Anda di halaman 1dari 7

NAMA :ALFI NURUL FADILAH

KELAS :1A

NIM :1023031015

A. PENGERTIAN HAK DAN TANGGUNG JAWAB MANUSIA

Hak adalah tentang sesuatu hal yang benar, milik, kepunyaan, kewenangan,kekuasaan,
untuk berbuat sesuatu (karena telah ditentukan oleh undang-undang dan aturan). Sedangkan
tanggung jawab adalah melakukan semua tugas dan kewajibannya dengan sungguh-sungguh.
Tanggung jawab juga berarti siap menanggung segala risiko atas perbuatan sendiri.Nilai
tanggung jawab ini dapat orang tua ajarkan kepada anak sejak usia dini dengan contoh yang
sederhana agar anak mudah mengerti.

 Jenis-jenis hak yang terkenal:


1. Jenis Hak Absolut
Hak ini diartikan sebagai suatu hak yang memiliki mutlak atau telak tanpa
pengecualian, hak absolut dapat berlaku di mana saja asalkan tidak
dipengaruhi oleh situasi serta keadaan tertentu. Menurut para ahli bidang etika,
hak yang ada merupakan hak jenis prima facie atau hak yang terjadi pada
pandangan pertama. Ini memiliki arti bahwa hak itu memiliki batas waktu, hak
tersebut hanya berlaku sampai dikalahkan oleh hak lain yang lebih terbukti
dan kuat.
2. Jenis Hak Positif dan Negatif
- Hak Negatif adalah jenis hak yang memiliki sifat negatif, hak ini dapat
dijabarkan dengan permisalan seperti jika saya memiliki kebebasan
untuk melakukan sesuatu atau memiliki sesuatu, maka orang lain tidak
boleh menghalangi saya untuk melakukan atau memiliki hal tersebut.
- Hak positif adalah jenis hak yang memiliki sifat positif, hak ini dapat
dijabarkan dengan permisalan seperti jika saya memiliki hak bahwa
orang lain boleh berbuat sesuatu untuk saya.
3. Jenis Hak Legal dan Hak Moral
- Hak legal merupakan jenis hak yang menjadikan hukum menjadi dasar
serta landasan dalam membentuk hak tersebut.
- Hak moral adalah jenis hak yang menggunakan prinsip serta aturan
etnis sebagai landasan yang digunakan untuk membentuk hak tersebut.

 Tanggung jawab memiliki ciri-ciri yaitu:


a). Bersungguh-sungguh dalam segala hal.
b). Berusaha melakukan yang terbaik.
c). Disiplin.
d). Dapat dipercaya.
e). Taat aturan.
f). Jujur dalam bertindak.
 Bentuk-bentuk tanggung jawab:
a). Tanggung jawab kepada Tuhan.
b). Tanggung jawab kepada diri sendiri.
c). Tanggung jawab kepada keluarga.
d). Tanggung jawab kepada masyarakat.
e). Tanggung jawab kepada bangsa dan negara.

B. PENGERTIAN AL-INSAN, AL-BASYARI, BANI ADAM, AN-NAS


1). AL-INSAN
Dalam kitab al-Mu’jam al-Mufahras li al-Alfaz al-Qur’an al-Karim,
Muhammad Fu’ad menyebutkan bahwa kata al-insan itu disebutkan sebanyak 73 kali
dalam 43 surah dalam Alquran. Hampir semua ayat yang menyebut manusia dengan
kata insan, konteksnya selalu menampilkan manusia sebagai makhluk istimewa,
secara moral maupun spiritual. Keistimewaan itu tidak dimiliki oleh makhluk lain.
Kata insan terambil dari kata uns yang berarti jinak, harmonis, dan tampak. Namun
dari sudut pandang Al-Qur’an, pendapat yang mengatakan insan terambil dari kata
uns yang berarti jinak, harmonis dan tampak adalah lebih tepat dari yang berpendapat
bahwa ia terambil dari kata Nasiya (lupa) dan NasaYanusu (berguncang). Penggunaan
kata al-Insan pada umumnya digunakan untuk menggambarkan keistimewaan
manusia menyandang predikat khalifah dimuka bumi. Sekaligus dihubungkan dengan
proses penciptaannya. Keistimewaan tersebut karena manusia merupakan makhluk
psikis disamping makhluk pisik. Psikis manusia sebagai makhluk Allah yang mulia
dan tertinggi derajatnya dibanding makhluknya yang lain. Dengan membangun nilai-
nilai tersebut, akhirnya manusia mampu mengemban amanah Allah dimuka bumi.
Adapun kata al-insan dalam Al-Qur’an digunakan untuk menunjukkan keseluruhan
dari jasmani dan rohani manusia. Dengan adanya kombinasi jasmani dan rohani, dan
berbagai macam potensi yang dimiliki, menjadikan manusia makhluk yang unik, yang
memiliki perbedaan antara satu dengan yang lainnya.
2). AL-BASYARI
Basyari disebutkan di dalam Al-Qur’an sebanyak 36 kali dalam 26 surat.
Secara bahasa kata al-basyar mempunyai makna lapisan kulit manusia, mulai dari
kepala, wajah atau tubuh. Definisi tersebut searah dengan penggunaan kata al-basyar
dalam Al-Qur’an yang mengarah pada bagian dari penampakan fisik manusia secara
umum dan tidak ada perbedaan antara satu dengan yang lainnya. Selain itu kata al-
basyar digunakan untuk mendeskripsikan manusia dari aspek psikisnya, seperti yang
berkaitan dengan kebutuhan, batas kemampuan pancaindera (mendengar, melihat,
mencium, meraba, merasa) serta proses perkembangan menuju kedewasaan.
Kata basyar ditujukan kepada seluruh manusia tanpa terkecuali, termasuk para nabi
dan rasul juga memiliki basyar dalam dirinya. Hal ini dikarenakan nabi dan rasul juga
memiliki sifat-sifat kemanusiaan pada umumnya, seperti makan dan minum. Hanya
saja, nabi dan rasul diberikan keistimewaan oleh Allah Swt. yang tidak dimiliki oleh
manusia biasa. Misalnya, mereka diberikan mukjizat dan wahyu.
3). BANI ADAM
Banī Ādam secara bahasa banī adalah bentuk jamak dari kata ibnun yang
berarti anak. Bentuk dasarnya adalah banūn atau banīn tetapi karena berada pada
posisi mudaf ( diterangkan) maka huruf waw dan nun pada kata banūn tersebut harus
dihilangkan, sehingga menjadi kata banī. Banī Ādam adalah anak keturunan Nabi
Adam as. yang menghuni bumi. Banî Ādam menunjukkan kemuliaan keturunan
Ādam sedang zurriyah Ādam adalah keturunan tentu ada yang mulia ada yang
tersesat. Istilah Banī Ādam dalam al-Qur’an disebutkan sebanyak 7 kali dengan tujuh
surah.
4). AN-NAS
An-Nas berasal dari kata nawasa yang artinya goncangan atau fluktuatif. An-
Nas dalam Alquran disebutkan sebanyak 241 kali dan tersebar dalam 55 surat.
Dikatakan goncangan atau fluktuatif, karena manusia itu cenderung berubah jika
bertemu dengan sesamanya. Kata insan diambil dari akar kata uns yang berarti jinak,
lawan dari binatang liar; harmonis dan tampak. Namun dari sudut pandang Alquran,
barangkali lebih tepat diambil dari kata nasiya (lupa), atau nasa-yanusu (berguncang).
Insan adalah makhluk yang menjadi (becoming). Ia terus-menerus maju menuju ke
kesempurnaan. Karakter “menjadi” ini membedakan manusia dengan fenomena lain
di alam. Hewan tidak dapat mengubah kondisinya, sedangkan manusia bisa terus
berupaya menyempurnakan dirinya serta berevolusi dengan akal dan ilmu. Di tataran
ini, manusia sudah mulai memiliki perbedaan daripada hewan. Kata insan digunakan
Alquran untuk menunjuk kepada manusia secara menyeluruh dalam jiwa dan raga.
Sedangkan An-Naas adalah bentuk jamak dari insan. Alquran menyebut manusia
sebagai naas dalam statusnya sebagai makhluk sosial yang bergaul dan bermasyarakat
serta dalam berbagai contoh perilakunya terhadap Tuhan.

C. KEWAJIBAN MANUSIA KEPADA ALLAH, KEPADA RASUL, KEPADA


SESAMA MANUSIA, KEPADA LINGKUANGN.
1) Kewajiban Manusia Kepada Allah.
Kewajiban kita terhadap Allah menjadi kewajiban terpenting. Kita harus berusaha
melaksanakannya dengan hati dan kemauan suci. Kewajiban pertama kita adalah
mengenal pencipta kita. Sebab, wujud Allah Swt adalah sumber maujudnya setiap
makhluk dan fenomena. Maka dari itu, mengenalnya akan mencerahkan pandangan
setiap maujud yang mampu melihat. Tidak mempedulikan realisme inisiatif ini
merupakan sumber kebodohan, kebutaan, dan sikap acuh tak acuh terhadap
2) Kewajiban Manusia Kepada Rasul.
Beriman kepada Rasulullah saw. merupakan salah satu konsekuensi dari pemahaman
bersyahadah: wa asyhadu ana muhammada ar-rasulallah, aku bersaksi bahwa Muhammad
adalah rasul Allah. Dan, kesaksian kita itu akan jujur dan istiqamah jika diwujudkan
menjadi sikap.Ada empat sikap yang memberi alamat bahwa syahadat kita tentang
Rasulullah saw. itu jujur dan istiqamah. Keempat sikap itu adalah:

 Membenarkan dan mengikuti apa yang dibawa oleh Rasulullah saw.


 Menjauhi apa yang dilarang atau tidak disukai oleh Rasulullah saw

Adapun di antara kewajiban kepada Rasulullah saw adalah sebagai berikut:

• Beriman kepada Rasulullah saw

• Ketaatan kepada rasulullah saw

• Mengikuti Rasululla saw


• Bershalawat kepada rasulullah saw

• Membela Rasulullah saw

3) Kewajiban Kepada Sesama Manusia.


- Mendoakan ketika berjauhan.
- Hak menjaga kemuliaan manusia.
- Hak persamaan dan keadilan
- Bekasih sayang.
4) Kewajiban Manusia Kepada Lingkungan.
- Membuang Sampah di Tempatnya
- Tidak menebang pohon sembarangan
- Tidak memburu hewan sembarangan
- Mengurangi pengurangan kimia
- Mengurangi penggunaan kendaraan

D. AYAT AL-QUR’AN TENTANG PROSES PENCIPTAAN MANUSIA

‫ ُثَّم َخ َلْقَن ا ٱلُّنْطَف َة َع َلَق ًة َفَخ َلْقَن ا ٱْلَع َلَق َة ُم ْض َغ ًة‬. ‫ ُثَّم َجَع ْلَٰن ُه ُنْط َف ًة ِفى َق َر اٍر َّمِكيٍن‬. ‫َو َلَق ْد َخ َلْقَن ا ٱِإْل نَٰس َن ِم ن ُس َٰل َلٍة ِّم ن ِط يٍن‬
‫َفَخ َلْقَناٱْلُم ْض َغ َة ِع َٰظ ًم ا َفَك َس ْو َنا ٱْلِع َٰظ َم َلْح ًم ا ُثَّم َأنَش ْأَٰن ُه َخ ْلًقا َء اَخ َر ۚ َفَتَباَر َك ٱُهَّلل َأْح َس ُن ٱْلَٰخ ِلِقيَن‬

Dari Abdullah bin Ma’ud Radhiallahu’anhu dia berkata: Telah berkata kepada kami
Rasulullah saw dan dia adalah orang yang jujur lagi dipercaya: “Sesungguhnya tiap kalian
dikumpulkan ciptaannya dalam rahim ibunya selama 40 hari berupa nutfha (air mani yang
kental), kemudian menjadi ‘alaqah (segumpal darah) selama itu juga,lalu menjadi mudghah
(segumpal daging) selama itu, kemudian diutus kepadanya malaikat untuk meniupkannya
ruh, dan dia diperhatikan mencatat 4 kata yang telah ditentukan:
rejekinya,amalnya,kesulitan/kebahagiaan.

‫ ِإَّن َأَح َد ُك ْم ُيْج َم ُع‬:‫ َح َّد َثَنا َر ُسْو ُل ِهللا صلى هللا عليه وسلم َو ُهَو الَّصاِد ُق الَم ْص ُد ْو ُق‬: ‫َع ْن َع ْبِد ِهللا بِن َم ْس ُعْو ْد َر ِض َي ُهللا َع ْنُه َقاَل‬
‫ُثَّم ُيْر َس ُل ِإَلْي ِه الَم َل ُك َفَينُفُخ ِفْي ِه‬، ‫ُثَّم َيُك ْو ُن ُم ْض َغ ًة ِم ْث َل َذ ِل َك‬، ‫ ُثَّم َيُك ْو ُن َع َلَق ًة ِم ْث َل َذ ِل َك‬،‫َخ ْلُقُه ِفْي َبْطِن ُأِّمِه َأْر َبِع ْيَن َيْو َم ًا ُنْطَفًة‬
‫ َفَو هللا اَّلِذ ي َال ِإَلَه َغْيُر ُه ِإََّن َأَح َد ُك ْم َلَيْع َم ُل ِبَع َم ِل َأْه ِل‬. ‫ ِبَك ْتِب ِر ْز ِقِه َو َأَجِلِه َو َع َم ِلِه َو َش ِقٌّي َأْو َسِع ْيٌد‬:‫َو َيْؤ َم ُر ِبَأْر َبِع َك ِلَم اٍت‬، ‫الٌّر ْو َح‬
‫ َوِإَّن َأَح َد ُك ْم َلَيْع َم ُل ِبَع َم ِل َأْه ِل‬،‫الَج َّنِة َح َّتى َم ا َيُك ْو ُن َبْيَنُه َو َبْيَنَها إالِذَر اٌع َفَيْس ِبُق َع َلْيِه الِكَتاُب َفَيْع َم ُل ِبَع َمِل َأْهِل الَّن اِر َفَي ْدُخ ُلَها‬
‫الَّناِر َح َّتى َم اَيُك وُن َبْيَنُه َو َبْيَنَها إال ِذَر اٌع َفَيْس ِبُق َع َلْيِه الِكَتاُب َفَيْع َم ُل ِبَع َمِل َأْهِل الَج َّنِة َفَيْدُخ ُلَها‬
Artinya: Dari Abdurrahman Abdullah bin Mas’ud ra, berkata, Rasulullah saw yang jujur dan
terpecaya bersabda kepada kami: “Sesungguhnya penciptaan kalian dikumpulkan dalam
Rahim ibu, selama 40 hari berupa nutfha (sperma), lalu menjadi alaqah (segumpal darah)
selama itu pulah, lalu menjadi mudghah (segumpal daging) selama itu pula. Kemudian Allah
mengutus malaikat untuk maniupkan ruh dan mencatat 4 perkara yang telah ditentukan yaitu:
Rejeki, azal,amal dan sengsara/Bahagia. Demi Allah, dzat yang tiada tuhan selain dia,
sesungguhnya ada diantara yang melakukan. Perbuatan-perbuatan penhuni surga hingga jarak
antara dia dengan surga hanya sehasta (dari siku sampai ujung jari), namun suratanya
takdirnya sudah ditetapkan, lalu ia melakukan perbuatan penghuni neraka, maka ia pun
masuk neraka. Ada juga yang melakukan perbuatan-perbuatan penghuni neraka hingga jarak
antara dia dengan neraka hanya sehasta. Namun suratan takdirnya sudah ditetapkan, lalu ia
melakukan perbuatan-perbuatan penghuni surga makai a pun masuk surga. (HR. Bukhari dan
Muslim).

Anda mungkin juga menyukai