Anda di halaman 1dari 12

CONCEPT NOTE

Nama : Lalu M Masysyath Nawawi Makmun


NIM : 19101095
Jurusan : Manajemen Bisnis Syariah
Dosen Pembimbing : 1. Yaser Taufik Syamlan, M.E, CIFP
2. Dina Diana, S. P., M.Si

Judul :
“Analisa Pengaruh Financial Literacy, Social Normative, dan Income Level
Terhadap Keputusan Menikah Mahasiswa S1 (Studi Kasus Mahasiswa Jurusan
Ekonomi Islam di Jabodetabek)”

A. Latar Belakang
Pernikahan merupakan sebuah pokok penting dalam hidup yang sempurna dan
diridhoi oleh Allah SWT dan dari sana terbentuk rumah tangga yang menelurkan keluarga
sejahtera. Kesejahteraan inilah yang menjadi idaman setiap keluarga dalam hidup (Salim,
1980). Undang- undang no 1 tahun 1974 tentang pernikahan memberikan penjelasan
bahwa pernikahan ialah sebuah ikatan lahir batin antara pria dan Wanita sebagai sepasang
suami istri dengan tujuan menjalin rumah tangga bahagia berdasarkan Ketuhanan Yang
Maha Esa.

Menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) menjelaskan


bahwa usia ideal bagi seorang wanita untuk melakukan pernikahan adalah 21 tahun
sementara untuk pria adalah 22 tahun. Hal ini berdasarkan pada pertimbangan
kematangan psikologis dan biologis pada renta usia tersebut. Selanjutnya (Adhim, 2022)
menyatakan bahwa usia terbaik untuk melakukan sebuah pernikahan adalah 19 – 25 tahun
bagi perempuan dan 20 – 25 tahun bagi laki- laki. Renta usia tersebut merupakan usia
dimana kebanyakan orang sedang menjalankan Pendidikan strata 1 (S1). Data BPS tahun
2020 juga menunjukkan bahwa persentase pemuda menurut usia kawin pertama adalah
usia 19 – 21 tahun (33%), usia 25 – 30 tahun (27,5%), dan usia 22 – 24 tahun (27%) yang
mana jika diperhatikan bahwa usia 19 – 21 tahun yang merupakan fase kuliah menjadi
mayoritas usia kawin pertama.

Belakangan ini menikah dan menjalankan kuliah secara bersamaan atau yang
dikenal dengan istilah nikah muda tengah menjadi trend yang banyak dijumpai baik
secara langsung maupun melalui media elektronik seperti social media. . Trend menikah
muda saat masa kuliah berasal dari lingkungan dan media sosial yang membentuk
persepsi bahwa menikah pada masa studi bukanlah sesuatu yang sulit untuk dijalankan
secara bersamaan sehingga banyak diantara para mahasiswa bercita- cita untuk menikah
muda (Ernawati, 2021). Kendati menajdi trend, sejauh ini jumlah mahasiswa aktif yang
telah menikah pada masa studi lebih sedikit dibandingkan dengan mahasiswa aktif yang
belum menikah pada masa studi. Terdapat juga sejumlah mahasiswa enggan untuk
melakukan pernikahan pada masa studi karena berbagai macam alasan. Faktor seperti
time management, ingin fokus berkuliah, serta kesiapan baik secara mental maupun
finansial menjadi alasan utama mahasiswa untuk tidak melakukan pernikahan dimasa
pekuliahan.

Fenomena ini tentu akan menjadi sebuah masalah apabila mahasiswa yang
memiliki keinginan tinggi untuk menikah tidak melakukan persiapan yang matang
sebelum melaksanakan pernikahan. Hal- hal seperti kesiapan mental, kesiapan finansial,
pengetahuan berumah tangga, dan pengetahuan menjadi orang tua perlu menjadi
perhatian bagi para mahasiswa sebagai bekal dalam menjalankan dinamika rumah tangga.
Yang menjadi perhatian adalah apabila mahasiswa yang menikah hanya karena mengikuti
trend semata tanpa adanya persiapan yang matang sehingga akan meingkatkan potensi
terjadinya perceraian. Maka keputusan menikah pada saat masa studi haruslah melalui
proses berfikir yang panjang. Mengingat mahasiswa yang menikah akan memegang peran
ganda sebagai mahasiswa aktif sekaligus memegang tanggung jawab dalam rumah
tangga. (Ernawati, 2021)

Beberapa faktor yang mendorong seseorang untuk menikah adalah tingkat


pendapatan, tingkat pendidikan, religiusitas, pendapatan orang tua, teman, kepercayaan
orang tua, serta budaya yang berkembang ditengah masyarakat (Widyawati & Pierewan,
2017). Faktor faktor ini cukup sering ditemukan dikalangan mahasiswa yang berniat
melakukan pernikahan namun yang paling sering ditemukan seperti kesiapan mental,
kesiapan finansial, dan pengaruh sosial budaya.

Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), indeks literasi keuangan masyarakat
Indonesia berada pada angka 38,03% ditahun 2019. Hal ini terbilang membaik dari tahun
– tahun sebelumnya, namun demikian tingkat literasi masyarakat Indonesia masih dalam
kategori rendah. Adapun yang di maksud dengan literasi keuangan yaitu pemahaman
terhadap fitur, risiko, dan manfaat terkait produk dan jasa layanan keuangan. (Otoritas
Jasa keuangan, 2019). Dengan adanya sebuah pengetahuan yang baik tentang finansial
maka tentu hal ini akan berpengaruh pada keputusan pernikahan karena dalam menikah
dibutuhkan sebuah kesiapan finansial yang cukup baik.

Dalam mengambil sebuah keputusan seseorang cenderung terpengaruh kepada


kondisi norma subjektif yang dipegang oleh masyarakatnya. Menurut (Sulistimo, 2012)
norma subjektif merupakan keputusan perilaku seorang individu apabila perilaku tersebut
diterima oleh orang yang ia anggap penting dalam dihidupnya. Sehingga seseorang
melakukan sesuatu atas dasar di terima oleh orang disekitarnya seperti orang tua,
keluarga, teman, tetangga, dan lain- lain. Selanjutnya (Jogiyanto, 2007) menyatakan
bahwa norma subjektif ialah cara pandang terhadap keyakinan orang sehingga
berpengaruh pada niat seseorang melakukan suatu tindakan.

Berdaasarkan pemaparan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk


melakukan penelitian mengenai Pengaruh Financial Literacy, Normative Social, dan
Income Level terhadap keputusan menikah mahasiswa S-1. Penelitian ini bertujuan untuk
menggali lebih dalam terkait pengaruh variable Financial Literacy, Normative Social,
dan Income Level terhadap keputusan menikah sehingga dapat memberikan sebuah
gambaran dari fenomena pernikahan di masa perkuliahan, mengingat dalam menjalani
sebuah pernikahan dibutuhakan persiapan yang matang.

B. Rumusan Masalah
Penelitian ini terdiri dari empat rumusan masalah, yaitu :
1. Apakah Financial Literacy berpengaruh terhadap keputusan menikah
mahasiswa S1 jurusan ekonomi islam di Jabodetabek?
2. Apakah Social Normative berpengaruh terhadap keputusan menikah
mahasiswa S1 jurusan ekonomi islam di Jabodetabek?
3. Apakah Income Level berpengaruh terhadap keputusan menikah mahasiswa S1
jurusan ekonomi islam di Jabodetabek?
4. Bagaimana Financial Literacy, Social Normative, dan Income Level dapat
berpengaruh terhadap keputusan menikah mahasiswa S1 jurusan ekonomi
islam di Jabodetabek?

C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan- pertanyaan yang ada dalam
rumusan masalah , yaitu :
1. Untuk mengetahui pengaruh Financial Literacy terhadap keputusan menikah
mahasiswa S1 jurusan ekonomi islam di Jabodetabek?
2. Untuk mengetahui pengaruh Social Normative terhadap keputusan menikah
mahasiswa S1 jurusan ekonomi islam di Jabodetabek?
3. Untuk mengetahui pengaruh Income Level terhadap keputusan menikah
mahasiswa S1 jurusan ekonomi islam di Jabodetabek?
4. Untuk mengetahui pengaruh Financial Literacy, Social Normative, dan Income
Level terhadap keputusan menikah mahasiswa S1 jurusan ekonomi islam di
Jabodetabek?

D. Batasan Penelitian
Batasan penelitian dilakukan supaya penelitian ini dapat difokuskan kepada
masalah yang telah dirumuskan, sehingga pembahasan menjadi sempit dan tidak meluas.
Pada penelitian ini penulis membatasi bagaimana Financial Literacy, Social Normative,
dan Income Level dapat berpengaruh terhadap keputusan menikah mahasiswa S1 yang
berkuliah di area Jabodetabek dengan jurusan ekonomi islam. Hasil dari penelitian ini
diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada para responden akan pentinganya
sebuah persiapan yang matang sebelum memutuskan untuk melaksanakan pernikahan
pada saat berkuliah.
E. Kerangka Penelitian

Financial Literacy
(X1)

Social Normative H2 Keputusan Menikah


(X2) (Y1)

Income Level
(X3)

H4

F. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan identifiaksi permasalahan yang telah diuraikan pada rumusan
masalah, tujuan, batasan, serta kerangka pemikiran diatas, maka dapat ditarik hipotesis
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

H1 : Diduga Financial Literacy berpengaruh terhadap Keputusan Menikah.


H2 : Diduga Social Normative berpengaruh terhadap Keputusan Menikah.
H3 : Diduga Income Level berpengaruh terhadap Keputusan Menikah.
H4 : Diduga Financial Literacy, Social Normative, dan Income Level berpengaruh
terhadap Keputusan Menikah.

G. Penelitian Terdahulu
Nama Judul Metode Hasil
Md. Emaj Uddin Family socio- Penelitian dilakukan Distribusi frekuensi
cultural values dengan melakukan menunjukkan bahwa
affecting early wawancara kuisioner sebagian besar
marriage semi structural. pasangan Santal
between Muslim Kemudian data apabila dibandingkan
and Santal dianalisis dengan orang orang
communities in menggunakan uji x2 muslim menikah
rural dan Teknik regresi sebelum usia
Bangladesh logistic biner. minimum yang
ditetapkan di
Bangladesh.
Dikatakan bahwa
suku, keluarga, buta
huruf, dan status
pekerjaan merupakan
faktor risiko
terjadinya pernikahan
dikalangan
masyarakat pasangan
santal dibandingkan
orang orang muslim
dipedesaan
Bangladesh.
Wilda Maria Ulfa, Faktor- faktor Penelitian ini Hasil penelitian ini
Rani Nooraeni yang menggunakan menunjukkan bahwa
mempengaruhi pendekatan jenis variabel-variabel yang
pernikahan usia kuantitatif kausal berpengaruh secara
dini di Indonesia yang bertujuan untuk signifikan terhadap
mengetahui pernikahan dini di
pengaruh dari satu Indonesia adalah
variabel terhadap status pernikahan saat
variabel berhubungan
lain. seksual pertama kali,
tipe tempat tinggal,
Metode analisis yang status bekerja
digunakan adalah pasangan, pendidikan
analisis inferensia. wanita, dan
Analisis inferensia pendidikan pasangan.
digunakan Sementara itu,
untuk mengetahui variabel-variabel yang
pengaruh variabel- tidak berpengaruh
variabel signifikan adalah
yang ada terhadap status bekerja wanita,
pernikahan dini di indeks kekayaan,
Indonesia. dan interaksi antara
Untuk mencapai pendidikan wanita dan
tujuan tersebut maka indeks kekayaan.
digunakan
analisis regresi
logistik biner.
Reza Shahrabadi, Predictors of Penelitian ini Hasil penelitian
Akram Karimi- intention to menggunakan cross- menunjukkan bahwa
Shahanjarini, marriage based sectional yang sikap terhadap
Saeed Dashti, on theory of dilakukan kepada perkawinan (β=0,217;
Alireza Soltanian, planned 192 siswa p=0,001), norma
Gholamreza behavior among di Hamadan, tahun subyektif (β=0,366;
Garmaroudi university 2014. Alat p<0,001), dan
students in Iran pengumpulan data persepsi kontrol
adalah kuesioner perilaku (β=0,279;
demografi dan TPB. p<0,001) secara
kuesioner yang signifikan
dibuat berdasarkan memprediksi niat
model TPB dengan siswa untuk
menilai sikap pernikahan.
terhadap perilaku, Konstruksi TPB
norma subyektif, menjelaskan 44% dari
kontrol perilaku varian niat.
yang dirasakan, dan
niat. Data dianalisis
dengan
menggunakan
SPSS16 dan indeks
deskriptif,
uji-t sampel
independen,
ANOVA satu arah
dan regresi linier
multivariat pada
tingkat signifikan
95%.
Galuhpritta Pernikahan Di . Metode Berdasarkan hasil
Anisaningtyas, Kalangan pengambilan data penelitian,
Yulianti Dwi Mahasiswa S-1 yang digunakan disimpulkan
Astuti adalah wawancara bahwa secara umum
dengan responden menikah di
menggunakan saat masih kuliah
interview guide karena memiliki
sebagai panduan motivasi yang kuat
dalam percakapan. untuk
Metode analisis data menikah yang
dalam penelitian ini didukung oleh faktor-
adalah faktor seperti
analisis kualitatif, dukungan dan restu
dengan langkah- dari orangtua serta
langkah berupa keyakinan
wawancara, pada diri sendiri untuk
transkrip verbatim, menjalani pernikahan
pembuatan tema- sambil kuliah. Secara
tema yang kemudian umum, kehidupan
akan dilanjutkan pernikahan
dengan memasukkan mahasiswa yang
ke dalam sub menikah di saat masih
kategori dan kategori kuliah dalam keadaan
untuk baik meskipun mereka
memperoleh model mengalami
pernikahan di kesulitan dalam
kalangan mahasiswa mengatur waktu
S1. antara kuliah dan
rumah tangga dan
kadangkala kehidupan
pernikahan
diwarnai dengan
konflik-konflik kecil.
Sri Sofiana Amni Undergraduate Data diperoleh Hasil penelitian
Suwarjo Students’ dengan cara menunjukkan: (1)
Marriage (A observasi, Faktor yang
Case Study dokumentasi, dan mendasari
Of Problematics wawancara. Validasi pernikahan meliputi a)
Of College data diperoleh faktor internal seperti
Students Who melalui triangulation cinta dan ilmu agama,
Get technique dan b) faktor eksternal
Merried During ttriangulation seperti dorongan dari
Their Study) source. Teknik orang tua, kehamilan
Analisis data di luar nikah, faktor
dilakukan dengan ekonomi, dan keadaan
mengadopsi model sosial dan budaya. (2)
interaktif Miles & Permasalahan yang
Huberman. dihadapi mahasiswa
yang sudah menikah
selama studi mereka
adalah. a) masalah
akademik yaitu sering
tidak masuk kuliah,
malas dan manajemen
waktu yang buruk, b)
tidak
masalah akademik
seperti kepribadian
mereka yang monoton
dan egois serta kasus
poligami. (3) Solusi
mahasiswa
masalah pernikahan
adalah manajemen
waktu, cuti kuliah,
dialog untuk
memecahkan masalah,
konsultasi dengan
tokoh agama dan
motivasi

H. Metode Penelitian
1) Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang memiliki tujuan untuk
meneliti populasi dan sample tertentu melalui pengujian hipotesis yang telah
diteteapkan. Metode kuantitatif merukapakan metode yang bersifat induktif, objektif
dan ilmiah dengan perolehan data berupa angka-angka atau pernyataan-pernyataan
dengan analisis statistik (Sugiyono, 2014).
2) Jenis Data
Penelitian ini menggunakan data primer yang dapatkan melalui pengisian
kuisioner. Menurut Sugiyono (2018:456) Data primer merupakan data yang diperoleh
secara langsung melalui pengumpulan data. Data dikumpulkan sendiri oleh peneliti
langsung dari sumber pertama atau dari objek tempat yang tengah diteliti.
3) Teknik dan Analisis Data
Untuk membantu penelitian, maka peneliti ini menggunakan analisis Structural
Equation Modeling (SEM) digunakan sebagai teknik analisis data karena dapat
memberikan asumsi yang lebih akurat dan komperhensif apabila dikomparasi dengan
analisis jalur dan regresi berganda. PLS-SEM dipilih karena memiliki asumsi yang
lebih sederhana dan tidak memerlukan data berdistribusi normal. Partial Least Squre
(PLS) adalah metode analisis yang kuat karena tidak asumsi yang digunakan tidak
terlalu banyak (Ghozali, 2015).

Referensi

Afriani, S., & Yanti, R. T. (2019). THE EFFECT OF FINANCIAL LITERACY ON


STUDENT FINANCIAL BEHAVIOR (Case Study Of Student of Economic
Faculty, University of Dehasen Bengkulu). International Journal Of Economics,
Business and Accounting Research (IJEBAR) , 1227-1236.
Amni, S. S., & Suwarjo. (2020). UNDERGRADUATE STUDENTS’ MARRIAGE (A
CASE STUDY OF PROBLEMATICS OF COLLEGE STUDENT WHO GET
MERRIED DURING THEIR STUDY). Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam,
218-226.
Anisaningtyas, G., & Astuti, Y. D. (2011). Pernikahan di Kalangan Mahasiswa S1. Jurnal
Proyeksi, 21-33.
Badan Pusat Statistik. (2020). Mayoritas Pemuda Indonesia Menikah di Usia 19-21
Tahun. Jakarta: Katadata.
Badan Pusat Statistik. (2022). Tren Pernikahan di Indonesia Kian Menurun dalam 10
Tahun Terakhir. Jakarta: Kata Data.
Darsono, J. T., Susana, E., & Prihartono, E. Y. (2020). Implementasi Theory of Planned
Behavior terhadap Pemasaran Usaha Kecil Menengah melalui E Commerce.
Jurnal Manajemen Kewirausahaan, 206-215.
Ernawati, A. (2021). FENOMENA MENIKAH DI KALANGAN MAHASISWA
(GAMBARAN PERSIAPAN MAHASISWA YANG MENIKAH. Jurnal
Mercusuar, 2.
Hermambang, A., Ummah, C., Gratia, E. S., & Sanusi, F. (2021). Faktor-faktor yang
memengaruhi pernikahan usia dini di Indonesia. Jurnal kependudukan Indonesia,
1-12.
Otoritas Jasa keuangan. (2019). Indeks Literasi Keuangan Masyarakat Indonesia.
Jakarta: Otoritas Jasa Keuangan.
Seni, N. A., & Ratnadi, N. D. (2017). THEORY OF PLANNED BEHAVIOR UNTUK
MEMPREDIKSI NIAT BERINVESTASI. E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana , 4043-4068.
Upadana, W. A., & Herawati, N. T. (2020). Pengaruh Literasi Keuangan dan Perilaku
Keuangan terhadap Keputusan Investasi Mahasiswa. Jurnal Ilmiah Akutansi dan
Humanika, 126-135.
Utina, R., Baderan, D. W., & Pongoliu, Y. I. (2014). Kajian Faktor Sosial Ekonomi yang
Berdampak pada Usia Perkawinan Pertama di provinsi Gorontalo. Gorontalo:
BKKBN Provinsi Gorontalo.
Wasita, P. A., Artaningrum, R. G., & Clarissa, S. V. (2020). Pengaruh Literasi Keuangan
Dan Sikap Keuangan Terhadap Perilaku Keuangan Dengan Self Efficacy sebagai
Variabel Mediasi. JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas
Pendidikan Ganesha, 310-320.
Wulandari, & Sarwoprasodjo, S. (2014). PENGARUH STATUS EKONOMI
KELUARGA TERHADAP MOTIF MENIKAH DINI DI PEDESAAN. Sodality
: Jurnal Sosiologi Pedesaan, 53-64.

Anda mungkin juga menyukai