CARIU
BAB I
Pendahuluan
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
BAB II
Pembahasan
1. Dampak di masyarakat
Proyek bendungan ini memunculkan lagi keresahan warga di Kampung Pasir Kalong
Desa Sukakarya. Aksi yang dilakukan warga Kampung Pasir Kalong, Desa Sukakarya,
Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, mendatangi lokasi proyek pembangunan
Bendungan Sukamahi, Selasa (7/6). Kedatangan warga ke lokasi megaproyek itu, karena
kesal terhadap pelaksana atau kontraktor pembangunan bendungan yang hanya membayar
ganti rugi kerusakan rumah mereka sebesar Rp. 500 ribu. Kakek Bunyamin warga Kampung
Pasir Kalong RT 03 RW 02, Desa Sukakarya mengatakan, kedatangannya bersama warga ke
proyek Bendungan Sukamahi, untuk mempertanyakan ganti rugi kerusakan rumah akibat
getaran dari lokasi pembangunan. “Sudah empat tahun rumah kami retak-retak akibat
dampak dari pembangunan Bendungan. Dan kami baru menerima ganti rugi 500 ribu dari
pelaksana,” biaya perbaikan rumah yang kondisinya retak, tidak cukup dengan uang ganti
rugi yang diberikan pihak pelaksana proyek. Sebab, untuk memperbaiki kondisi rumahnya,
bisa menghabiskan anggaran sekitar 10 juta. “Masa kami harus menanggung sendiri
kekurangan biaya perbaikan rumah akibat proyek pembangunan,” kata Bunyamin. Pihaknya
akan mengembalikan lagi uang ganti rugi yang diterimanya dari pengembang proyek,
lantaran nilainya tidak mencukupi untuk memperbaiki kerusakan rumahnya.
BAB III
Kesimpulan
Proyek bendungan adalah proyek strategis nasional yang merupakan proyek unggulan
Presiden Joko Widodo, beserta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
(PUPR) berencana membangun Bendungan Cibeet dan Cijurey di Kecamatan Cariu,
Kecamatan Tanjungsari dan Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor. Bendungan ini
adalah bendungan model terbaru. Digadang -gadang bakal menjadi solusi masalah banjir
yang kerap kali merendam wilayah timur Kabupaten Bogor, waduk tersebut diyakini dapat
mereduksi banjir hingga 66 persen di wilayah Karawang dan Bekasi serta memberi manfaat
saluran irigasi, PLTA, pariwisata, dan sumber air baku. Kesaksian dari Tokoh pemuda
Kampung Pasir Kalong, Desa Sukakarya, Riben Bentian, warga yang rumahnya terkena
dampak proyek strategis nasional yang digadang-gadang merupakan proyek unggulan
Presiden Joko Widodo, hanya mendapat ganti rugi antara Rp 250 ribu-Rp 500 ribu.
Pembangunan dua titik sumur bor yang dinilai akan menimbulkan dampak kekeringan
terhadap keberadaan sumur warga. Dua sumur bor itu ternyata dibuat tanpa ada izin dari
warga yang berdekatan dengan lokasi proyek. Sementara menurut HSE WIKA-BRP pada
proyek Bendungan Sukamahi, kaitan pembuatan sumur bor memang tidak meminta ijin
lingkungan sebelumnya. Sebab pembuatan sumur bor sudah masuk dalam kajian analisis
dampak lingkungan (Amdal). Entahlah, apakah memang begitu sebuah proyek Nasional yang
Notabenenya memberikan dampak Positif terhadap warga yang berdekatan dengan proyek,
malahan hanya mendapat ganti rugi Rp. 500. 000 akibat dari kegiatan proyek yang rumahnya
berdekatan, apalagi dapat membahayakan kekeringan bagi warga, sosialisasi dan pendataan
legalitas kepemilikan tanah yang belum menyeluruh.