Anda di halaman 1dari 6

PJOK

Pencak
Silat
Kayla Alesha XII MIPA 3
Sejarah
Para ahli sejarah pencak silat Indonesia memperkirakan bahwa bela diri ini sudah ada sejak abad ke-7
Masehi. Sejarah pencak silat pada awalnya berkembang dari kemampuan suku asli Indonesia dalam
berburu dan perang yang biasa menggunakan alat perang seperti parang, perisai, dan tombak.

Penemuan tersebut pun sesuai dengan sebuah artefak senjata dari zaman Hindu Buddha yang dipenuhi
dengan pahatan dan relief bergambar kuda-kuda, sebagai gerakan dasar pencak silat yang juga terdapat
di Candi Borobudur dan Candi Prambanan.

Kemudian, pada sekitar abad ke 14, pencak silat mulai berkembang dengan sangat pesat hingga mencapai
seluruh nusantara. Seni bela diri ini dibawa dijadikan sebagai bahan latihan di spiritual di berbagai
pesantren oleh para penyebaran ajaran islam. Tidak hanya itu, pencak silat mendapat pengakuan sebagai
bela diri yang telah menjadi para penduduk berani berperang melawan para penjajah.
Pencak silat kategori seni putra dibagi
menjadi tunggal, ganda, dan regu. Untuk
Kategori Seni
kategori tanding, dibagi menjadi tujuh
kelas yaitu Kelas B (50-55 kg), Kelas C (55-
60 kg), Kelas D (60-65 kg), Kelas E (65-70
kg), Kelas F (70-75 kg), Kelas I (85-90 kg),
dan Kelas J (90-95 kg).

Pencak silat kategori seni putri dibagi


menjadi tunggal, ganda, dan regu. Untuk
kategori tanding dibagi menjadi tiga
kelas yaitu Kelas B (50-55 kg), Kelas C (55-
60 kg), dan Kelas D (60-65 kg).
Penilaian
Kategori Seni
Hamid Buhori menjelaskan bahwa IPSI membagi
nomor seni pencak silat menjadi tiga kategori yakni
tunggal, ganda, dan regu. Lalu pada Porseni NU 2023 ini
ditambahi kategori khusus yaitu seni khusus atau jurus
baku Pagar Nusa perorangan dan berpasangan yang
menampilkan jurus-jurus Pagar Nusa. "Penilaian untuk
yang jurus baku Pagar Nusa, jurus tunggal dan jurus
regu, itu dari kebenaran gerak. Jadi ketika geraknya
salah, baru dikurangi 1. Ketika dia bergerak, gerakannya
betul dibiarkan. Tapi kalau gerakannya salah, dikurangi
1," jelas Hamid.
Tangan Kosong
1. Pertama, posisikan badan berdiri tegap dan kaki yang rapat.
2. Lalu gerakan dimulai dengan telapak tangan rapat di depan dada seperti
memberi salam.

Jurus 1-3 3. Kemudian kedua tangan naik ke atas kepala lalu membuka ke kanan dan
kiri.
4. Lalu tangan kembali merapat ke di atas kepala dan turun ke depan dada
dan turun lagi menempel di depan perut.
5. Selanjutnya, buka kaki kiri mundur ke belakang sehingga membentuk
kuda-kuda tengah.
6. Jika sudah, putarkan tangan kiri dari belakang ke depan dan tangan
kanan dari depan ke belakang sehingga membentuk sikap pasang selup
kanan.
7. Setelah itu, kaki kiri melangkah ke depan sembari kedua tangan tekuk di
atas kepala dengan telapak yang terbuka ke depan.
8. Kemudian buka kuda-kuda kaki kanan depan sembari kedua tangan
mendorong ke depan.
9. Lalu tangan kanan tarik ke rusuk diikuti tangan kiri.
10. Selanjutnya, lakukan patahan lutut dengan cara gerakkan kedua tangan
layaknya menarik dari atas ke depan lutut sembari gerakkan lutut kiri ke
depan.
11. Lalu lakukan tendangan lurus depan pada kaki kanan dengan tangan
kanan melindungi kemaluan dan tangan kiri di depan dada.
12. Setelah itu, letakkan kaki kanan ke sebelah kanan sehingga membentuk
kuda-kuda samping dengan pandangan ke arah kiri.
13. Kemudian lakukan pukulan tangan kanan ke arah kiri sejajar di depan
dada.
14. Sehingga posisi akhir pukul membentuk kuda-kuda depan.
15. Terakhir, tarik tangan kanan sembari tangan kiri menangkis ke depan
dengan posisi kaki layaknya kuda-kuda tengah.
Terima kasih!

Anda mungkin juga menyukai