(RPP)
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah dilaksanakan kegiatan pembelajaran melalui model pembelajaran
Saintifik discovery learning ,diskusi, ceramah siswa dapat menganalisis Q.S. Ali
Imran (3): 190-191, dan Q.S. Ali Imran (3): 159, serta hadits tentang berpikir
kritis dan bersikap demokratis, membaca Q.S. Ali Imran (3): 190-191 dan Q.S.
Ali Imran (3): 159; sesuai dengan kaidah tajwid dan makhrajul huruf,
mendemonstrasikan hafalan Q.S. Ali Imran (3): 190-191 dan Q.S. Ali Imran (3):
159 dengan lancar mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab,
gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro- aktif) dan memiliki
sikap disiplin, kerja keras, kreatif, rasa ingin tahu, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai dan tanggung jawab
B. Langkah-Langkah Pembelajaran
Q.S. Ali Imran (3): 190-191, dan Q.S. Ali Imran (3): 159, serta hadits tentang
berpikir kritis dan bersikap demokratis
C. Penilaian
1. Sikap : Menunjukkan sikap aktif, tanggung jawab dan
kerjasama
2. Pengetahuan: Mengerjakan soal kuis dalam bentuk uraian
3. Ketrampilan : Mempresentasekan dan tanya jawab dalam kegiatan
Diskusi
4. Pengayaan :
Pembelajaran remedial dilakukan bagi siswa yang capaian KD nya
belum tuntas
Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching
(klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali ters
remedial belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam
bentuk tugas tanpa tes tertulis kembali.
5. Remedial :
- Bagi siswa yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan
pembelajaran pengayaan sebagai berikut:
* Pengertian Berfikir
Arti kata dari berfikir memiliki makna fungsi dari akal fikiran yang berarti, dengan
adanya berfikir maka seseorang dapat memanfaatkan akal fikirnya untuk bisa
memahami apa saja kebenaran (hakikat) tentang segala sesuatunya. Kebenaran
(hakikat) yang sejati yakni Allah Swt.
Jadi dengan adanya sebuah pola fikir pada otak manusia maka manusia
mengenal Allah dan dapat mendekatkan dirinya kepada Nya. Oleh karena itu,
berfikir yakni sebuah awal dari perjalanan ibadah umat manusia yang tanpa-Nya
maka ibadah tersebut tak bernilai, sehingga apabila berkaitan dengan ibadah
pastinya sudah terdapat ketentuan-ketentuan yang telah terperinci dari sang Maha
Pencipta Allah Swt.
*Pengertian Musyawarah
Pada kehidupan manusia pastinya banyak masalah-masalah yang sering dihadapi
selain dari pada ibadah. Oleh karena itu cara lain yang dapat memecahkan dan
menyelesaikan sebuah permasalahan adalah dengan cara ber-musyawarah.
Makna dari musyawarah adalah sebuah kelaziman fitrah pada manusia dan juga
musyawarah ini termasuk dalam tuntutan stabilitas pada suatu masyarakat. Ber-
musyawarah di dalam kehidupan bermasyarakat merupakan sesuatu yang di
syariatkan oleh agama islam demi terwujud dan terciptanya suatu keadilan yang
ada diantara manusia dengan merata serta dapat pula untuk memilih perkara apa
yang paling terbaik untuk mereka sebagai bentuk perwujudan dari tujuan-tujuan
syariat serta hukum-hukum nya.
Dengan demikian sebagai warga negara yang baik dan benar maka di dalam
sebuah musyawarah yang sedang dilaksanakan, kita harus dan wajib untuk
mengedepankan kepentingan seksama dan tidak boleh mengedepankan
kepentingan individual (diri sendiri). Maka berikanlah ide, gagasan gagasan,
masukan-masukan dengan cara berfikir kritis serta menghormati dan menghargai
pendapat-pendapat yang di utarakan orang lain.
A. Makna berpikir kritis
Pengertian berpikir kritis adalah suatu perilaku dan sikap yang pada dasarnya
berdasarkan dengan data serta fakta yang sah (valid) dan di barengi dengan
argumen (pendapat) yang akurat. Sebagai seorang warga negara yang berprinsip
demokrat harusnya dapat selalu bersikap dengan kritis, baik itu pada kenyataan
empiris dan supraempiris seperti berikut :
- Empiris
a. Realitas
b. Sosial
c. Budaya
d. Politik
- Supraempiris
a. Agama
b. Mitologi
c. Kepercayaan
Bersikap kritis harus juga ditujukan dan ditanamkan dalam diri sendiri sehingga
materi-materi berfikir secara kritis, bersikap secara demokratis dan sikap secara
kritis dalam diri sendiri itu pasti dibarengi dengan sikap secara kritis terhadap
pendapat-pendapat yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Di dalam
sikap secara kritis ini tentu nya harus wajib di dukung dengan sikap tanggung
jawab dengan apa yang sedang di kritisi, oleh karena itu sikap secara kritis yang
ada pada suasana demokrasi wajib perlu untuk di berikan dukungan berdasarkan
kemampuan untuk bisa menyelesaikan suatu masalah dengan cara penuh
kedamaian. Suatu permasalahan yang berasal dari sebuah perbedaan pendapat
bisa berujung dengan konflik dan untuk itu harus di tekankan suatu penyelesaian
masalah yang dilakukan dengan penuh kedamaian dan bukan kekerasan.
B. Makna Bersikap Demokratis
Arti kata dari demokrasi memiliki dua (2) makna yakni secara dilihat dari :
a. Etimologis (tinjauan)
Maksudnya adalah dengan secara etimologis, demokrasi berasal dari bahasa
Yunani dan terdiri atas kata :
1. Demos yang berarti adalah rakyat
2. Kratos/Cratein yang berarti adalah kekuasaan atau kedaulatan
Sehingga dapat dikatakan bahwa secara etimologis demokrasi adalah rakyat yang
memiliki kekuasaan tertinggi dengan kalimat "dari rakyat oleh rakyat dan untuk
rakyat".
b. Terminologis (istilah)
Maksudnya adalah dengan secara terminologis, demokrasi adalah sebuah bentuk
dari mekanisme sistem pemerintahan pada negara yang sebagai upaya dalam
mewujudkan kedaulatan rakyat atau kekuasaan warga pada negara atas negara
yang untuk dijalankan dan dilaksanakan pemerintahan negara itu sendiri.
Sehingga dengan demikian, konsep demokrasi yang ada pada dasar hidup dalam
masyarakat dan negara memiliki makna bahwa rakyat adalah sosok yang
memberikan ketentuan dalam masalah yang terjadi di dalam kehidupannya, baik
itu kebijakan kebijakan negara karena kebijakan itu yang akan menentukan
bagaimana kehidupan rakyat. Oleh karena itu, suatu negara yang menganut
sistem demokrasi ini adalah negara yang didirikan dan di selenggarakan atas
dasar kemauan dan kehendak serta keinginan rakyat negara tersebut. Pada sudut
pandang organisasi makna demokrasi yakni peng-organisasian negara yang di
jalankan dan dilakukan rakyat negara itu sendiri berdasarkan persetujuan oleh
rakyat karena kedaulatan tertinggi ada di tangan rakyat. Di dalam agama
khususnya agama Islam, tidak ada istilah demokrasi. Ini di karenakan orang islam
hanya mengenal yang namanya Al-hurriyah atau kebebasan yang menjadi pilar
utama dari demokrasi yang ada dan di warisi sejak zaman nabi Muhammad Saw
yang termasuk ada di dalamnya yakni:
Lampiran 2
Kebiasaan
Tidak
Selal Serin Jaran
N Perna
Pernyataan u g g
o h
Skor Skor
Skor 2 Skor 1
4 3
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2. Penilaian Keterampilan
Rubrik Pengamatannya sebagai berikut:
Aspek Juml Ketuntas Tindak
N Nama Peserta Nil
yang dinilai ah an Lanjut
o. Didik ai
1 2 3 4 Skor T TT R P
1
2
Ds
Aspek yang dinilai : 1. Kelancaran Skor 25 → 100
2. Artinya Skor 25 → 100
3. Isi Skor 25 → 100
4. Dan lain-lain Skor dikembangkan
Skor maksimal…. 100
2) Arti
a) Jika peserta didik dapat mengartikan dengan benar, skor 100.
b) Jika peserta didik dapat mengartikan dengan benar dan kurang
sempurna, skor 75.
c) Jika peserta didik tidak benar mengartikan, skor 50.
d) Jika peserta didik tidak dapat mengartikan, skor 25.
3) Isi
a) Jika peserta didik dapat menjelaskan dengan benar, skor 100.
b) Jika peserta didik dapat menjelaskan dengan mendekati benar, skor
75.
c) Jika peserta didik dapat menjelaskan dengan tidak benar, skor 50.
d) Jika peserta didik tidak dapat menjelaskan, skor 25.
4) Dan Lain-lain
Guru dapat mengembangkan skor tersebut jika ditemui kriteria
penilaian lain berdasarkan bentuk perilaku peserta didik pada situasi
dan kondisi yang berkembang
3. Penilaian Pengetahuan
1. Diskusi
Peserta didik berdiskusi tentang memahami makna .
Aspek dan rubrik penilaian:
1) Kejelasan dan ke dalaman informasi
(a) Jika kelompok tersebut dapat memberikan kejelasan dan ke
dalaman informasi lengkap dan sempurna, skor 100.
(b) Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan ke
dalaman informasi lengkap dan kurang sempurna, skor 75.
(c) Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan ke
dalaman informasi kurang lengkap, skor 50.
(d) Jika kelompok tersebut tidak dapat memberikan penjelasan dan ke
dalaman informasi, skor 25.
Contoh Tabel:
Aspek yang Ketuntas Tindak
Dinilai an Lanjut
Nama Peserta Jumla
No. Kejelasan dan Nilai
didik h Skor
Kedalaman T TT R R
Informasi
1
Dst.
3. Penilaian Harian
KISI KISI
MATA PELAJARAN : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
KELAS /SEMESTER : XII /I
TAHUN PELAJARAN : 2021/2022
KOMPETENSI INDIKATOR
DASAR (KD) MATERI PENCAPAIANM INDIKATOR SOAL NO SOAL
ATERI
Jawaban
1. Kandungan Surat Ali-Imran ayat 190-191
1) dalam penciptaan langit dan bumi ada tanda" kekuasaan Allah bagi
seorang hamba yg mau mencermatinya , dg cara mentafakkuri atau
memikirkan ayat" kauniyah Nya
2) karakteristik / ciri" org yg berfikir ttg tanda" kekuasaan Allah adalah : org yg
senantiasa berdzikir kpd Allah dg berbagai keadaannya , org yg selalu
menghambahkan diri pada Allah.
2. Jawaban
Dalam Islam, istilah demokrasi memang tidak ada. Namun, ada istilah Al
hurriyah yang mempunyai arti kebebasan. Al hurriyah mengandung
konsep yang sama dengan demokrasi, yaitu kebebasan yang menjadi
pondasi dasar dari sistem demokrasi.
Contoh kebebasan dalam Islam yang juga ada dalam demokrasi pernah
dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, yaitu kebebasan dalam memilih
seorang khalifah atau pemimpin, kebebasan mengelola negara bersama-
sama, kebebasan dalam berbicara dan menyampaikan pendapat kepada
penguasa, sampai kebebasan menyampaikan kritik kepada penguasa
yang dirasa tidak sesuai dengan rakyat.
Sekolah : ........................
Kelas/Semester : ........................
Mat Pelajaran : ........................
Ulangan Harian Ke : ........................
Tanggal Ulangan Harian : ........................
Bentuk Ulangan Harian : ........................
Materi Ulangan Harian : ........................
(KD/Indikator : ........................
KKM : ........................
5. Pengayaan
Dalam kegiatan pembelajaran, peserta didik yang sudah menguasai materi
sebelum waktu yang telah ditentukan, diminta untuk soal-soal pengayaan
berupa pertanyaan-pertanyaan yang lebih fenomenal dan inovatif atau
aktivitas lain yang relevan dengan topik pembelajaran. Dalam kegiatan ini,
guru dapat mencatat dan memberikan tambahan nilai bagi peserta didik
yang berhasil dalam pengayaan.