Bahasa Indonesia
Dibuat Untuk memenuhi salah satu tugas Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Telaah Kurikulum
dan Perencanaan Pembelajaran Teknik Elektro yang diampuh oleh Prof. Dr. H. Mukhidin, S.T., M.Pd
Disusun Oleh :
Dengan menyebut nama ALLAH SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kita
panjatkan puja dan puji Syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan
kita nabi besar Muhammad SAW, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Analisis Kurikulum 2013 dan Kurikulum 2022 pada Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia” dengan tepat waktu.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada
matakuliah Mata Kuliah Telaah Kurikulum dan Perencanaan Pembelajaran Teknik Elektro Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Kurikulum 2022 dan 2013 bagi
para pembaca dan juga penulis. Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Prof. Dr. H.
Mukhidin, S.T., M.Pd
selaku dosen mata kuliah Landasan Pendidikan yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan.
Kami menyadari makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
1
Daftar isi
2
Bab 1
Pendahuluan
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan panduan yang mengatur pengajaran dan
pembelajaran di sebuah institusi pendidikan. Latar belakang kurikulum dapat bervariasi
tergantung pada konteksnya, tetapi umumnya mencakup evolusi pendidikan, perubahan
dalam kebutuhan masyarakat, dan perkembangan teori pendidikan.
Selain itu, kurikulum juga dipengaruhi oleh perkembangan teknologi dan globalisasi.
Perubahan dalam tuntutan pasar kerja dan kebutuhan masyarakat mengarah pada
penyesuaian kurikulum untuk mempersiapkan siswa dengan keterampilan yang relevan.
Perubahan kurikulum adalah hal yang umum dalam dunia pendidikan. Perubahan ini
disebabkan oleh perkembangan teknologi, kebutuhan masyarakat, dan perubahan dalam
pendekatan pendidikan. Kurikulum 2013 telah diperkenalkan untuk mengatasi beberapa
kelemahan dalam kurikulum sebelumnya dan menyesuaikan dengan perkembangan
zaman. Kurikulum Merdeka yang merupakan perubahan terbaru, juga didasarkan pada
pertimbangan serupa. Dalam penelitian ini, saya akan menganalisis perbedaan antara
Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, dengan
fokus pada silabus dan rencana pembelajaran.
1.2 Tujuan
Tujuan dari peneletian ini adalah:
merdeka
3
Bab 2 Kajian
pustaka
2.1 Pengertian Kurikulum 2013
4
Bab 3
HASIL ANALISA
5
3.4 Kelebihan dan Kekurangan kurikulum 2013 dalam mata Pelajaran Bahasa
Indonesia
Pendekatan Holistik: Kurikulum 2013 menekankan pendekatan holistik, memperlakukan
pendidikan sebagai suatu kesatuan yang mencakup berbagai aspek, termasuk karakter,
keterampilan, dan pengetahuan.
Pengembangan Karakter:
Mengurangi muatan kurikulum untuk memberi siswa lebih banyak waktu untuk eksplorasi,
pemecahan masalah, dan pengembangan keterampilan praktis. Hal ini menciptakan ruang untuk
pembelajaran yang lebih kontekstual dan mendalam.
Keterlibatan Guru dalam Proses Pembelajaran
1. Tidak Selalu Praktis, Terkadang, implementasi kurikulum ini dapat dianggap terlalu
teoritis dan tidak selalu praktis dalam kehidupan sehari-hari siswa. Hal ini dapat
membuat siswa kesulitan mengaitkan pembelajaran dengan pengalaman nyata.
2. Beban Kerja Guru Kurikulum 2013 memerlukan persiapan dan evaluasi yang lebih
intensif dari guru. Hal ini bisa meningkatkan beban kerja guru dan menyebabkan
kurangnya waktu untuk memahami kebutuhan individu siswa.
3. Standar Evaluasi yang Rumit, Standar evaluasi yang rumit dan beragam dapat
membuat penilaian siswa menjadi sulit dan memakan waktu. Guru dan siswa
mungkin merasa tertekan untuk mencapai hasil yang diharapkan.
4. Ketidaksesuaian dengan Realitas Lokal,Kurikulum ini mungkin kurang
mempertimbangkan konteks sosial, budaya, dan ekonomi di daerah-daerah tertentu.
Hal ini bisa mengakibatkan kurangnya relevansi kurikulum dengan kebutuhan dan
realitas siswa di daerah tertentu.
5. Kurangnya Penekanan pada Aspek-aspek Klasik, Beberapa orang mungkin merasa
bahwa kurikulum ini mengurangi penekanan pada penguasaan tata bahasa dan
6
3.5 Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum Merdeka dalam Pelajaran Bahasa
Indonesia
A. Kelebihan Kurikulum Merdeka dalam Pelajaran Bahasa Indonesia
1. Kehilangan Standar Nasional: Jika kurikulum ini terlalu fokus pada konteks lokal
dan kebutuhan individu, maka ada risiko bahwa standar pendidikan nasional yang
diperlukan untuk bersaing secara global dapat terabaikan.
2. Evaluasi yang Sulit: Jika terlalu fleksibel, kurikulum ini dapat menghadirkan
kesulitan dalam mengevaluasi kemajuan siswa dan membandingkannya dengan
standar nasional atau internasional.
3. Keterbatasan Sumber Daya: Implementasi kurikulum yang sangat fleksibel dan
terkait dengan konteks lokal mungkin memerlukan sumber daya tambahan, seperti
pelatihan guru yang lebih intensif dan materi pembelajaran yang disesuaikan.
4. Pengabaian Aspek-aspek Bahasa yang Penting: Terlalu banyak penekanan pada
aspek lokal atau kontekstual dapat mengabaikan penguasaan tata bahasa dan literasi
dalam bahasa Indonesia yang penting.
5. Kurangnya Konsistensi: Kurikulum Merdeka mungkin kurang konsisten antara
sekolah-sekolah dan daerah, sehingga ada risiko ketidaksetaraan dalam
pembelajaran siswa.
7
Bab 4
Penutup
4.1 Kesimpulan
Kurikulum 2013 telah banyak menuai pujian dan kritik sejak diperkenalkan.
Kelebihannya termasuk pendekatan yang lebih kontekstual dan berbasis keterampilan,
menggali potensi siswa dengan pendekatan saintifik. Namun, ada kekurangan dalam
implementasinya, seperti kurangnya pelatihan bagi guru dan beberapa aspek yang terlalu
kompleks bagi siswa.
Sebaliknya, Kurikulum 2012 dianggap lebih tradisional dan terfokus pada penguasaan
materi. Kelebihannya mencakup struktur yang lebih jelas dan pengajaran yang lebih terarah.
Namun, kritik muncul terkait kurangnya pengembangan keterampilan abad ke-21, seperti
kreativitas dan pemecahan masalah.
Intinya, baik Kurikulum 2013 maupun 2012 memiliki kelebihan dan kekurangan
masing-masing. Pemilihan yang lebih baik mungkin tergantung pada kebutuhan dan kondisi
spesifik di sekolah atau daerah tertentu. Sementara itu, kurikulum 2013 memiliki kekuatan
dalam pendekatan pengajaran yang lebih terstruktur dan konsisten, tetapi bisa dianggap kurang
responsif terhadap tuntutan global dan teknologi. Oleh karena itu, perbandingan ini
menghadirkan gambaran yang seimbang antara kelebihan dan kekurangan masing-masing
kurikulum.
Hasil analisis ini memiliki implikasi signifikan untuk perkembangan kurikulum di masa
depan. Dalam menghadapi perubahan teknologi dan tuntutan masyarakat yang terus
berkembang, pendekatan berbasis masalah, literasi digital, dan pengembangan keterampilan
abad ke-21 perlu lebih diperhatikan dalam perancangan kurikulum. Seiring dengan itu, perlu
juga ditingkatkan pelatihan dan dukungan bagi guru agar dapat mengimplementasikan
perubahan tersebut dengan efektif.
8
Daftar Pustaka
Adi, N. N. S., Oka, D. N., & Wati, N. M. S. (2021). Dampak positif dan negatif pembelajaran
jarak jauh di masa pandemi COVID-19. Jurnal Imiah Pendidikan dan Pembelajaran,
5(1), 43-48.
Amalia, A., & Sa’adah, N. (2020). Dampak wabah COVID-19 terhadap kegiatan belajar
Bahri, S. (2017). Pengembangan kurikulum dasar dan tujuannya. Jurnal Ilmiah Islam Futura,
11(1), 15-34.
Bonal, X., & González, S. (2020). The impact of lockdown on the learning gap: Family and
655.
Churiyah, M., Sholikhan, S., Filianti, F., & Sakdiyyah, D. A. (2020). Indonesia education
Darise, G. N. (2019). Implementasi kurikulum 2013 revisi sebagai solusi alternatif pendidikan
di Indonesia dalam menghadapi revolusi industri 4.0. Jurnal Ilmiah Iqra', 13(2), 41-53.
Dewi, M. P., & Wajdi, M. B. N. (2021). Distance learning policy during pandemic COVID-
Donnelly, R., & Patrinos, H.A. (2022). Learning loss during COVID-19: An early systematic
9
Engzell, P., Frey, A., & Verhagen, M. D. (2021). Learning loss due to school closures during
1-7.
Faiz, A., Parhan, M., & Ananda, R. (2022). Paradigma baru dalam kurikulum prototipe.
Hamdan, K. M., Al-Bashaireh, A. M., Zahran, Z., Al-Daghestani, A., AL-Habashneh, S., &
regulation and satisfaction with online education during pandemic crises of COVID-19
Ikhsan, K. N., & Hadi, S. (2018). Implementasi dan pengembangan kurikulum 2013. Jurnal
hingga saat ini. As-Salam: Jurnal Studi Hukum Islam & Pendidikan, 8(1), 43-64.
1(1), 89-100.
Marisa, M. (2021). Inovasi kurikulum “Merdeka Belajar” di era society 5.0. Santhet: Jurnal
Megandarisari, M. (2021). Adaptasi kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini di masa pandemi
Munajim, A., Barnawi, B., & Fikriyah, F. (2020). Pengembangan kurikulum pembelajaran di
10
Mutiani, M., Abbas, E. W., Syaharuddin, S., & Susanto, H. (2020). Membangun komunitas
belajar melalui lesson study model Transcript Based Learning Analysis (TBLA) dalam
pembelajaran Sejarah. Historia: Jurnal Pendidik dan Peneliti Sejarah, 3(2), 113-122.
Nafrin, I. A., & Hudaidah, H. (2021). Perkembangan pendidikan Indonesia di masa pandemi
Onyema, E. M., Eucheria, N. C., Obafemi, F. A., Sen, S., Atonye, F. G., Sharma, A., &
Educatio.
11