Musik Nusantara adalah musik yang berkembang di Nusantara, yang menonjolkan ciri
keIndonesiaan baik dalam bahasa maupun melodinya. Tahapan perkembangan musik Nusantara
sebagai berikut:
Musik nusantara terdiri dari berbagai ragam yang memiliki ciri khas, berikut ragam musik
nusantara:
A. Musik Anak-Anak
Musik anak-anak adalah musik yang diciptakan untuk anak-anak dan menggambarkan
kehidupan dunia anak-anak. Ciri-ciri musik anak-anak antara lain sebagai berikut:
1. Syair lagunya tidak terlalu panjang
2. Tema lagu disesuaikan dengan jiwa anak-anak
3. Bahasa yang digunakan sederhana dan mudah ditangkap
4. Jumlah nada yang digunakan untuik menyusun melodi tidak lebih dari 10 nada
5. Berisikan nasehat dan bersifat mendidik
B. Musik Tradisional
Musik tradisional atau musik daerah adalah musik yang lahir dan berkembang dari
kebudayaan setempat dan berkembang sejalan dengan perkembangan kebudayaan daerah
tersebut. Pada umumnya hanya dinikmati oleh masyarakat setempat karena syair dan
melodinya menggunakan bahasa dan gaya dari daerah setempat yang hanya dimenegrti
oleh masyarakat setempat.
C. Musik Perjuangan
Musik perjuangan ialah musik yang lahir karena kondisi masyarakat Indonesia yang
sedang dijajah oleh bangsa lain. Dengan musik para pejuang berusaha membangkitkan
semangat persatuan untuk melawan penjajah. Umumnya syair-syair berisi ajakan untuk
berjuang dan berkorban demi tanah air. Irama musiknya pun cepat dan semangat serta
diakhiri dengan semarak, yang saat ini dikenal dengan lagu wajib nasional. Lagu
perjuangn kebanyakan diciptakan pada masa perjuangan, sekitar tahun 1945-1950. Lagu
perjuangan dikelompokkan menjadi dua jenis sebagai berikut:
1. Lagu Perjuangan Mars
Lagu mars adalah komposisi musik dengan irama teratur dan kuat, memiliki
komposisi irama yang teratur dan menghentak atau dimainkan dengan lebih
bertenaga/keras (dinamik marcato) serta memiliki tempo cepat seperti orang berbaris
(tempo mars). Birama (ketukan) yang digunakan lagu mars umumnya adalah genap
seperti 2/4, 4/4, 6/8. Karena bentuk dan permainannya, lagu mars cenderung bersifat
memberi semangat, riang dan menghentak-hentak. Contoh: Garuda Pancasila,
Berkibarlah Benderaku, Dari Sabang Sampai Merauke.
2. Lagu Perjuangan Hymne.
Himne atau hymne adalah jenis nyanyian yang berisi lirik puji-pujian yang ditujukan
untuk Tuhan, tokoh-tokoh besar atau seseorang yang dimuliakan, seperti pahlawan
atau guru. Himne juga berupa nyanyian-nyanyian yang ditujukan untuk sebuah kaum,
organisasi, almamater, atau institusi. Selain berisi lirik puji-pujian, himne juga jenis
lagu yang mengandung lirik-lirik do'a, rasa syukur, pejuangan, pengharapan, atau
kesan-kesan agung. Contoh lagu-lagu himne seperti Himne Guru, Himne Madrasah,
Lagu Syukur, Gugur Bunga.
Biasanya lagu himne dinyanyikan dengan tempo yang lambat, nada-nadanya mudah
untuk dinyanyikan bersama-sama, dan nyanyian-nya pun mudah untuk dipelajari oleh
semua kalangan.
D. Musik Keroncong
Musik keroncong adalah sebuah aliran yang memiliki campuran antara musik daerah
dengan musik kolonial dari masa Portugis serta Belanda. Setelah Portugis meninggalkan
Indonesia, masyarakat tetap memainkannya dengan menambahkan beberapa instrument,
seperti suling dan beberapa alat gamelan. Ciri-ciri musik keroncong:
1. Menggunakan birama 4/4
2. Menggunakan tempo sedang atau moderato
3. Syair terdiri atas 28 birama dan tujuh kalimat lagu
4. Susunan melodi baris kelima sama dengan baris ketujuh
5. Identik dengan penggunaan ukulele
E. Musik Campursari Atau Langgam
Musik campursari adalah penggabungan beberapa jenis musik tradisional Indonesia
(terutama musik jawa) dengan jenis musik modern yang sedikit kebaratan. Jadi alat
musik yang digunakan pun adalah campuran antara alat musik tradisional, seperti
gamelan dengan alat-alat musik barat, seperti gitar, keyboard, bas, dan lain sebagainya.
Jenis musik ini pertama kali dipopulerkan oleh Manthous pada sekitaran akhir tahun 80-
an. Beliau menambahkan instrumen keyboard dalam pertunjukkan gamelan. Ciri-ciri
campursari:
1. Mantranya 4/4
2. Tempo moderato
3. Terdiri atas empat kalimat, masing-masing delapan bar sehingga dalam satu langgam
terdapat 32 bar
4. Susunan keempat lagu tersebut adalah AABA dan kadang ada perubahan di akhir
lagu
5. Mantra ketiga dari kalimat pertama selalu diiringi akor IV (subdominant)
6. Selo menirukan permainan gendang.
F. Musik Popular
Musik popular atau disebut juga musik pop, yaitu musik yang mendapat pengaruh dari
barat (Eropa dan Amerika Serikat). Musik pop digemari oleh masyarakat karena memiliki
ritme yang bebas, melodinya mudah dicerna, dan syairnya bertema keadaan masa kini.
G. Musik Seriosa
Seriosa merujuk pada teknik pengungkapan lagu secara sungguh-sungguh, bukan apda
bentuk atau kompisisi lagu. Dalam musik seriosa, penyanyi harus mampu
mengungkapkan lagu secara serius, interpretasi juga harus tepat agar ia mampu menjadi
subjek atau pelaku dari tokoh lagu tersebut. Teknik vocal yang baik harus dikuasai dalam
musik ini seperti teknik pernafasan, pemenggalan frase lagu (frasering). Penguasaan
jangkauan nada (ambitus), teknik pembentukan suara dan teknik menggetarkan suara
(vibrasi).
H. Musik Dangdut
Musik dangdut berakar dari musik Melayu pada tahun 1940an dan dipengaruhi unsur-
unsur musik India (dari penggunaan tabla) dan Arab (pada cengkok dan harmonisasi).
Sejak tahun 1970 dangdut telah matang dalam bentuknya yang kontemporer. Dangdut
sangat terbuka terhadap pengaruh bentuk musik lain, mulai dari keroncong, langgam,
gambus, rock, pop bahkan house music. Dangdut banyak diminati oleh masyarakat
karena memiliki iringan dan irama syair yang msudah diterima.