Anda di halaman 1dari 2

Gubernur Jatim dan Rektor PTKI Bahas Pendidikan dan Pemanfaatan Teknologi Digital dalam Forum

Dialog di AICIS 2023

Gubernur Jatim dan Rektor PTKI Bahas Pendidikan dan Pemanfaatan Teknologi Digital dalam Forum
Dialog di AICIS 2023

Kamis, 4 Mei 2023 21:42:30 WIBDilihat : 200 Kali

Forum dialog antara Rektor Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) dengan Gubernur Jawa Timur
(Jatim) menjadi salah satu rangkaian acara dalam AICIS 2023 di Surabaya. UIN Sunan Kalijaga turut
hadir dalam agenda tersebut, bersama rektor dan pimpinan dari perguruan tinggi Islam lainnya.
Topik utama yang dibahas pertemuan tersebut adalah pemanfaatan teknologi digital untuk
mendukung pemerataan akses pembangunan bagi masyarakat, bertempat di kantor Gubernur Jawa
Timur, Surabaya, 4/5/2023.

Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Pada Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI.,
Prof. Dr. Zainul Hamdi, menyampaikan beberapa hal dalam acara tersebut. Diantaranya adalah
apresiasi terhadap Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, yang telah memberikan perhatian
yang luar biasa di bidang pendidikan. Disebutkan, Gubernur Jawa Timur menjadi satu-satunya yang
memberikan beasiswa S1, S2, dan S3 bagi guru madrasah ke LN. Jawa Timur juga menduduki
peringkat satu sebagai provinsi yang paling layak huni masa pemerintahan Khofifah Indar Parawansa.

Prof. Zainul Hamdi juga mengungkapkan bahwa gelaran AICIS (Annual International Conference on
Islamic Studies) telah dikawal oleh Menteri sejak awal dan berharap pertemuan ilmiah tersebut
menjadi yang paling top untuk membahas dan menyelesaikan isu-isu riil.

Selain itu, kumpulan cerdik cendekia muslim ke gubernuran berharap terjalin kerja sama dalam
penyelesaian masalah masyarakat.

Dalam sambutannya, Gubernur jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menghaturkan sambutan
hangatnya untuk rektor beserta jajaran pimpinan PTKI yang hadir dalam forum. “Setiap tamu di
gubernuran membawa keberkahan untuk masyarakat Jatim”, ungkapnya. Gubernur Khofifah juga
menunjukkan hasil pembangunan pertanian dan tata kota di Jatim yang dipamerkan di lingkup
gubernuran. "Sungai yang bersih dan tampilan eksterior kota yang indah, semuanya memberikan
energi positif bagi keberagaman masyarakat Jatim", demikian tutur orang nomor satu di Pemprov
Jawa Timur ini.

Terkait program beasiswa, Khofifah membenarkan apa yang disampaikan Prof. Dr. Zainul Hamdi.
Pihaknya menyatakan adanya program beasiswa tersebut merupakan keinginannya untuk
memajukan sekolah-sekolah madrasah melalui beasiswa luar negeri. “Harapannya, setelah
menyelesaikan pendidikan juga diharapkan berperan aktif mendidik anak-anak atau santri di
madrasahnya masing-masing. Dengan demikian mampu meningkatkan kualitas SDM dan pada
akhirnya meningkatkan indeks pembangunan manusia di Jawa Timur”, jelasnya.

Pada kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah menegaskan pentingnya harmoni dan kerjasama
antara berbagai lapisan sosial dan budaya dengan moderasi dan toleransi. Pernyataan tersebut
disampaikan setelah memberikan tanggapan atas situasi kacau dan konflik yang terjadi di
Afghanistan, di mana mantan Presiden Ashraf Ghani melarikan diri dari negaranya setelah Taliban
merebut ibu kota Kabul, yang kemudian memicu tuduhan pengkhianatan.

"Indonesia memiliki 114 suku, sementara Afghanistan yang hanya memiliki 7 suku, kini terpecah
menjadi banyak kelompok karena dimulai dari dua suku yang bertikai," jelas Khofifah. "Oleh karena
itu, penting untuk menciptakan harmoni agar konflik antarsuku tidak merusak persatuan Indonesia."

Khofifah menekankan bahwa kekuatan Indonesia terletak pada moderasi, sufisme, dan toleransi yang
harmonis. Dia berharap acara AICIS (Annual International Conference on Islamic Studies) dapat
memberikan energi positif untuk pembangunan.

Tahun ini adalah tahun kelima Nawa Bhakti Satya, yakni sembilan program yang dicanangkan untuk
memuliakan masyarakat Jawa Timur. Program Jatim Harmoni merupakan salah satu dari sembilan
program tersebut yang menekankan pentingnya menjaga harmoni sosial dan alam dengan
melestarikan kebudayaan dan lingkungan hidup. Khofifah menegaskan pentingnya kemitraan
harmonis antara berbagai lapisan sosial dan budaya dengan moderasi dan toleransi.

Tanggapan ahli :

Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Ahmad Zainul Hamdi menambahkan, kemanusiaan
digital menjadi salah satu tema penting yang relevan dikaji. “Dunia saat ini dihadapkan pada anomali
seiring kemajuan informasi dan teknologi. Selain kemudahan, era digital juga membawa banyak
masalah, mulai dari perlindungan privasi, pencemaran nama baik, kebebasan berpendapat dan
berekspresi di media sosial,” ujar Inung, sapaan akrabnya.

Anda mungkin juga menyukai