Anda di halaman 1dari 3

UJI ENZIM KATALASE

Dasar teori:
1. Pengertian enzim: enzim adalah suatu protein yang merupakan suatu biokatalisator
yang mempercepat reaksi2 biologi tanpa mengalami perubahan struktur kimia
2. Faktor pengaruh enzim:
a. Suhu:
- Peka karena enzim tersusun dari protein
- Terlalu tinggi -> denaturasi protein
- Terlalu rendah -> menghambat reaksi
- Akan aktif kembali jika suhu normal
b. Perubahan pH:
- mempengaruhi perubahan asam amino kunci pada sisi aktif enzim
sehingga menghalangi sisi aktif bergabung dengan substratnya
- jika terlalu asam atau basa enzim menjadi tidak aktif
c. Konsentrasi enzim dan substrat:
- Semakin banyak enzim maka reaksi akan semakin cepat
- Jika substrat terlalu banyak maka reaksi akan berjalan lambat dan
menyebabkan berapa substrat tidak terkatalisasi
d. Inhibitor enzim:
- Inhibitor akan menghambat kerja enzim
- Jika inhibitor ditambahkan ke dalam campuran enzim dan substrat,
kecepatan reaksi akan turun
- Enzim membentuk kompleks enzim-inhibitor yang masih mampu atau
tidak mampu berikatan dengan substrat
3. Enzim katalase:
- enzim yang mengandung empat gugus heme. Enzim katalase terdapat pada
tulang, jantung, membran mukosa, ginjal, dan hati. Enzim katalase bekerja
secara aktif dalam tubuh dan aktivitas kerjanya dapat ditemukan pada
mitokondria, sitoplasma serta peroksisom. Mengandung empat gugus serta juga
memiliki empat rantai polypeptide yang masing-masing bagian terdiri atas 500
lebih senyawa asam amino. Enzim katalase bekerja dengan rangkaian beberapa
molekul sehingga keempat gugus tadi akan membantu penyerapan (Tribowo,
2014)
- sebagai peroksidasi yang khusus untuk reaksi dekomposisi hidrogen peroksida
sehingga pada nantinya dapat berubah menjadi oksigen serta air
- banyak terdapat dalam sel-sel pada jantung dan hati
- Enzim katalase bekerja secara optimal pada suhu 30oC-40oC (Pusat Riset
Bioteknologi, 2020)
- Jantung, ginjal, dan hati memiliki kandungan hidrogen peroksida atau H2O2 yang
merupakan hasil dari respirasi dan dibuat dalam seluruh sel-sel yang hidup.
Kandungan H2O2 ini sebenarnya sangat berbahaya bagi tubuh, untuk itu enzim
katalase berfungsi untuk mengkatalisis kandungan H2O2 tersebut
- Hidrogen Peroksida (H2O2), merupakan senyawa racun dalam tubuh yang
terbentuk pada proses pencernaan makanan. Senyawa ini merupakan bahan
kimia organik yang memiliki sifat oksidasi terkuat. Sehingga enzim katalase
mempercepat reaksi penguraian peroksida (H2O2) menjadi air (H2O) dan
oksigen (O2) yang tidak berbahaya bagi tubuh (Murray, 2009)
4. Reaksi kerja enzim katalase: H2O2 → 2 H2O (g) + O2 (g)

Hasil: membuat tabel yang berisikan faktor pengaruh (sesuai praktikum)

Pembahasan:
1. Hasil
2. Menjelaskan dan membandingkan hasil praktikum dengan teori
3. Menjelaskan perbedaan cara kerja enzim pada faktor normal dan faktor buatan

Kesimpulan: menjelaskan hasil kerja enzim sesuai praktikum

UJI KANDUNGAN MAKANAN


Dasar teori:
1. Konsep makanan dan berbagai zat gizi:
- Makhluk hidup membutuhkan makanan untuk memenuhi kebutuhan energinya
- Zat makanan terdiri dari dua, yaitu zat makanan makro dan mikro.
- Makro: zat makanan yang diperlukan tubuh dalam jumlah besar (karbohidrat,
protein, lemak, air)
- Mikro: dibutuhkan dalam jumlah kecil (vitamin, mineral)
2. Jenis uji makanan beserta reagennya:
a. Protein: biuret (+ ungu)
b. Glukosa: benedict (+ merah bata (orange))
c. Amilum: lugol (+ biru kehitaman)

Hasil: membuat tabel berisikan uji reagen (sesuai praktikum)

Pembahasan:
1. Menjelaskan mengapa terjadi perubahan warna
2. Jika gagal atau tidak sesuai teori, jelaskan kenapa

Kesimpulan: menuliskan hasil uji makanan sesuai praktikum

JARINGAN TUMBUHAN
Dasar teori:
1. Pengertian jaringan:
2. Jaringan meristem:
- Jaringan penyusunnya bersifat meristematik (membelah diri) dan embryonal
- Terdiri dari sel muda yang terus membelah
- Sel muda yang belum mengalami diferensiasi dan spesialisasi
3. Jaringan permanen:
- Sudah tidak mengalami perubahan yang signifikan
- Hasil dari diferensiasi dan spesialisasi pertumbuhan jaringan meristem
4. Perbedaan jaringan monokotil & dikotil:
- Batang dikotil: ada kambium, xylem & floem teratur (xylem di dalam)
- Batang monokotil: tidak ada kambium, xylem & floem tidak teratur

5. Jaringan pada daun: epidermis (terdapat stomata), mesofil/parenkim (mempunyai


kloroplas banyak), jaringan pengangkut/berkas vaskuler (xylem, floem)

Hasil: menggambar dengan representatif dan menunjukkan bagian2 pada gambar, perbesaran
yang digunakan, nama latin dan Indonesia
1. Kangkung: Ipomoea sp.
2. Daun adam hawa:
- Tradescantia spatachea
- Rhoeo discolor
(note: pengetikan nama latin diatas sudah disesuaikan dengan cara penulisan nama latin yang
benar saat ditulis di kertas, bisa pilih salah satu aja nama latin dari adam hawa atau pilih
dua2nya juga bisa)

Pembahasan:
1. Penjelasan tipe sayatan: membujur/paradermal/melintang
- Paradermal: daun adam hawa
- Melintang: batang kangkung
2. Menjelaskan pengambilan sampel daun: abaksial/adaksial
- Abaksial: bawah (ungu)
- Adaksial: atas (hijau)
3. Penjelasan perbesaran:
- Daun: 10 x 10 (umumnya)
- Batang: 4 x 10 (umumnya)
4. Penjelasan jaringan yang ditemukan:

Kesimpulan: menjelaskan jaringan yang ditemukan di daun dan batang

Anda mungkin juga menyukai