KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH
PERATURAN
DIREKTUR JENDERAL INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH
NOMOR : 55/IKM/PER/8/2007
TENTANG
PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN
UNIT PENDAMPINGAN LANGSUNG INDUSTRI KECIL
DAN MENENGAH (UPL-IKM)
DIREKTUR JENDERAL INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH
Menimbang
: a.
b.
c.
Mengingat
: 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Memperhati
kan
MEMUTUSKAN :
Menetapk
an
PERTAMA
KEDUA
KETIGA
KEEMPAT
terdiri dari:
a. Buku 1, berupa yaitu Pedoman Pembentukan Unit
Pendampingan Langsung IKM (UPL-IKM).
b. Buku 2, berupa Petunjuk Teknis Konsultansi Diagnosis
dan Spesialis IKM.
c. Buku 3, berupa Petunjuk Teknis Pemanfaatan Jasa
Konsultan untuk Pembinaan Sentra IKM.
Pedoman
sebagaimana
dimaksud
pada
diktum
PERTAMA dan KEDUA merupakan acuan pelaksanaan
program
pendampingan
dalam
pembinaan
dan
pengembangan IKM di pusat dan daerah.
Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada
tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 14 Agustus 2007
DIREKTUR JENDERAL
M. SAKRI WIDHIANTO
LAMPIRAN
1.
BUKU I
PEDOMAN
PEMBENTUKAN
UNIT
PENDAMPINGAN
LANGSUNG INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH (UPL-IKM)
2.
BUKU II
PETUNJUK TEKNIS
SPESIALIS IKM
3.
BUKU III
KONSULTANSI
DIAGNOSIS
JASA
DAN
KONSULTAN
DIREKTUR JENDERAL
M. SAKRI WIDHIANTO
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN 1
A.
B.
C.
BAB
II
Latar Belakang
.
Pengertian Umum
..
B. Organisasi Unit Pendampingan Langsung Industri Kecil dan
Menengah (UPL-IKM)
..
1. UPL-IKM Tingkat Pusat
.
2. UPL-IKM Tingkat Provinsi
2
6
6
6
10
15
20
20
BAB
III
BAB
IV
.
B. Balai Riset dan Standardisasi (Baristand)
.
C. Balai Diklat Industri (BDI)
PEDOMAN
22
22
24
25
26
27
29
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era otonomi daerah sekarang ini, Direktorat Jenderal Industri
Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian sesuai tugas dan
fungsinya sebagai penyusun/perencana kebijakan, norma, standar,
pedoman dan prosedur industri kecil dan menengah. Secara operasional
dalam melakukan pembinaan industri kecil dan menengah dilaksanakan
bersama dengan Pemerintah Daerah.
Program,
2)
Perkuatan
Pendampingan,
3)
Perkuatan
tenaga
kerja
sebanyak
8,7
juta
orang
dengan
laju
masyarakat,
dan
memberi
dampak
ganda
terhadap
rangka
peningkatan
langsung
perlu
pembinaan
melalui
kegiatan
memanfaatkan
tenaga
penyuluh
Industri
Menengah
adalah
perusahaan
yang
inti
adalah
sebagai
kumpulan
keterampilan
dan
terdiri
dari
perusahaan-perusahaan
dan
institusi-institusi
(communalities)
dan
sifat
yang
melengkapi
yang
telah
mendapatkan
pendidikan
penyuluhan
kepada
Direktur
Jenderal
IKM
yang
berfungsi
di
Provinsi
mengkoordinasikan,
dan
Kab/Kota
mengadministrasikan
yang
dan
berfungsi
melaksanakan
memberikan
rekomendasi
pemecahan
masalah
yang
dihadapi
perusahaan IKM.
9. Konsultan Diagnosis IKM
Konsultan Diagnosis IKM adalah Konsultan IKM yang memberikan
jasa
konsultansi
dengan
melakukan
diagnosis
dan
analisis
aspek
tertentu
dari
hasil
diagnosis
dalam
rangka
Baristand
adalah
Balai
Riset
dan
Standarisasi
di
lingkungan
BAB II
ORGANISASI DAN TATA KERJA UPL-IKM
A. Peranan Unit Pendampingan Langsung Industri Kecil dan
Menengah (UPL-IKM)
UPL-IKM mempunyai peran sebagai berikut :
1. Sebagai fasilitator untuk memfasilitasi IKM dalam kaitannya
dengna sumber informasi, sumber modal, dan lain-lain.
2. Sebagai komunikator untuk menginformasikan hal-hal yang
diperlukan oleh perusahaan IKM.
3. Sebagai motivator untuk memberikan dorongan dan motivasi
kewirausahaan kepada perusahaan IKM.
4. Sebagai dinamisator untuk menggerakkan IKM dalam memajukan
usaha.
5. Sebagai inovator untuk memberikan pemikiran dan masukan
baru kepada IKM.
6. Sebagai konsultan untuk memberikan bimbingan dan arahan
kepada
perusahaan
IKM
dalam
pemecahan
masalah
dan
pengembangan usaha.
B. Organisasi Unit Pendampingan Langsung Industri Kecil dan
Menengah (UPL-IKM)
Organisasi UPL-IKM terdiri dari UPL-IKM Pusat, UPL-IKM Tingkat
Provinsi dan UPL-IKM Tingkat Kabupaten/Kota.
1. UPL-IKM Tingkat Pusat
a. Tugas UPL-IKM Pusat
1) Menyusun program kegiatan dan anggaran UPL-IKM di
seluruh Indonesia.
2) Melakukan koordinasi
internal
dan
eksternal
dalam
peningkatan
kompetensi
dan
memfasilitasi
petunjuk
teknis
dalam
bentuk
cetakan
pengarah
yaitu
para
Pejabat
Eselon
II
di
yang
mempunyai
tugas
dan
fungsi
kegiatan
sertifikat
Mutu
pelatihan
atau
(Shindan,
Beasiswa
CEFE,
TPL-IKM),
AMT,
yang
informasi,
promosi,
uji
kompetensi
dan
fasilitasi sertifikasi.
c) Menyusun Standar Kompetensi Konsultan IKM.
d) Memfasilitasi pelaksanaan kegiatan Konsultan IKM.
e) Menyusun program kegiatan jasa konsultansi UPL-IKM
berdasarkan usulan daerah.
f) Menyusun laporan kegiatan jasa konsultansi.
5) Bidang SDM UPL-IKM beranggotakan PFPP/ pegawai negeri
sipil dan non pegawai negeri sipil dan yang mempunyai
sertifikat pelatihan (Shindan, CEFE, AMT, Manajemen Mutu
atau Beasiswa TPL-IKM), yang mempunyai tugas dan fungsi
pembinaan SDM UPL-IKM.
Tugas bidang SDM UPL-IKM sebagai berikut :
a) Meregistrasi tenaga penyuluh industry antara lain : PFPP,
Shindan-Shi, dan Beasiswa TPL-IKM.
b) Melakukan peningkatan kompetensi
SDM
UPL-IKM
Ketua
Sekretaris
Bidang Fasilitasi
Konsultan
laporan
sebagai
dalam
UPL-IKM
Provinsi
melipui
monitoring
dan
dan
evaluasi
menyampaikan
kegiatan
lapaoran
UPL-IKM
pelaksanaan
yang
tidak
menduduki
jabatan
struktural
dan
dan
mengadministrasikan
kegiatan
laporan
pelaksanaan
kegiatan
UPL-IKM
Provinsi.
4) Anggota UPL-IKM Provinsi adalah PFPP/pegawai negeri sipil
dan non pegawai negeri sipil dan yang mempunyai
sertifikat pelatihan (Shindan, CEFE, AMT, Manajemen Mutu
atau Beasiswa TPL-IKM), yang mempunyai tugas dan fungsi
dalam pendampingan langsung kepada Perusahaan IKM
dan memfasilitasi Konsultan IKM dalam kegiatan UPL-IKM.
Tugas anggota UPL-IKM Provinsi sebagai berikut :
a) Menyusun
rencana
pendampingan
operasional
langsung
kepada
penyuluhan
dan
perusahaan
IKM
b) Melaksanakan
tugas-tugas
penyuluhan
dan
Kabupaten/Kota
dalam
melaksanakan
Ketua
Sekretaris
UPL-IKM
Kab/Kota
Anggota
kepada
Ketua
UPL-IKM
Pusat
selambat-
BANK/NON
BANK
PROVINSI
DJIKM
DINAS
PROVINSI
UPLIKM
KONTRAK
KONSULT
AN
CABANG
KONSULTAN
DI SENTRA IKM
PENDAMPINGAN
RUTIN HARIAN KE
IKM DALAM
SENTRA
PENDAMPINGA
N TEKNOLOGI
PEMBERIAN
MODAL DAN
3
PENDAMPINGA
N TEKNOLOGI
UP
T
BMT/B
PR
KOORDINASI
PENDAMPINGA
N
PENDAMPINGA
N PERIODIK
DIKLAT
1. PENDAMPINGAN
RUTIN (MANAJEMEN, PRODUKSI, PASAR,
PENDAMPINGAN SENTRA IKM
:
INFORMASI)
2. PENDAMPINGAN TEKNOLOGI DAN STANDAR
3. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
4. PENDAMPINGAN AKSES PERMODALAN
BALAI
LITBANG
/
BARISTA
ND
BALAI
DIKLAT
INDUSTRI
program
Kabupaten/Kota.
2) Melaksanakan
pendampingan
Kabupaten/Kota
tugas
kegiatan
kegiatan
langsung
sebagai
UPl-IKM
di
penyuluhan
ke
dan
perusahaan
berkoordinasi
dan
IKM
bekerja
di
sama
teknologi
di
perusahaan
IKM
pengembangan
SDM
di
perusahaan
IKM
pelaksanaan
kegiatan
UPL-IKM
kegiatan
UPL-IKM
Kabupaten/Kota.
b. Susunan
organisasi
UPlL-IKM
Kabupaten/Kota
terdiri dari :
1) Pembina adalah Kepala Dinas yang menangani bidang
Industri di Kabupaten/Kota mempunyai tugas dan
fungsi
pembinaan
dan
pengarahan
pelaksanaan
dan
mempunyai
sertifikat
pelatihan
tugas
dan
fungsi
mengkoordinasikan
dan
mempunyai
sertifikat
pelatihan
yang
mempunyai
tugas
dan
fungsi
anggota
UPL-IKM
Kabupaten/Kota
sebagai
berikut :
a) Menyusun rencana operasional penyuluhan dan
pendampingan langsung kepada perusahaan IKM
dan
dengan
penugasan
Ketua
UPL-IKM
Kabupaten/Kota.
c) Melakukan evaluasi dan analisis hasil penyuluhan
dan pendampingan.
d) Memantau
dan
melakukan
pendampingan
UPL-IKM
Kabupaten/Kota
dalam
Ketua
d. Pelaporan UPL-IKM Kabupaten/Kota
Sekretaris
UPL-IKM Kabupaten/Kota berkewajiban
menyusun laporan
pelaksanaan tugasnya disampaikan kepada Ketua UPLAnggota
IKM Provinsi dan ditembuskan kepada Ketua UPL-IKM
Pusat.
Laporan tersebut terdiri dari :
1) Laporan Semester I (Periode 1 Januari 30 Juni),
Penyuluhan
dan
Pendampingan
Penyuluhan
dan
Pendampingan
konsultansi
perusahaan
di
dalam
pada
minggu
kedua
bulan
Januari,
untuk
melakukan
berupa
tugas-tugas
bimbingan
dan
pendampingan
penyuluhan
serta
2. Dilaksanakan
oleh
konsultan
diagnosis
(konsultan
perorangan).
Dalam hal ini Ketua UPL-IKM dapat menugasi staf atau
konsultan perorangan yang memiliki sertifikat diagnosis.
Adapun
mekanisme
pelaksanaan
diagnosis
terhadap
MOU
BANK/
NON
BANK
DINAS
PROV
MODAL DAN
PENDAMPINGAN
DINAS
KAB/KOT
A
UPLIKM
U P L - IKM
KONTRAK
KOORDINASI
PENDAMPINGAN
ARAHAN
KONSULTA
KONSULTASI
KOORDINASI
PENDAMPINGAN
MONITOR
KERJASAMA
PENDAMPINGAN
PERIODIK
KOORDINASI
PENDAMPINGAN
BPR/BM
T
CABANG
KONSULTAN
PENDAMPINGAN
RUTIN HARIAN KE
IKM DALAM SENTRA
BALAI
LITBANG
UPT
/
PENDAMPINGAN
BARISTA
PERIODIK BERSAMA
ND
UPL-IKM KAB/KOTA
PENDAMPINGAN
TEKNOLOGI
PEMBERIAN MODAL
DAN
PENDAMPINGAN
PENDAMPINGAN
TEKNOLOGI
SENTRA IKM
1.
PENDAMPINGAN SENTRA IKM
:
2.
IKM
IKM
DIKLAT
BALAI
DIKLAT
INDUSTRI
Kepala
Dinas
Provinsi
atau
Kepala
Dinas
ruang
dan
peralatan
kerja
yang
khusus
BAB III
pengembangan,
pelayanan
jasa
teknis
teknis,
konsultansi/penyuluhan,
ahli
teknologi
Balai
Besar
Industri
dilingkungan
Depatemen
Perindustrian sbb :
1. Balai Besar Kimia dan Kemasan
a. Komoditi yang ditangani meliputi : Bahan Kimia dan
Desain Kemasan.
b. Alamat : Jl. Balai Kartini No 1 Pekayon, Ps. Rebo, Jakarta
Timur.
2. Balai Besar Pulp dan Kertas
a. Komoditi yang ditangani meliputi : Rekayasa Biologis
pada Pulp dan Kertas.
b. Alamat : Jl. Raya Deyeuhkolot No.132, Bandung.
3. Balai Besar Keramik
a. Komoditi yang ditangani meliputi : Rekayasa material
pada elektronik dan struktur keramik.
Kualitas
untuk
standar
pengujian
dan
informasi,
kepegawaian,
perlengkapan,
koordinasi
penyusunan
penyiapan
bahan
kearsipan,
bahan
evaluasi
keuangan,
rumah
recana
dan
tata
tangga,
dan
program,
pelaporan
baristand
dan
perkebunan.
b. Alamat : Jl.Harmonika No.3 Samarinda.
7. Balai Riset dan Standarisasi Medan
a. Komoditi yang ditangani : Mesin dan Peralatan Pabrik.
b. Alamat : Jl. Sisingamangaraja No.24 Medan.
8. Balai Riset dan Standarisasi Palembang
a. Komoditi yang ditangani : Karet komponen teknis.
b. Alamat : Jl. Kapten A. Rivai No.92 Palembang.
9. Balai Riset dan Standarisasi Banjarbaru
a. Komoditi yang ditangani : Teknologi pengolahan kayu,
rotan, dan bamboo.
b. Alamat : Jl. Panglima Batur Barat No.2 Banjarbaru.
10. Balai Riset dan Standarisasi Pontianak
a. Komoditi yang ditangani : Teknologi pengolahan bahan
baku kosmetik alami dan pangan semi basah.
b. Alamat : Jl. Budi Utomo No.41 Pontianak.
11. Balai Riset dan Standarisasi Manado
a. Komoditi yang ditangani : Teknologi pengolahan
Palma.
b. Alamat : Jl. Diponogoro No. 21-23 Manado 95112.
C. Balai Diklat Industri (BDI)
Balai Diklat Industri mempunyai
tugas
melaksanakan
pelatihan
kepemimpinan,
Balai
Diklat
Industri
di
lingkungan
Kementerian
No.32 Medan.
Balai Diklat Industri Padang
Alamat : Jl. Bungo Pasang Tabing, Padang.
Balai Diklat Industri Yogyakarta
Alamat : Jl. Gedong Kuning 140B Yogyakarta.
Balai Diklat Industri Surabaya
Alamat : Jl. Gayung Kebon Sari Dalam No.12 Surabaya.
Balai Diklat Industri Denpasar
Alamat : Wana Seraga, Jenggala, Kuta Denpasar Bali.
bidang
teknologi
industry
serta
mengupayakan
10510.
Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil
Alamat : Jl. Jend. A. Yani No.390 Bandung.
Akademi Teknologi Industri Padang
Alamat : Jl. Bungo Pasang Tabing, 25171 Padang.
Akademi Pimpinan Perusahaan
Alamat : Jl. Timbul No.34, Cipedak, Jagakarsa, Jakarta 7410.
Akademi Teknologi Kulit
Alamat : Jl. Imogiri Km.6 Bangunharjo, Sewon, Bantul
Yogyakarta.
6. Akademi teknologi Industri Makasar
Alamat : Jl. Sunu No.220 Ujung Pandang.
7. Akademi Kimia Analis
Alamat : Jl. Pangeran Sogiri No.283 Tanah Baru, Bogor.
8. Pendidikan Teknologi Kimia Industri Medan
Alamat : Jl. Medan Tenggara VII Medan.
BAB IV
PENUTUP
Unit Pendampingan Langsung Industri Kecil dan Menengah
(UPL-IKM) mempunyai peranan strategis dalam pembinaan dan
pengembangan industri kecil dan menengah di daerah secara
efektif dan efisien. Dalam pembentukan dan pengelolaan UPL-IKM,
Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah. Dinas yang
mempunyai tugas bidang industry di Provinsi dan Kabupaten/Kota
harus mengacu pada Pedoman Umum UPL-IKM ini.
Kepala Dinas yang mempunyai tugas bidang industri di
Provinsi maupun Kabupaten/Kota agar mendayagunakan UPL-IKM
untuk mengetahui kondisi terkini perusahaan IKM diwilayahnya dan
mengembangkan IKM sesuai dengan yang direncanakan.