Anda di halaman 1dari 4

6.

Hukum Perluasan Produksi

Mengapa produksi perlu diperluas? Ada beberapa alasan perlunya perluasan produksi,
diantaranya:
1.Adanya penambahan kebutuhan manusia baik secara jumlah dan kualitas.
2.Adanya barang yang mulai rusak, aus ataupun musnah.
3.Adanya keinginan manusia untuk meningkatkan kemakmuran dan taraf hidupnya.
Perluasan produksi dapat dilakukan dengan cara:
a. Ekstensifikasi, artinya perluasan produksi dengan cara menambah faktor-faktor atau unit
produksi baru
b. Intensifikasi, artinya perluasan produksi yang dilakukan dengan cara meningkatkan
produktivitas (kemampuan menghasilkan) dari faktor produksi yang ada pada tiap unit
produksi
c. Diversifikasi, artinya meningkatkan jenis dan macam produksi yang dihasilkan. Di
bidang pertanian seperti tumpang sari.
Coba Anda jawab dengan memberi tanda cek list (V) pada kolom yang sesuai dengan cara
perluasan produksi dalam tabel berikut.
Studi Kasus

Contoh Analisis / Perhitungan Biaya Produksi

Biaya di Ruang Rawat Inap Persalinan Puskesmas Jagir dapat dikelompokkan sebagai
berikut :

Keterangan:
FC = Fixed Cost
VC = Variable Cost
DC = Direct CostI
DC = Indirect Cost
IC = Investment Cost
OC = Operational Cost
Perhitungan Unit Cost
Perhitungan Unit Cost berdasarkan normatif:
UCn = TFC/Qcap + TVC/Qac
=406.326.667/480 + 23.160.000/432= 846.513,89 + 53.611,11=Rp 900.125,-
Keterangan :
UCn= Unit Cost Normatif
TFC = Total Fixed Cost
Qcap= Jumlah target pasien per tahun, ditentukan 480 pasien
TVC = Total Varible Cost
Qac = Jumlah pasien actual, diasumsikan 90 % dari target
Perhitungan Unit Cost Aktual:
UCac = TC/Qac
= 429.486.667/432
= Rp. 994.182,099,-
Keterangan :
UCac = Unit Cost Aktual
TC = Total Cost
Qac = Jumlah pasien aktual per tahun, diasumsikan 90% dari target
Perhitungan BEP
Sesuai Perda rawat inap puskesmas Jagir untuk persalinan normalditetapkan sebesar Rp.
260.000,- per pasien dimana dari tarif tersebutdigabung dengan jasa pelayanan dari unit lain
dan diberikan seluruhnyauntuk tenaga kesehatan di puskesmas Jagir.
QBEP(u) = TFC / (P-AVC) = Rp. 406.326.667 / (Rp. 260.000,- – Rp. 53.611,-)
= 1968,74 pasien
= 1969 pasien
Keterangan :
QBEP(u) : Tingkat output dimana keadaan titik impas terjadi
TFC : Biaya tetap total
P : Tarif per unit
AVC : Biaya variabel per unit
QBEP(sales) = TFC / [1-(AVC/P)]
= Rp. 406.326.667 / [1 - ( Rp. 53.611 /Rp.260.000)]
= Rp 511.873.163,-
Keterangan :
QBEP(sales) : Tingkat penjualan dimana keadaan titik impas terjadi
TFC : Biaya tetap total
P : Tarif per unit
AVC : Biaya variabel per unit
Perhitungan CRR
CRR pada ruang rawat inap persalinan dapat dihitung dengan cara:
CRR Total = TR / TC x 100%
= 0 / Rp. 429.486.667,- x 100%
=0%

Keterangan :
QBEP(sales) : Tingkat penjualan dimana keadaan titik impas terjadi
TFC : Biaya tetap total
P : Tarif per unit
AVC : Biaya variabel per unit

Untuk total pendapatan puskesmas berasal dari BOK (BiayaOperasional Kegiatan)


dan biaya operasional. Untuk BOK diberikan untukUsaha Kesehatan Masyarakat (UKM )
tidakuntukusahakesehatan perorangan (UKP), sedangkan pertolongan persalinan termasuk U
KP.Sedangkan biaya operasional diberikan dalam bentuk barang dan ATK.
Pada hal ini ada tarif untuk persalinan normal sesuai Perda adalah Rp260.000,-
per pasien. Namun tidak ada share biaya untuk puskesmas
dari jasa pelayanan karena seluruh jasa pelayanan digabung dan diberikankepada tenaga
medis yang melakukan pelayanan (dokter, perawat, bidan, dll). Sehingga dalam hal ini total
revenue puskesmas sebesar Rp 0.-

Dari hasil perhitungan CRR di atas disimpulkan bahwa ruang rawat inap persalinan
puskesmas jagir secara finansial masih membutuhkan dukungan finansial.

Anda mungkin juga menyukai