20
Gambar 3.1 Project Leader melakukan koordinasi dan konsultasi
dengan mentor
22
3. Menyusun Draft Keputusan Kepala Dinas Perindustrian dan
Perdagangan tentang Tim Pelaksana Kegiatan Proyek Perubahan (Tim
Internal)
Dalam rangka mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan proyek
perubahan, maka disusun draft Keputusan Kepala Dinas Perindustrian dan
Perdagangan tentang Tim Pelaksana Kegiatan Proyek Perubahan.
Tim pelaksana kegiatan proyek perubahan terdiri dari Penanggung
jawab yaitu Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Ketua adalah
Kepala Bidang Perindustrian selaku project leader, Sekretaris adalah
Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan, dan Anggota Tim
meliputi Kepala Bidang Perdagangan, para Kepala Seksi dan staf di bidang
perindustrian. Draft keputusan tentang Tim Pelaksana Kegiatan Proyek
Perubahan ini selanjutnya diajukan untuk mendapatkan pengesahan dari
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pasuruan.
25
6. Pengesahan Keputusan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan
tentang Tim Pelaksana Kegiatan Proyek Perubahan.
Pengesahan Keputusan Kepala Dinas Perindustrian dan
Perdagangan tentang Tim Pelaksana Proyek Perubahan menjadi acuan
dan dasar yang menguatkan peran anggota tim dalam melaksanakan tugas
terkait persiapan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan hasil kegiatan.
28
dikeluarkan oleh Bank Jatim yang peruntukannya digunakan sebagai
tambahan modal usaha.
Bak gayung bersambut, Kamar Dagang dan Industri Kota Pasuruan
juga menyampaikan kesediaannya untuk bertindak sebagai narasumber
guna berbagi pengalaman mengenai kewirausahaan.
Adapun PT. Telekomunikasi, Tbk Cabang Pasuruan dalam rangka
penguatan permodalan industri kecil dan menengah, melalui program
Corporate Social Responsibility (CSR) telah mengucurkan bantuan kredit
modal usaha bergulir dengan bunga rendah kepada IKM Kota Pasuruan.
Kegiatan fasilitasi akses usaha mikro dengan lembaga keuangan
direncanakan pelaksanaannya pada tanggal 27 September 2017 bertempat
di Hotel Transit Jl. Jend. A. Yani No. 55 Pasuruan dan kegiatan fasilitasi
UMKM direncanakan pada tanggal 28 September 2017 bertempat di Kantor
Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Pasuruan.
Bukti pelaksanaan kegiatan rapat koordinasi dalam rangka sinergitas
pembinaan dan pendampingan kepada IKM konveksi terkait aspek
permodalan dan kewirausahaan berupa undangan, daftar hadir dan notulen
rapat serta penyataan dukungan sebagaimana terlampir.
Rapat koordinasi tim internal dan eksternal yang kedua terkait aspek
promosi dan pemasaran secara online dilaksanakan pada Hari Selasa
tanggal 12 September 2017, bertempat di Jatim Information Technology
Creative (JITC) Malang Jl. Galunggung No. 08 Gading Kasri Klojen Malang.
Tim internal yang hadir meliputi Kepala Bidang Perindustian, Kepala Seksi
Industri Kimia, Agro dan Hasil Hutan, Kepala Seksi Industri Logam, Mesin,
Elektronika dan Aneka, serta staf di Bidang Perindustrian pada Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Kota Pasuruan. Adapun tim eksternal yang
hadir adalah tenaga ahli dari LPPM Universitas Merdeka Malang serta
beberapa orang tenaga dari JITC Malang.
29
Gambar 3.8 Rapat koordinasi dalam rangka sinergitas pembinaan dan
pendampingan IKM konveksi terkait aspek promosi dan
pemasaran secara online
30
Untuk peserta didik, JITC terbuka untuk umum. Prinsipnya terbuka
bagi siapa saja yang mau belajar. Entah itu ingin menjalankan usaha
maupun yang memiliki kendala di bidang kreatif. JITC Malang juga
menyelenggarakan workshop tentang editing, animasi, pembuatan film,
modeling kreatif dan elektronika.
JITC bertekad menstimuli masyarakat untuk bergerak di bidang
kreatif yang menjanjikan, bahwa wirausaha di bidang industri kreatif
elektronika dan telematika sebagai solusi masa depan.
Berkenaan dengan pola pendampingan kepada industri konveksi di
Kota Pasuruan, JITC Malang bersedia memberikan pelatihan mengenai
promosi dan pemasaran secara online melalui pembuatan blog pada hari
Sabtu tanggal 23 September 2017 bertempat di Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kota Pasuruan.
Bukti pelaksanaan kegiatan rapat koordinasi dalam rangka sinergitas
pembinaan dan pendampingan kepada IKM konveksi terkait aspek promosi
dan pemasaran secara online berupa undangan, daftar hadir dan notulen
rapat serta pernyataan dukungan sebagaimana terlampir.
Selama ini sudah banyak pihak yang terlibat dan secara aktif
berperan dalam pengembangan IKM di Kota Pasuruan, baik melalui
berbagai program atau kegiatan yang dilakukan sesuai tugas pokok dan
fungsi masing-masing, akan tetapi dalam implementasi program atau
kegiatan yang dilaksanakan oleh masing-masing pihak tersebut masih
belum terkoordinasi atau kurang adanya sinergi program antara lembaga
satu dengan lembaga yang lain atau kurang terintegrasi, masih berjalan
sendiri-sendiri, dan tidak fokus, serta pendekatan program atau kegiatan
masih bersifat top down, sehingga program atau kegiatan yang
dilaksanakan oleh pihak-pihak tersebut dalam pengembangan IKM kurang
optimal, karena seringkali terjadi tumpang tindih antar program atau
kegiatan, dan tidak jarang pula program atau kegiatan yang tidak sesuai
dengan masalah atau kebutuhan IKM.
Sinergitas di dalam pendampingan kepada IKM menjadi kunci
penentu dalam rangka membangun IKM yang tangguh dan berdaya saing
di masa depan. Melihat dari hasil identifikasi permasalahan yang dihadapi
oleh IKM dalam menjalankan usahanya, perlu disusun pola pendampingan
yang mensinergikan program/kegiatan dari berbagai pihak yang
mempunyai kewenangan dalam melakukan pembinaan kepada IKM guna
mencapai hasil yang optimal.
Pola pendampingan yang disusun memuat peran dari masing-
masing instansi/lembaga/stakeholder yang terlibat dalam mendukung dan
memberikan fasilitasi bagi pengembangan IKM konveksi Kota Pasuruan.
33
Pemerintah Kota
Pasuruan
Regulasi/
Koordinasi/Fasilitasi
Pelatihan/Promosi/
Penguatan Kelembagaan
Konsultasi/Pelatihan/ Pemagangan/Pemasaran/
Pendampingan/Fasilitasi Pendampingan
Konsultasi/Pendampingan
Promosi/Permodalan
34
11. Pengajuan Draft Pola Pendampingan IKM Konveksi Dengan
Pemanfaatan Limbah Industri
37
Gambar 3.14 Peserta pelatihan dengan semangat melakukan praktek
membuat produk kerajinan dari limbah kain perca
Gambar 3.15 Hasil pelatihan berupa sarung bantal kursi dan taplak meja
dari limbah kain perca
38
Gambar 3.16 Hasil pelatihan berupa tas, dompet dan gantungan tas dari
limbah kain perca
39
B. Fasilitasi Pembuatan Blog Untuk Promosi dan Pemasaran Online
Pemasaran merupakan cara untuk menjual barang atau jasa kepada
konsumen baik secara langsung maupun melalui perantara. Seiring dengan
perkembangan teknologi, pemasaran juga dikembangkan secara online.
Pemasaran online dirasa lebih efektif dan efisien dibanding pemasaran
langsung kepada konsumen.
Beberapa keuntungan pemasaran online adalah :
1. Tidak terbatas dengan waktu karena bisa diakses 24 jam.
2. Menjangkau pasar yang lebih luas, bahkan sampai ke manca negara.
3. Mengurangi biaya pemasaran karena tidak perlu membuat outlet secara
fisik dan juga tidak perlu brosur, spanduk, dan sebagainya.
4. Memudahkah pelaku usaha untuk menjalin hubungan dengan konsumen
melalui komunikasi interaktif dengan memanfaatkan ruang diskusi
chatting atau email.
5. Strategi pemasaran lewat internet bisa memberikan nilai lebih dalam
menghadapi persaingan.
Sebagai rangkaian dalam upaya pendampingan kepada pelaku
usaha untuk mengenalkan dan meningkatkan pemasaran produk yang
dihasilkan, maka project leader melaksanakan kegiatan Fasilitasi
Pembuatan Blog untuk Promosi dan Pemasaran Secara Online
bekerjasama dengan Jatim Information Technolgy Creative (JITC) Malang.
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 23 September 2017
bertempat di Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pasuruan.
Peserta berjumlah 6 IKM dari 25 IKM konveksi yang mengikuti pelatihan
sebelumnya, yang dipandang telah mempunyai produk yang layak untuk
dipromosikan dan dipasarkan secara online.
Pada kegiatan ini, peserta dibekali pengetahuan mulai dari teknik
pengambilan gambar/foto produk, pengenalan website atau blog, cara
menginstall wordpress, langkah-langkah membuat blog di wordpress,
memposting artikel atau produk sampai dengan membuat atau mengedit
halaman. Bukti pelaksanaan kegiatan berupa permintaan instruktur, surat
tugas instruktur, undangan, daftar hadir dan materi sebagaimana terlampir.
40
Gambar 3.18 Project Leader membuka Kegiatan Fasilitasi Pembuatan
Blog Untuk Promosi dan Pemasaran Secara Online
41
Gambar 3.20 Peserta mempraktekkan teknik pengambilan gambar atau
fotografi untuk menghasilkan tampilan yang terbaik
43
Bentuk kegiatan pendampingan selanjutnya adalah Fasilitasi Klinik
UMKM yang dilaksanakan oleh Dinas Koperasi dan Usaha Mikro
bekerjasama dengan project leader yang dilaksanakan pada tanggal 28
September 2017 bertempat di Kantor Dinas Koperasi dan Usaha Mikro
dengan mengundang para konsultan.
Peserta yang hadir pada kegiatan ini diantaranya adalah 6 IKM
konveksi yang telah mendapatkan pembinaan dan pendampingan
sebelumnya. Pada kegiatan ini, peserta melakukan konsultasi mengenai
berbagai permasalahan dan kendala yang dihadapi dalam menjalankan
usahanya guna mendapatkan solusi pemecahannya.
Bukti pelaksanaan kegiatan berupa surat permintaan narasumber,
surat tugas narasumber, undangan dan daftar hadir sebagaimana
terlampir.
45
Dalam melaksanakan proyek perubahan terdapat beberapa kendala
yang dihadapi oleh project leader, namun kendala tersebut masih dapat
diatasi dan tidak sampai menghambat jalannya kegiatan proyek perubahan.
Kendala dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Kendala Internal
a. Tidak dimilikinya aparatur pembina di Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kota Pasuruan yang mempunyai kompetensi dan
kemampuan teknis dalam memberikan pelatihan mengenai
pemanfaatan limbah kain perca menjadi produk kerajinan.
b. Tidak tersedianya tempat yang representatif di Kantor Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Kota Pasuruan untuk tempat praktek
serta mesin/peralatan menjahit yang dibutuhkan untuk pelatihan.
c. Terbatasnya anggaran dan waktu pelaksanaan kegiatan pelatihan
pemanfaatan limbah kain perca.
d. Terbatasnya jumlah IKM konveksi yaitu hanya 6 IKM saja yang
mendapatkan kesempatan memperoleh fasilitasi pembinaan dan
pendampingan lanjutan oleh dinas/lembaga terkait.
2. Kendala Eksternal
a. Kurangnya intensitas pertemuan antara dinas/lembaga terkait yang
mempunyai kewenangan dalam melakukan pembinaan kepada IKM di
Kota Pasuruan untuk membahas mengenai rencana dan tindak lanjut
program/kegiatan dalam pola pendampingan kepada IKM konveksi.
b. Beragamnya permasalahan atau kendala yang dihadapi oleh IKM
konveksi dalam menjalankan usahanya.
c. Rendahnya kemampuan sumber daya manusia (SDM) pelaku IKM
konveksi, tidak hanya terkait dengan kemampuan dan keterampilan
dalam hal teknis produksi melainkan juga aspek inovasi, kreatifitas,
dan desain produk.
d. Terbatasnya mesin/peralatan produksi dan tenaga kerja terampil yang
dimiliki serta beragamnya tingkat pengetahuan pelaku IKM konveksi.
D. Strategi Mengatasi Kendala
46
Dengan adanya kendala yang muncul pada saat implementasi
proyek perubahan, maka project leader mengambil langkah-langkah
strategis untuk menghadapi kendala tersebut yang dilaksanakan selama
laboratorium kepemimpinan proyek perubahan sebagai berikut :
1. Kendala Internal
47
Menggunakan waktu se-efektif mungkin, mengingat terbatasnya
waktu pelatihan yang hanya berlangsung selama 3 hari. Diupayakan
semua peserta aktif melakukan praktek sesuai tugas yang diberikan
baik untuk perorangan maupun kelompok.
d. Melakukan seleksi untuk menentukan 6 IKM dari 25 IKM konveksi
yang telah mengikuti pelatihan untuk mendapatkan fasilitasi
pembinaan dan pendampingan lanjutan oleh dinas/lembaga terkait.
Seleksi didasarkan pada kontinuitas proses produksi serta jenis dan
kualitas produk yang layak untuk dipromosikan dan dipasarkan.
1. Kendala Eksternal
a. Melakukan koordinasi dan komunikasi yang intens dengan
dinas/lembaga terkait yang mempunyai kewenangan dalam
melakukan pembinaan kepada IKM, dalam hal ini adalah Dinas
Koperasi dan Usaha Mikro Kota Pasuruan serta UPT Pengembangan
Mutu Produk Industri dan Teknologi Kreatif Malang yang membawahi
JITC Malang untuk membahas mengenai rencana program/kegiatan
yang akan dilaksanakan sebagai bentuk tindak lanjut dari
pendampingan kepada IKM konveksi.
b. Permasalahan atau kendala yang dihadapi oleh IKM konveksi dalam
menjalankan usahanya tidak hanya terbatas pada kemampuan
sumber daya manusia (SDM) pelaku usaha, melainkan juga aspek
permodalan, kewirausahaan, kemampuan manajerial, kelembagaan
usaha sampai dengan pemasaran hasil produksi.
Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Pasuruan terkait aspek
permodalan dan kewirausahaan melaksanakan kegiatan Fasilitasi
Akses Usaha Mikro dengan Lembaga Keuangan dengan narasumber
dari Bank Jatim Cabang Pasuruan dan Kamar Dagang dan Industri
(Kadin) Kota Pasuruan. Sedangkan terkait aspek kemampuan
manajerial dan kelembagaan usaha, melaksanakan kegiatan Fasilitasi
Klinik UMKM dengan mengundang konsultan dari Regional Research
Business and Development Kota Pasuruan dan Lembaga Pendidikan
Perkoperasian Daerah Kota Pasuruan.
48
Adapun terkait permasalahan di bidang pemasaran produk, Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Kota Pasuruan bekerja sama dengan
Jatim Information Technology Creative (JITC) Malang melaksanakan
kegiatan Fasilitasi Marketing Online melalui Pembuatan Blog untuk
Promosi dan Pemasaran Secara Online.
c. Memberikan pemahaman kepada pelaku IKM konveksi akan
pentingnya upaya untuk terus meningkatkan kemampuan dan
keterampilan yang dimiliki serta mendorong tumbuhnya kreatifitas dan
inovasi dalam menciptakan produk serta desain produk yang berdaya
saing, menarik minat pembeli dan laku di pasaran.
d. Memberikan penjelasan mengenai program restrukturisasi mesin/
peralatan produksi yang digulirkan oleh Kementerian Perindustrian,
dimana ada bantuan/subsidi biaya untuk pembelian mesin/peralatan
produksi baru bagi IKM yang besarannya disesuaikan dengan tingkat
komponen dalam negeri (TKDN) dari mesin tersebut.
Adapun untuk tenaga kerja terampil yang dibutuhkan, dapat bekerja
sama dengan lembaga kursus dan pelatihan sesuai kompetensi yang
dibutuhkan, bisa dengan cara mengirimkan karyawan untuk mengikuti
kursus atau pelatihan, atau menampung siswa yang sudah lulus untuk
direkruit sebagai karyawan.
Beragamnya tingkat pengetahuan pelaku IKM konveksi tidak menjadi
kendala yang berarti, asalkan ada kemauan dan tekad yang kuat dari
pelaku IKM yang bersangkutan untuk maju dan mengembangkan diri.
49