Anda di halaman 1dari 5

Ringkasan Perjanjian lama Kitab Mikha

Sang nabi Mikha menerima firman Allah dan penglihatan mengenai peristiwa dimasa
depan tentang Samaria dan Yerusalem ( Mikha 1:1 ). Pemberitaan pertama mengenai
peristiwa yang akan diterima oleh Samaria yaitu firman penghakiman akibat dosa
penyembahan berhalanya dan dosa persundalan yang ia lakukan (1:6,7 ). Keadaan
tersebut menjalar sampai ke Yehuda dipintu gerbang Yerusalem ( 1:9 ).

Nabi Mikha menyerukan celaka bagi orang-orang durjana yang senantiasa


merancangkan kejahatan dilukiskan bahwa perbuatan jahat itu dimulai dari rancangan
di awal hari dan karena kekuasaan yang mereka miliki maka sikap semena-mena itu
dilakukannya tanpa belas kasihan ( 2:1-2,8,9 ). Sebab itu Allah merancangkan untuk
mengirimkan malapetaka bagi Bangsa Israel dan kaum Yehuda akibat perbuatan jahat
yang telah mereka lakukan pada orang-orang sebangsa mereka ( 2:3 ). Kejahatan itu
juga meliputi mengenai bidang keagamaan dan diantaranya menolak pernyataan
Tuhan untuk mereka .Namun mirisnya apabila seseorang datang membawa kabar
yang menyenangkan dan sesuai dengan keinginan hati mereka maka Nabi itu pasti
diterimanya sekalipun nubuatan itu sifatnya hanya dusta belaka ( 2:6,11 ).

Kebobrokan Israel dan Yehuda begitu merusak negeri dan bahkan pemimpin bangsa
begitu dalamnya mencitai kejahatan sehingga yang benar dan yang baik mereka tolak
dan tetap melakukan kelaliman dalam negeri ( 3:1-4,9-11 ). Dan kedudukan nabi
palsu yang menempati tempat yang baik dimata rakyat oleh karena setiap berita yang
mereka bawakan dipandang baik oleh rakyat dan para pemimpin umat ( 3:5 ). Namun
melalui nabi Mikha ,Allah menyatakan bahwa nabi palsu tidak akan terus menerus
menyesatkan rakyat (3:6-7 )dan para pemimpin tidak akan menindas orang benar
sebab Allah akan bertindak membiarkan bangsa tersebut dihukum oleh bangsa lain
( 3:12 ).
Janji eskatologi kepada kaum Israel bahwa dimasa yang akan datang Allah akan
menegakkan dan memuliakan Israel. Dan Israel akan menjadi kerajaan damai dan
akan meniadakan peperangan diantara bangsa-bangsa. Disamping itu juga kemuliaan
Israel dapat dilihat bahwa Raja yang akan datang itu akan menjadikan bangsa itu
ternama dan kuat, masyur dan mulia. Raja yang datang dari TUHAN ini akan
sungguh-sungguh menjadi pemimpin yang akan membawa Israel kepada kepada
Allah sehingga meniadakan kefasikan dalam negeri. Bahkan bangsa-bangsa takluk
juga dibawah kaki Raja tersebut sehingga kesatuan bangsa-bangsa dijamin
kedamaiannya karena Raja itu membawa perdamaian. Dan apabila ada yang tidak
setia maka Raja tersebut akan menjatuhkan penghukuman bagi setiap bangsa yang
tidak mendengarkan Raja tersebut. Namun dapat diidentifikasi bahwa kehadiran Sang
Raja Damai tersebut berasal dari kaum Yehuda dan bertempat di Betlehem Efrata.
Namun dinyatakan bahwa Raja tersebut telah eksis sejak purbakala, sejak dahulu kala
( 5:1 ).

Allah mengajukan pengaduan kepada bangsa Israel dan mengingatkan perbuatan


dimasa lalu yang telah dikerjakan Allah. Berbagai pengaduan yang diajukan oleh
Allah yaitu menuntun keluar dari tanah Mesir dan membebaskan
perbudakan,memberikan Musa , Harun dan Miryam sebagai penasehat dan
menggagalkan rancangan celaka dari raja Moab ( 3:5-7 ). Dan Allah tidak menuntut
banyak selain Takut akan TUHAN dan melakukan kebenaran ( 6:8 ).

Doa minta Tindakan dan belas kasihan dari Nabi Mikha untuk bangsanya agar
kiranya Allah segera memmulihkan Kembali Israel dan Yehuda. Permohonan tobat
yang diwakilkan oleh sang nabi menandakan bahwa betapa cintanya dia terhadap
bangsanya walaupun dalam kenyataannya sekarang Israel dan Yehuda dalam keadaan
yang murtad. Namun sang nabi percaya bahwa tidak selamanya Allah akan
mengingat dosa-dosa dan tetap murka kepada mereka tetapi kasih Allah dan
pengampunan Allah senantiasa tersedia bagi umat kepunyaan-Nya.
Sang Raja dari Allah ini akan menjadi sosok Guru yang akan mengajarkan Israel
pengertian takut akan Allah dan sekaligus dalam kebenaran serta hikmatnya akan
menghakimi bangsa-bangsa dengan penuh keadilan. Dan akibat dari pada itu akan
terciptanya ketentraman ,

Mikha 4:2-3

“2 dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke
gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang
jalan-jalan-Nya dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan
keluar pengajaran, dan firman TUHAN dari Yerusalem." 3 Ia akan menjadi
hakim antara banyak bangsa, dan akan menjadi wasit bagi suku-suku bangsa
yang besar sampai ke tempat yang jauh; mereka akan menempa pedang-
pedangnya menjadi mata bajak, dan tombak-tombaknya menjadi pisau
pemangkas; bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa, dan
mereka tidak akan lagi belajar perang.”

Maka begitu jelaslah bahwa sang Raja tersebut akan sangat berperan besar dalam
system politik dunia dan perdamaian bangsa-bangsa. Itu juga yang menjadi
pengharapan bangsa Israel .

Pengharapan akan kemuliaan itu addalah suatu penghiburan ditengah-tengah


kebobrokan moral Israel dan Yehuda yang telah menjauh dari Allah . seluruh rakyat
ikut serta dalam dosa-dosa yang dilakukan para pemimpin bangsa. Betapa rusak
pemandangan itu sehingga sang Nabi berkata :

“Mikha 7:1-4

1 Celaka aku! Sebab keadaanku seperti pada pengumpulan buah-buahan


musim kemarau, seperti pada pemetikan susulan buah anggur: tidak ada buah
anggur untuk dimakan, atau buah ara yang kusukai. 2 Orang saleh sudah
hilang dari negeri, dan tiada lagi orang jujur di antara manusia. Mereka
semuanya mengincar darah, yang seorang mencoba menangkap yang lain
dengan jaring. 3 Tangan mereka sudah cekatan berbuat jahat; pemuka
menuntut, hakim dapat disuap; pembesar memberi putusan sekehendaknya,
dan hukum, mereka putar balikkan! 4 Orang yang terbaik di antara mereka
adalah seperti tumbuhan duri, yang paling jujur di antara mereka seperti pagar
duri; hari bagi pengintai-pengintaimu, hari penghukumanmu, telah datang,
sekarang akan mulai kegemparan di antara mereka!”

Maka dalam keadaan yang demikian Allah benar-benar akan mendatangkan


malapetaka yang besar bagi Israel dan Yehuda karena pelanggaran dan dosa-dosa
yang telah mereka lakukan. Bentuk penghukuman itu berbanding terbalik dari dosa-
dosa yang telah mereka lakukan. Kesejahteraan palsu ,rasa kenyang yang hampa,
mencintai laba yang gelap dan takaran yang terkutuk yang telah mereka lakukan
secara bebas akan mereka rasakan dalam bentuk perbandingan terbalik atas apa yang
telah mereka dapatkan ( 6:10-16 ).

Tetapi dalam hal itu ,doa yang dinaikkan oleh Sang nabi sebagai suatu pengharapan
baru akan kehidupan dimasa depan yang lebih baik . Bahwa jikalau bangsanya sedang
dalam keadaan yang tidak benar di hari ini maka dimasa depan akan dipulihkan oleh
karena Allah yang senantiasa rela untuk mengampuni .Maka sejalan dengan sifat
Allah yang menghakimi yang akan menghabisi orang yang murtad maka pengharapan
untuk generasi orang benar akan nada karena kefasikan telah Allah lemparkan keluar
dari bangsa tersebut . Dan dibarengi dengan keadaan itu maka yang tadinya anggap
rendah dan hina menjadi suatu bangsa yang agung dan penuh kemuliaan. Dengan
demikian diakhiri dengan doa yang indah sekali dan penuh pengharapan ,Sang nabi
berkata :

19 Biarlah Ia kembali menyayangi kita, menghapuskan kesalahan-kesalahan


kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut. 20 Kiranya
Engkau menunjukkan setia-Mu kepada Yakub dan kasih-Mu kepada Abraham
seperti yang telah Kaujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang kami
sejak zaman purbakala!

Demikianlah bahwa apa yang dilakukan oleh Allah sungguh baik adanya, sempurna
dan suci.

Selesai

Nama : Petrus Silvianus G

Tugas : Teologi perjanjian Lama

Anda mungkin juga menyukai