Anda di halaman 1dari 18

PENCAK SILAT

• Kelompok 6
• Ahmad N.m
• Dani Ramdani
• Gery Abdul Syukur
SEJARAH PENCAK SILAT
Sejarah pencak silat di Indonesia sudah sangat lama, namun baru
kelihatan dengan sangat jelas ketika berdirinya organisasi pencak silat
(IPSI). Sejak saat itu pula nama pencak silat resmi digunakan.
Sebelumnya, di daerah Sumatera lebih dikenal dengan istilah Silat,
sedangkan di tanah Jawa kebanyakan dikenal dengan istilah Pencak Silat.
Pada periode kepemimpinan Eddie M. Nalapraya, Indonesia memiliki
hasrat untuk mengembangkan pencak silat ke mancanegara dengan
mengambil prakarsa pembantukan dan pendirian Persekutuan Pencak
Silat Antarbangsa (PERSILAT) pada tanggal 11 Maret 1980 bersama
Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam, Keempat negara tersebut
akhirnya dinyatakan sebagai negara-negara pendiri organisasi pencak silat
internasional.
PENCAK SILAT
Pencak silat adalah salah satu cabang olahraga beladiri yang
terdapat di Indonesia. Olahraga beladiri pencak silat adalah warisan
nenek moyang bangsa Indonesia. Karena pencak silat lahir dari
kebudayaan bangsa Indonesia, maka perkembangannya dipengaruhi
oleh watak, selera, dan bakat masyarakat yang ada di daerahnya
masing-masing. Selain keadaan masyarakat dan sifatnya, faktor
alam juga dapat memengaruhi perkembangan pencak silat itu
sendiri, misalnya keadaan tempat, iklim, keadaan sosial, dan lain
sebagainya. Pencak silat adalah suatu cara beladiri yang
menggunakan akal sepenuhnya. Akal yang dimiliki manusia lebih
sempurna bila dibandingkan dengan makhluk-makhluk yang
lainnya. Oleh karena itu, tidak mustahil jika manusia dapat
menguasai segala macam ilmu di dunia ini.
GERAKAN DASAR PENCAK SILAT
Gerak dasar pencak silat adalah suatu gerak terencana,
terarah, terkoordinasi, dan terkendali yang mempunyai
empa aspek satu kesatuan, yaitu aspek mental spritual,
aspek beladiri, aspek olahraga, dan aspek seni budaya.
Dengan demikian, pencak silat merupakan cabang
olahraga yang cukup lengkap untuk dipelajari karena
memiliki empat aspek yang merupakan satu kesatuan
utuh dan tidak dapat dipisah-pisahkan
SIKAP PASANG

 sikap pasang, yaitu kombinasi sikap kaki dan tangan dengan posisi
kuda-kuda atau tanpa kuda-kuda yang diikuti dengan kesiagaan
mental dan indera secara total.Ditinjau dari penggunaannya, sikap
pasang terdiri atas berikut.
 a. Sikap pasang terbuka, yaitu sikap pasang dengan tangan, dada,
lengan tidak melindungi tubuh. b. Sikap pasang tertutup, yaitu
dengan sikap tangan dan lengan melindungi tubuh
 b. Sikap pasang tertutup, yaitu dengan sikap tangan dan lengan
melindungi tubuh . 
MACAM - MACAM SIKAP PASANG
 Macam-macam sikap pasang adalah sebagai berikut.
a. Sikap pasang satu, caranya sebagai berikut.
- Sikap kuda-kuda tengah ke belakang.
- Berat badan di tengah dan posisi kanan dan kiri sejajar.
- Posisi kedua tangan di depan dada dengan telapak tangan dibuka.
b. Sikap pasang dua, caranya sebagai berikut.
- Posisi kaki kuda-kuda tengah serong.

- Tangan kiri di depan dada dengan jari-jari tangan dibuka.


- Tangan kanan juga diletakkan di depan dalam keadaan mengepal.
c. Sikap pasang tiga, caranya sebagai berikut.
- Posisi kaki dengan kuda-kuda samping lutut kanan ditekuk
dan kaku kiri lurus.
- Tangan kanan lurus dengan jari-jari dibuka dan tangan kiri
menyilang di depan dada telapak tangan juga dibuka atau
posisi sebaliknya.
d. Sikap pasang empat, caranya sebagai berikut.
- Posisi kaki dengan kuda-kuda depan.
- Tangan yang ada di depan mengepal dan telapak tangan
lainnya menyilang di depan dada dengan telapak tangan
dibuka.
e. Sikap pasang lima, caranya sebagai berikut.
Posisi kaki kuda-kuda tengah. Salah satu tangan
mengepal menghadap ke atas dan telapak tangan
lainnya dibuka menyilang di depan dada.
f. Sikap pasang enam, caranya sebagai berikut.
- Posisi kaki kuda-kuda tengah.
- Kedua tangan disilangkan di depan dada dengan
telapak tangan dibuka menghadap ke luar.
g. Sikap pasang tujuh, caranya berikut.
- Posisi tubuh berdiri dengan salah satu kaki
disilangkan di belakang kaki yang lain.
- Salah satu tangan diluruskan dengan telapak tangan
terbuka dan tangan yang lain diangkat sejajar dengan
kepala dengan telapak tangan dibuka.
h. Sikap pasang delapan, caranya sebagai berikut.
- Posisi berdiri salah satu kaki disilangkan ke depan.
- Kedua tangan diletakkan di depan dada dengan salah
satu telapak tangan menghadap ke atas dan yang lain
menghadap ke depan dengan pergelangan tangan ditekuk
i. Sikap pasang sembilan, caranya sebagai berikut.
- Posisi kaki kuda-kuda belakang.
- Kedua tangan diletakkan di depan dada salah satu
tangan dengan telapak tangan dibuka dan tangan yang
lain mengepal.
j. Sikap pasang sepuluh, caranya sebagai berikut.
Posisi berdiri satu kaki sedangkan kaki yang lain
diangkat ke depan.
k. Sikap pasang sebelas, caranya sebagai berikut.
Salah satu lutut bertumpu di lantai dan kaki yang lain
lutut ditekuk secara tegak lurus. Salah satu lengan
diluruskan ke depan dengan telapak tangan menghadap
ke atas dan tangan yang lain diluruskan ke atas dengan
pergelangan tangan ditekuk telapak tangannya
menghadap ke atas.
l. Sikap pasang dua belas, caranya sebagai berikut.
Duduk bersila dengan kedua tangan diangkat dan
telapak tangan menghadap ke atas.
PRINSIP-PRINSIP BELA DIRI PENCAK SILAT
A. Prinsip-prinsip bela diri pencak silat
o Prinsip-prinsip bela diri pencak silat adalah:
o Seorang pesilat tidak berbuat hal-hal yang dapat mencelakai
diri sendiri.
o Tidak memancing kericuhan.
o Pembelaan diri merupakan prinsip utama dalam pencak silat.
o Tidak mencari musuh.
B. Sifat-sifat seorang pesilat

 Sifatyang harus ditanamkan dalam diri pesilat adalah:


 Harus mempergunakan kepandaiannya untuk menolong
orang.
 Tidak boleh menonjolkan diri atau sombong, terlebih-lebih
sewenang-wenang.
 Tidak boleh mencari musuh atau mempunyai musuh.
 Tidak boleh menyerang terlebih dahulu, bahkan harus
menghindari bentrokan atau perselisihan dari kemungkinan
adanya kesalahpahaman.
C. Sikap seorang pesilat menghadapi perselisihan

 Sikap yang harus dilakukan oleh seorang pesilat dalam


menghadapi perselisihan adalah:
 Pantang surut atau menyerah.
 Tetap berusaha mengelak.
 Jika terpaksa baru menangkis.
 Jika tidak sempat menangkis, harus membuang kekuatan
lawan dengan mengikuti arah geraknya, sehingga jika kena
tidak terasa sakit.
 Tidak boleh adu tenaga, baik jasmaniah maupun tenaga
rohaniah dengan kasar.
FUNGSI PENCAK SILAT
a. Fungsi pencak silat untuk seni
 Pencak silat ditinjau dari sudut seni harus mempunyai
keselarasan dan keseimbangan antara wirama, wirasa, dan
wiraga, atau keserasian irama, penyajian teknik, dan
penghayatan. Pada seni pencak silat penekanan dan dominasi
dapat diletakkan pada:
 gerak bela diri yang diperhalus dan diperindah;
 gerak tari yang mengambil motif-motif bela diri pencak silat;
 gerak tari yang diwarnai gerak pencak silat sekadarnya
sebagai situasi saja; dan
 gerak perpaduan yang seimbang dan selaras antara tari dan
bela diri.
b. Fungsi pencak silat untuk bela diri

 Fungsi pencak silat untuk bela diri sesuai dengan ciri-ciri


umum pencak silat Indonesia, antara lain:
 Pencak silat mempergunakan seluruh bagian anggota tubuh
dari ujung jari tangan,
 kaki sampai kepala.
 Pencak silat dapat dilakukan dengan tangan kosong dan
dengan senjata.
 Pencak silat tidak memerlukan senjata tertentu. Benda
apapun dapat dijadikan senjata (sapu tangan, tas, payung, ikat
pinggang, dan sebagainya).
TEKNIK DASAR PENCAK SILAT
1. Pukulan

2. Tendangan

3. Tangkapan

4. Jatuhan

5. Bantingan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai