Secara etimologi Rasm adalah tulisan, peninggalan/bekas (Zainal Arifin Madzkur) secara terminologi adalah cara penulisan kalimat-kalimat Al-qur’an yang telah disetujui oleh sahabat usman bin Affan pada waktu penulisan mushaf B. Sejarah penulisan rasm utsman utsmani Dikarenakan pergolakan bangsa arab setelah diangkatnya abu bakar menjadi kholifah setelah nabi wafat salah satunya adalah sebagian yang sudah islam kembali menyatakan keluar dari islam (murtad), timbulnya orang-orang yang enggan membayar zakatdan sampai ada yang mengaku sebagai nabi yaitu musailamah al-kaddzab , maka dari itu Abu bakar meredam pergolakan tersebut dengan mengirim beberapa pasukan ke beberapa suku yang menentang agar kembali kepada keyakinan islam yg benar, dari sinilah awal bencana besar yang mangugah kekeritisan umar bin khottob yakni terbunuhnya para qurro’ dari kejadian itu umar menyarankan kepada kholifah abu bakar untuk segera mengambil tindakan konkrit untuk membukukan al- qur’an, awalnya abu bakar selalu menolak namun dikarenakan umar selalu berusaha dan pada akhirnya abu bakar menyetujuinya dan menunjuk zaid bin shabit sebagai ketua tim lajnah kodifikasih mushaf al-quran. Sepeningalan abu bakar kepemimpinan beralih kepada umar bin khottob, pada masa inilah mushaf zaman kholifah disalin dalam lembaran shohifah. Karena yang di utamakan adalah nash asli (orginal) bukan nash hafalan, setelah rangkaian nash selesai maka nash tersebut diserahkan kepada Hafsah istri nabi untuk disimpan karena beliu dikenal sebagai orang yang pandai mebaca dan menulis. Babak baru sejarah penulisan muncul pada saat utsman bin affan terpilih menjadi kholifah ke 3 karena perbedaan bunyi huruf dan bentuk bacaan dari para sahabat yg mengajar mereka. Masalah ini mulai membawa perpecahan dan pertikaian antar sesama. C. Hukum penulisan rasm utsmani 1. Pendapat yang menyatakan penulisan harus sesuai dengan khat usman usmani adalah wajib karena rosm usmani bersifat tauqifi, meskipun khot ini menyalahi kaidah nahwu dan shorrof, meskipun khot terkadang salah bacaanya bila tidak ada harkat,lebih-lebih bagi orang yang tidak pandai baca al-qur’an. 2. Pendapat yang menyatakan bahwa tulisan al-quran tidak harus sesuai dengan khat usman usmani sebab hal itu adalah redaksi terminology atau hanya sekedar istilah yang disetujui pola penulisannya oleh kholifah utsman. 3. Pendapat yang menyatakan bahwa tulisan al-quran bahwa tulisan al-quran adalah umum, harus dengan penulisan kaidah arabiah dan arabiah dan senantiasa ada khot rosm al ustmani harus di jaga dan dilestarikan.
*Al-qur’an lengkap penulisannya antara titik harkat pada masa pemerintahan sayyidina Ali