NRP : 2443022025
Kelas : C
1. Urinary Tract Obstruction (Upper Urinary Tract Obstruction, Lower Urinary Tract Obstruction,
Tumors)
JAWAB :
Definisi = Obstruksi saluran kemih atau "Urinary Tract Obstruction" adalah gangguan aliran urin
di bagian mana pun di sepanjang saluran kemih. Obstruksi mungkin bersifat anatomis atau
fungsional. Obstruksi menghambat aliran urin, meningkatkan tekanan hidrostatik dan
melebarkan struktur proksimal dari obstruksi, meningkatkan risiko infeksi, dan mengganggu
fungsi ginjal.
- Definisi = Obstruksi saluran kemih bagian atas atau "Upper Urinary Tract Obstruction" adalah
kondisi di mana aliran urine terhambat atau terhalang pada bagian ginjal atau ureter, yang
merupakan saluran yang menghubungkan ginjal dengan kandung kemih.
- Etiologi = Berikut adalah beberapa faktor yang dapat menyebabkan obstruksi saluran kemih
bagian atas: Batu Ginjal , Jaringan Parut atau Fibrosis (Penumpukan jaringan parut akibat
infeksi atau cedera pada saluran kemih dapat menyebabkan penyempitan atau obstruksi),
Hidronefrosis (Suatu kondisi di mana ginjal membengkak akibat penumpukan urine, dapat
disebabkan oleh berbagai faktor termasuk obstruksi), Kelainan Bawaan, Infeksi,
Ketidaknormalan Fungsional (Gangguan kontraksi otot yang mengatur aliran urine, seperti
neurogenic bladder, dapat menyebabkan obstruksi).
- Patofisiologi = Patofisiologi Upper Urinary Tract Obstruction melibatkan pembatasan aliran
urine dari ginjal menuju ureter atau dari ureter menuju kandung kemih, prosesnya adalah :
Peningkatan Tekanan (Obstruksi menyebabkan peningkatan tekanan dalam saluran kemih atas
yang dapat merugikan ginjal dan struktur terkait), Stasis Urin (Stasis ini dapat memfasilitasi
pembentukan batu ginjal dan menyebabkan infeksi saluran kemih), Kerusakan Ginjal (dapat
melibatkan perubahan struktural, seperti fibrosis, dan berkontribusi pada penurunan fungsi
ginjal), Kehilangan Fungsi Ginjal (Jika tidak diatasi, obstruksi berkepanjangan dapat
menyebabkan kehilangan fungsi ginjal yang mencakup penurunan fungsi filtrasi glomerulus dan
peningkatan risiko gagal ginjal).
- Manifestasi klinis = Beberapa manifestasi klinis yang umum melibatkan sistem kemih dan
ginjal, antara lain: Nyeri Pinggang (Pasien dapat mengalami nyeri di daerah pinggang, terutama
di sisi yang terkena obstruksi), Kolik Ginjal (Serangan kolik ginjal yang disebabkan oleh
pergerakan batu atau tekanan yang meningkat dapat menyebabkan nyeri tajam dan
paroksismal), Hematuria (Obstruksi dapat menyebabkan darah muncul dalam urine, yang dapat
terlihat sebagai hematuria), Disuria (Kesulitan dan nyeri saat buang air kecil), Penurunan
Produksi Urine (Obstruksi dapat mengurangi atau bahkan menghentikan aliran urine,
menyebabkan oliguria atau anuria) dan Peningkatan Tekanan Darah.
- Definisi = Obstruksi saluran kemih bagian bawah atau "Lower Urinary Tract Obstruction"
adalah kondisi di mana aliran urine terhambat atau terhalang dalam bagian uretra atau
kandung kemih. Obstruksi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti pembesaran
prostat pada pria, batu kandung kemih, tumor, atau kelainan lainnya yang menghambat aliran
urine dari kandung kemih ke luar tubuh. Gejala umumnya melibatkan kesulitan buang air kecil,
nyeri, atau penurunan aliran urine.
- Etiologi = Berikut adalah beberapa etiologi yang mungkin menyebabkan obstruksi pada
saluran kemih bagian bawah:
- Patofisiologi = Berikut adalah gambaran umum patofisiologi obstruksi saluran kemih bagian
bawah:
Peningkatan Resistensi Aliran Urine ( menyebabkan peningkatan tekanan dalam saluran kemih
bawah), Hipertrofi atau Pembesaran Organ (menyebabkan penyempitan jalur aliran urine,
menciptakan hambatan tambahan), Kompensasi Kandung Kemih (Kandung kemih dapat
mengalami perubahan fungsional, termasuk hipertrofi atau peregangan dinding kandung kemih
sebagai respons terhadap peningkatan tekanan) dan Berdampak pada Fungsi Ginjal
(menyebabkan penurunan laju filtrasi glomerulus, peningkatan tekanan intrarenal, dan
perkembangan disfungsi ginjal).
- Manifestasi klinis = Disuria (Rasa nyeri atau ketidaknyamanan saat buang air kecil), Polakiuria
(Penyakit sering buang air kecil), Nycturia (Keinginan untuk buang air kecil di malam hari, yang
dapat mengganggu tidur), Urgensi (Keinginan mendesak untuk buang air kecil), Hematuria
(Terdapat darah dalam urine), Retensi Urin (Kesulitan untuk mengosongkan kandung kemih
sepenuhnya), Hesitancy (Kesulitan memulai buang air kecil), Jet Urine Lemah (Aliran urine yang
lemah atau terputus-putus), Perasaan Tidak Tuntas (Sensasi bahwa kandung kemih tidak
sepenuhnya kosong setelah buang air kecil), dan Nyeri Perineum atau Suprapubik (Rasa nyeri
di daerah perineum atau di atas tulang kemaluan).
# Tumors :
- Definisi = Tumor merujuk pada pertumbuhan abnormal sel-sel di dalam atau di sekitar saluran
kemih yang dapat menghalangi aliran normal urine. Tumor ini dapat bersifat jinak (non-kanker)
atau ganas (kanker). Ketika tumor berkembang, mereka dapat menyebabkan obstruksi yang
menghambat aliran urine, menyebabkan gejala seperti kesulitan buang air kecil, rasa sakit, dan
peningkatan risiko infeksi saluran kemih.
- Etiologi = Beberapa contoh etiologi tumor yang dapat menyebabkan obstruksi saluran kemih
adalah:
Kanker Kandung Kemih (tumor ganas ini dapat berkembang di dalam lapisan dinding kandung
kemih, menyebabkan penyempitan atau obstruksi pada saluran keluarnya urin), Kanker Prostat
( Kanker ini dapat memengaruhi prostat, kelenjar di bawah kandung kemih yang mengelilingi
uretra, Pertumbuhan tumor prostat dapat menyebabkan obstruksi aliran urine), Kanker Ginjal
atau Renal Cancer (menghambat aliran urine dari ginjal ke ureter, menyebabkan obstruksi pada
saluran kemih atas), dan Tumor Ureter dan Uretra (Tumor ganas yang tumbuh di ureter atau
uretra juga dapat menjadi penyebab obstruksi pada saluran kemih).
Pertumbuhan Massa Tumor (pertumbuhan massa yang dapat secara langsung menghalangi
aliran urine), Infiltrasi dan Penekanan (Tumor dapat menyusup ke dalam dinding saluran kemih
mengakibatkan penyempitan dan obstruksi aliran urine), Pembentukan Jaringan Parut
(jaringan ini dapat mempersempit saluran kemih, menyulitkan aliran urine), Bloking Ureter
(Jika tumor berkembang di dekat atau di dalam ureter, ini dapat mengakibatkan blokade
langsung pada saluran tersebut, menghambat aliran urine dari ginjal ke kandung kemih) dan
Efek Indirek pada Fungsi Ginjal ( menyebabkan peningkatan tekanan dalam sistem kemih atas
dan menyebabkan peningkatan tekanan darah dalam ginjal dan, pada akhirnya, dapat
menyebabkan kerusakan ginjal).
- Manifestasi klinis = Hematuria (darah dalam urine, yang bisa terlihat sebagai urine berwarna
merah atau coklat), Nyeri atau Ketidaknyamanan (Rasa sakit di daerah panggul atau punggung
bagian bawah) Polakiuria (Kebutuhan untuk buang air kecil lebih sering dari biasanya), Urgensi
(Keinginan mendesak untuk buang air kecil) Perubahan dalam Aliran Urine (aliran urine yang
lemah, terputus-putus, atau sulit dimulai), Retensi Urin (Kesulitan mengosongkan kandung
kemih sepenuhnya), Penurunan Berat Badan ( menyebabkan penurunan berat badan tanpa
alasan yang jelas), dan Pembengkakan pada Wilayah Ginjal atau Kandung Kemih (jika tumor
menyebabkan blokade atau obstruksi pada saluran kemih).
- Definisi = Urinary Tract Infection (UTI) atau Infeksi Saluran Kemih adalah kondisi infeksi yang
melibatkan bagian dari saluran kemih, seperti kandung kemih, uretra, ureter, atau ginjal. Infeksi
umumnya disebabkan oleh bakteri, seperti Escherichia coli, dan dapat menyebabkan gejala
seperti nyeri saat buang air kecil, frekuensi buang air kecil yang meningkat, urgensi buang air
kecil, dan dalam beberapa kasus, demam.
- Etiologi = Beberapa faktor etiologis UTI meliputi Bakteri (E. coli, Klebsiella, Proteus, dan
Staphylococcus), Faktor Risiko (Kehamilan, perubahan hormonal seksualitas), Gangguan
saluran kemih (batu ginjal atau penyempitan uretra), Faktor Anatomis dan Fungsional (Refluks
vesikoureteral atau Aliran balik urine dari kandung kemih ke ureter dapat meningkatkan risiko
infeksi, Obstruksi saluran kemih atau Pembatasan aliran urine dapat menciptakan lingkungan
yang mendukung pertumbuhan bakteri), Penyakit kronis (diabetes dan gangguan ginjal).
3. # Glomerular Disorders :
# Acute Glomerulonephritis :
- Definisi = kondisi peradangan mendadak pada glomerulus, unit penyaringan dalam ginjal.
Kondisi ini biasanya terjadi sebagai respons terhadap infeksi, terutama infeksi bakteri seperti
streptokokus beta-hemolitik grup A yang terkait dengan infeksi tenggorokan atau kulit. AGN
ditandai oleh peradangan glomerulus yang menyebabkan kerusakan struktural dan fungsi ginjal.
- Etiologi = Infeksi Streptokokus (infeksi tenggorokan atau impetigo, dapat menjadi pemicu
umum untuk acute glomerulonephritis), Infeksi Virus (virus yang menyebabkan infeksi
pernapasan, seperti virus influenza atau virus herpes simplex), Infeksi Parasit ( Infeksi parasit
tertentu, seperti infeksi cacing), Penyakit Autoimun (Beberapa kasus acute glomerulonephritis
terkait dengan penyakit autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh menyerang glomerulus),
dan Infeksi Bakteri Lain.
# Chronic Glomerulonephritis
- Etiologi = Berikut adalah beberapa faktor etiologi yang dapat terkait dengan
glomerulonefritis kronis:
Infeksi (Infeksi streptokokus pada tenggorokan yang tidak diobati dengan baik, menyebabkan
perkembangan glomerulonefritis kronis), Proses Autoimun (Sistem kekebalan tubuh yang
menyerang glomerulus sebagai respons terhadap kerusakan jaringan atau infeksi dapat
menyebabkan glomerulonefritis kronis), Faktor Genetik (Adanya riwayat keluarga dengan
glomerulonefritis) Hipertensi Kronis (Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dapat
menyebabkan kerusakan pada glomerulus dan memicu glomerulonefritis kronis), Ekspose
Toksin atau Obat-obatan (Paparan jangka panjang terhadap toksin tertentu, seperti
nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs) atau obat antihipertensi) Penyakit Sistemik lain
(seperti diabetes mellitus atau amiloidosis, dapat menyebabkan kerusakan glomerulus dan
berkontribusi pada glomerulonefritis kronis).
Peradangan Awal (Sistem kekebalan tubuh merespons dengan merilis zat-zat inflamasi, seperti
sitokin dan kompleks imun, yang dapat merusak dinding glomerulus), Kerusakan pada
Glomerulus (Glomerulus kehilangan kemampuannya untuk menyaring darah secara efisien,
menyebabkan kebocoran protein dan sel darah merah ke dalam urine), Fibrosis dan
Pengerasan Glomerulus/Glomerulosclerosis (mengakibatkan pengerasan dan hilangnya
struktur normal glomerulus, menghambat fungsi penyaringan), dan Hilangnya Fungsi Ginjal
(menyebabkan pengurangan luas permukaan penyaringan glomerulus dan Fungsi ginjal
menurun secara progresif, dan dapat mengarah pada gagal ginjal kronis).
- Manifestasi Klinis = dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan dan progresivitas
penyakit. Beberapa manifestasi klinis yang umum meliput : hipertensi, proteinuria, hematuria,
edema, nyeri pinggang, dan kerusakan penglihatan.
# Nephrotic and Nephritic Syndromes :
- Definisi =
Nephrotic Syndrome : Kehilangan protein yang signifikan dalam urine, terutama albumin.
Gejalanya Proteinuria berat, hipoalbuminemia, edema (pembengkakan), dan hiperlipidemia.
Penyebab umum Glomerulonefritis membranosa, nefropati diabetes, lupus nefritis, dan kondisi
lain yang merusak glomerulus ginjal.
Nephritic Syndrome : Peradangan pada glomerulus ginjal. Gejalanya Hematuria (darah dalam
urine), proteinuria, tekanan darah tinggi, oliguria (produksi urine yang berkurang). Penyebab
Umummya Glomerulonefritis akut, glomerulonefritis proliferatif difus, vasculitis ginjal, dan
penyakit berhubungan dengan gangguan sistemik.
- Etiologi =
Minimal Change Disease MCD (suatu bentuk glomerulonefritis yang sering ditemukan pada
anak-anak), Focal Segmental Glomerulosclerosis/FSGS (Kerusakan pada sebagian segmen
glomerulus, dapat bersifat idiopatik atau disebabkan oleh penyakit lain), Membranous
Nephropathy (Peradangan pada membran glomerulus, dapat disebabkan oleh penyakit
autoimun atau infeksi), Diabetes Mellitus (Diabetes dapat menyebabkan kerusakan pembuluh
darah, termasuk glomerulus, yang kemudian dapat mengarah ke Nephrotic Syndrome)
- Patofisiologi =
Nephrotic Syndrome : terjadi karena kerusakan pada glomerulus ginjal, yang menyebabkan
kebocoran protein, khususnya albumin, ke dalam urine. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan
Nephrotic Syndrome meliputi peradangan dan kerusakan membran glomerulus. Akibatnya,
proteinuria yang signifikan terjadi, mengakibatkan hilangnya protein berharga dari darah,
termasuk albumin. Hipoalbuminemia yang timbul dapat menyebabkan penurunan tekanan
onkotik dalam pembuluh darah, yang memicu pembentukan edema karena cairan bergerak ke
ruang interstitial.
Nephritic Syndrome : melibatkan peradangan pada glomerulus, yang dapat dipicu oleh respons
kekebalan tubuh terhadap infeksi atau faktor autoimun. Peradangan ini dapat merusak
membran glomerulus dan menyebabkan peningkatan permeabilitas, sehingga darah dan
protein dapat merembes ke dalam urine. Glomerulonefritis merupakan salah satu penyebab
umum Nephritic Syndrome, dan perubahan patologis dapat mencakup proliferasi seluler,
infiltrasi sel darah putih, dan kerusakan struktural pada glomerulus.
- Manifestasi Klinis