGIATAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Belanja Alat/Bahan untuk


Kegiatan Kantor-Alat Tulis
Kantor.
2 Belanja Alat/Bahan untuk
Kegiatan Kantor- Kertas
dan Cover
3 Belanja Alat/Bahan untuk
Kegiatan Kantor- Bahan
Cetak
4 Belanja Alat/Bahan untuk
Kegiatan Kantor-Alat/Bahan
untuk Kegiatan Kantor
Lainnya
Belanja Pakaian Pelatihan
5 Kerja
Belanja Makanan dan
6 Minuman Aktivitas
Lapangan
7 Honorarium Narasumber
atau Pembahas, Moderator,
Pembawa Acara, dan
Panitia

8 Belanja Perjalanan Dinas


Paket Meeting Dalam Kota

IX. METODE PELAKSANAAN


Metode yang digunakan dalam kegiatan Peningkatan Kompetensi IKM Pangan
Olahan (Kue Basah) adalah sebagai berikut :
1. Ceramah (Tatap Muka)
2. Diskusi
3. Observasi
4. Demonstrasi/ Experimen

X. TOTAL BIAYA DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA

Biaya pelaksanaan kegiatan Penyusunan , Penerapan, dan Evaluasi


Rencana Pembangunan Industri Provinsi melalui Anggaran Pendapatan Belanja
Daerah pada Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Provinsi Riau
Tahun Anggaran 2023 pada Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Satuan Kerja
Perangkat Daerah Nomor : A.1/3.31.3..30.2.17.01.0000/001/2023 Tanggal 02 Januari
2023 dengan anggaran sebesar Rp. 169.871.463,- (Seratus enam puluh sembilan juta
delapan ratus tujuh puluh satu ribu empat ratus enam puluh tiga rupiah)dengan rincian
sebagai berikut :

No URAIAN JUMLAH
1 Belanja Alat/Bahan untuk Kegiatan Kantor-Alat Tulis
Kantor. Rp. 3.000.188,-
2 Belanja Alat/Bahan untuk Kegiatan Kantor- Kertas dan
Cover Rp 721.955,-
3 Belanja Alat/Bahan untuk Kegiatan Kantor- Bahan
Cetak Rp. 2.809.320,-
4 Belanja Alat/Bahan untuk Kegiatan Kantor-Alat/Bahan
untuk Kegiatan Kantor Lainnya Rp. 72.000.000,-
5
Belanja Pakaian Pelatihan Kerja Rp. 14.400.000,-
6
Belanja Makanan dan Minuman Aktivitas Lapangan Rp. 29.280.000,-
7 Honorarium Narasumber atau Pembahas, Moderator,
Pembawa Acara, dan Panitia Rp. 23.200.000
8
Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota Rp. 24.460.000,-

Jumlah Rp.
169.871.463,-,-

XI. PELAPORAN
Pelaporan kegiatan dibuat dalam bentuk buku yang berisi perkembangan
kegiatan mulai dari awal kegiatan sampai dengan akhir pelaksanaan kegiatan
sebanyak 2 (dua) eksemplar

Pekanbaru, Januari 2023

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan,


Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
Provinsi Riau
Selaku Pengguna Anggaran,

Ir. H. M. TAUFIQ OESMAN HAMID, MT


Pembina Utama Madya
NIP. 19680718 200003 1 003
PEMERINTAH PROVINSI RIAU
DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN, KOPERASI,
USAHA KECIL DAN MENENGAH

KERANGKA ACUAN KERJA


(TERM OF REFERENCE)

JUDUL
PENINGKATAN KOMPETENSI IKM PANGAN OLAHAN (KUE BASAH)

PROGRAM PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN INDUSTRI


KEGIATAN PENYUSUNAN, PENERAPAN DAN EVALUASI RENCANA
PEMBANGUNAN INDUSTRI PROVINSI
KERANGKA ACUAN KERJA
KOORDINASI, SINGKRONISASI DAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN SUMBER
DAYA INDUSTRI - Peningkatan Kompetensi IKM Pangan Olahan (Aneka Kue)
UPT INDUSTRI PANGAN, OLAHAN DAN KEMASAN DINAS PERINDUSTRIAN,
PERDAGANGAN, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH
PROVINSI RIAU

I. LATAR BELAKANG

Industri Kecil Menengah atau yang biasa disebut dengan IKM adalah aktivitas
produksi berbagai jenis barang yang digunakan dalam kehidupan manusia sehari-hari.
Produk yang dihasilkan dalam Industri Kecil Menengah akan tersalurkan dengan baik
jika didukung oleh kemudahan sistem distribusi, yang dilakukan oleh para pelaku
UKM. Tanpa adanya dukungan yang baik, para pelaku IKM tentu akan mendapatkan
kesulitan dalam memasarkan produk industri yang dijalaninya.
Dalam Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 64/M-IND/PER/7/2016,
dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan:
1. Industri adalah seluruh bentuk kegiatan ekonomi yang mengolah bahan baku dan/ atau
memanfaatkan sumber daya industri sehingga menghasilkan barang yang mempunyai
nilai tambah atau manfaat lebih tinggi, termasuk jasa industri.
2. Tenaga Kerja adalah tenaga kerja tetap yang menerima atau memperoleh penghasilan
dalam jumlah tertentu secara teratur.
3. Nilai investasi adalah nilai tanah, bangunan, mesin, peralatan, sarana dan prasarana, tidak
termasuk modal kerja yang digunakan untuk melakukan kegiatan Industri.
Sementara, kegiatan usaha Industri meliputi industri kecil, industri menengah,
dan industri besar, yang ditetapkan berdasarkan jumlah Tenaga Kerja dan/ atau Nilai
Investasi.
Pengembangan usaha kecil sebagai basis usaha ekonomi kerakyatan
merupakan salah satu langkah strategis yang perlu ditindaklanjuti dengan langkah
nyata. Sektor makanan seperti Pangan Olahan (Aneka Kue) pada saat ini mengalami
peningkatan penjualan dan banyak dipesan baik secara delivery ataupun online.
Kue merupakan camilan yang lumayan digemari oleh masyarakat dari anak
kecil hingga orang dewasa, diketahui kue memiliki rasa, bentuk dan bahan beraneka
macam ada yang memiliki tekstur yang lembut, halus, kasar dan sebagainya.
Perkembangan usaha Pangan Olahan (Aneka Kue) merupakan bisnis yang
cukup menjanjikan karena produk roti bisa dijadikan snack rapat, oleh-oleh bahkan
saat ini sudah dijadikan buah tangan dari tamu yang hajatan pada acara-acara besar
lainnya.
Upaya meningkatkan kualitas produksi kue dapat dilakukan dengan cara
memberikan pembekalan terhadap IKM melalui peningkatan pengetahuan dan
keterampilan untuk mendapatkan ide-ide inovasi yang melahirkan Pangan Olahan
(Aneka Kue) yang sehat, memiliki bermacam-macam bentuk dan beraneka rasa.
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan menengah
Provinsi Riau berdasarkan Peraturan Gubernur Riau Nomor 59 Tahun 2019
mempunyai kewajiban untuk melakukan pembinaan dan pemberdayaan masyarakat
dalam meningkatkan kompetensi IKM yang ada di Provinsi Riau. Permasalahan yang
mendasar bagi IKM provinsi Riau saat ini rendahnya pengetahuan dan keterampilan
pelaku IKM yang mengakibatkan rendahnya kreatifitas dalam berinovasi dalam usaha.
Upaya meningkatkan kualitas produksi Aneka Kue dapat dilakukan dengan
cara memberikan pembekalan terhadap IKM melalui peningkatan pengetahuan dan
keterampilan untuk mendapatkan ide-ide inovasi yang melahirkan Aneka Kue
beraneka bahan berdasarkan potensi lokal seperti jagung, ubi, beras, talas, labu,
pisang, sagu atau dari bahan yang menggunakan tepung terigu, tepung beras, tepung
tapioka, tepung mokaf dan sebagainya, menjadi aneka pilahan kue kering bagi
konsumen. Salah satu bentuk pembinaannya adalah melalui kegiatan Peningkatan
Kompetensi IKM Pangan Olahan (Aneka Kue) yang diselenggarakan oleh UPT Industri
Pangan, Olahan dan Kemasan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha
Kecil dan Menengah Provinsi Riau,
Selain itu diharapkan setelah mengikuti kegiatan Peningkatan Kompetensi IKM
Pangan Olahan (Aneka Kue) para pelaku usaha dapat mengukur kemampuan serta
melatih kemampuan untuk menghasilkan produk industri pangan yang sehat,
beraneka bentuk, rasa dan bisa bersaing di pasaran sehingga memiliki nilai tambah
lebih bagi pelaku usaha serta membuka peluang kerja bagi masyarakat lainnya.
Kegiatan Peningkatan Kompetensi IKM Pangan Olahan (Aneka Kue) ini
dilaksanakan di UPT Industri Pangan Olahan dan Kemasan Dinas Perindustrian,
Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Riau Pekanbaru dengan
jumlah peserta 40 orang yang dilaksanakan dengan 2 (dua) angkatan.

II. MAKSUD TUJUAN DAN SASARAN


Maksud dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk menumbuh kembangkan
IKM (pemula dan yang telah ada) Bidang Pangan melalui Kegiatan Peningkatan
Kompetensi IKM Pangan Olahan (Aneka Kue), sehingga terwujud IKM yang mampu
untuk menjalankan usahanya secara mandiri.
Sedangkan tujuan kegiatan Peningkatan Kompetensi IKM Pangan Olahan
(Aneka Kue) adalah
1. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta tentang pangan olahan (Aneka
Kue) yang diolah dari bahan tepung terigu, tepung beras, tepung sagu, tepung tapioka,
tepung mokaf dan sebagainya
2. Memupuk jiwa kewirausahaan bagi setiap peserta sehingga hasil pangan olahan (Aneka
Kue) menimbulkan daya tarik konsumen, dapat diterima dan bersaing di pasar

3. Menambah pendapatan bagi IKM Pangan Olahan (Aneka Kue) dan pada akhirnya
dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di Provinsi Riau.
4. Terbuka lapangan kerja dan peluang usaha bagi masyarakat dalam rangka mewujudkan
IKM yang madiri dan berdaya saing..
Sasaran Peserta Kegiatan Peningkatan Kompetensi IKM Pangan Olahan (Aneka
Kue) ini adalah IKM dari Kota Pekanbaru sebanyak 40 orang, yang dibagi menjadi 2
(dua ) angkatan, sehingga satu angkatan berjumlah 20 orang peserta.

III. LOKASI KEGIATAN


Kegiatan Peningkatan Kompetensi IKM Pangan Olahan (Aneka Kue) ini
dilaksanakan di UPT Industri Pangan, Olahan dan Kemasan Dinas Perindustrian,
Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Riau,

IV. RUANG LINGKUP KEGIATAN


a. 1. Persiapan kegiatan, terdiri dari :
1. Administrasi
2. Rapat kegiatan
3. Belanja bahan praktek
4. Membuat surat Pemberitahuan Kegiatan Peningkatan Kompetensi IKM Pangan Olahan
(Aneka Kue) ke Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Pekanbaru
5. Mengirim surat Pemanggilan Peserta ke Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Kota Pekanbaru
2. Pelaksanaan, terdiri beberapa tahapan, yaitu:
a. Dokumentasi
b. Teori oleh Penyuluh Perindag Provinsi Riau dan Instruktur
c. Praktek yang dipandu oleh instruktur, dan asisten instruktur
3. Evaluasi dan pelaporan, terdiri dari tahapan, yaitu:
a. Rapat evaluasi, untuk melihat, mengetahui tahapan kegiatan berjalan sesuai yang
direncanakan serta mengambil langkah dan upaya bila terdapat hal-hal yang tidak
sesuai dengan rencana
b. Pelaporan, penyusunan laporan, pelaksanaan rapat kegiatan untuk pertanggung
jawaban pelaksanaan.

V. KELUARAN (OUTPUT)
Output yang diharapkan dari kegiatan ini adalah terlaksananya Kegiatan
Peningkatan Kompetensi IKM Pangan Olahan (Aneka Kue) selama 4 ( empat ) hari di
Pekanbaru

VI. SUMBER DANA


Adapun sumber dana yang digunakan untuk melaksanakan Peningkatan
Kompetensi IKM Pangan Olahan (Aneka Kue) ini adalah bersumber dari APBD
Perubahan Provinsi Riau Tahun Anggaran 2023.

VII. WAKTU PELAKSANAAN


Kegiatan Peningkatan Kompetensi IKM Pangan Olahan (Aneka Kue)
dilaksanakan selama 4 (empat) hari mulai dari tanggal 17 s/d 20 Desember 2022.
bertempat di UPT Industri Pangan Olahan dan Kemasan Dinas Perindustrian
Perdagangan, Koperasi, Usha Kecil dan Menengah Provinsi Riau.

VIII.JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

BULAN KE-
NO KEGIATAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Belanja Alat/Bahan untuk


Kegiatan Kantor-Alat Tulis
Kantor.
2 Belanja Alat/Bahan untuk
Kegiatan Kantor- Kertas
dan Cover
3 Belanja Alat/Bahan untuk
Kegiatan Kantor- Bahan
Cetak
4 Belanja Alat/Bahan untuk
Kegiatan Kantor-Alat/Bahan
untuk Kegiatan Kantor
Lainnya
Belanja Pakaian Pelatihan
5 Kerja
Belanja Makanan dan
6 Minuman Aktivitas
Lapangan

7
Honorarium Narasumber
atau Pembahas, Moderator,
Pembawa Acara, dan
Panitia

8 Belanja Perjalanan Dinas


Paket Meeting Dalam Kota

IX. METODE PELAKSANAAN


Metode yang digunakan dalam kegiatan Peningkatan Kompetensi IKM Pangan
Olahan (Aneka Kue) adalah sebagai berikut :
1. Ceramah (Tatap Muka)
2. Diskusi
3. Observasi
4. Demonstrasi/ Experimen

X. TOTAL BIAYA DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA


Biaya pelaksanaan kegiatan Penyusunan , Penerapan, dan Evaluasi
Rencana Pembangunan Industri Provinsi melalui Anggaran Pendapatan Belanja
Daerah pada Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Provinsi Riau
Tahun Anggaran 2023 pada Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Satuan
Perangkat Daerah Nomor : B.1/3.31.3..30.2.17.01.0000/001/2022 Tanggal 02
Nopember 2022 dengan anggaran sebesar Rp. 160.498.578,- (Seratus enam puluh
juta empat ratus sembilan puluh delapan ribu lima ratus tujuh puluh delpan rupiah
dengan rincian sebagai berikut :

No URAIAN JUMLAH
1 Belanja Alat/Bahan untuk Kegiatan Kantor-Alat Tulis
Kantor. Rp. 1.860.063,-
2 Belanja Alat/Bahan untuk Kegiatan Kantor- Kertas dan
Cover Rp 721.955,-
3 Belanja Alat/Bahan untuk Kegiatan Kantor- Bahan
Cetak Rp. 2.436.560,-
4 Belanja Alat/Bahan untuk Kegiatan Kantor-Alat/Bahan
untuk Kegiatan Kantor Lainnya Rp. 60.000.000,-
5 Belanja Pakaian Pelatihan Kerja
Rp. 22.500.000,-
6 Belanja Makanan dan Minuman Aktivitas Lapangan
Rp. 29.280.000,-
7
Honorarium Narasumber atau Pembahas, Moderator,
Pembawa Acara, dan Panitia Rp. 23.200.000,-

8 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota


Rp. 20.500.000,-

Jumlah Rp. 160.498.578,-

XI. PELAPORAN
Pelaporan kegiatan dibuat dalam bentuk buku yang berisi perkembangan
kegiatan mulai dari awal kegiatan sampai dengan akhir pelaksanaan kegiatan
sebanyak 2 (dua) eksemplar

Pekanbaru, Januari 2023

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan,


Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
Provinsi Riau
Selaku Pengguna Anggaran,

Ir. H. M. TAUFIQ OESMAN HAMID, MT


Pembina Utama Madya
NIP. 19680718 200003 1 003
KERANGKA ACUAN KERJA
KOORDINASI, SINGKRONISASI DAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN SUMBER
DAYA INDUSTRI - Peningkatan Kompetensi IKM Pangan Olahan (Pastry)
UPT INDUSTRI PANGAN, OLAHAN DAN KEMASAN DINAS PERINDUSTRIAN,
PERDAGANGAN, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH
PROVINSI RIAU

I. LATAR BELAKANG

Industri Kecil Menengah atau yang biasa disebut dengan IKM adalah aktivitas
produksi berbagai jenis barang yang digunakan dalam kehidupan manusia sehari-hari.
Produk yang dihasilkan dalam Industri Kecil Menengah akan tersalurkan dengan baik
jika didukung oleh kemudahan sistem distribusi, yang dilakukan oleh para pelaku
UKM. Tanpa adanya dukungan yang baik, para pelaku IKM tentu akan mendapatkan
kesulitan dalam memasarkan produk industri yang dijalaninya.
Dalam Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 64/M-IND/PER/7/2016,
dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan:
1. Industri adalah seluruh bentuk kegiatan ekonomi yang mengolah bahan baku dan/ atau
memanfaatkan sumber daya industri sehingga menghasilkan barang yang mempunyai nilai
tambah atau manfaat lebih tinggi, termasuk jasa industri.
2. Tenaga Kerja adalah tenaga kerja tetap yang menerima atau memperoleh penghasilan
dalam jumlah tertentu secara teratur.
3. Nilai investasi adalah nilai tanah, bangunan, mesin, peralatan, sarana dan prasarana, tidak
termasuk modal kerja yang digunakan untuk melakukan kegiatan Industri.
Sementara, kegiatan usaha Industri meliputi industri kecil, industri menengah,
dan industri besar, yang ditetapkan berdasarkan jumlah Tenaga Kerja dan/ atau Nilai
Investasi.
Pengembangan usaha kecil sebagai basis usaha ekonomi kerakyatan
merupakan salah satu langkah strategis yang perlu ditindaklanjuti dengan langkah
nyata. Sektor makanan seperti Pangan Olahan (Pastry) pada saat ini mengalami
peningkatan penjualan dan banyak dipesan baik secara delivery ataupun online.
Pastry merupakan makanan yang lumayan digemari oleh masyarakat dari
anak kecil hingga orang dewasa, diketahui pastry memiliki rasa, bentuk dan bahan
beraneka macam ada yang memiliki tekstur yang lembut, halus, kasar dan
sebagainya.
Perkembangan usaha Pangan Olahan (Pastry) merupakan bisnis yang cukup
menjanjikan karena produk ini bisa dijadikan snack rapat, oleh-oleh bahkan saat ini
sudah dijadikan buah tangan dari tamu yang hajatan pada acara-acara besar lainnya.
Upaya meningkatkan kualitas produksi Pastry dapat dilakukan dengan cara
memberikan pembekalan terhadap IKM melalui peningkatan pengetahuan dan

keterampilan untuk mendapatkan ide-ide inovasi yang melahirkan Pangan Olahan


(Pastry) yang sehat, memiliki bermacam-macam bentuk dan beraneka rasa.
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan menengah
Provinsi Riau berdasarkan Peraturan Gubernur Riau Nomor 59 Tahun 2019
mempunyai kewajiban untuk melakukan pembinaan dan pemberdayaan masyarakat
dalam meningkatkan kompetensi IKM yang ada di Provinsi Riau. Permasalahan yang
mendasar bagi IKM provinsi Riau saat ini rendahnya pengetahuan dan keterampilan
pelaku IKM yang mengakibatkan rendahnya kreatifitas dalam berinovasi dalam usaha.
Upaya meningkatkan kualitas produksi Aneka pangan olahan Pastry dapat
dilakukan dengan cara memberikan pembekalan terhadap IKM melalui peningkatan
pengetahuan dan keterampilan untuk mendapatkan ide-ide inovasi yang melahirkan
Aneka pangan olahan Pastry yang beraneka bentuk, rasa dan bahan yang bersumber
dari potensi lokal. Salah satu bentuk pembinaannya adalah melalui kegiatan
Peningkatan Kompetensi IKM Pangan Olahan (Pastry) yang diselenggarakan oleh UPT
Industri Pangan, Olahan dan Kemasan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi,
Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Riau,
Selain itu diharapkan setelah mengikuti kegiatan Peningkatan Kompetensi IKM
Pangan Olahan (Pastry) para pelaku usaha dapat mengukur kemampuan serta melatih
kemampuan untuk menghasilkan produk industri pangan yang sehat, beraneka
bentuk, rasa dan bisa bersaing di pasaran sehingga memiliki nilai tambah lebih bagi
pelaku usaha serta membuka peluang kerja bagi masyarakat lainnya.
Kegiatan Peningkatan Kompetensi IKM Pangan Olahan (Pastry) ini dilaksanakan
di Kota Bandung dengan jumlah peserta 40 orang, yang berasal dari 34 orang dari
Kabupaten Siak, 3 orang dari Kabupaten Pelalawan dan 3 orang dari Kota Pekanbaru.

II. MAKSUD TUJUAN DAN SASARAN


Maksud dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk menumbuh kembangkan
IKM (pemula dan yang telah ada) Bidang Pangan melalui Kegiatan Peningkatan
Kompetensi IKM Pangan Olahan (Pastry), sehingga terwujud IKM yang mampu untuk
menjalankan usahanya secara mandiri.
Sedangkan tujuan kegiatan Peningkatan Kompetensi IKM Pangan Olahan
(Pastry) adalah
1. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta tentang pangan olahan ( Pastry)
yang beraneka bentuk dan rasa.

2. Memupuk jiwa kewirausahaan bagi setiap peserta sehingga hasil pangan olahan ( Pastry)
menimbulkan daya tarik konsumen, dapat diterima dan bersaing di pasar

3. Menambah pendapatan bagi IKM Pangan Olahan (Pastry) dan pada akhirnya
dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di Provinsi Riau.
4. Terbuka lapangan kerja dan peluang usaha bagi masyarakat dalam rangka mewujudkan
IKM yang madiri dan berdaya saing..
Sasaran Peserta Kegiatan Peningkatan Kompetensi IKM Pangan Olahan (Pastry)
ini adalah IKM dari Kabupaten Siak 34 orang, Kabupaten Pelalawan 3 orang dan dari
Kota Pekanbaru sebanyak 3 orang dengan total jumlah peserta seban yak 40 orang.

III. LOKASI KEGIATAN


Kegiatan Peningkatan Kompetensi IKM Pangan Olahan (Pastry) ini dilaksanakan
di Bandung

IV. RUANG LINGKUP KEGIATAN


1. Persiapan kegiatan, terdiri dari :
1. Administrasi
2. Rapat kegiatan
3. Belanja bahan praktek
4. Membuat surat untuk koordinasi pelaksanaan kegiatan Peningkatan Kompetensi
IKM Pangan Olahan (Pastry) di Bandung ke Dinas Perdagangan dan
Perindustrian Kota Bandung
5. Membuat surat Pemberitahuan Kegiatan Peningkatan Kompetensi IKM Pangan Olahan
(Pastry) ke Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Siak, Dinas Koperasi
UKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pelalawan dan Kota Pekanbaru
6. Melaksanakan persiapan teknis Peningkatan Kompetensi IKM Pangan Olahan (Pastry
ke Bandung
7. Mengirim surat Pemanggilan Peserta ke Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Kabupaten Siak, Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten
Pelalawan dan Kota Pekanbaru

2. Pelaksanaan, terdiri beberapa tahapan, yaitu:


a. Dokumentasi
b. Pembekalan peserta oleh Panita Penyelenggara
c. Pemberangkatan peserta besrta pendamping
d. Praktek yang dipandu oleh instruktur, dan asisten instruktur

3. Evaluasi dan pelaporan, terdiri dari tahapan, yaitu:


a. Rapat evaluasi, untuk melihat, mengetahui tahapan kegiatan berjalan sesuai yang
direncanakan serta mengambil langkah dan upaya bila terdapat hal-hal yang tidak
sesuai dengan rencana
b. Pelaporan, penyusunan laporan, pelaksanaan rapat kegiatan untuk pertanggung
jawaban pelaksanaan.

V. KELUARAN (OUTPUT)
Output yang diharapkan dari kegiatan ini adalah terlaksananya Kegiatan
Peningkatan Kompetensi IKM Pangan Olahan (Pastry) selama 5( lima ) hari di Kota
Bandung

VI. SUMBER DANA


Adapun sumber dana yang digunakan untuk melaksanakan Peningkatan
Kompetensi IKM Pangan Olahan (Pastry) ini adalah bersumber dari APBD Murni
Provinsi Riau Tahun Anggaran 2023.

VII. WAKTU PELAKSANAAN


Kegiatan Peningkatan Kompetensi IKM Pangan Olahan (Pastry) dilaksanakan
selama 5 (lima) hari mulai dari tanggal 07 s/d 11 Nopember 2023 bertempat di
Bandung

VIII.JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

BULAN KE-
NO KEGIATAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Belanja Alat/Bahan untuk


Kegiatan Kantor-Alat Tulis
Kantor.
2 Belanja Alat/Bahan untuk
Kegiatan Kantor- Kertas
dan Cover
3 Belanja Alat/Bahan untuk
Kegiatan Kantor- Bahan
Cetak
4 Belanja Alat/Bahan untuk
Kegiatan Kantor-Alat/Bahan
untuk Kegiatan Kantor
Lainnya
Belanja Makanan dan
5 Minuman Rapat
Belanja Makanan dan
6 Minuman Aktivitas
Lapangan

7
Benja Pakaian Pelatihan
Kerja

8 Honorarium Narasumber
atau pembahas, moderator
pembawa acara dan panitia
dalam pembekalan

9 Belanja sewa kenderaan


bermotor penumpang

10 Belanja sewa gedung


tempat pertemua di
Bandung

11 Belanja sewa
Mess/Wisma/Bungalow/
tempat peristirahatan

12 Belanja Perjalanan Dinas


Biasa

13 Belanja Perjalanan Dinas


Paket Meeeting Luar Kota

15 Belanja Perjalanan Dinas


Paket Meeting Dalam Kota

IX. METODE PELAKSANAAN


Metode yang digunakan dalam kegiatan Peningkatan Kompetensi IKM Pangan
Olahan (Aneka Kue) adalah sebagai berikut :
1. Ceramah (Tatap Muka)
2. Diskusi
3. Observasi
4. Demonstrasi/ Experimen

X. TOTAL BIAYA DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA


Biaya pelaksanaan kegiatan Penyusunan , Penerapan, dan Evaluasi
Rencana Pembangunan Industri Provinsi melalui Anggaran Pendapatan Belanja
Daerah pada Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Provinsi Riau
Tahun Anggaran 2023 pada Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Satuan
Perangkat Daerah Nomor : A.1/3.31.3..30.2.17.01.0000/001/2023 Tanggal 02 Januari
2023 dengan anggaran sebesar Rp. 532.228.449,- (Lima ratus tiga puluh dua juta dua
ratus dua puluh delapan ribu empat ratus empat puluh Sembilan rupiah) dengan rincian
sebagai berikut :

No URAIAN JUMLAH
1 Belanja Alat/Bahan untuk Kegiatan Kantor-Alat Tulis
Kantor. Rp. 1.833.694,-
2 Belanja Alat/Bahan untuk Kegiatan Kantor- Kertas dan
Cover Rp 721.955,-
3 Belanja Alat/Bahan untuk Kegiatan Kantor- Bahan
Cetak Rp. 2.263.800,-
4 Belanja Alat/Bahan untuk Kegiatan Kantor-Alat/Bahan
untuk Kegiatan Kantor Lainnya Rp. 60.000.000,-
5 Belanja Makanan dan Minuman Rapat
Rp. 1.840.000,-
6 Belanja Makanan dan Minuman Aktivitas Lapangan
Rp. 49.230.000,-
7 Benja Pakaian Pelatihan Kerja
Rp. 14.400.000,-
8 Honorarium Narasumber atau pembahas, moderator
pembawa acara dan panitia dalam pembekalan Rp. 3.400.000,-
9 Belanja sewa kenderaan bermotor penumpang
Rp 5.000.000,-
10 Belanja sewa gedung tempat pertemua di Bandung
Rp 2.000.000,-
11 Belanja sewa Mess/Wisma/Bungalow/ tempat
peristirahatan Rp 42.000.000,-
12 Belanja Perjalanan Dinas Biasa
Rp 72.974.000,-
13 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeeting Luar Kota
Rp 202.140.000,-
14 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota
Rp 20.425.000,-

Jumlah Rp 532.228.449,-
XI. PELAPORAN
Pelaporan kegiatan dibuat dalam bentuk buku yang berisi perkembangan
kegiatan mulai dari awal kegiatan sampai dengan akhir pelaksanaan kegiatan
sebanyak 2 (dua) eksemplar

Pekanbaru, Januari 2023

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan,


Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
Provinsi Riau
Selaku Pengguna Anggaran,

Ir. H. M. TAUFIQ OESMAN HAMID, MT


Pembina Utama Madya
NIP. 19680718 200003 1 003
KERANGKA ACUAN KERJA
PROGRAM KEGIATAN APBD PERUBAHAN 2022

OPD : DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI,


USAHA KECIL DAN MENENGAH PROVINSI RIAU
PROGRAM : PROGRAM PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN INDUSTRI
KEGIATAN : PENYUSUNAN, PENERAPAN DAN EVALUASI RENCANA
PEMBANGUNAN INDUSTRI PROVINSI
SUB KEGIATAN : KOORDINASI, SINKRONISASI DAN PELAKSANAAN
PEMBANGUNAN SUMBER DAYA INDUSTRI
JUDUL : PENINGKATAN KOMPETENSI IKM PEMBUATAN ROTI
(Bakery)
LOKASI KEGIATAN : PROVINSI RIAU

5. LATAR BELAKANG

a. Dasar Hukum

Dasar hukum penyelenggaraan Kegiatan Penyusunan, Penerapan dan Evaluasi


Rencana Pembangunan Industri Provinsi Riau adalah:
1. Undang-Undang Nomor 61 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat
Nomor 19 Tahun 1957 tentang Pembentukan Daerah-daerah Swatantra Tingkat I
Sumatera Barat, Jambi dan Riau (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 1957
Nomor 75) Sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1958 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1646);
2. Undang-undang Nomor 03 Tahun 2014, tentang Perindustrian (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5492);
3. Undang - undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang
Nomor 2 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-undang nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah menjadi Undang-undang (Lembaran Negara
Tahun 2015 Nomor 24, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5657);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5887);
5. Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 4 Tahun 2021 tentang Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah Provinsi Riau Tahun Anggaran 2022 ( Lembaran Daerah
Provinsi Riau tahun 2021 Nomor 4);

6. Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 7 Tahun 2019 tentang Perubahan atas
Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Provinsi Riau;
7. Peraturan Gubernur Riau Nomor 59 Tahun 2019 tanggal 27 Desember 2019
tentang Kedudukan, Susunan Organisasi Tugas dan Fungsi serta Tatakerja
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
Provinsi Riau (Berita Daerah Provinsi Riau Tahun 2016 Nomor 89);
8. Peraturan Gubernur Riau Nomor 44 Tahun 2020 tentang Pembentukan Unit
Pelaksana Teknis pada Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha
Kecil dan Menengah Provinsi Riau;
9. Peraturan Gubernur Riau Nomor 60 Tahun 2021 tentang Penjabaran Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Riau Tahun Anggaran 2022 (Berita
Daerah Provinsi Riau Tahun 2021 Nomor 60);
10. Keputusan Gubernur Riau Nomor Kpts.126/VII/2021 tanggal 01 Desember 2021
tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama
dilingkungan Pemerintah Provinsi Riau atas nama Ir. H.M. Taufik Oesman Hamit.
MT dan Kawan-Kawan;
11. Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPPA) Perubahan Nomor
B.1/3.31.3.30.2.17.01.0000/001/2022 Tanggal 02 Nopember 2022 Program
Perencanaan dan Pembangunan Industri ; Kegiatan Penyusunan, Penerapan
dan Evaluasi Rencana Pembangunan Industri Provinsi, Sub Kegiatan
Koordinasi, Sinkronisasi, dan Pelaksanaan Pembangunan Sumber Daya
Industri Peningkatan Kompetensi IKM Pembuatan Roti (Bakery)

b. Gambaran Umum
Industri Kecil Menengah atau yang biasa disebut dengan IKM adalah
aktivitas produksi berbagai jenis barang yang digunakan dalam kehidupan manusia
sehari-hari. Produk yang dihasilkan dalam Industri Kecil Menengah akan tersalurkan
dengan baik jika didukung oleh kemudahan sistem distribusi yang dilakukan oleh
para pelaku UKM. Tanpa adanya dukungan yang baik, para pelaku IKM tentu akan
mendapatkan kesulitan dalam memasarkan produk dari industri yang dijalaninya.

Industri Kecil Menengah dalam Peraturan Menteri 64/M-IND/PER/7/2016.


Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Industri adalah seluruh bentuk kegiatan ekonomi yang mengolah bahan baku
dan/ atau memanfaatkan sumber daya industri sehingga menghasilkan barang
yang mempunyai nilai tambah atau manfaat lebih tinggi, termasuk jasa industri.
2. Tenaga Kerja adalah tenaga kerja tetap yang menerima atau memperoleh
penghasilan dalam jumlah tertentu secara teratur.
3. Nilai investasi adalah nilai tanah, bangunan, mesin, peralatan, sarana dan
prasarana, tidak termasuk modal kerja yang digunakan untuk melakukan
kegiatan Industri.
Sementara, kegiatan usaha Industri meliputi industri kecil, industri
menengah, dan industri besar, yang ditetapkan berdasarkan jumlah Tenaga Kerja
dan/ atau Nilai Investasi.
Pengembangan usaha kecil sebagai basis usaha ekonomi kerakyatan
merupakan salah satu langkah strategis yang perlu ditindaklanjuti dengan langkah
nyata. Sektor makanan seperti roti (Bakery) pada saat ini mengalami peningkatan
penjualan dan banyak dipesan baik secara delivery ataupun online.
Perkembangan usaha roti merupakan bisnis yang cukup menjanjikan
karena produk roti bisa dijadikan snack rapat, oleh-oleh bahkan saat ini sudah
dijadikan buah tangan dari tamu yang hajatan pada acara-acara besar lainnya.
Upaya meningkatkan kualitas produksi roti dapat dilakukan dengan cara
memberikan pembekalan terhadap IKM melalui peningkatan pengetahuan dan
keterampilan untuk mendapatkan ide-ide inovasi yang melahirkan roti bakery yang
sehat, memiliki bermacam-macam bentuk dan beraneka rasa.
Untuk itu pelaku IKM harus secara terus menerus melakukan inovasi
terhadap usahanya agar bisa bertahan dan berkembang dalam kondisi sesulit
apapun. Life skill atau ketrampilan hidup adalah hal yang harus dimiliki oleh setiap
pelaku usaha yang diperoleh melalui pelatihan peningkatan kompetensi pelaku IKM
dengan mengikuti kegiatan pelatihan dan keterampilan yang salah satu bentuk
pembinaannya adalah melalui pelatihan peningkatan kompetensi IKM pembuatan
roti (Bakery) yang diselenggarakan oleh UPT Industri Pangan, Olahan dan Kemasan
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi
Riau,
Selain itu diharapkan setelah mengikuti pelatihan Peningkatan kompetensi
IKM Pembuatan Roti (Bakery) para pelaku usaha dapat mengukur kemampuan
serta melatih kemampuan masyarakat pengusaha roti untuk menghasilkan produk
industri pangan yang sehat, beraneka bentuk dan rasa dan bisa bersaing di
pasaran sehingga memiliki nilai tambah lebih bagi pelaku usaha serta membuka
peluang kerja bagi masyarakat lainnya..

Kegiatan pembinaan dan pelatihan peningkatan kompetensi IKM Pembuatan


roti (Bakery) ini diharapkan setiap peserta dapat mengaplikasikan ilmu yang diterima
untuk menghasilkan roti (Bakery) sesuai dengan keinginan konsumen dan dapat
bersaing ditengah masyarakat yang akhirnya dapat meningkatkan perekenomian
daerah.
Pelatihan Peningkatan Kompetensi IKM pembuatan roti (Bakery) ini
dilaksanakan di Kabupaten Bengkalis Kecamatan Mandau (Duri) dengan jumlah
peserta 60 orang.

6. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dan tujuan dari kegiatan Peningkatan Kompetensi IKM pembuatan Roti
(Bakery) adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta tentang
produk olahan roti (Bakery) yang baik, sehat, bermacama-macam bentuk dan
beraneka rasa serta memupuk jiwa kewirausahaan bagi setiap peserta sehinggan
hasil olahan roti (Bakery) menimbulkan daya tarik konsumen, dapat diterima dan
bersaing di pasar sera dapat menambah income bagi IKM pembuatan roti (Bakery)
dan pada akhirnya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di Provinsi Riau.

7. URAIAN KEGIATAN UTAMA


Kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1. Belanja bahan-bahan lainnya
2. Belanja Alat/Bahan untuk Kegiatan Kantor-Alat Tulis Kantor
3. Belanja Alat/Bahan untuk kegiatan kantor- Bahan Cetak
4. Belanja Alat/Bahan untuk Kegiatan Kantor/ Praktek IKM pembuatan roti (Bakery)
5. Belanja Pakaian Pelatihan Kerja
6. Belanja Sewa Mess/Wisma/Bungalow/Tempat perindustrian (Akomodasi)
7. Belanja Perjalanan Dinas Biasa
8. Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Daerah

8. TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN PENINGKATAN KOMPETENSI IKM


PEMBUATAN ROTI (Bakery)
a. Persiapan kegiatan, terdiri dari :
1. Administrasi
2. Rapat kegiatan
3. Belanja bahan praktek
4. Membuat surat Pemberitahuan Kegiatan Pelatihan Peningkatan Kompetensi
IKM Pembuatan Roti (Bakery) ke Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Kabupaten Bengkalis
5. Mengirim surat Pemanggilan Peserta ke Dinas Dinas Perdagangan dan
Perindustrian Kabupaten Bengkalis Kecamatan Mandau (Duri)

b. Pelaksanaan, terdiri beberapa tahapan, yaitu:


1. Dokumentasi
2. Teori oleh tim pembinaan penyuluh perindag (narasumber)
3. Praktek oleh instruktur, dan asisten instruktur
c. Evaluasi dan pelaporan, terdiri dari tahapan, yaitu:
1. Rapat evaluasi, untuk melihat, mengetahui tahapan kegiatan berjalan sesuai
yang direncanakan serta mengambil langkah dan upaya bila terdapat hal-hal
yang tidak sesuai dengan rencana
2. Pelaporan, penyusunan laporan, pelaksanaan rapat kegiatan untuk
pertanggung jawaban pelaksanaan

9. JUMLAH PESERTA
Peserta Peningkatan Kompetensi IKM pembuatan Roti (Bakery) ini diikuti oleh
peserta dari Kabupaten Bengkalis Kecamatan Mandau sebanyak 60 orang peserta

10. JADWAL PELAKSANAAN


a. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan Pelaksanaan Peningkatan Kompetensi IKM pembuatan Roti (Bakery)
dilaksanakan dari tanggal 15 s/d 18 Desember 2022.
b. Matrik Pelaksaan Kegiatan
BULAN KE-
NO KEGIATAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Belanja bahan-bahan
lainnya
2 Belanja alat/ Bahan untuk
kegiatan kantor-Alat Tulis
Kantor
3 Belanja alat/ Bahan untuk
kegiatan kantor-Bahan
cetak
4 Belanja Alat/Bahan untuk
Kegiatan Kantor/ Praktek
IKM pembuatan roti Bakery

5 Belanja Pakaian Pelatihan


Kerja
6 Belanja Sewa
Mess/Wisma/Bungalow/
Tempat peristirahatan
(Akomodasi)
7 Belanja Perjalanan Dinas
Biasa
8 Belanja Perjalanan Dinas
Paket Meeting Luar Daerah

11. MASUKAN (INPUT)


Input kegiatan ini adalah :
1. Jumlah Dana yang tersedia
2 SDM (KPA, PPTK, PPAK, Operator Komputer,Penyuluh Perindag dan Tenaga Ahli)
3 Suplier/Rekanan
4. Pengiriman surat ke Kabupaten Bengkalis
12. KELUARAN (OUTPUT)
Output yang diharapkan dari kegiatan ini adalah terlaksananya Pelatihan Peningkatan
Kompetensi IKM pembuatan roti (Bakery) selama 4 ( empat ) hari di Kabupaten
Bengkalis Kecamatan Mandau.

13. MANFAAT (OUTCOME)


Hasil yang diharapkan dari terlaksananya kegiatan ini dengan baik adalah terciptanya
Pelaku IKM pembuatan roti (Bakery) yang mandiri dan berdaya saing
dipasar/masyarakat luas sehingga dapat menjadi sumber penghidupan

14. DAMPAK (IMPACT)


Dampak dari terlaksananya kegiatan Peningkatan Kompetensi IKM pembuatan roti
(Bakery) ini adalah meningkatkannya kualitas IKM pelaku usaha roti (Bakery)
sehingga menghasilkan roti bakery dengan bermacam bentuk dan rasa yang dapat
bersaing di tengah masyarakat.

15. SUMBER PEMBIAYAAN


Biaya pelaksanaan kegiatan Penyusunan , Penerapan, dan Evaluasi Rencana
Pembangunan Industri Provinsi melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah
Perubahan pada Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Provinsi Riau
Tahun Anggaran 2022 pada Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Perubahan
Satuan Perangkat Daerah Nomor : B.1/3.31.3..30.2.17.01.0000/001/2022 Tanggal 02
Nopember 2022 dengan anggaran sebesar Rp. 167.529.116,- (Seratus enam puluh
tujuh juta lima ratus dua puluh sembilan ribu seratus enam belas rupiah) dengan
rincian sebagai berikut :

No URAIAN JUMLAH
1 Belanja bahan-bahan lainnya
Rp. 2.610.000,-
2 Belanja alat/ Bahan untuk kegiatan kantor-Alat Tulis
Kantor Rp 6.594.216,-
3 Belanja alat/ Bahan untuk kegiatan kantor-Bahan
cetak Rp. 3.554.840,-
4 Belanja Alat/Bahan untuk Kegiatan Kantor/ Praktek
IKM pembuatan roti Bakery
Rp. 41.350.060,-

5 Belanja Pakaian Pelatihan Kerja


Rp. 23.400.000,-
6 Belanja Sewa Mess/Wisma/Bungalow/ Tempat
peristirahatan (Akomodasi) Rp. 14.000.000,-
7 Belanja Perjalanan Dinas Biasa
Rp. 22.580.000,-
8 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Daerah
Rp. 76.840.000,-

Jumlah Rp. 167.529.116,-

Pekanbaru, 03 Nopember 2022


Mengetahui
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Kepala UPT. Industri Pangan
Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Olahan dan Kemasan
Provinsi Riau Dinas Perindustrian, Perdagangan,
Selaku Pengguna Anggaran, Koperasi, Usaha kecil dan Menengah
Provinsi Riau
Selaku Kuasa Pengguna Anggaran,

Ir. H. M. TAUFIQ OESMAN HAMID, MT


Pembina Utama Muda
Drs. EKO RAHDIPPA, MM.
NIP. 19680718 200003 1 003
Pembina Utama Muda
NIP. 19730513 199303 1 003
36
37
38

Anda mungkin juga menyukai