Disusun:
ANNISA NABILAH
433131420120102
1. Usia
2. Kebiasaan sarapan Anemia
3. IMT
4. Pengetahuan tentang gizi
3
Keterangan:
No: Nomor responden
Kadar_Hb: Kadar Hb responden dalam satuan g/dl, dikelompokkan menjadi dua:
0. Normal bila kadar Hb ≥ 12 g/dl
1. Anemia bila kadar Hb < 12 g/dl
Usia: Usia responden dalam satuan tahun, dikelompokkan menjadi tiga:
0. < 25 tahun
1. 25-40 tahun
2. > 40 tahun
Didik: Pendidikan terakhir responden sampai mendapatkan ijazah
0. S1
1. D3
2. SMA
3. SMP
Kawin: Status perkawinan responden, dikelompokkan menjadi tiga:
0. Belum
1. Single parent
2. Menikah
Sarapan: Kebiasaan sarapan responden sebelum bekerja, dikelompokkan menjadi dua:
0. Ya
1. Tidak
Lama_Kerja: Lama bekerja dibagi 3
0. < 5 tahun
1. 5-10 tahun
2. > 10 tahun
BB(Kg)
IMT =
TB(m)2
0. Normal, bila IMT: 18,5-25
1. Kurus, bila IMT: <18,5
Pengetahuan: Pengetahuan tentang gizi
0. Baik (≥ mean bila berdistribusi normal, atau ≥ median bila berdistribusi tidak normal)
1. Kurang (< mean bila berdistribusi normal, atau < median bila berdistribusi tidak normal)
5
Dari 56 responden, terdapat 2 orang yang berpendidikan S1 dengan frkuensi 3,6%, D3 berjumlah 21
orang (37,5%), Berdasarkan table diatas, didapatkan jumlah responden yang berpendidikan SMA 28
orang 50%
6
3. Berapa rata-rata lama bekerja responden? berapa orang yang bekerjanya paling lama?
Lama bekerja berapa tahun yang paling banyak? Lampirkan output SPSS nya!
Jawab:
Lama_Kerja
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1 12 21.4 21.4 21.4
2 2 3.6 3.6 25.0
4 1 1.8 1.8 26.8
5 2 3.6 3.6 30.4
6 5 8.9 8.9 39.3
7 3 5.4 5.4 44.6
10 3 5.4 5.4 50.0
12 4 7.1 7.1 57.1
14 3 5.4 5.4 62.5
15 2 3.6 3.6 66.1
17 5 8.9 8.9 75.0
18 6 10.7 10.7 85.7
19 3 5.4 5.4 91.1
21 3 5.4 5.4 96.4
25 2 3.6 3.6 100.0
Total 56 100.0 100.0
7
Statistics
Lama_Kerja
N Valid 56
Missing 0
Mean 10.61
Mode 1
Rata-rata Lama bekerja selama 10,61 tahun. Yang paling banyak bekerja 1 tahun bekerja ada
12 orang. Yang paling lama bekerja selama 25 tahun sebanyak 2 orang.
4. Buktikan apakah usia ada hubungannya dengan kejadian anemia! Lampirkan output
SPSS nya!
JAWAB:
Dari 33 orang yang kadar Hb nya normal, ada 9 orang berusia dibawah 25 tahun , 21 orang berusia
diantara 25-40 tahun, 3 orang berusia diatas 40 tahun. Dari 23 orang yang mengalami anemia ada 6
orang yang usia nya dibawah 25 tahun, 15 orang usia nya 25-40 tahun, 2 orang usia nya diatas 40
tahun
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2-
Value df sided)
Pearson Chi-Square .015a 2 .993
Likelihood Ratio .015 2 .993
Linear-by-Linear Association .003 1 .960
N of Valid Cases 56
8
Karena table 2 x 3 maka nilai P yang digunakan adalah pearson sebesar p value 0,993 > (0,05)
sehingga H0 gagal ditolak. Kesimpulan tidak ada hubungan antara usia responden dengan kejadian
anemia di PT
Risk Estimate
Value
a
Odds Ratio for Usia1 (< 25
Tahun / 25 - 40 Tahun)
a. Risk Estimate statistics cannot be
computed. They are only computed for a
2*2 table without empty cells.
OR tidak muncul dikarenakan tabel lebih dari 2x2 atau 3x2. Odd Rasio hanya bisa
Tidak bisa di deskripsikan karena nilai OR nya tidak muncul.
5. Buktikan apakah status kebiasaan sarapan ada hubungannnya dengan kejadian anemia!
Lampirkan output SPSS nya
JAWAB:
Dari 33 orang yang Hb nya normal, 27 orang memiliki kebiasaan sarapan , dan sisa nya sebanyak 6 orang
yang tidak terbiasa sarapan. Dari 23 orang yang mengalami anemia, terdapat 8 yang memiliki sarapan, dan
sisa nya sebanyak 15 orang tidak terbiasa sarapan.
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 12.794a 1 .000
9
Karena table 2 x 2 dan tidak ada nilai ekspektation (e) kurang dari 5 dalam sel tabel maka
nilai P yang digunakan adalah continuity corerection sebesar P value 0,001 < (0,05)
sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Kesimpulan nya adalah terdapat hubungan antara
kebiasaan sarapan dengan kejadian anemia di PT
10
Risk Estimate
95% Confidence Interval
Value Lower Upper
Odds Ratio for Sarapan (Ya / 8.438 2.460 28.936
Tidak)
For cohort ANEMIA = 2.700 1.341 5.436
Normal
For cohort ANEMIA = .320 .164 .623
Anemia
N of Valid Cases 56
8,438 artinya karyawati yang tidak memiliki kebiasaan sarapan beresiko mengalami
anemia sebesar 8,438 kali dibandingkan dengan karyawati yang memiliki kebiasaan
sarapan. Berdasarkan penelitian tersebut banyak karyawati mengalami anemia karena
tidak sarapan dan beresiko 8x maka memberikan saran agar memberikan sarapan kepada
karyawati supaya tidak mengalami anemia (hasil saran untuk perbaikan Kesehatan)
11
6. Buktikan apakah IMT ada hubungannnya dengan kejadian anemia! Lampirkan output SPSS
nya
- Berapa nilai p yang muncul?
- Kenapa anda menggunakan nilai p tersebut?
- Apakah menurut saudara Ho antara IMT dengan anemia ditolak atau gagal ditolak?
- Apakah ada hubungan tidak antara IMT dengan kejadian anemia?
- Berapa nilai OR yang muncul?
- Deskripsikan nilai OR yang muncul tersebut!
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 1.802 1 .179
b
Continuity Correction .976 1 .323
Likelihood Ratio 1.774 1 .183
Fisher's Exact Test .288 .162
Linear-by-Linear Association 1.770 1 .183
N of Valid Cases 56
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.11.
b. Computed only for a 2x2 table
Nilai P yang muncul yaitu 0,288 > 0,05. H0 gagal di tolak yang berarti tidak ada hubungan
12
Risk Estimate
95% Confidence Interval
Value Lower Upper
Odds Ratio for IMT_1 2.559 .631 10.373
(Normal / Kurus)
For cohort ANEMIA = 1.576 .715 3.475
Normal
For cohort ANEMIA = .616 .328 1.158
Anemia
N of Valid Cases 56
Nilai OR (Odd Rasio) 2,559 artinya karyawati yang memiliki IMT Kurus 2x beresiko dibandingkan
dengan karyawati yang memiliki IMT normal.
13
7. Buktikan apakah pengetahuan tentang gizi ada hubungannnya dengan kejadian anemia!
Lampirkan output SPSS nya
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square .245a 1 .621
b
Continuity Correction .050 1 .823
Likelihood Ratio .245 1 .621
Fisher's Exact Test .786 .412
Linear-by-Linear Association .241 1 .624
N of Valid Cases 56
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 11.09.
b. Computed only for a 2x2 table
Nilai P menggunakan continuity correction karena tabel 2x2 dan tidak ada nilai
ekspektasi kurang dari 5 tabel dan hasil yang didapatkan value 0,823 > 0,05. Ho gagal
ditolak yang berarti kesimpulan nya Tidak Ada Hubungan Antara pengetahuan dengan
kejadian Anemia
Risk Estimate
95% Confidence Interval
Value Lower Upper
Odds Ratio for 1.309 .450 3.806
Pengetahuan1 (Baik /
Kurang)
14
artinya karyawati yang memiliki pengetahuan tentang gizi yang kurang 1,309 beresiko mengalami
anemia dibandingkan dengan karyawati yang memiliki pengetahuan tentang gizi yang baik.
Kemungkinan kekuatan nilai asosiasi > 1 yang berarti merupakan factor resiko (risk factor)
Pertanyaan Jawaban
2. Berapa % yang
berpendidikan Didik
SMA? Lampirkan Cumulative
ouput SPSS nya! Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid S1 2 3.6 3.6 3.6
D3 21 37.5 37.5 41.1
SMA 28 50.0 50.0 91.1
SMP 5 8.9 8.9 100.0
Total 56 100.0 100.0
4. Buktikan apakah usia ada hubungannya dengan kejadian anemia! Lampirkan output SPSS
nya!
b) Kenapa anda
menggunakan nilai p Kadar_HBb
tersebut?
Normal Anemia Total
Umur < 25 9 6 15
25 - 40 21 15 36
> 40 tahun 3 2 5
Total 33 23 56
Asymptotic
Significance (2-
Value df sided)
Pearson Chi-Square .015a 2 .993
Likelihood Ratio .015 2 .993
Linear-by-Linear Association .003 1 .960
N of Valid Cases 56
18