Anda di halaman 1dari 7

Prosiding Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika (SNFPF) Ke-5 2014

151
Volume 5 Nomor 1 2014 ISSN : 2302-7827

ANALISIS MISKONSEPSI TERMODINAMIKA PADA BUKU


AJAR FISIKA SMA
Ardiana Hanatan, Pujayanto, Yohanes Radiyono

Universitas Sebelas Maret


Jl. Ir. Sutami No. 36-A Kentingan Surakarta 57126
E-mail: ardiana.hanatan1808@gmail.com,
pujapujayanto@ymail.com,yradiyono@ymail.com

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Prosentase miskonsepsi, 2) Indikasi
keterangan lain yang berpotensi menimbulkan miskonsepsi, dan 3) Prosentase kelengkapan
konsep, pada konsep Termodinamika beberapa buku ajar SMA. Buku ajar SMA yang diteliti ada
tiga buah. Buku yang pertama adalah buku berjudul Terpadu: Fisika untuk SMA/ MA Kelas XI
Semester 2 karangan Bob Foster yang diterbitkan oleh penerbit Erlangga pada tahun 2012. Buku
kedua adalah buku berjudul Fisika untuk SMA Kelas XI karangan Marthen Kanginan yang
diterbitkan oleh penerbit Erlangga pada tahun 2007. Buku ketiga adalah buku berjudul Fisika
untuk SMA dan MA Kelas XI karangan Sri Handayani dan Ari Damari yang diterbitkan oleh
Departemen Pendidikan Nasional pada tahun 2009.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Obyek penelitian, adalah konsep
termodinamika dalam ketiga buku. Penelitian dilakukan dengan cara menguji konsep yang ada
dalam buku halaman per halaman kemudian membandingkannya dengan buku Fisika Universitas
dan wawancara tim ahli. Data yang telah dikumpulkan kemudian disajikan dalam tabel. Teknik
pengujian keabsahan data menggunakan triangulasi.

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh hasil bahwa: 1) Prosentase miskonsepsi konsep


termodinamika dalam buku ajar sesuai silabus pada buku pertama adalah 8,33%, buku kedua
21,43%, dan buku ketiga adalah 0%. Prosentase miskonsepsi konsep termodinamika dalam buku
ajar secara keseluruhan pada buku pertama adalah 10,53%, buku kedua adalah 20%, dan buku
ketiga adalah 6,25%. 2) Indikasi lain yang berpotensi menimbulkan miskonsepsi, dalam buku ajar
pertama terdapat 17 buah yang terdiri dari: 3 konsep tidak lengkap, 7 penulisan notasi perlu
perbaikan, 1 penulisan langkah perhitungan perlu perbaikan, 2 penulisan hasil perhitungan perlu
perbaikan, dan 4 gambar perlu perbaikan. Dalam buku ajar kedua terdapat 7 indikasi lain yang
dapat menimbulkan miskonsepsi yang terdiri dari: 1 konsep tidak lengkap, 3 penulisan notasi perlu
perbaikan, 2 penulisan hasil perhitungan perlu perbaikan, dan 1 gambar perlu perbaikan. Dan
dalam buku ajar ketiga terdapat 10 indikasi lain yang dapat menimbulkan miskonsepsi yang terdiri
dari: 1 konsep tidak lengkap, 2 penulisan notasi perlu perbaikan, 2 keterangan perlu perbaikan, 1
penulisan hasil perhitungan perlu perbaikan, dan 4 gambar perlu perbaikan. 3) Prosentase
kelengkapan buku ajar dalam konsep termodinamika sesuai silabus pada buku pertama adalah
85,71%, buku kedua 100%, dan buku ketiga 50%.

Kata kunci : miskonsepsi, termodinamika, buku ajar fisika SMA

pendapat seorang ahli bahwa, “Tujuan


I. Pendahuluan pemberian mata pelajaran IPA atau sains agar
siswa mampu memahami dan menguasai
Konsep adalah suatu abstraksi yang konsep-konsep IPA serta keterkaitan dengan
mewakili sebuah objek. Dalam pembelajaran kehidupan nyata” (Sumaji, 1998: 35).
IPA, pembentukan konsep materi sangatlah Apabila konsep yang dimiliki oleh peserta
penting. Keterangan ini didukung oleh didik sudah berhasil maka dapat dikatakan

Analisis Miskonsepsi Termodinamika.... Ardiana Hanatan, dkk.


Prosiding Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika (SNFPF) Ke-5 2014
152
Volume 5 Nomor 1 2014 ISSN : 2302-7827

bahwa pembelajaran sains sudah berhasil dijadikan sebagai obyek penelitian tersebut
namun jika terjadi penyimpangan atau adalah buku ajar Fisika I SMA Kelas X
pertentangan konsep siswa dengan konsep karangan Purwoko dan Fendi H. cetakan
ilmiah, maka pembelajaran sains tersebut kedua tahun 2010 yang diterbitkan penerbit
dikatakan tidak berhasil. Selain itu, Erlangga. Hasil dari penelitian tersebut
penyimpangan atau pertentangan tersebut adalah ditemukannya miskonsepsi pada
dapat menyebabkan hambatan terhadap materi pengukur sebesar 7,2%; vektor 0,8%,
penerimaan konsep selanjutnya. Konsep kinematika gerak lurus 7,2%; kinematika
peserta didik yang menyimpang atau gerak melingkar 1,6%; dinamika gerak lurus
bertentangan dengan konsep ilmiah disebut 7,2%; dan dinamika gerak melingkar 2,4%.
dengan miskonsepsi. Penelitian lain yang pernah dilakukan
Miskonsepsi dapat disebabkan oleh untuk membuktikan terjadinya miskonsepsi
banyak hal. Hal ini dapat dikaitkan dengan pada buku ajar fisika adalah penelitian yang
kesimpulan seorang ahli bahwa, “Secara garis dilakukan oleh Nova Irwan, Komyadi, Yul
besar, penyebab miskonsepsi dapat diringkas Ifa, dan Abu Bakar dari Universitas Negeri
dalam lima kelompok, yaitu: siswa, guru, Medan. Obyek penelitian tersebut adalah
buku teks, konteks, dan metode mengajar” beberapa buku ajar fisika, yakni: ajar
(Paul Suparno, 2005: 29). Dari pendapat ahli karangan Hartanto dan Reza Widya dengan
tersebut dapat disimpulkan bahwa salah satu judul Fisika mengungkap Fenomena Alam
penyebab miskonsepsi adalah pada buku ajar. yang diterbitkan oleh penerbit Cempaka
Buku ajar sebagai salah satu fasilitas Putih, buku karangan Kamajaya dengan judul
belajar sains merupakan komponen yang Belajar Fisika yang diterbitkan oleh penerbit
sangat penting dalam proses kegiatan belajar Grafindo Media Pratama, dan buku fisika
mengajar. Buku ajar biasa digunakan guru karangan Abdul Haris dan Maksum dengan
untuk menjelaskan materi, memberikan judul Fisika yang diterbitkan oleh penerbit
tugas, dan menentukan strategi pembelajaran. Pustaka Insan Madani. Hasil dari penelitian
Keterangan ini didukung oleh kutipan sebuah tersebut adalah didapatkannya miskonsepsi
jurnal internasional yang menyatakan, “The materi termodinamika pada buku karangan
textbook is usually regarded by educators Hartanto dan Reza Widya serta buku
throughout the world as a good source of karangan Kamajaya.
information for teaching students” (Isaac Walaupun sudah dipaparkan dua contoh
Olakanmi Abimbola dan Salihu Baba, 1996: penelitian miskonsepsi buku ajar, penelitian
14). yang berkaitan tentang miskonsepsi buku ajar
Miskonsepsi pada buku ajar Fisika Fisika dirasa belum banyak dilakukan di
banyak ditemukan. Hal ini didukung dengan Indonesia. Oleh karena itu, penelitian tentang
kutipan sebuah jurnal internasional yang miskonsepsi buku masih perlu dilakukan. Hal
menyatakan bahwa, “However, sometimes the ini sesuai dengan yang pendapat seorang ahli:
textbooks become a source of student Riset tentang miskonsepsi yang terjadi
misconceptions with the information they dalam buku-buku teks Sains
provide. Teachers often have the same (khususnya Fisika) juga belum banyak
alternative conceptions as their students and dilakukan. Penelitian yang berkaitan
the poorly written textbooks may be dengan buku ajar di antaranya yang
responsible for the persistence of their berkaitan dengan analisis materi dari
alternative conceptions” (Derya Kaltakҫi segi kedalaman konsep, miskonsepsi,
Gürel dan Ali Eryilmaz, 2013: 241). Dari keluasan, dan kesesuaian dengan
keterangan tersebut, dapat disimpulkan kurikulum yang berlaku
bahwa buku ajar yang mengandung (Paul Suparno, 2005:133).
miskonsepsi dapat menyebabkan miskonsepsi Mempertimbangkan banyak alasan yang
pada guru dan siswa. telah penulis paparkan, penulis bermaksud
Contoh penelitian yang dilakukan untuk melakukan penelitian bertajuk miskonsepsi
membuktikan terjadinya miskonsepsi pada buku ajar. Penelitian ini bertujuan untuk
buku ajar fisika adalah penelitian yang mengetahui: 1) Prosentase miskonsepsi, 2)
dilakukan oleh Andi Desy Yuliana Mukti, Indikasi keterangan lain yang berpotensi
Trustho Raharjo, dan Edy Wibowo dari menimbulkan miskonsepsi, dan 3) Prosentase
Universitas Sebelas Maret. Buku ajar yang

Analisis Miskonsepsi Termodinamika.... Ardiana Hanatan, dkk.


Prosiding Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika (SNFPF) Ke-5 2014
153
Volume 5 Nomor 1 2014 ISSN : 2302-7827

kelengkapan konsep, pada konsep karangan Paul A. Tipler dan Gene Mosca
Termodinamika beberapa buku ajar SMA. edisi keenam yang diterbitkan oleh W.H.
Freeman Company pada 2008.
II. Pembahasan
2.4. Instrumen Pengumpulan Data
2.1 Jenis Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan
Jenis penelitian ini merupakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi.
penelitian deskriptif kualitatif. Hal ini dapat Lembar observasi ini berupa tabel analisis
dikaitkan dengan pendapat Bogdan dan miskonsepsi. Tabel analisis miskonsepsi ini
Taylor (mengutip dari Moleong) bahwa digunakan untuk mengisi perbandingan
“Metodologi kualitatif sebagai prosedur konsep dari buku ajar yang diteliti dengan
penelitian yang menghasilkan data deskriptif konsep yang benar dari hasil studi pustaka
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang- dan wawancara tim ahli Fisika sehingga
orang atau perilaku yang diamati” (Moleong, mendapatkan informasi lebih lanjut tentang
2010: 4). Dan dari data yang diperoleh, temuan miskonsepsi buku ajar.
langkah selanjutnya adalah menganalisis
data. Setelah menganalisis atau mengolah 2.5. Validitas Data
data, penelitian ini dilanjutkan mencari Pelaksanaan teknik pemeriksaan pada
prosentase miskonsepsi ataupun kelengkapan penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan
konsep buku dan mengidentifikasi adanya dan dapat dijadikan dasar yang kuat dalam
indikasi lain yang dapat menyebabkan menarik kesimpulan. Teknik yang digunakan
miskonsepsi sesuai dengan tujuan penelitian. untuk memeriksa keabsahan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
2.2. Obyek Penelitian triangulasi. Sugiyono mengungkapkan bahwa
Obyek penelitian, adalah konsep “Triangulasi adalah pengecekan data dari
termodinamika dalam ketiga buku. Penelitian berbagai sumber dengan berbagai cara dan
dilakukan dengan cara menguji konsep yang waktu” (2009: 273).
ada dalam buku ajar halaman per halaman
kemudian membandingkannya dengan buku 2.6. Teknik Analisis Data
Fisika Universitas. Data yang telah Teknik yang dipergunakan dalam
dikumpulkan kemudian disajikan dalam tabel analisis data ini adalah teknik data kualitatif.
instrumen data. Pada penelitian ini, analisis digunakan untuk
mencari prosentase miskonsepsi dan
kelengkapan konsep buku ajar berdasarkan
2.3. Teknik Pengumpulan Data
silabus, serta mengetahui ada tidaknya
Dalam penelitian ini, teknik
indikasi lain yang dapat menyebabkan
pengumpulan data dilakukan dengan studi
miskonsepsi. Model analisis data yang
pustaka dan wawancara. Studi pustaka yang
dipakai adalah model interaktif Miles dan
digunakan adalah: 1) Buku fisika universitas,
Huberman yang ditunjukkan pada Gambar 1.
2) Jurnal, 3) Laporan, dan 4) Internet. Untuk
buku, ada empat buku utama yang digunakan,
antara lain: 1) Fisika untuk Sains dan Teknik
karangan Serway Jennet edisi keenam yang
telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia
dan diterbitkan oleh penerbit Selemba
Teknika pada tahun 2004, 2) Fisika karangan
Douglas C. Giancolli jilid kesatu edisi kelima
yang telah diterjemahkan dalam bahasa
Indonesia dan diterbitkan oleh penerbit
Erlangga pada tahun 1999, 3) Gambar 3.1 Komponen dalam
Thermodinamics, Kinetic Theory, and Analisis Data
Statistical Thermodynamics karangan Francis (Interactive Model)
W. Sears dan Gerhard L. Salingar edisi ketiga Ada empat tahapan dalam analisis data
yang diterbitkan oleh Addison-Wesley yaitu: 1) Pengumpulan data, 2) Reduksi data,
Publishing Company pada tahun 1978, dan 4) 3) Penyajian data, dan 4) Pengambilan
Physics for Scientists and Engineers Kesimpulan. Tahap pengumpulan data adalah

Analisis Miskonsepsi Termodinamika.... Ardiana Hanatan, dkk.


Prosiding Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika (SNFPF) Ke-5 2014
154
Volume 5 Nomor 1 2014 ISSN : 2302-7827

pengambilan data dari silabus, buku ajar, dan MB


studi pustaka. Reduksi data berarti %M  x100%
K
merangkum, memilih hal-hal pokok, dengan keterangan:
memfokuskan pada hal-hal yang penting, %M : persentase miskonsepsi
mencari tema dan polanya dan membuang MB : jumlah konsep mengalami
yang tidak perlu. Dengan demikian, data miskonsepsi
yang telah direduksi akan memberikan K : jumlah konsep total
gambaran yang lebih jelas, dan Saat menghitung prosentase miskonsepsi
mempermudah peneliti untuk melakukan konsep termodinamika sesuai silabus, konsep
pengumpulan data selanjutnya dan yang masuk dalam perhitungan adalah
mencarinya bila diperlukan. seluruh konsep dalam silabus. Pada saat
Dalam penelitian ini, konsep di dalam menghitung prosentase miskonsepsi konsep
data dipisahkan menjadi konsep berdasarkan termodinamika dalam buku ajar keseluruhan,
silabus dan konsep tambahan yang terdapat di konsep yang masuk dalam perhitungan
dalam buku. Data penjabaran konsep buku adalah konsep sesuai silabus ditambah
ajar yang telah diperoleh kemudian dianalisis konsep tambahan pada masing-masing buku.
berdasarkan konsep Fisika yang benar hasil Untuk menghitung prosentase
studi pustaka dan tim ahli. Hasil konsep kelengkapan konsep dalam ketiga buku
Fisika yang benar hasil studi pustaka dan tim sesuai dengan standar kesesuaian konsep
ahli digunakan untuk menentukan apakah pada silabus acuan:
konsep dalam buku ajar yang diteliti KS
tergolong miskonsepsi atau tidak. Konsep %Kl  x100%
silabus juga digunakan untuk mengetahui KB
kelengkapan konsep termodinamika pada dengan keterangan:
ketiga buku ajar. Selain menganalisis %KL : persentase kelengkapan buku
miskonsepsi pada buku ajar, juga KS : jumlah konsep silabus yang terdapat
mengidentifikasi indikasi lain yang dapat dalam buku
menyebabkan miskonsepsi. KB : jumlah konsep buku
Sedangkan untuk penghitungan indikasi lain
Jumlah yang dapat menimbulkan miskonsepsi,
Jumlah penulis meneliti tujuh indikasi, yaitu: konsep
Konsep
Konsep tidak lengkap, penulisan notasi perlu
N Jenis berdasar Prosen-
berdasa perbaikan, keterangan perlu perbaikan,
o Buku Silabus tase
r penulisan langkah perhitungan perlu
dalam
Silabus perbaikan, penulisan hasil perhitungan perlu
Buku
Buku perbaikan, penulisan satuan perlu perbaikan,
1. 14 12 85,71% dan gambar perlu perbaikan.
pertama
Buku
2. 14 14 100% 2.7. Hasil Analisis Data
kedua
Buku Dari analisis miskonsepsi dari ketiga buku
3. 14 7 50% ajar, hasil dari penelitiannya dapat dirangkum
ketiga
Selanjutnya dilakukan perhitungan dalam suatu tabel. Untuk kelengkapan buku,
prosentase miskonsepsi yang terdiri dari dapat dilihat pada Tabel 1.1.
prosentase miskonsepsi konsep
termodinamika sesuai silabus dan prosentase Tabel 1.1. Prosentase Kelengkapan Konsep
miskonsepsi konsep termodinamika dalam Termodinamika pada Buku Ajar menurut
Silabus
Prosentase
No Jenis Buku Miskonsepsi Buku Ajar Untuk miskonsepsi konsep termodinamika
berdasar Silabus pada buku ajar sesuai silabus dapat dilihat
1. Buku pertama 8,33% pada Tabel 1.2.
2. Buku kedua 21,43% Tabel 1.2. Prosentase Miskonsepsi
3. Buku ketiga 0% Termodinamika
buku ajar secara keseluruhan dalam ketiga
buku ajar. Perumusan perhitungan prosentase
kedua jenis miskonsepsi tersebut adalah:

Analisis Miskonsepsi Termodinamika.... Ardiana Hanatan, dkk.


Prosiding Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika (SNFPF) Ke-5 2014
155
Volume 5 Nomor 1 2014 ISSN : 2302-7827

Untuk miskonsepsi konsep termodinamika tetap. Miskonsepsi ketiga, terdapat terdapat


dalam buku ajar secara total dapat dilihat dalam konsep koefisien performansi mesin
pada Tabel 1.3. pendingin. Dalam buku, dituliskan kulkas
Tabel 1.3. Prosentase Miskonsepsi dan pendingin ruangan yang memiliki
Termodinamika Buku Ajar secara Total koefisien performansi dalam jangkuan 2
sampai dengan 6. Jangkauan koefisien
Prosentase performansi kulkas dan pendingin ruangan
No Jenis Buku Miskonsepsi Buku seharusnya memiliki jangkauan 5 sampai
Ajar secara Total dengan 6. Dan miskonsepsi yang keempat,
1. Buku pertama 10,53% terdapat terdapat dalam konsep tetapan
2. Buku kedua 20% Laplace. Miskonsepsi terdapat pada
3. Buku ketiga 6,25% keterangan CP dan CV. Konsep yang benar
adalah CP dan CV merupakan kapasitas kalor
Sedangkan dari analisis indikasi lain dari gas pada tekanan konstan dan volume
ketiga buku ajar yang dapat menyebabkan konstan, bukan merupakan kapasitas molar
miskonsepsi, hasil dari penelitiannya dapat gas seperti yang dituliskan di dalam buku.
dirangkum dalam suatu tabel 1.4. Pada buku ketiga, terdapat satu
miskonsepsi yang terdapat pada konsep
Tabel 4.4. Indikasi Lain pada Buku Ajar yang energi gaya monoatomik yang berasal dari
Dapat Menimbulkan Miskonsepsi konsep tambahan. Miskonsepsi tersebut

Mengenai penjelasan miskonsepsi K N K L H S G


N
konsep termodinamika secara totalnya, pada Jenis Buku T P P P P P P JL
o
buku pertama terdapat dua miskonsepsi. L P P P P P P
Miskonsepsi pertama terdapat pada Buku
1 3 7 0 1 2 0 4 17
penjelasan koefisien performansi kulkas dan pertama
pendingin ruangan yang dituliskan memiliki 2 Buku kedua 1 3 0 0 2 0 1 7
koefisien performansi dalam jangkuan 2 3 Buku ketiga 1 2 2 0 1 0 4 10
sampai dengan 6. Jangkauan koefisien berasal dari judul subbab tersebut yaitu
performansi kulkas dan pendingin ruangan energi gaya monoatomik Berdasarkan pada
seharusnya memiliki jangkauan 5 sampai studi pustaka buku acuan dan wawancara
dengan 6. Miskonsepsi kedua dan ketiga dengan tim ahli, yang mempunyai energi
terdapat pada persamaan yang digunakan adalah benda dan bukannya gaya. Jadi,
dalam pengerjaan Contoh Soal 11.7 dan konsep yang benar adalah konsep mengenai
Contoh Soal 11.8 energi zat monoatomik dan bukannya energi
Pada buku kedua terdapat empat gaya monoatomik.
miskonsepsi. Miskonsepsi pertama terdapat
dalam konsep deskripsi kalor. Dalam buku III. Kesimpulan dan Saran
dituliskan bahwa istilah kalor sebenarnya
kurang tepat; yang tepat adalah aliran kalor. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh
Berdasarkan studi pustaka dan wawancara hasil bahwa:
tim ahli, istilah kalor sudah tepat karena
definisinya merupakan perpindahan energi 1. Prosentase miskonsepsi konsep
yang melintasi batas sistem berdasarkan termodinamika dalam buku ajar
perubahan suhu antara sistem dan sesuai silabus pada buku pertama
lingkungannya. Yang kurang tepat adalah adalah 8,33%, buku kedua 21,43%,
istilah kalor sebuah sistem, bukan kalor itu dan buku ketiga adalah 0%.
sendiri. Miskonsepsi kedua, terdapat dalam Prosentase miskonsepsi konsep
konsep proses adiabatik. Miskonsepsi termodinamika dalam buku ajar
terdapat pada keterangan CP dan CV. CP secara keseluruhan pada buku
seharusnya merupakan kapasitas kalor gas pertama adalah 10,53%, buku
pada tekanan tetap dan bukannya kalor jenis kedua adalah 20%, dan buku
gas pada tekanan tetap. CV seharusnya ketiga adalah 6,25%.
merupakan kapasitas kalor gas pada volume
tetap dan bukan kalor jenis gas pada volume

Analisis Miskonsepsi Termodinamika.... Ardiana Hanatan, dkk.


Prosiding Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika (SNFPF) Ke-5 2014
156
Volume 5 Nomor 1 2014 ISSN : 2302-7827

2. Indikasi lain yang berpotensi digunakan sebagai salah satu


menimbulkan miskonsepsi, dalam sumber belajar yang efektif.
buku ajar pertama terdapat 17 buah 3. Bagi peneliti lain, agar dapat
yang terdiri dari: 3 konsep tidak dijadikan acuan dalam
lengkap, 7 penulisan notasi perlu penelitian miskonsepsi dalam
perbaikan, 1 penulisan langkah konsep berbeda dengan buku
perhitungan perlu perbaikan, 2 yang sama ataupun konsep
penulisan hasil perhitungan perlu sama dengan buku yang
perbaikan, dan 4 gambar perlu berbeda.
perbaikan. Dalam buku ajar kedua
terdapat 7 indikasi lain yang dapat IV. DAFTAR PUSTAKA
menimbulkan miskonsepsi yang
terdiri dari: 1 konsep tidak Abimbola, I.A, Baba, S.. (1996).
lengkap, 3 penulisan notasi perlu Misconceptions &Alternative
perbaikan, 2 penulisan hasil Conceptions in Science Textbooks: The
perhitungan perlu perbaikan, dan 1 Role of Teachers as Filters. The
gambar perlu perbaikan. Dan American Biology Teacher, Vol. 58,
dalam buku ajar ketiga terdapat 10 No. 1, pp. 14-19. California: University
indikasi lain yang dapat of California Press.
menimbulkan miskonsepsi yang Adisendjaja, Y. H. & Romlah, O. (2007).
terdiri dari: 1 konsep tidak Analisis Buku Ajar Sains Berdasarkan
lengkap, 2 penulisan notasi perlu Literasi Ilmiah sebagai Dasar untuk
perbaikan, 2 keterangan perlu Memilih Buku Ajar Sains (Biologi).
perbaikan, 1 penulisan hasil Proceeding Seminar Nasional
perhitungan perlu perbaikan, dan 4 Pendidikan Biologi dan Biologi, hlm. 1
gambar perlu perbaikan. – 8. Bandung: FPMIPA Universitas
Pendidikan Indonesia.
3. Prosentase kelengkapan buku ajar Dahar, R.W. (1989). Teori-teori Belajar.
dalam konsep termodinamika Jakarta: Erlangga.
sesuai silabus pada buku pertama Depdiknas. (2008). Pengolahan dan Analisis
adalah 85,71%, buku kedua 100%, Data Penelitian. Jakarta: Depdiknas.
dan buku ketiga 50%. Kaltakçı-Gürel, D, Eryılmaz, A. (2013). A
Content Analysis of Physics Textbooks
Saran yang dapat diberikan oleh penulis as a Probable Source of Misconceptions
adalah: in Geometric Optics. Hacettepe
1. Bagi guru agar dapat dijadikan Üniversitesi Eğitim Fakültesi Dergisi
pertimbangan dalam memilah [Hacettepe University Journal of
dan memilih buku ajar fisika Education], 28(2), 234-245.
kelas XI dalam konsep Milles, M.B. and Huberman, M.A. (1984).
termodinamika yang sesuai dan Qualitative Data Analysis. London:
dapat digunakan dalam proses Sage Publication.
pembelajaran sebagai salah Muslich, M. (2010). Text Book Writing.
satu sumber belajar untuk Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Groups.
menghindari terjadinya Mukti, A.D.Y.M., Raharjo, T., Wiyono, E..
miskonsepsi ataupun kurang Identifikasi Miskonsepsi dalam Buku
pahamnya siswa terhadap Ajar Fisika SMA Kelas X Semester
materi termodinamika yang Gasal. Jurnal Materi dan Pembelajaran
diajarkan. Fisika (JMPF) Vol 1 No 1.
2. Bagi penulis dan penerbit buku Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
diharapkan agar selalu merevisi Nomor 11 Tahun 2005 tentang Buku
buku yang ditulis dan Teks Pelajaran.
diterbitkan agar dapat Sitepu, B.P. 2012. Penulisan Buku Teks
menghasilkan buku ajar yang Pelajaran. Bandung: PT Remaja
lebih baik sehingga dapat Rosdakarya.

Analisis Miskonsepsi Termodinamika.... Ardiana Hanatan, dkk.


Prosiding Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika (SNFPF) Ke-5 2014
157
Volume 5 Nomor 1 2014 ISSN : 2302-7827

Soyibo, K. (1995). Using Concept Maps to


Analyze Textbook Presentations of
Respiration. The American Biology
Teacher Journal, 57 (6), 344 – 351.
Suparno, P. (2005). Miskonsepsi &
Perubahan Konsep Pendidikan Fisika.
Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana
Indonesia.
Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu:
Konsep, Strategi, dan Implementasinya
dalam Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Jakarta: Bumi
Aksara.
Vanden Berg, E., Vanden Berg, R.,
Wahyuningsing, C.S.A., Boko, K.S.,
Van Huis, C., Katu, N. et al. 1991.
Miskonsepsi Fisika dan Remidiasi.
Salatiga: Universitas Kristen Satya
Wacana.
Vanden Berg, E., Vanden Berg, R.,
Wahyuningsing, C.S.A., Boko, K.S.,
Van Huis, C., Katu, N. et al. 1991.
Miskonsepsi Fisika dan Remidiasi.
Salatiga: Universitas Kristen Satya
Wacana.

Analisis Miskonsepsi Termodinamika.... Ardiana Hanatan, dkk.

Anda mungkin juga menyukai