Anda di halaman 1dari 5

Akuntansi Biaya EKMA4315 Sesi 3

Berdasarkan informasi mengenai PT Gaya Keren yang terdapat pada Diskusi Sesi 1 dan 2, diskusikan
hal-hal berikut:

1. Jelaskan siklus kegiatan usaha jasa, dagang, dan manufaktur dengan kalimat Anda sendiri.
Bagan siklus dapat dilihat pada Modul 3.2 dan seterusnya.

Jawab:

A. SIKLUS KEGIATAN USAHA JASA

Siklus kegiatan usaha jasa sangat pendek.

(1) Dimulai dari penggunaan kas atau sumber daya lainnya, misalnya keahlian, diteruskan dengan
memberikan pelayanan jasa kepada pelanggan;

(2) pelanggan setelah menerima pelayanan jasa akan membayar jasa pelayanan secara tunai (2a)
atau kredit (2b);

(3) jika pelanggan tidak membayar secara tunai maka akan timbul piutang usaha bagi perusahaan
jasa. Pada periode waktu berikutnya perusahaan jasa akan menerima pelunasan piutang dari
pelanggan sehingga diperoleh kas.

Siklus kegiatan ini akan berputar kembali seperti semula. Gambar 3.1 menggambarkan siklus
kegiatan tersebut.

B. SIKLUS KEGIATAN USAHA DAGANG

Siklus kegiatan usaha dagang lebih panjang daripada siklus kegiatan usaha jasa karena ada kegiatan
pembelian barang dagangan. Siklus kegiatan usahanya dimulai dari

(1) penggunaan kas atau sumber daya lain untuk membeli barang dagangan;

(2) penyimpanan barang dagangan di gudang:

(3) penjualan barang dagangan ke pelanggan. Pelanggan dapat membayar langsung secara tunai (3a)
atau melalui sistem kredit (3b); dan
(4) perusahaan menerima pelunasan piutang dari pelanggan sehingga diperoleh kas. Selanjutnya,
siklus kegiatan berulang kembali. Siklus kegiatan ini tampak seperti pada Gambar 3.2.

C. SIKLUS KEGIATAN USAHA MANUFAKTUR

Siklus kegiatan usaha manufaktur sangat kompleks apalagi jika dikaitkan dengan tingkat kerumitan
desain produk sederhana, rumit yang diproduksi, sifat proses produksinya order, masa, kelangkaan
atau keunikan bahan baku yang diperlukan, spesialisasi tenaga kerja, serta penggunaan berbagai
macam teknologi. Tampaknya sulit untuk menggambarkan secara lengkap siklus kegiatan usaha
dalam satu buah bagan.

Namun secara generik Gambar 3.3 cukup mewakili siklus kegiatan usaha manufaktur. Kegiatan usaha
manufaktur dimulai dari

(1) penggunaan kas atau sumber daya lain untuk membeli bahan baku, investasi pada mesin dan
bangunan pabrik, dan menyewa tenaga kerja;

(2) kegiatan pergudangan bahan baku;

(3) proses produksi;

(4) kegiatan pergudangan barang jadi;

(5) penjualan produk ke agen atau pembeli langsung; pelanggan dapat membayar tunai (5a) atau
secara kredit (5b);

(6) penerimaan
pelunasan piutang
oleh pelanggan.
Selanjutnya, siklus
kegiatan usaha berulang
kembali.
Sumber Referensi:

I Made Narsa, Niluh Putu Dian Rosalina Handayani Narsa. EKMA4315 – Akuntansi Biaya (Edisi 3).
Tangerang Selatan: Universitas Terbuka, 2020

2. PT Gaya Keren menerima pesanan untuk membuat sepatu olahraga dengan logo tertentu
sejumlah 250 pasang. Menurut Anda, siapa yang bertanggung jawab menyusun Laporan- laporan
atas pesanan tersebut? Bagaimana prosesnya? Jelaskan:

a. Laporan kos pembelian dan pemakaian bahan baku

Laporan kos pembelian dan pemakaian bahan baku (cost of material purchase and usage)
merupakan tanggung jawab bagian pembelian. Pada intinya, dalam laporan tersebut akan dilaporkan
mengenai semua kegiatan pembelian bahan baku diawali dari sediaan awal bahan baku, pembelian
bahan baku, dan diakhiri dengan sediaan akhir bahan baku.

Departemen pembelian bertanggung jawab untuk menyusun laporan ini. Mereka akan mencatat
pembelian bahan baku, jumlah yang digunakan untuk produksi sepatu olahraga, dan sisa stok bahan
baku yang tersisa.

b. Laporan kos produksi

Laporan kos produksi (cost of goods manufactured) merupakan tanggung jawab bagian produksi,
diawali dengan sediaan awal barang dalam proses ditambah jumlah produksi yang dimulai selama
periode dan diakhiri dengan sediaan akhir barang dalam proses.

Departemen produksi akan menyusun laporan ini. Mereka akan mencatat biaya tenaga kerja
langsung, biaya overhead produksi, dan biaya lain yang terkait dengan proses produksi sepatu
olahraga.

c. Laporan kos barang

Laporan kos barang atau produk terjual (cost of goods sold) merupakan tanggung jawab bagian
penjualan di awal dengan sediaan awal barang jadi, ditambah produk jadi selama periode dan
diakhiri sediaan barang jadi dalam laporan kos produk terjual.

Departemen akuntansi akan menyusun laporan ini. Mereka akan menggabungkan informasi dari
laporan kos pembelian bahan baku dan laporan kos produksi untuk menghitung total biaya produksi
sepatu olahraga. Laporan ini juga akan mencakup biaya lain seperti biaya pemasaran, biaya
administrasi, dan laba yang dihasilkan dari penjualan sepatu olahraga.
Sumber Referensi:

I Made Narsa, Niluh Putu Dian Rosalina Handayani Narsa. EKMA4315 – Akuntansi Biaya (Edisi 3).
Tangerang Selatan: Universitas Terbuka, 2020

3. Pada Bulan Januari 2022, PT Gaya Keren menerima permintaan pembuatan 50 set kebaya dalam
rangka memperingati Kemerdekaan RI ke-78 yang dipesan oleh Kementerian Sekretariat Negara RI.
50 set kebaya ini harus bernuansa merah dan putih sehingga sesuai dengan tema kemerdekaan.
Menurut Anda, tergolong ke dalam jenis costing apakah yang terjadi atas pesanan tersebut?
Apakah Job Order Costing atau Process Costing? Jelaskan alasan Anda.

Jawab:

Job Order Costing.

Alasan penggolongan ini adalah karena pesanan ini merupakan


pesanan khusus yang dibuat sesuai dengan spesifikasi oleh
pelanggan, yaitu 50 set kebaya dengan nuansa merah dan putih
untuk memenuhi tema kemerdekaan.

Job Order Costing digunakan ketika produk yang diproduksi


adalah unik, pesanan khusus, atau custom-made, seperti dalam
kasus ini. Setiap pesanan memiliki karakteristik dan spesifikasi
yang berbeda, sehingga biaya dapat dilacak secara terpisah
untuk setiap pesanan tersebut.

A. KARAKTERISTIK JOB-ORDER COSTING

Metode akumulasi kos job-order costing hanya dapat diterapkan pada perusahaan-perusahaan yang
memproduksi produk berdasarkan pesanan. Adapun karakteristik job-order costing adalah sebagai
berikut:

1. Jasa atau produk yang diproduksi sangat bervariasi, sesuai pesanan;

2. Kos diakumulasi per pesanan setiap kali satu pesanan selesai dikerjakan;

3. Kos per unit dihitung dengan cara membagi total kos pesanan dengan jumlah unit produk yang
diproduksi untuk pesanan bersangkutan;

4. Setiap komponen kos produksi dapat diidentifikasi langsung ke masing- masing pesanan, kecuali
kos bersifat umum dan bersama, misalnya overhead. Oleh karena itu, dalam job-order costing kos
produksi diklasifikasikan menjadi kos bahan baku langsung; kos tenaga kerja langsung; dan overhead;
5. Setiap pesanan harus dibuatkan kartu pesanan untuk mencatat setiap kos yang dibebankan untuk
pesanan bersangkutan.
Sumber Referensi:

I Made Narsa, Niluh Putu Dian Rosalina Handayani Narsa. EKMA4315 – Akuntansi Biaya (Edisi 3).
Tangerang Selatan: Universitas Terbuka, 2020

Anda mungkin juga menyukai