Anda di halaman 1dari 1

RANGKUMAN HASIL PERBEDAAN

1. Dokumen resmi Kementerian Pendidikan , Kebudayaan , Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek)


tentang pedoman pelaksanaan kurikulum dalam rangka pemulihan pembelajaran, termasuk
Kurikulum Merdeka , dapat dilihat dalam Keputusan Menteri Nomor 262/M/ 2022.
2. Kurikulum Merdeka adalah kurikulum baru yang diperkenalkan oleh pemerintah Indonesia untuk
menggantikan kurikulum sebelumnya, Kurikulum 2013.
3. Kurikulum Merdeka menekankan pengembangan karakter, kreativitas, dan kemampuan berpikir
kritis peserta didik, serta integrasi teknologi dalam pembelajaran.
4. Merdeka juga memungkinkan sekolah untuk mengembangkan sendiri kurikulum operasional
( Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan atau KOSP ) berdasarkan konteks dan kebutuhan
lokal mereka.
5. KOSP terdiri dari beberapa komponen, antara lain visi, misi, dan tujuan sekolah, hasil belajar,
materi pembelajaran, metode penilaian, dan strategi pelaksanaan.

Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum baru yang diperkenalkan oleh pemerintah Indonesia
untuk menggantikan kurikulum sebelumnya yaitu Kurikulum 2013. Kurikulum Merdeka memiliki
beberapa keunikan yang membedakannya dengan Kurikulum 2013:

1. Penekanan pada Pengembangan Karakter

Kurikulum Merdeka sangat menekankan pada pengembangan karakter peserta didik, termasuk
kecerdasan moral, sosial, dan emosionalnya. Hal ini berbeda dengan Kurikulum 2013 yang lebih
menitikberatkan pada pengetahuan dan keterampilan akademik.

2. Fokus pada Kreativitas dan Pemikiran Kritis

Kurikulum Merdeka juga menekankan pengembangan kreativitas dan kemampuan berpikir kritis
siswa, yang penting untuk keberhasilan di abad ke-21. Hal ini berbeda dengan Kurikulum 2013 yang
kurang menekankan pada keterampilan tersebut.

3. Integrasi Teknologi

Kurikulum Merdeka juga menekankan integrasi teknologi dalam pembelajaran, menyadari


pentingnya literasi digital di dunia modern. Hal ini berbeda dengan Kurikulum 2013 yang kurang
menekankan pada teknologi.

4. Fleksibilitas dalam Implementasi

Kurikulum Merdeka memungkinkan sekolah untuk mengembangkan kurikulum operasional


(Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan atau KOSP) mereka sendiri berdasarkan konteks dan
kebutuhan lokal mereka. Ini memberi sekolah lebih banyak fleksibilitas dalam menerapkan
kurikulum dan menyesuaikannya dengan kebutuhan siswa mereka. Sebaliknya, Kurikulum 2013
lebih preskriptif dan tidak memberikan banyak fleksibilitas.

Secara keseluruhan, Kurikulum Merdeka merupakan perubahan yang signifikan dalam pendekatan
pendidikan di Indonesia, dengan penekanan yang lebih besar pada pengembangan karakter,
kreativitas, pemikiran kritis, dan integrasi teknologi

Anda mungkin juga menyukai