Anda di halaman 1dari 15

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMAN 3 SIJUNJUNG


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas/Semester : XII / Ganjil
Tahun Pelajaran : 2023/2024
Materi Pokok : Q.S. Ali Imran/3: 190-191, dan Q.S. Ali
Imran/3: 159
Alokasi Waktu : 3 x 45 Menit

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah dilaksanakan kegiatan pembelajaran melalui model pembelajaran
Saintifik discovery learning ,diskusi, ceramah siswa dapat menganalisis Q.S. Ali
Imran (3): 190-191, dan Q.S. Ali Imran (3): 159, serta hadits tentang berpikir
kritis dan bersikap demokratis, membaca Q.S. Ali Imran (3): 190-191 dan Q.S.
Ali Imran (3): 159; sesuai dengan kaidah tajwid dan makhrajul huruf,
mendemonstrasikan hafalan Q.S. Ali Imran (3): 190-191 dan Q.S. Ali Imran (3):
159 dengan lancar mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab,
gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro- aktif) dan memiliki
sikap disiplin, kerja keras, kreatif, rasa ingin tahu, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat, cinta damai dan tanggung jawab

B. Langkah-Langkah Pembelajaran
Q.S. Ali Imran (3): 190-191, dan Q.S. Ali Imran (3): 159, serta hadits tentang
berpikir kritis dan bersikap demokratis

KEGIATAN DESKRIPSI ALOKASI


WAKTU

PENDAHU 1. Menyiapkan peserta didik untuk mengikuti 30 Menit


KEGIATAN DESKRIPSI ALOKASI
WAKTU

LUAN proses pembelajaran, berdoa, absensi ,


menyiapkan buku dan alat untuk
pembelajaran
2. Memberi motivasi dan apersepsi
3. Menyampaikan tujuan pembelajaan dan
penjelasan uraian kegiatan pembelajaran
4. Menerapkan Q.S. Ali Imran/3: 190-191 dan
Q.S. Ali Imran/3: 159 dan Jikok panghulu
bakamanakan, maanjuang maninggikan.
Pandai nan usah dilagakkan manjadi
takabau kasudahannyo

INTI 1. Peserta didik berkelompok membahas 85 Menit


Hukum bacaan (tajwid) Q.S. Ali Imran/3:
190-191 dan Q.S. Ali Imran/3: 159
2. Setiap kelompok mendiskusikan materi
berdasarkan pertanyaan dalam LKPD
3. Peserta didik membuat hasil diskusi
kelompoknya sesuai dengan materi
4. Peserta didik mempresentasekan laporan
hasil diskusi kelompok
5. Peserta didik melakukan tanya jawab dalam
diskusi kelompok
6. Pendidik memberikan penguatan, koreksi
dan refleksi
PENUTUP 1. Menanyakan pemahaman peserta didik 20 menit
terhadap kegiatan inti.
2. Peserta didik dengan bimbingan guru membuat
kesimpulan.
KEGIATAN DESKRIPSI ALOKASI
WAKTU

3. Peserta didik mengerjakan tes tertulis


4. Peserta didik menerima tugas untuk membaca
buku tentang
pelajaran berikutnya
5. Mengakhiri pelajaran dengan membaca
hamdallah.
6. Peserta didik bersalaman dengan pendidik.

C. Penilaian
1. Sikap : Menunjukkan sikap aktif, tanggung jawab dan
kerjasama
2. Pengetahuan: Mengerjakan soal kuis dalam bentuk uraian
3. Ketrampilan : Mempresentasekan dan tanya jawab dalam kegiatan
Diskusi
4. Pengayaan :
 Pembelajaran remedial dilakukan bagi siswa yang capaian KD nya
belum tuntas
 Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching
(klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
 Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali ters
remedial belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam
bentuk tugas tanpa tes tertulis kembali.
5. Remedial :
- Bagi siswa yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan
pembelajaran pengayaan sebagai berikut:

 Siwa yang mencapai nilai n( ketuntasan )<n<n( maksimum) diberikan


materi masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai
pengetahuan tambahan
 Siswa yang mencapai nilai n>n(maksimum) diberikan materi
melebihi cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan
tambahan.

Mengetahui Telah Diperiksa Oleh Tanjung Gadang, Juni 2023


Kepala Sekolah Wakil Kurikulum Guru Mata pelajaran

Dra. Harnetti, M.Si Desi Andriani, M.Pd MUSTAR HAKIM, S.Pd.I


NIP.19670508 199203 2 004 NIP. 19771205 200604 2 004 NIP. 19730115 201406 1 002
LAMPIRAN 1
Materi

Definisi Berpikir Kritis dan Bersikap Demokratis Menurut Pandangan Islam

* Pengertian Berfikir
Arti kata dari berfikir memiliki makna fungsi dari akal fikiran yang berarti, dengan
adanya berfikir maka seseorang dapat memanfaatkan akal fikirnya untuk bisa
memahami apa saja kebenaran (hakikat) tentang segala sesuatunya. Kebenaran
(hakikat) yang sejati yakni Allah Swt.
Jadi dengan adanya sebuah pola fikir pada otak manusia maka manusia
mengenal Allah dan dapat mendekatkan dirinya kepada Nya. Oleh karena itu,
berfikir yakni sebuah awal dari perjalanan ibadah umat manusia yang tanpa-Nya
maka ibadah tersebut tak bernilai, sehingga apabila berkaitan dengan ibadah
pastinya sudah terdapat ketentuan-ketentuan yang telah terperinci dari sang Maha
Pencipta Allah Swt.

*Pengertian Musyawarah
Pada kehidupan manusia pastinya banyak masalah-masalah yang sering dihadapi
selain dari pada ibadah. Oleh karena itu cara lain yang dapat memecahkan dan
menyelesaikan sebuah permasalahan adalah dengan cara ber-musyawarah.
Makna dari musyawarah adalah sebuah kelaziman fitrah pada manusia dan juga
musyawarah ini termasuk dalam tuntutan stabilitas pada suatu masyarakat. Ber-
musyawarah di dalam kehidupan bermasyarakat merupakan sesuatu yang di
syariatkan oleh agama islam demi terwujud dan terciptanya suatu keadilan yang
ada diantara manusia dengan merata serta dapat pula untuk memilih perkara apa
yang paling terbaik untuk mereka sebagai bentuk perwujudan dari tujuan-tujuan
syariat serta hukum-hukum nya.
Dengan demikian sebagai warga negara yang baik dan benar maka di dalam
sebuah musyawarah yang sedang dilaksanakan, kita harus dan wajib untuk
mengedepankan kepentingan seksama dan tidak boleh mengedepankan
kepentingan individual (diri sendiri). Maka berikanlah ide, gagasan gagasan,
masukan-masukan dengan cara berfikir kritis serta menghormati dan menghargai
pendapat-pendapat yang di utarakan orang lain.
A. Makna berpikir kritis
Pengertian berpikir kritis adalah suatu perilaku dan sikap yang pada dasarnya
berdasarkan dengan data serta fakta yang sah (valid) dan di barengi dengan
argumen (pendapat) yang akurat. Sebagai seorang warga negara yang berprinsip
demokrat harusnya dapat selalu bersikap dengan kritis, baik itu pada kenyataan
empiris dan supraempiris seperti berikut :
- Empiris
a. Realitas
b. Sosial
c. Budaya
d. Politik
- Supraempiris
a. Agama
b. Mitologi
c. Kepercayaan
Bersikap kritis harus juga ditujukan dan ditanamkan dalam diri sendiri sehingga
materi-materi berfikir secara kritis, bersikap secara demokratis dan sikap secara
kritis dalam diri sendiri itu pasti dibarengi dengan sikap secara kritis terhadap
pendapat-pendapat yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Di dalam
sikap secara kritis ini tentu nya harus wajib di dukung dengan sikap tanggung
jawab dengan apa yang sedang di kritisi, oleh karena itu sikap secara kritis yang
ada pada suasana demokrasi wajib perlu untuk di berikan dukungan berdasarkan
kemampuan untuk bisa menyelesaikan suatu masalah dengan cara penuh
kedamaian. Suatu permasalahan yang berasal dari sebuah perbedaan pendapat
bisa berujung dengan konflik dan untuk itu harus di tekankan suatu penyelesaian
masalah yang dilakukan dengan penuh kedamaian dan bukan kekerasan.
B. Makna Bersikap Demokratis
Arti kata dari demokrasi memiliki dua (2) makna yakni secara dilihat dari :
a. Etimologis (tinjauan)
Maksudnya adalah dengan secara etimologis, demokrasi berasal dari bahasa
Yunani dan terdiri atas kata :
1. Demos yang berarti adalah rakyat
2. Kratos/Cratein yang berarti adalah kekuasaan atau kedaulatan
Sehingga dapat dikatakan bahwa secara etimologis demokrasi adalah rakyat yang
memiliki kekuasaan tertinggi dengan kalimat "dari rakyat oleh rakyat dan untuk
rakyat".
b. Terminologis (istilah)
Maksudnya adalah dengan secara terminologis, demokrasi adalah sebuah bentuk
dari mekanisme sistem pemerintahan pada negara yang sebagai upaya dalam
mewujudkan kedaulatan rakyat atau kekuasaan warga pada negara atas negara
yang untuk dijalankan dan dilaksanakan pemerintahan negara itu sendiri.
Sehingga dengan demikian, konsep demokrasi yang ada pada dasar hidup dalam
masyarakat dan negara memiliki makna bahwa rakyat adalah sosok yang
memberikan ketentuan dalam masalah yang terjadi di dalam kehidupannya, baik
itu kebijakan kebijakan negara karena kebijakan itu yang akan menentukan
bagaimana kehidupan rakyat. Oleh karena itu, suatu negara yang menganut
sistem demokrasi ini adalah negara yang didirikan dan di selenggarakan atas
dasar kemauan dan kehendak serta keinginan rakyat negara tersebut. Pada sudut
pandang organisasi makna demokrasi yakni peng-organisasian negara yang di
jalankan dan dilakukan rakyat negara itu sendiri berdasarkan persetujuan oleh
rakyat karena kedaulatan tertinggi ada di tangan rakyat. Di dalam agama
khususnya agama Islam, tidak ada istilah demokrasi. Ini di karenakan orang islam
hanya mengenal yang namanya Al-hurriyah atau kebebasan yang menjadi pilar
utama dari demokrasi yang ada dan di warisi sejak zaman nabi Muhammad Saw
yang termasuk ada di dalamnya yakni:
Lampiran 2

Penilaian Hasil Pembelajaran


1. Penilaian Skala Sikap
Berilah tanda “centang” (√) yang sesuai dengan kebiasaan kamu terhadap
pernyataan-pernyataan yang tersedia!

Kebiasaan
Tidak
Selal Serin Jaran
N Perna
Pernyataan u g g
o h
Skor Skor
Skor 2 Skor 1
4 3
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Nilai akhir = Jumlah skor yang diperoleh peserta didik× 100


skor tertinggi 4

2. Penilaian Keterampilan
Rubrik Pengamatannya sebagai berikut:
Aspek Juml Ketuntas Tindak
N Nama Peserta Nil
yang dinilai ah an Lanjut
o. Didik ai
1 2 3 4 Skor T TT R P
1
2
Ds
Aspek yang dinilai : 1. Kelancaran Skor 25 → 100
2. Artinya Skor 25 → 100
3. Isi Skor 25 → 100
4. Dan lain-lain Skor dikembangkan
Skor maksimal…. 100

Rubrik penilaiannya adalah:


1) Kelancaran
a) Jika peserta didik dapat membaca sangat lancar, skor 100.
b) Jika peserta didik dapat membaca lancar, skor 75.
c) Jika peserta didik dapat membaca tidak lancar dan kurang
sempurna, skor 50.
d) Jika peserta didik tidak dapat membaca , skor 25

2) Arti
a) Jika peserta didik dapat mengartikan dengan benar, skor 100.
b) Jika peserta didik dapat mengartikan dengan benar dan kurang
sempurna, skor 75.
c) Jika peserta didik tidak benar mengartikan, skor 50.
d) Jika peserta didik tidak dapat mengartikan, skor 25.

3) Isi
a) Jika peserta didik dapat menjelaskan dengan benar, skor 100.
b) Jika peserta didik dapat menjelaskan dengan mendekati benar, skor
75.
c) Jika peserta didik dapat menjelaskan dengan tidak benar, skor 50.
d) Jika peserta didik tidak dapat menjelaskan, skor 25.

4) Dan Lain-lain
Guru dapat mengembangkan skor tersebut jika ditemui kriteria
penilaian lain berdasarkan bentuk perilaku peserta didik pada situasi
dan kondisi yang berkembang
3. Penilaian Pengetahuan
1. Diskusi
Peserta didik berdiskusi tentang memahami makna .
Aspek dan rubrik penilaian:
1) Kejelasan dan ke dalaman informasi
(a) Jika kelompok tersebut dapat memberikan kejelasan dan ke
dalaman informasi lengkap dan sempurna, skor 100.
(b) Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan ke
dalaman informasi lengkap dan kurang sempurna, skor 75.
(c) Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan ke
dalaman informasi kurang lengkap, skor 50.
(d) Jika kelompok tersebut tidak dapat memberikan penjelasan dan ke
dalaman informasi, skor 25.

Contoh Tabel:
Aspek yang Ketuntas Tindak
Dinilai an Lanjut
Nama Peserta Jumla
No. Kejelasan dan Nilai
didik h Skor
Kedalaman T TT R R
Informasi
1
Dst.

2) Keaktifan dalam diskusi


(a) Jika kelompok tersebut berperan sangat aktif dalam diskusi, skor
100.
(b) Jika kelompok tersebut berperan aktif dalam diskusi, skor 75.
(c) Jika kelompok tersebut kurang aktif dalam diskusi, skor 50.
(d) Jika kelompok tersebut tidak aktif dalam diskusi, skor 25.

3) dan kerapian presentasi/ resume


(a) Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan/resume dengan
sangat jelas dan rapi, skor 100.
(b) Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan/resume dengan
jelas dan rapi, skor 75.
(c) Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan/resume dengan
sangat jelas dan kurang rapi, skor 50.
(d) Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan/resume dengan
kurang jelas dan tidak rapi, skor 25.

3. Penilaian Harian

KISI KISI
MATA PELAJARAN : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
KELAS /SEMESTER : XII /I
TAHUN PELAJARAN : 2021/2022
KOMPETENSI INDIKATOR
DASAR (KD) MATERI PENCAPAIANM INDIKATOR SOAL NO SOAL
ATERI

3.1 berpikir kritis  Bersikap  Peserta didik 1,2


Menganalisis dan bersikap kritis dan dapat
dan demokratis demokrati menjelaskan 3,4
mengevaluasi s sesuai tentang Q.S. Ali
makna Q.S. Ali dengan Imran/3: 190-191
Imran/3: 190- pesan 5
191, dan Q.S. Q.S. Ali  Peserta didik
Ali Imran/3: 159, Imran/3: dapat
serta Hadis 190-191 menjelaskan
tentang berpikir dan159, tentang berpikir
kritis dan serta kritis
bersikap Hadis
demokratis terkait
 Peserta didik
dapat
menjelaskan
tentang bersikap
demokratis
SOAL

NO. SOAL SKOR

1 Jelaskan isi kandungan Q.S. Ali Imran/3 : 190-191 ? 20


Jelaskan isi kandungan kandungan Q.S At-Taubah [9] : 119
2 20
3 Jelaskan isi hadis tentang berpikir kritis ? 20
4 Mengapa manusia perluberpikir kritis ? 20
mengapa kita dianjurkan untuk saling bersikap demokratis ?
5 20
100

Jawaban
1. Kandungan Surat Ali-Imran ayat 190-191

1) dalam penciptaan langit dan bumi ada tanda" kekuasaan Allah bagi
seorang hamba yg mau mencermatinya , dg cara mentafakkuri atau
memikirkan ayat" kauniyah Nya

2) karakteristik / ciri" org yg berfikir ttg tanda" kekuasaan Allah adalah : org yg
senantiasa berdzikir kpd Allah dg berbagai keadaannya , org yg selalu
menghambahkan diri pada Allah.

2. Jawaban

 Setiap orang yang beriman hendaknya tetap teguh dalam ketakwaannya


serta mengharapkan ridha-Nya.
 Senantiasa melaksanakan semua perintah Allah SWT dan menjauhi
segala larangan-Nya
 Senantisa berperilaku jujur dan bergaul dengan orang-orang yang benar /
jujur

3. Hadis di atas menjelaskan orang yang paling demokratis adalah orang


yang paling suka bermusyawarah. Sebagaimana yang telah dicontohkan
oleh Rasulullah SAW, beliau selalu melibatkan para sahabat untuk dimintai
pendapat dan melakukan musyawarah bersama, seperti dalam hal strategi
perang, penataan negara, penentuan hukum sosial, dan lain sebagainya.
Sikap kritis pula mengikuti seiring berjalannya suatu permusyawaratan, di
mana seorang pemimpin harus peka terhadap pendapat - pendapat yang
dikemukakan oleh anggota rapatnya.
4. Pada dasarnya kita perlu berpikir kritis untuk menemukan kesimpulan dan
keputusan yang informasi bermanfaat, serta dapat dipertanggungjawabkan,
karena kemampuan dalam berpikir kritis akan memberikan arahan yang
lebih tepat dalam berpikir, bekerja, dan membantu lebih akurat dalam
menentukan keterkaitan sesuatu dengan lainnya. Oleh sebab itu
kemampuan berpikir kritis sangat diperlukan dalam pemecahan masalah
atau pencarian solusi.
5. Demokratis secara etimologis artinya adalah kekuasaan tertinggi yang
berada di tangan rakyat. Hal ini berarti bahwa rakyat yang menjadi sumber
dan tujuan kemaslahatan dalam sistem pemerintahan.

Dalam sistem demokrasi, rakyat yang menjadi penentu dari segala


kebijakan pemerintahan demi tercapainya kesejahteraan bersama. Oleh
karena itu, negara harus dijalankan berdasarkan kesepakatan bersama
oleh rakyat.

Dalam Islam, istilah demokrasi memang tidak ada. Namun, ada istilah Al
hurriyah yang mempunyai arti kebebasan. Al hurriyah mengandung
konsep yang sama dengan demokrasi, yaitu kebebasan yang menjadi
pondasi dasar dari sistem demokrasi.

Contoh kebebasan dalam Islam yang juga ada dalam demokrasi pernah
dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, yaitu kebebasan dalam memilih
seorang khalifah atau pemimpin, kebebasan mengelola negara bersama-
sama, kebebasan dalam berbicara dan menyampaikan pendapat kepada
penguasa, sampai kebebasan menyampaikan kritik kepada penguasa
yang dirasa tidak sesuai dengan rakyat.

Maka, demokrasi memiliki semangat yang sama sebagai alat untuk


mencapai kesejahteraan bersama.
4. Remedial
Peserta didik yang belum menguasai materi (belum mencapai ketuntasan
belajar) akan dijelaskan kembali oleh guru. Guru melakukan penilaian
kembali dengan soal yang sejenis atau memberikan tugas individu terkait
dengan topik yang telah dibahas. Remedial dilaksanakan pada waktu dan
hari tertentu yang disesuaikan, contoh: pada saat jam belajar, apabila
masih ada waktu, atau di luar jam pelajaran (30 menit setelah jam pelajaran
selesai).

CONTOH PROGRAM REMIDI

Sekolah : ........................
Kelas/Semester : ........................
Mat Pelajaran : ........................
Ulangan Harian Ke : ........................
Tanggal Ulangan Harian : ........................
Bentuk Ulangan Harian : ........................
Materi Ulangan Harian : ........................
(KD/Indikator : ........................
KKM : ........................

Nama Indikator Bentuk Nilai


Nilai
No Peserta yang Belum Tindakan Setelah Ket.
Ulangan
Didik Dikuasai Remedial Remedial
1
2
3
4
dst,

5. Pengayaan
Dalam kegiatan pembelajaran, peserta didik yang sudah menguasai materi
sebelum waktu yang telah ditentukan, diminta untuk soal-soal pengayaan
berupa pertanyaan-pertanyaan yang lebih fenomenal dan inovatif atau
aktivitas lain yang relevan dengan topik pembelajaran. Dalam kegiatan ini,
guru dapat mencatat dan memberikan tambahan nilai bagi peserta didik
yang berhasil dalam pengayaan.

Anda mungkin juga menyukai